Anda di halaman 1dari 5

DEFINISI JIN

Jin (bahasa arab: Janna) secara harfiah berarti sesuatu yang berkonotasi "tersembunyi"
atau "tidak terlihat". Bangsa Jin dahulu dikatakan dapat menduduki beberapa tempat dilangit
dan mendengarkan berita-berita dari Allah, setelah diutusnya seorang nabi yang bernama
Muhammad maka mereka tidak lagi bisa mendengarkannya karena ada barisan yang menjaga
rahasia itu. Asal pembentukan kata "jin" dari huruf 'jim' ( )dan 'nun' ( )menunjukkan makna
tertutup, Syaikh al-Islam berkata: "Ia dinamakan jin karena ketertutupannya dari pandangan
manusia."
Kata jin menurut bahasa (Arab) berasal dari kata ijtinan, yang berarti istitar (tersembunyi).
Jadi jin menurut bahasa berarti sesuatu yang tersembunyi dan halus, sedangkan syetan ialah
sifat dari setiap yang durhaka dari golongan jin dan manusia.
Asal pembentukan kata "jin" dari huruf 'jim' ( )dan 'nun' ( )menunjukkan makna tertutup,
Syaikh al-Islam berkata: "Ia dinamakan jin karena ketertutupannya dari pandangan manusia."
Kata jin menurut bahasa (Arab) berasal dari kata ijtinan, yang berarti istitar (tersembunyi).
Jadi jin menurut bahasa berarti sesuatu yang tersembunyi dan halus, sedangkan syetan ialah
sifat dari setiap yang durhaka dari golongan jin dan manusia.

DALIL JIN
dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk
mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang[1] barangsiapa yang (mencoba)
mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk
membakarnya) (Al-Jin 9:72)
Jin menurut bahasa berasal dari lafatz ijtinan yang berarti istitar (sembunyi) dari lafazh
jannatul lail ajanahuu yaitu jika malam menutupinya. Mereka sembunyi dan tidak
terlihat oleh mata manusia maka disebut jin, mereka bisa melihat manusia tetapi mereka tidak
bisa dilihat oleh manusia sebagaimana firman Allah I :

Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak
bisa melihat mereka.(Al Araaf 27)
Jin menurut istilah adalah sebagaimana yang dijelaskan dalam dalil-dalil dari Al Quran dan
hadits yang menunjukan bahwa jin diciptakan dari api. Allah berfirman:
Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.(Al Hijr 27)
Dan Kami telah menciptakan jin dari nyala api.(Ar Rahman 15)
Ibnu Abbas, Ikrimah, Mujahid dan Adhahhak berkata bahwa yang dimaksud dari firman
Allah: dari nyala api yaitu Dari api murni dalam riwayat lain dari Ibnu Abbas:Dari bara
api.(Di dalam tafsir Ibnu Katsir).
Dalil dari hadits, riwayat dari Aisyah t bahwasannya Rasulullah bersabda:
Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api dan Adam diciptakan dari apa
yang disifatkan (diceritakan) bagi kalian.[yaitu dari air mani] (HR.Muslim di dalam kitab
Az- Zuhd dan Ahmad di dalam Al Musnad).
Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis)
manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain
perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). (Al-Anam: 112)
(Dalam ayat ini) Allah menjadikan setan dari jenis manusia, seperti halnya setan dari jenis jin.
Dan hanyalah setiap yang durhaka disebut setan, karena akhlak dan perbuatannya menyelisihi
akhlak dan perbuatan makhluk yang sejenisnya, dan karena jauhnya dari kebaikan. (Tafsir
Ibnu Jarir, 1/49)
Ibnu Katsir menyatakan bahwa syaithan adalah semua yang keluar dari tabiat jenisnya
dengan kejelekan (Tafsir Ibnu Katsir, 2/127). Lihat juga Al-Qamus Al-Muhith (hal. 1071).
Yang mendukung pendapat ini adalah surat Al-Anam ayat 112:

Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis)
manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain
perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). (Al-Anam: 112)
Al-Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Dzar radhiallahu 'anhu, ia berkata: Aku datang
kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan beliau berada di masjid. Akupun duduk. Dan
beliau menyatakan: Wahai Abu Dzar apakah kamu sudah shalat? Aku jawab: Belum.
Beliau mengatakan: Bangkit dan shalatlah. Akupun bangkit dan shalat, lalu aku duduk.

Beliau berkata: Wahai Abu Dzar, berlindunglah kepada Allah dari kejahatan setan manusia
dan jin. Abu Dzar berkata: Wahai Rasulullah, apakah di kalangan manusia ada setan?
Beliau menjawab: Ya.
Ibnu Katsir menyatakan setelah menyebutkan beberapa sanad hadits ini: Inilah jalan-jalan
hadits ini. Dan semua jalan-jalan hadits tersebut menunjukkan kuatnya hadits itu dan
keshahihannya. (Tafsir Ibnu Katsir, 2/172)

TUGAS JIN

1. Hudais, tugasnya : menyesatkan para ulama pada hawa nafsunya.


2. Hudavis, tugasnya : menganggu orang yang sedang sholat tidak pada awal sholat
tetapi ketika menjaga surah Al-Fatihah dan surah sesudahnya. Ketika iblis
menganggu pada bacaan sholat dan rakaatnya, pada saat ragu surah Al-Fatihah
sudah/belum dibaca, maka bacalah lagi.
3. Jalbanur, tugasnya : mengganggu orang yang ke pasar untuk berdagang dengan tidak
jujur. Membuat pengunjung betah berlama-lama di pasar.
4. Biter, tugasnya : datang kepada orang yang kena musibah untuk membisikkan orang
agar suudzon terhadap Allah. Padahal musibah yang kita terima adalah akibat alur
perbuatan sendiri.
5. Mansud keturunan iblis, tugasnya : untuk memfitnah dan mengadu domba
permusuhan.
6. Dasim, tugasnya : menimbulkan semangat melakukan perzinahan di antara umat
Muhammad.
7. Ahwal, tugasnya : membisikkan para pejabat untuk melakukan korupsi.

5 Jenis Jin yaitu :

1. AL-JAN, Jenis yang pertama ini adalah pengertian jin secara umum, yaitu jenis jin
yang berpotensi seperti layaknya manusia. Jin ada yang berkelamin jantan adapula
yang betina, ada jin yang muslim adapula yang non muslim, jin juga membutuhkan
makan,minum, tidur, bersenggama dan sebagainya. Walhasil jin pada kategori JAN
tidak bedanya dengan manusia pada kategori al-insan.
2. AL-AMIR, Acapkali disuatu tempat, dikamar mandi, dirumah atau dimanapun ada
suara atau bunyian yang menirukan perbuatan manusia. Seperti halnya ada suara
orang wudhu atau orang mandi, padahal dikamar mandi tersebut tidak ada siapa-siapa.
Hal ini boleh jadi adalah perbuatan jin pada kategori AL-AMIR. Maka tidak jarang
orang menyebutnya sebagai setan tek-tek. Karena memang jenis jin ini suka menirunirukan perbuatan atau kebiasaan manusia, dengan maksud menakut-nakuti. AlAmir juga terkadang mengikuti orang yang sedang membaca , bernyanyi dan
sebagainya atau mengikuti orang yang sedang shalat dibelakangnya. Meskipun
demikian kita tidaklah usah takut, karena boleh jadi dia tidaklah jahat, hanya karena
ingin menjadi makmum atau ingin belajar membaca atau menyanyi.
3. AL-IFRIT, Ifrit adalah jenis jin yang berpotensi sebagai pembantu ataupun khodam
bagi manusia. Dalam hal ini ada ifrit yang muslim dan baik, yang tentunya bisa
menjadi khodam pada manusia-manusia yang muslim dan baik pula. Adapula ifrit
yang berprilaku jahat dan kafir yang dimanfaatkan oleh para tukang sihir dan dukun,
seperti ifrit-ifrit yang bekerjasama dengan pesihir terkemuka luar negeri pada segitiga
Bermuda David Coverfild.
4. AL-ARWAH, Jenis jin yang keempat inilah yang sering dan biasa menggoda
manusia, terkadang al-arwah menjelma dirinya sebagai orang tua kita yang telah
meninggal atau sebagai dedemit dan sebagainya. Sehingga dapat mengelabui sebagian
masyarakat kita dan menakut-nakuti mereka yang memang mempercayainya.
Sebenarnya jenis jin al-arwah ini termasuk golongan jin yang sangat kuat dan sangat
nakal. Disebutkan paling kuat karena mereka dapat menjelma dirinya menjadi apa
saja dengan mengerahkan kekuatan ilmu yang dimilikinya dan disebut nakal karena
sering menggoda dan menakut-nakuti manusia. Jika diibaratkan manusia, maka jenis
jin dari golongan Al-arwah semacam preman yang sukausil terhadap masyarakat
setempat dan terutama kepada perempuan-perempuan yang lewat dijalanan.

5. AS-SYAITON, Berbeda dengan al-arwah, as-syaiton adalah jenis jin yang selalu
menggoda manusia dari segi keimanan, kerohanian dan kejiwaan. As-syaiton sangat
berbahaya dibanding jenis jin lainnya, karena as-syaiton dalam merasuk kedalam hati
manusia untuk membisikan kekafiran, keingkaran dan kejahatan. Dalam surat an-naas
dijelaskan bahwasanya bukan hanya jin jahat dan ingkar yang termasuk dalam
golongan as-syaiton, manusia yang yang berprilaku dzolim termasuk dalam kategori
ini

Anda mungkin juga menyukai