Anda di halaman 1dari 18

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TENTANG HEMOROID

Hari/Tanggal : Senin, 19 September 2016

Waktu : Pukul 10.00 10.30 WITA

Tempat Pelaksanaan : Rumah Keluarga Tn.WO

Sasaran : Seluruh anggota keluarga Tn. WO

Topik Kegiatan : Penyuluhan Tentang Hemoroid

Sub Topik : 1. Menyebutkan pengertian Hemoroid / wasir


2. Menyebutkan penyebab Hemoroid
3. Menyebutkan tanda dan gejala Hemoroid
4. Menyebutkan cara pencegahan Hemoroid
5. Menjelaskan penanganan Hemoroid

I. Latar Belakang
Hemoroid dikenal di masyarakat sebagai penyakit wasir atau
ambeien merupakan penyakit yang sering dijumpai dan telah ada sejak
jaman dahulu. Namun masih banyak masyarakat yang belum mengerti
bahkan tidak tahu mengenai gejala-gejala yang timbul dari penyakit ini.
Banyak orang awam tidak mengerti daerah anorektal (anus dan rektum)
dan penyakit-penyakit umum yang berhubungan dengannya. Anus
merupakan lubang di ujung saluran pencernaan dimana limbah berupa
tinja keluar dari dalam tubuh. Sedangkan rektum merupakan bagian dari
saluran pencernaan di atas anus, dimana tinja disimpan sebelum
dikeluarkan dari tubuh melalui anus. Sepuluh juta orang di Amerika
dilaporkan menderita hemoroid dengan prevalensi lebih dari 4 %.
Sedangkan menurut data Depkes pada tahun 2008, prevalensi hemoroid di
Indonesia adalah setidaknya 5,7 persen dari total populasi atau sekitar 10
juta orang.

Penelitian menunjukkan bahwa ada 1,5 juta resep untuk penyakit


hemoroid setiap tahunnya dan disebutkan pula bahwa dari tahun ke tahun,
jumlah penderita hemoroid yang menjalani rawat inap di rumah sakit
semakin berkurang. Berdasarkan statistik, jumlah tindakan
hemoroidektomi menurun. Pada tahun 1974 merupakan puncak dimana
hemoroidektomi dilakukan pada sebanyak 117 per 100.000 orang. Angka
itu menurun 13 tahun kemudian (1987) yaitu menjadi 37 per 100.000
orang. Hemoroid dapat menyerang pada laki-laki maupun perempuan.
Di Bali khususnya Kecamatan Sukawati Kab Gianyar, resiko
hemoroid justru meningkat seiring bertambahnya usia. Usia puncak adalah
45-65 tahun dan yang paling sering adalah multipara (pernah melahirkan
anak lebih dari sekali). Insidensinya sekitar 5-35 % dari masyarakat umum
dan terutama yang berusia lebih dari 25 tahun, dan jarang terjadi di bawah
usia 20 tahun kecuali wanita hamil. Wasir (hemorrhoid) pada ibu hamil
umumnya terjadi akibat tekanan mendesak dari pertumbuhan janin pada
vena hemorrhoid. Perlu diketahui bahwa ibu hamil sangat rentan
menderita wasir karena meningkatnya kadar hormon seks wanita, yang
melemahkan dinding vena dibagian anus. Banyak ibu hamil yang
menderita wasir setelah 6 bulan usia kehamilan karena adanya peningkatan
tekanan vena dalam area panggul. Beberapa wanita juga mengalami wasir
selama persalinan akibat tekanan bayi yang kuat. Komplikasi setelah
melahirkan juga memicu terjadinya wasir.

Hemoroid atau wasir merupakan vena varikosa pada kanalis


dan dibagi menjadi 2 jenis yaitu, hemorroid interna dan eksterna. Kedua
jenis hemoroid ini sangat sering dijumpai dan terjadi sekitar 35%
penduduk berusia lebih dari 25 tahun. Walaupun keadaan ini tidak
mengancam jiwa, namun dapat menimbulkan perasaan yang tidak nyaman.
Hemoroid atau wasir memang menjadi momok bagi sebagian orang yang
menderitanya. Benjolan didalam anus sangat membuat rasa tidak nyaman,
baik untuk posisi duduk maupun berdiri. Apalagi kalau hendak buang hajat
(BAB), seseorang sering meringis kesakitan.

II. Tujuan
A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan Tn. WO
mengetahui dan memahami tentang penyakit Hemoroid / wasir dan
mengetahui hal yang harus dilakukan jika terkena Hemoroid serta cara
mengatasi masalah tersebut. Sehingga dapat diambil suatu tindakan
pencegahan, penanganan terhadap penderita Hemoroid serta mencegah
komplikasi lebih lanjut.
B. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit sasaran diharapkan dapat
menjelaskan kembali tentang :
1. Menyebutkan pengertian Hemoroid / wasir
2. Menyebutkan penyebab Hemoroid
3. Menyebutkan tanda dan gejala Hemoroid
4. Kompilkasi dari Hemoroid
5. Menyebutkan cara pencegahan Hemoroid
6. Menjelaskan penanganan Hemoroid

III. MATERI PENYULUHAN


Adapun materi yang akan diberikan dalam penyuluhan kali ini adalah:
1. Pengertian Hemoroid / wasir
2. Penyebab Hemoroid
3. Tanda dan gejala Hemoroid
4. Kompilkasi dari Hemoroid
5. Cara pencegahan Hemoroid
6. Penanganan Hemoroid

IV. METODE
Metode yang digunakan dalam penyuluhan tentang hemoroid adalah:
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Demonstrasi

V. ALAT/MEDIA/SUMBER
a. Alat:
1. Parutan
2. Penyaringan
3. 1 buah sendok makan
4. 1 buah gelas
5. Daun lidah buaya yang sudah dipotong
6. Madu
b. Media: lembar balik.
c. Sumber:
Brunner dan Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8
Volume 2, Alih Bahasa Kencana, H.Y. Jakarta : EGC
Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media
Aesculapius
Potter & Perry. (2006). Fundamental Keperawatan Jilid I. Jakarta:
EGC
Sylvia A. Price & Lorraine M. Wilson. 2006. Patofisiologi Konsep
Klinis Proses-proses Penyakit, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC

VI. SASARAN
Adapun sasaran dalam penyuluhan ini adalah keluarga Tn. WO.

VII. WAKTU
Pelaksanaan penyuluhan ini diselenggarakan pada:
Hari/Tanggal : Senin, 19 September 2016
Pukul : 10.00 10.30 WITA
Durasi : 30 menit

VIII. TEMPAT
Penyuluhan dilaksanakan di rumah Keuarga Tn. WO di Banjar Pasekan,
Desa Ketewel, Kec. Sukawati, Kab. Gianyar.
Setting tempat:

Penyuluh

Sasaran Sasaran

IX. KEGIATAN
No Kegiatan Waktu Penyuluh Peserta

1 Pendahuluan 2 Menit Salam pembuka Menjawab salam


Menyampaikan tujuan Menyimak
Mendengarkan dan
penyuluhan
Kontrak waktu menjawab pertanyaan
penyuluhan
2 Kerja 20 Menit Penyampaian garis Mendengarkan dengan
besar materi: penuh perhatian
1. Pengertian Menanyakan hal-hal
Hemoroid / wasir yang belum jelas
2. Penyebab Memperhatikan jawaban
Hemoroid dari penceramah
3. Tanda dan gejala
Hemoroid
4. Kompilkasi dari
Hemoroid
5. Penanganan
Hemoroid
6. Cara pencegahan
Hemoroid

Memberi kesempatan
keluarga untuk bertanya
Menjawab pertanyaan
Melakukan demonstrasi
cara penanganan
hemoroid secara alami.

3 Penutup 3 Menit Melakukan Evaluasi Sasaran dapat


Menyampaikan menjawab tentang
kesimpulan materi pertanyaan yang
Mengakhiri pertemuan
diajukan
dan menjawab salam
Mendengar
Memperhatikan
Menjawab salam

X. RENCANA EVALUASI
A. Struktur :
1. Persiapan media
Media yang akan digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap
dan siap digunakan. Media yang digunakan adalah lembar balik.
Kurun waktu dalam persiapan media 1 hari

2. Persiapan materi
Materi yang akan diberikan dalam penyuluhan sudah disiapkan dan
akan disebarluaskan dalam bentuk lembar balik yang berisi gambar
dan tulisan. Kurun waktu dalam persiapan materi 2 hari.

B. Proses penyuluhan :
1. Kegiatan penyuluhan yang akan diberikan diharapkan berjalan
lancar dan sasaran memahami tentang penyuluhan yang diberikan.
Sasaran diharapkan mampu mengerti dan memahami penyuluhan
dan 50% bisa menjawab
2. Dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara
penyuluh dan sasaran yang akan diharapkan penyuluhan
3. Peserta diharapkan memperhatikan materi yang diberikan
C. Hasil penyuluhan :
1. Jangka Pendek
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, peserta:
a. Dapat menjelaskan pengertian Hemoroid / wasir
b. Dapat menjelaskan penyebab Hemoroid
c. Dapat menjelaskan tanda dan gejala Hemoroid
d. Dapat menjelaskan penanganan dan pengobatan tradisional
Hemoroid
e. Dapat menjelaskan cara pencegahan Hemoroid
2. Jangka Panjang
Meningkatkan pengetahuan keluarga Tn.WO mengenai dan cara
pencegahan serta perawatan keluarga dengan hemoroid sehingga
meningkatkan kesehatan keluarga Tn. WO
Lampiran 1

MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN MENGENAI HEMOROID


PADA KELUARGA TN. WO

A. Pengertian Hemoroid
Hemoroid atau sering juga disebut wasir/ambeien adalah
pembengkakan dan peradangan pembuluh darah di sekitar anus dan bagian
rektum bawah. Wasir (Hemoroid) adalah suatu penyakit yang terjadi pada
anus, dimana bibir anus mengalami pembengkakan yang kadang disertai
pendarahan Pada usia 50-an, 50% individu mengalami berbagai tipe
hemoroid berdasarkan luasnya vena yang terkena
1. Hemoroid Internal terdapat di sebelah dalam anus kadang-kadang
dapat keluar anus jika BAB, kemudian sering terjadi perdarahan.

Hemoroid interna dibagi berdasarkan gambaran klinis, yaitu:


a. Derajat I: perdarahan merah segar tanpa nyeri saat defekasi, bila
terjadi pembesaran hemoroid yang tidak prolaps keluar kanal anus.
Hanya dapat dilihat dengan anorektoskop,
b. Derajat II: menonjol melalui kanalis analis pada saat mengejan
ringan, tetapi dapat masuk kembali secara spontan, pembesaran
hemoroid yang prolaps dan menghilang atau masuk sendiri ke
dalam anus secara spontan.
c. Derajat III: pembesaran hemoroid yang prolaps dapat masuk lagi
ke dalam anus dengan bantuan dorongan jari. Hemoroid menonjol
saat mengejan dan harus didorong kembali sesudahdefekasi
d. Derajat IV: prolaps hemoroid yang permanen, rentan, dan
cenderung untuk mengalami trombosis atau infark. Hemoroid
menonjol keluar dan tidak dapat didorong masuk.
Deraja Berdara Menonjo Reposis
t h l i
I (+) (-) (-)
II (+) (+) Spontan
III (+) (+) Manual
IV (+) tetap Tidak
dapat

2. Hemoroid Eksternal terdapat benjolan tampak dari luar. Benjolan


dilapisi oleh kulit yang tampak menggelembung dan berwarna
kebiruan. Biasanya tanpa disertai gejala. Jika terjadi peradangan
benjolan tersebut akan kemerahan dan terasa nyeri bila ditekan.

B. Penyebab
1. Umur : pada umur tua terjadi degenerasi dari seluruh jaringan tubuh,
juga otot sfingter menjadi tipis dan atonis.
2. Keturunan : dinding pembuluh darah lemah dan tipis
3. Pekerjaan : orang yang harus berdiri , duduk lama, atau harus
mengangkat barang berat mempunyai predisposisi untuk hemoroid.
4. Mekanis : semua keadaan yang menyebabkan meningkatnya tekanan
intra abdomen, misalnya penderita hipertrofi prostat, konstipasi
menahun dan sering mengejan pada waktu defekasi.
5. Endokrin : pada wanita hamil ada dilatasi vena ekstremitas dan anus
oleh karena ada sekresi hormone relaksin.
6. Fisiologi : bendungan pada peredaran darah portal, misalnya pada
penderita sirosis hepatis.
7. Pola makan yang Tidak Teratur ( pedas dan bersantan, minum alkohol
dan soda )
Mengkonsumsi makanan pedas secara berlebihan dapat mengakibatkan
sembelit, feses menjadi keras, perut mules sehingga harus mengejan
ketika BAB.
Makanan berminyak akan menjadikan feses menjadi keras dan
mengakibatkan rasa panas pada bagian dubur, sehingga dapat
memperparah mereka yang menderita wasir ambeien.

C. Tanda dan Gejala


1. Mengeluarkan darah saat BAB (darah berwarna merah terang).
Darah yang keluar berwarna merah segar dan tidak tercampur dengan
feses,
2. Muncul benjolan disekitar anus yang di dalamnya terdapat pembuluh
darah balik (vena), otot, jaringan ikat elastis.
3. Timbul rasa nyeri pada saat BAB akibat rangsangan syaraf di sekitar
anus
4. Bila wasir terjadi pergesekan dengan feces/tinja yang keras, maka
akan menyebabkan iritasi / luka hingga luka sehingga terjadilah
perdarahan
5. Penderita wasir biasanya susah duduk tenang karena ada
pembengkakan di rektum yang menyebabkan rasa nyeri
D. Komplikasi Hemoroid
Perdarahan akut pada umumnya jarang , hanya terjadi apabila yang
pecah adalah pembuluh darah besar. Hemoroid dapat membentuk pintasan
portal sistemik pada hipertensi portal, dan apabila hemoroid semacam ini
mengalami perdarahan maka darah dapat sangat banyak. Yang lebih sering
terjadi yaitu perdarahan kronis dan apabila berulang dapat menyebabkan
anemia karena jumlah eritrosit yang diproduksi tidak bisa mengimbangi
jumlah yang keluar. Anemia terjadi secara kronis, sehingga sering tidak
menimbulkan keluhan pada penderita walaupun Hb sangat rendah karena
adanya mekanisme adaptasi. Apabila hemoroid keluar, dan tidak dapat
masuk lagi (inkarserata/terjepit) akan mudah terjadi infeksi yang dapat
menyebabkan sepsis dan bisa mengakibatkan kematian.
E. Pengobatan
1. Untuk meringankan wasir, berendamlah secara teratur di air hangat.
Lakukan beberapa kali sehari.
2. Kompres dengan air dingin / es di anus jika terjadi pembengkakan
3. Banyak makan buah, minum susu, biji selasih dan cincau
4. Daun selada untuk lalap setiap makan
5. Air rebusan singkong
Kandungan gizi daun Singkong cukup bervariasi, seperti halnya
sayuran hijau lainnya, ia juga memiliki kandungan serat yang cukup
tinggi. Berikut adalah beberapa kandungan gizi tinggi dalam daun
singkong.
- Serat
- Vitamin A, B1
- Karbohidrat
- Asam Amino Essensial
- Protein.
Manfaat :
a. Membantu Metabolisme Tubuh
Daun singkong merupakan sumber protein nabati yang sangat
besar, ia adalah jenis protein nabati yang banyak mengandung
vitamin B. Vitamin B sangat diperlukan untuk membangun sel-sel
tubuh yang akan membentuk enzim-enzim yang membantu
metabolisme tubuh. Manusia secara berkesinambungan, dalam kata
lain daun singkong ini membantu proses dalam tubuh.
b. Daun Singkong Sebagai Sumber Antioksidan
Daun singkong merupakan salah satu sumber antioksidan yang
sangat baik untuk mencegah dan membuang radikal bebas dalam
tubuh. Radikal bebas ini sendiri merupakan salah satu penyebab
berbagai penyakit berbahaya seperti kanker dan dalam bidang
kecantikan dapat menyebabkan penuaan dini.
c. Baik Untuk Pencernaan
Hampir semua orang tau bahwa serat sayuran sangat baik untuk
pencernaan sehingga dapat membantu menyehatkan usus besar
manusia, begitu juga dengan daun singkong. Konsumsi rutin daun
singkong juga akan memberikan efek yang cukup baik untuk
pencernaan kita.
d. Penambah Darah
Daun singkong adalah sayuran penambah darah yang sangat
ampuh menambah darah jika anda sedang terkena anemia.
e. Menyembuhkan Diare
Resep pengobatannya, ambil sekitar tujuh lembar daun singkong
kemudian cuci bersih. Rebusalah daun singkong dengan air
sebanyak 800cc. Sisakan sampai airnya tinggl 400cc. Minum dua
kali sehari, sebanyak 200 cc per minum. Daun singkong dipercaya
cukup efektif dalam hal membantu mengurangi diare.
6. Dapat pula menggunakan ramuan daun lidah buaya
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Indian Journal of
Dermatology memberikan pernyataan bahwa lidah buaya mengandung
bradykinase, suatu senyawa berupa enzim yang membantu untuk
meredakan peradangan parah ketika dioleskan pada kulit. Senyawa
aktif yang terdapat pada gel lidah buaya digunakan secara topikal
dalam pengobatan homeopati untuk mempercepat penyembuhan luka.
Sifat gel lidah buaya dapat mempercepat penyembuhan dengan
mengurangi nyeri dan peradangan, yang merupakan dua gejala umum
dari penyakit wasir atau ambeien. Selain itu, lidah buaya juga memiliki
keampuhan lain. sifat anti inflamsi pada lidah buaya juga dapat
mengurangi pembengkakan, rasa panas, dan peradangan, sehingga
membantu mengurangi iritasi wasir. Rasa dingin pada cairan atau
gelnya juga dapat meberikan efek menenagkan. Secara Internal,
mengonsumsi lidah buaya dapat membuat tinja lebih lunak dan lebih
mudah dikeluarkan dan secara otomatis kita akan terhindar dari
masalah sembelit atau tinja yang mengeras. Sehingga dapat
mengurangi tekanan pada wasir saat mengejan
Cara membuat ramuan daun lidah buaya untuk mengobati penyakit
hemoroid/wasir/ambayen :
Siapkan 1 buah daun lidah buaya, potong sedikit bagian pangkal
dan ujungnya.
Cuci hingga bersih dan parut
Saring daun lidah buaya yang sudah diparut tadi dengan
Menggunakan saringan kecil ke dalam gelas. Tekan menggunakan
sendok makan, agar cairan gel lidah buaya dapat turun ke dalam
gelas.
Tambahkan madu 1-2 sendok makan
Tambahkan sedikit air putih ke dalam gelas, sekitar 1/3 dari ukuran
gelas.
F. Pencegahan
1. Konsumsi lebih banyak makanan kaya serat, sayur, buah-buahan atau
biji-bijian.
Dengan mengonsumsi jenis makanan ini akan melembutkan tinja dan
meningkatkan jumlah yang dikeluarkan. Tambahkan serat perlahan-
lahan untuk menghindari masalah dengan gas.
2. Minum cukup jumlah air 6-8 gelas/ 2 liter per hari
Kita sangat dianjurkan untuk minum air putih minimal 8 gelas sehari.
Air putih berfungsi untuk memperlancar metabolisme tubuh dan
menetralisir racun. Dengan mengkonsumsi air putih dengan porsi yang
sesuai maka rasa nyeri yang ditimbulkan akibat ambeien akan
berkurang.
3. Olahraga yang teratur
Olahraga adalah kegiatan dimana tubuh kita bergerak untuk
menghasilkan keringat. Olahraga tidak mempunyai efek samping
asalkan tidak dilakukan secara berlebihan. Dengan berolahraga secara
teratur, untuk menyembuhkan ambeien dan menjaga kebugaran tubuh
Anda
4. Jangan duduk di toilet dalam waktu yang lama
Duduk terlalu lama, terutama di toilet, bisa meningkatkan tekanan
pada pembuluh darah di anus.
5. Gunakan lap yang lembut, seperti lap bayi
6. Hindari mengangkat beban yang berat
Jika memang harus, selalu buang napas saat mengangkat benda.
Jangan menahan napas saat mengangkat.
7. Turunkan berat badan
8. Jika pekerjaan utama duduk, berdiri/ berjalan pada waktu istirahat
9. Jangan mengejan bila tinja masih belum mau keluar
Mengejan dan menahan napas saat mencoba mengeluarkan kotoran
menciptakan tekanan lebih besar pada pembuluh darah di rektum
bawah.
10. Jaga kebersihan daerah sekitar anus dengan membilasnya
menggunakan air yang bersih saat selesai buang air bersih
DEMONSTRASI PEMBUATAN RAMUAN DAUN LIDAH BUAYA

(OBAT TRADISIONAL UNTUK MENGATASI


HEMOROID/WASIR/AMBAYEN)

I. Alat dan Bahan :

1. 2-3 potong daun lidah buaya


2. Parutan
3. Penyaringan
4. Gelas
5. 1 sendok makan untuk mengaduk
6. Madu

II. Cara Kerja :


1. Siapkan 1 buah daun lidah buaya, potong sedikit bagian pangkal dan
ujungnya.
2. Cuci hingga bersih dan parut
3. Saring daun lidah buaya yang sudah diparut tadi dengan menggunakan
saringan kecil ke dalam gelas. Tekan menggunakan sendok makan, agar
cairan
gel lidah buaya dapat turun ke dalam gelas.
4. Tambahkan madu 1-2 sendok makan
5. Tambahkan sedikit air putih ke dalam gelas, sekitar 1/3 dari ukuran gelas.
6. Minumlah sekali dalam 1 hari dan lakukan secara rutin.
Lampiran 2
EVALUASI
A. Pertanyaan
1. Apa saja tanda dan gejala wasir atau ambayen/ hemoroid?
2. Apa saja penyebab wasir atau ambayen/ hemoroid?
3. Apa saja jenis wasir atau ambayen/ hemoroid?
4. Apa saja komplikasi yang timbul apabila wasir atau ambayen/ hemoroid
tidak segera ditangani?
5. Bagaiaman cara penanganan wasir atau ambayen/ hemoroid?
6. Bagaiaman cara pencegahan wasir atau ambayen/ hemoroid?

B. Kunci jawaban
1. Tanda dan gejala wasir atau ambayen/ hemoroid
f. Mengeluarkan darah saat BAB
g. Muncul benjolan disekitar anus yang di dalamnya terdapat pembuluh
darah balik (vena), otot, jaringan ikat elastis.
h. Timbul rasa nyeri pada saat BAB akibat rangsangan syaraf di sekitar
anus
i. Bila wasir terjadi pergesekan dengan feces/tinja yang keras, maka
akan menyebabkan iritasi / luka hingga luka sehingga terjadilah
perdarahan
j. Penderita wasir biasanya susah duduk tenang karena ada
pembengkakan di rektum yang menyebabkan rasa nyeri
2. Penyebab :
a. Umur : pada umur tua terjadi degenerasi dari seluruh jaringan tubuh,
juga otot sfingter menjadi tipis dan atonis.
b. Keturunan : dinding pembuluh darah lemah dan tipis
c. Pekerjaan : orang yang harus berdiri , duduk lama, atau harus
mengangkat barang berat mempunyai predisposisi untuk hemoroid.
d. Mekanis : semua keadaan yang menyebabkan meningkatnya tekanan
intra abdomen, misalnya penderita hipertrofi prostat, konstipasi
menahun dan sering mengejan pada waktu defekasi.
e. Endokrin : pada wanita hamil ada dilatasi vena ekstremitas dan anus
oleh karena ada sekresi hormone relaksin.
f. Fisiologi : bendungan pada peredaran darah portal, misalnya pada
penderita sirosis hepatis.
g. Pola makan yang Tidak Teratur ( pedas dan bersantan, minum alkohol
dan soda ) Mengkonsumsi makanan pedas secara berlebihan dapat
mengakibatkan sembelit, feses menjadi keras, perut mules sehingga
harus mengejan ketika BAB. Makanan berminyak akan menjadikan
feses menjadi keras dan mengakibatkan rasa panas pada bagian dubur,
sehingga dapat memperparah mereka yang menderita wasir ambeien.
3. Hemoroid :
a. Hemoroid Internal terdapat di sebelah dalam anus kadang-kadang
dapat keluar anus jika BAB, kemudian sering terjadi perdarahan.
Hemoroid interna dibagi berdasarkan gambaran klinis, yaitu:
Derajat I: perdarahan merah segar tanpa nyeri saat defekasi,
bila terjadi pembesaraN hemoroid yang tidak prolaps keluar
kanal anus. Hanya dapat dilihat dengan anorektoskop,
Derajat II: menonjol melalui kanalis analis pada saat
mengejan ringan, tetapi dapat masuk kembali secara
spontan, pembesaran hemoroid yang prolaps dan
menghilang atau masuk sendiri ke dalam anus secara
spontan.
Derajat III: pembesaran hemoroid yang prolaps dapat
masuk lagi ke dalam anus dengan bantuan dorongan jari.
Hemoroid menonjol saat mengejan dan harus didorong
kembali sesudah defekasi
Derajat IV: prolaps hemoroid yang permanen, rentan, dan
cenderung untuk mengalami trombosis atau infark.
Hemoroid menonjol keluar dan tidak dapat didorong
masuk.

Deraja Berdara Menonjo Reposis


t h l i
I (+) (-) (-)
II (+) (+) Spontan
III (+) (+) Manual
IV (+) Tetap Tidak
dapat
b. Hemoroid Eksternal terdapat benjolan tampak dari luar. Benjolan
dilapisi oleh kulit yang tampak menggelembung dan berwarna
kebiruan. Biasanya tanpa disertai gejala. Jika terjadi peradangan
benjolan tersebut akan kemerahan dan terasa nyeri bila ditekan.
4. Komplikasi yang timbul apabila wasir atau ambayen/ hemoroid tidak
segera
ditangani :
a. Anemia
kehilangan darah kronis dari wasir dapat menyebabkan anemia
dimana tubuh tidak dapat membawa oksigen ke sel-sel tubuh
sehingga kelelahan dan kelemahan sering melanda
b. strangulata wasir
jika suplai darah ke wasir internal terputus wasir mungkin
tercekik dan dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat dan
menyakibatkan kerusakan jaringan/gangrene.
5. Penanganan wasir atau ambayen/ hemoroid :
a. Untuk meringankan wasir, berendamlah secara teratur di air
hangat. Lakukan beberapa kali sehari.
b. Kompres dengan air dingin / es di anus jika terjadi pembengkakan
c. Banyak makan buah, minum susu, biji selasih dan cincau
d. Daun selada untuk lalap setiap makan
e. Dapat pula menggunakan ramuan daun lidah buaya
Cara membuat ramuan daun lidah buaya untuk mengobati penyakit
hemoroid/wasir/ambayen :
Siapkan 1 buah daun lidah buaya, potong sedikit bagian
pangkal dan ujungnya.
Cuci hingga bersih dan parut
Saring daun lidah buaya yang sudah diparut tadi dengan
menggunakan
saringan kecil ke dalam gelas. Tekan menggunakan sendok
makan, agar cairan gel lidah buaya dapat turun ke dalam
gelas.
Tambahkan madu 1-2 sendok makan
Tambahkan sedikit air putih ke dalam gelas, sekitar 1/3
dari ukuran gelas.
6. Cara pencegahan wasir atau ambayen/ hemoroid :
a. Konsumsi lebih banyak makanan kaya serat, sayur, buah-buahan
atau biji-bijian.
b. Minum cukup jumlah air 6-8 gelas/ 2 liter per hari
c. Olahraga yang teratur
d. Jangan duduk di toilet dalam waktu yang lama
e. Gunakan lap yang lembut, seperti lap bayi
f. Hindari mengangkat beban yang berat
g. Turunkan berat badan
h. ika pekerjaan utama duduk, berdiri/ berjalan pada waktu istirahat
i. Jangan mengejan bila tinja masih belum mau keluar
j. Latihan otot-otot pantat
k. Jaga kebersihan daerah sekitar anus dengan membilasnya
menggunakan air yang bersih saat selesai buang air bersih

DAFTAR PUSTAKA

Brunner dan Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8


Volume 2, Alih Bahasa Kencana, H.Y. Jakarta : EGC

Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media


Aesculapius

Potter & Perry. (2006). Fundamental Keperawatan Jilid I. Jakarta:


EGC

Sylvia A. Price & Lorraine M. Wilson. 2006. Patofisiologi Konsep


Klinis Proses-proses Penyakit, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC

Anda mungkin juga menyukai