Anda di halaman 1dari 22

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

ADAB KEPADA MALAIKAT

OLEH:
OPI IRAWANSAH
POKOK BAHASAN
• PENGERTIAN MALAIKAT DAN TUGAS-
TUGASNYA
• IMAN KEPADA MALAIKAT
• ADAB KEPADA MALAIKAT DALAM
AKIDAH, IBADAH DAN MU’AMALAH
DALIL TENTANG MALAIKAT
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu
dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya
adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-
malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai
Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan.” (At-Tahrim: 6)
DEFINISI MALAIKAT

Malaikat adalah makhluk ghaib yang


diciptakan Allah dari cahaya, senantiasa
menyembah Allah, tidak pernah
mendurhakai perintah Allah serta
senantiasa melakukan apa yang
diperintahkan kepada mereka.
ADAB KEPADA MALAIKAT
• Mengimani adanya mereka
• Mengimani nama-nama malaikat yang
telah kita ketahui, sedangkan malaikat
yang tidak diketahui namanya wajib kita
imani secara global.
• Mengimani sifat-sifat malaikat yang kita
ketahui.
• mengimani dengan apa yang kita ketahui
tentang pekerjaan-pekerjaan mereka
• Menghindari kesalahan-kesalahan dalam
beriman kepada malaikat
1. MENGIMANI ADANYA MALAIKAT

Yaitu kepercayaan yang pasti tentang


keberadaan para malaikat. Tidak seperti
yang dipahami oleh sebagian orang bahwa
malaikat adalah hanya sebuah ‘kata’ yang
bermakna konotasi yang berarti kebaikan
atau semacamnya. (QS. Al-Anbiyaa’: 26-27)
2. MENGIMANI NAMA MALAIKAT
Di antara dalil yang menunjukkan banyaknya
bilangan malaikat dan tidak ada yang dapat
menghitungnya kecuali Allah Ta’ala adalah sebuah
hadits shahih yang berkaitan dengan baitul
makmur. Di dalam hadits tersebut Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya baitul makmur berada di langit
yang ketujuh setentang dengan Ka’bah di bumi,
setiap hari ada 70 ribu malaikat yang shalat di
dalamnya kemudian apabila mereka telah keluar
maka tidak akan kembali lagi.” (HR. Bukhari &
3. MENGIMANI SIFAT-SIFAT MALAIKAT
• Seperti misalnya sifat Jibril, dimana Nabi
mengabarkan bahwa beliau shallallahu’alaihi wa
sallam pernah melihat Jibril dalam sifat yang asli,
yang ternyata mempunyai enam ratus sayap yang
dapat menutupi cakrawala (HR. Bukhari).
• Sifat malaikat yang lain adalah terkadang malaikat
itu -dengan kekuasaan Allah- bisa berubah bentuk
menjadi manusia, sebagaimana yang terjadi pada
Jibril saat Allah mengutusnya kepada Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk mengajarkan
pada manusia apa itu Islam, Iman dan Ihsan.
• Dalam hadits di atas disebutkan bahwa malaikat
memiliki sayap dengan berbagai warna.
• Allah ta’ala menceritakan bahwa sayap yang
dimiliki malaikat memiliki jumlah bilangan yang
berbeda-beda. “Segala puji bagi Allah, Pencipta
langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat
sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai
macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-
masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah
menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang
dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Faathir: 1)
4. MENGIMANI NAMA & TUGAS MALAIKAT
• Jibril ‘alaihissalaam yang ditugasi menyampaikan wahyu
dari Allah kepada para Rasul-Nya ‘alaihimussalaam.
• Mikail yang ditugasi menurunkan hujan dan
menyebarkannya.
• Israfil yang ditugasi meniup sangkakala.
• Malaikat Maut yang ditugasi mencabut nyawa. Dalam
beberapa atsar ada disebutkan bahwa malaikat maut
bernama Izrail, namun atsar tersebut tidak shahih. Nama
yang benar adalah Malaikat Maut sebagaimana yang
disebutkan dalam firman Allah ta’ala yang artinya:
“Katakanlah: Malaikat maut yang diserahi untuk
(mencabut nyawa)mu akan mematikan kamu.” (QS. As-
Sajdah: 11)
• Yang ditugasi menjaga amal perbuatan hamba dan
mencatatnya, perbuatan yang baik maupun yang
buruk, mereka adalah para malaikat pencatat yang
mulia. Adapun penamaan malaikat Raqib dan ‘Atid
juga tidak memiliki dasar dari Al-Qur’an dan As-
Sunnah. Maka kita menamakan malaikat sesuai
dengan apa yang telah Allah namakan bagi mereka.
• Yang ditugasi menjaga hamba pada waktu bermukim
atau bepergian, waktu tidur atau ketika jaga dan
pada semua keadaannya, mereka adalah Al-
Mu’aqqibat.
• Para malaikat penjaga surga. Ridwan merupakan
pemimpin para malaikat di surga (apabila hadits
• Sembilan belas malaikat yang merupakan pemimpin
para malaikat penjaga neraka dan pemukanya adalah
malaikat Malik.
• Para malaikat yang diserahi untuk mengatur janin di
dalam rahim. Jika seorang hamba telah sempurna
empat bulan di dalam perut ibunya, maka Allah ta’ala
mengutus seorang malaikat kepadanya dan
memerintahkannya untuk menulis rezekinya, ajalnya,
amalnya dan sengsara atau bahagianya.
• Para malaikat yang diserahi untuk menanyai mayit
ketika telah diletakkan di dalam kuburnya. Ketika itu,
dua malaikat mendatanginya untuk menanyakan
kepadanya tentang Rabb-nya, agamanya dan nabinya.
KESALAHAN2 BERIMAN KPD MALAIKAT

• Mengatakan bahwa malaikat adalah anak


perempuan Allah. Sungguh inilah yang juga
dikatakan kaum musyrikin. Maha Suci Allah
dari anggapan ini. Hal ini terdapat dalam
firman-Nya, yang artinya, “Dan mereka
menetapkan bagi Allah anak-anak
perempuan. Maha Suci Allah, sedang untuk
mereka sendiri apa yang mereka sukai.” (QS.
An-Nahl [16]: 57)
• Beribadah kepada para malaikat. Padahal
jika mereka mau merenungi ayat-ayat Al-
Qur’an, akan jelas ditemukan bahwa para
malaikat itu sendiri hanya menyembah
kepada Allah semata. Walaupun mereka
diberi berbagai kelebihan oleh Allah, mereka
tetaplah makhluk Allah ta’ala. Allah ta’ala
berfirman, “Sesungguhnya malaikat-malaikat
yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa
enggan menyembah Allah dan mereka
mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya-
lah mereka bersujud.” (QS. Al A’raaf [7]: 206)
• Menamakan para malaikat dengan
nama-nama yang tidak ditetapkan
oleh Allah ta’ala dalam Al-Qur’an
dan tidak disampaikan oleh Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam. Seperti misalnya
menamakan malaikat maut dengan
nama Izroil, malaikat pencatat amal
dengan Roqib dan ‘Atid.
• Mengatakan bahwa malaikat-malaikat adalah
pembantu Allah. Maha Suci Allah dari perkataan seperti
ini. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dia-lah yang
menciptakan para malaikat tersebut. Dan segala
makhluk yang diciptakan Allah adalah membutuhkan
Allah. Malaikat-malaikat tersebut pun melaksanakan
tugas-tugasnya karena diperintah oleh Allah dan diberi
kemampuan untuk melaksanakannya. Kesalahan
anggapan ini adalah termasuk dari kesalahan
pemahaman karena menyamakan Allah dengan mahluk,
dalam hal ini adalah menyamakan Allah dengan kondisi
para raja yang membutuhkan pembantu-pembantu
untuk melaksanakan pekerjaannya. Dan ini termasuk
dalam hakikat kesyirikan. –na’udzubillah mindzalik-.
HIKMAH BERIMAN KEPADA MALAIKAT
• Semakin meyakini tentang kebesaran Allah
SWT.
• Meningkatkan keimanan manusia kepada
Allah, mengingat Malaikat merupakan salah
satu ciptaan-Nya
• Bersyukur kepada Allah SWT, karena telah
menciptakan malaikat untuk membantu
segala kehidupan dan kepentingan manusia.
• Menumbuhkembangkan sikap cinta kepada
amal soleh.
• Merasa takut ketika melakukan perbuatan
maksiat karena meyakini segala perbuatan
tersebut tidak akan terlepas dari pengawasan
Malaikat Atid.
• Cinta kepada Malaikat karena kedekatan
ibadahnya kepada Allah, dan karena mereka
selalu membantu dan selalu mendoakan kita.
• Selalu melakukan perbuatan yang baik.
• Bertaqwa dan beriman kepada Allah SWT
serta berlomba-lomba dalam kebaikan.
• Meningkatkan keimanan untuk mengikuti
sifat dan perbuatan Malaikat.
• Selalu berfikir dan berhati-hati setiap
melakukan suatu perbuatan, karena
perbuatan yang baik maupun yang buruk
akan selalu dipertanggungjawabkan di
akhirat kelak.
• Mendorong manusia untuk selalu
meningkatkan amal baik, karena manusia
menyadari bahwa sekecil apapun tindakan
baiknya akan dicatat oleh Malaikat
WALLOHU A’LAM BISH-SHOWAB
SEKIAN
SEMOGA BERMANFAAT
‫الحمد هلل رب العالمين‬

Anda mungkin juga menyukai