Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Penyakit kardiovaskuler terjadi akibat adanya gangguan fungsi jantung


dan pembuluh darah (Kementrian Kesehatan RI, 2014). Banyak jenis penyakit
yang termasuk dalam penyakit kardiovaskuler, dimana penyakit jantung
merupakan salah satu jenis dari penyakit kardiovaskuler. Berbagai penyakit yang
jika ditangani lebih awal dapat dengan mudah sembuh, namun sering dianggap
remeh sehingga pada akhirnya berdampak pada penyakit jantung. Salah satu
contohnya ialah penyakit hipertensi. Penyakit hipertensi menjadi penyebab 45%
kematian karena penyakit jantung. Pada tahun 2008 tercatat sektiar 17,3 juta
kematian disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler dengan kasus kematian
terbanyak yang disebabkan oleh penyakit jantung koroner dan stroke. Jika hal ini
terus dibiarkan tanpa adanya kesadaran dan penangan yang serius, maka pada
tahun 2030 diperkirakan akan ada sebanyak 23,3 juta kasus kematian yang
disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler terutama penyakit jantung koroner dan
stroke (Kementrian Kesehatan RI, 2014).

Seseorang yang menderita penyakit jantung harus mendapat penanganan


yang serius sedari dini. Dr. Djoko Maryono mengatakan bahwa menjalani pola
hidup yang benar seperti memperhatikan diet dan olahraga yang teratur dapat
menjadi kunci keberhasilan dalam pencegahan dan penyembuhan penyakit
jantung (Soeharto, 2001).

Pemilihan bahan makanan yang tepat mempengaruhi kandungan gizi yang


akan dikonsumsi oleh pasien. Namun, harga bahan makanan yang cenderung tidak
stabil menyebabkan pasien kesulitan mengatur bahan makanan yang baik untuk di
konsumsi. Bahan makanan dengan gizi yang tinggi sering kali
memiliki harga beli yang tinggi. Kebutuhan asupan gizi yang baik dengan
mempertimbangkan harga yang terjangkau menjadi kesulitan tersendiri bagi
pasien penyakit jantung yang sedang melakukan program diet jantung. Salah satu
solusi yang dapat diambil sebagai pemecahan dari permasalahan tersebut ialah
mengubah atau mengkombinasikan bahan makananan yang harga belinya relatif
mahal dengan bahan makanan yang harga belinya relatif lebih murah namun tetap
memiliki kandungan gizi yang sama.

Penyelesaian masalah pemenuhan gizi bagi penderita penyakit jantung


dengan biaya minimum membutuhkan suatu metode yang dapat menghasilkan
keluaran yang optimal. Metode yang sering digunakan ialah Algoritma Evolution
Strategies. Algoritma Evolution Strategies (ES) adalah salah satu metode
algoritma evolusi yang sering digunakan dalam pemecahan kasus optimasi.
Penggunaan bilangan pecahan (real-vector) pada representasi kromosom
merupakan ciri utama dari algoritma ES. Selain itu, algoritma ES juga memiliki
mekanisme self-adaption yang dapat mengontrol nilai parameter setiap objeknya
(Mahmudy, 2015).

Berdasarkan permasalahan yang telah didefenisikan dan adanya penelitian


yang mendukung, maka penulis akan menerapkan algoritma ES untuk
menyelesaikan permasalahan optimasi biaya bahan menu makanan bagi penderita
penyakit jantung. Pada penelitian ini, penulis akan mengoptimasi biaya bahan
menu makan bagi penderita jantung dengan kurun waktu maksimal tujuh hari
dimana bahan makanan yang akan dihasilkan bervariasi, pasien dapat menentukan
jumlah hari berlangsungnya pemilihan menu makanan, dan gizi dari pasien akan
tetap terpenuhi sesuai dengan kebutuhannya.
Nilai parameter yang digunakan pada algoritma ES akan diuji sesuai
dengan definisi permasalahan yang ada. Selain itu, penulis juga melakukan
perbandingan terhadap hasil bahan menu makanan rekomendasi sistem dengan
hasil bahan menu makanan rekomendasi pakar pada contoh kasus yang sama.
Terdapat batasan-batasan yang diterapkan selama penelitian ini dilakukan.
Batasan-batasan tersebut ialah panduan diet jantung yang digunakan hanya diet
jantung tipe III dan IV. Asupan gizi yang dipenuhi ialah zat gizi makro, yakni
kalori, protein, lemak, dan karbohidrat. Pemilihan bahan menu makanan
berdasarkan bahan penukar makanan yang dikeluarkan oleh Kementrian
Kesehatan RI. Bahan makanan hanya menggunakan tujuh golongan bahan
makanan penukar yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan RI, yakni
karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayuran, buah, susu, dan minyak.
B.Rumusan Masalah
1. Apa penegertian jantung ?
2. Apa saja kebutuhan gizi dalam keadaan sakit ?
3. Apa maksud algoritma evolution strategis ?
4. Bagaiama cara diet untuk penderita penyakit jantung ?
5. Apa saja yang makanan yang dapat dikonsumsi pada penderita penyakit
jantung ?
C.Tujuan
1. Mengetahui penegertian dari jantung
2. Mengetahui kebutuhan gizi dalam keadaan sakit
3. Mengetahui arti algoritma evolution strategis
4. Mengetahui bagaimana cara diet untuk penderita penyakit jantung
5. Mengetahui makanan yang dapat dikonsumsi pada penderita penyakit
jantung
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.Jantung
Jantung pada manusia merupakan salah satu organ tubuh yangVpaling
penting bagi manusia. Jantung yang terletak di pusat dada tepatnya di dalam
rongga dada, dibelakang tulang dada bagian bawah manusia dan melebar sampai
ke kiri dekat puting susu serta berukuran sebesar kepalan tangannya
(Kertohoesodo, 1982). Jantung tersusun atas beberapa jaringan, jaringan
terpenting yang menyusun jantung ialah jaringan otot jantung yang sering disebut
dengan miokardium (Kerohoesodo, 1987). Lapisan miokardium ini akan
mendindingi keempat rongga jantung, yakni atrium kanan, atrium kiri, serambi
kanan, dan serambi kiri. Keempat rongga ini akan bekerjasama untuk
menjalankan fungsi utama jantung yakni menyebarkan darah keseluruh tubuh.
Penyebaran darah keseluruh tubuh bekerja ada pembuluh darah koroner yang
mengantarkan darah yang berisi oksigen dan zat lain yang dibutuhkan oleh tubuh
manusia.
Penyakit jantung terjadi karena beberapa faktor yang menjadi pemicu
jantung tidak bekerja secara normal. Beberapa faktor tersebut ada yang dapat
dihindari dan tidak dapat dihindari. Penyebab penyakit jantung yang tidak dapat
dihindari ialah usia, jenis kelamin, dan adanya keturunan terkena penyakit jantung
dan pembuluh darah. Faktor terjadinya penyakit jantung yang masih dapat
dihindari adalah dyslipidemia, kadar kolesterol LDL tinggi, kolesterol HDL
rendah, hipertensi, penyakit kencing manis atau sering disebut diabetes milletus,
adanya kebiasaan merokok, kegemukan dan kurangnya olahraga (Sutanto, 2010).

B.Menentukan Kebutuhan Gizi Dalam Keadaan Sakit


Penentuan kebutuhan gizi bagi seseorang dalam keadaan sakit tidak hanya
memperhatikan berat badan, tinggi badan, umur dan gender seseorang, tetapi juga
memperhatikan aktivitas dan tingkat trauma/stres seseorang.
a. Energi Penentuan total energi yang dibutuhkan seseorang dalam keadaan
sakit dipengaruhi oleh faktor aktivitas yang dilakukan dan factor stres atau
trauma yang dialami
b. Protein
Total protein yang dibutuhkan oleh orang normal ialah sekitar 10% – 15%
dari keseluruhan energi total yang dibutuhkan oleh orang tersebut.
c. Lemak
Total lemak yang dibutuhkan oleh orang normal ialah sekitar 10% – 25%
dari keseluruhan energi total yang dibutuhkan oleh orang tersebut.
d. Karbohidrat
Total karbohidrat yang dibutuhkan oleh orang normal ialah sekitar 60% –
75% dari keseluruhan energi total yang dibutuhkan oleh orang tersebut.

C. Algoritma Evolution Strategies


Algoritma Evolution Strategies mulai dikenal pada tahun 1960-an dimana
algoritma ES paling sering digunakan sebagai solusi dari permasalahan black-box
pada ruang pencaria terus menerus (Hansen, Arnold, & Auger, 2014). Algoritma
Evolution Strategies merupakan bagian dari algoritma evolusi yang menerapkan
proses mutasi, rekombinasi, dan seleksi pada populasi calon solusi dari
permasalahan yang ada.
Algoritma ES lebih mengutamakan operator mutasi pada proses
reproduksinya sedangkan rekombinasi dijadikan sebagai opsi tambahan, yang
dapat digunakan ataupun tidak digunakan pada proses reproduksi.
Algoritma ES memliliki siklus yang mirip dengan algoritma evolusi
lainnya, yakni algoritma ES juga menerapkan proses inisialisasi, reproduksi,
evaluasi, dan seleksi.
BAB III
PEMBAHASAN

A.Faktor yang mempengaruhi gizi pada penderita jantung


a. DIET
1. Mengontrol porsi makan
Berapa banyak yang Anda makan, sama pentingnya dengan apa
yang Anda makan. Berikut beberapa tips yang dapat Anda terapkan
untuk membatasi porsi makan Anda:
- Gunakan piring atau mangkok yang lebih kecil untuk membantu
mengontrol porsi Anda
- Konsumsi makanan yang rendah kalori, kaya nutrisi, seperti buah-
buahan dan sayur
- Kurangi konsumsi makanan yang tinggi kalori, tinggi garam seperti
makanan cepat saji
2.   Konsumsi lebih banyak sayur dan buah
Sayur dan buah adalah sumber vitamin dan mineral yang baik.
Selain itu, sayur dan buah juga rendah kalori dan tinggi serat. Namun
juga ada beberapa buah dan sayur yang perlu dibatasi seperti buah
kelapa, masakan sayur dengan santan atau krim, sayuran yang
digoreng, buah kaleng dengan sirup kental, buah yang dibekukan
dengan tambahan gula.
3. Batasi konsumsi lemak jenuh
` Membatasi konsumsi lemak jenuh dan lemak trans adalah langkah
penting dalam menurunkan kadar kolesterol dalam darah Anda dan
kemudian menurunkan risiko penyakit jantung koroner. Kadar
kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak pada
pembuluh darah koroner Anda dan dapat meningkatkan risiko kejadian
serangan jantung atau stroke. Beberapa cara untuk mengurangi lemak
jenuh dan lemak trans:
- Buang bagian pinggiran lemak pada daging sebelum dimasak, atau
pilih bagian daging dengan  lebih sedikit lemak (kurang dari 10%)
- Kurangi penggunaan mentega dan margarin saat memasak maupun
untuk olesan roti
-  Gunakan minyak zaitun, minyak kanola, minyak sayur dan kacang-
kacangan, dan batasi  konsumsi mentega, krim, dan minyak kelapa
4.   Pilihlah sumber protein rendah lemak
Daging dengan kadar lemak rendah, unggas dan ikan, serta telur,
adalah sumber terbaik untuk asupan protein Anda. Pilihlah sumber
protein rendah lemak seperti dada ayam tanpa kulit daripada ayam
goreng, susu skim daripada susu full cream. Ikan adalah alternatif yang
baik untuk protein walaupun tinggi lemak, karena ikan mengandung
omega-3 yang dapat menurunkan lemak darah trigliserida.
5.   Kurangi penggunaan garam
Konsumsi garam berlebih dapat meningkatkan risiko tekanan darah
tinggi yang juga merupakan faktor risiko dari penyakit jantung
lainnya. American Heart Association menyarankan untuk
mengonsumsi garam tidak lebih dari 2.300 mg setiap hari (sekitar 1
sendok teh). Meskipun mengurangi garam pada masakan Anda adalah
langkah yang baik, namun kebanyakan garam yang Anda konsumsi
berasal dari makanan terproses seperti makanan kaleng, makanan
beku, dan makanan cepat saji. Selain itu, berhati-hati dalam
mengonsumsi saus seperti kecap, saus tomat, dan mayones karena
juga mengandung tinggi natrium.
6. Hiburlah diri Anda dengan makan enak sesekali
Tidak apa-apa untuk mengonsumsi makanan yang Anda sukai
sesekali. Makanan manis ataupun sedikit keripik tidak akan
mengganggu diet sehat Anda. Namun, jangan keterusan dan menjadi
alasan untuk tidak melanjutkan rencana diet sehat Anda. Ketimbang
menjalani aturan yang ketat dan pada akhirnya Anda tidak dapat
menjalaninya, lebih baik terapkan keseimbangan antara kesenangan
dan diet sehat sehingga Anda dapat menjalaninya dalam jangka waktu
panjang.

Anda mungkin juga menyukai