RIWAYAT PENYAKIT
Pada tanggal 23 Agustus 2016 jam 08.00 pagi, pada saat mematikan
gas tiba-tiba gas menyembur ke arah wajah, tangan dan kaki pasien.
Pasien tidak merasakan keluhan apapun saat 30 menit kemudian wajah
pasien terasa panas dan kedua tangan dan kaki pasien semakin melepuh.
Kemudian pasien dibawa ke RSUD buleleng oleh keluarganya dan
didiagnosa Combustio grade IIAB 27% pada daerah wajah, leher, kedua
lengan, dan kedua kaki. Pasien sedang hamil G3P2A0 24 minggu.
Kemudian pasien dirujuk ke RSUP Sanglah dan menjalani perawatan di
ruang Burn Unit RSUP Sanglah. Sesampainya di UGD RSUP Sanglah
pasien diberikan terapi resusitasi cairan sebanyak 3410 cc pada 8 jam
pertama , Paracetamol 3 x 1 gr, Ranitidine 2 x 1 amp. . Dokter pun
menyarankan klien untuk rawat inap. Klien diterima di Ruang Burn Unit
pukul 16.00 wita.
1. Keluarga terdekat yang dapat dihubungi (orang tua, wali, suami,
istri, dan lain lain)
Nama : GS
Umur : 39 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Supir Truk
Agama : Hindu
Status Perkawinan : Sudah Kawin
Suku : Bali
Alamat : Singaraja
Hubungan dengan klien : Suami
2. Alergi :
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi terhadap
apapun.
3. Kebiasaan :
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat kebiasaan merokok ,
ataupun minum-minuman beralkohol
4. Obat obatan :
Klien mengatakan tidak ada mengkonsumsi obat sebelum masuk
rumah sakit , namun setelah MRS klien mengkonsumsi obat yang
diberikan di rumah sakit.
5. Pola Nutrisi :
Frekuensi/porsi makan :
Saat pengkajian klien mengatakan sebelum MRS tidak mengalami
kesulitan untuk makan, klien biasanya makan 3-4 kali sehari
dengan porsi yang cukup, biasanya satu porsi makanan terdiri dari
1 piring bubur, daging/ikan dan sayur-sayuran.
Setelah masuk rumah sakit klien makan 3 kali sehari sesuai
makanan yang diberikan dari rumah sakit , klien di bantu makan
oleh perawat jaga atau dari pihak keluarga.
Berat Badan : 70 kg
Tinggi Badan : 162 cm
Jenis Makanan :Nasi, sayur, tempe , daging
Makanan yang disukai : Klien mengatakan makanan yang
disukai adalah nasi goreng , klien
juga mengatakan dirinya suka
makan bakso.
Makanan tidak disukai :Klien mengatakan menyukai semua
makanan.
Makanan pantangan :Klien mengatakan tidak mempunyai
makanan pantangan atau makanan
yang tidak boleh dimakan.
Nafsu makan :Klien mengatakan sebelum dan
sesudah masuk rumah sakit nafsu
makan baik atau tidak mengalami
penurunan. Klien mampu
menghabiskan porsi makan yang
diberikan dirumah sakit.
Perubahan BB 3 bulan terakhir :
Klien mengatakan berat badannya dalam tiga bulan terakhir tidak
mengalami perubahan.
6. Pola Eliminasi :
a. Buang air besar
Saat pengkajian klien mengatakan sebelum dan sesudah
MRS tidak mengalami kesulitan untuk BAB. Sebelum
MRS klien BAB setiap satu hari sekali dengan konsistensi
lembek dan berwarna kecoklatan. Setelah MRS klien
mengatakan BAB seperti biasa menggunakan pampers
Frekuensi : 1 hari sekali
Waktu : Pagi hari atau malam hari
Warna : Kuning
Konsistensi : Lembek
Penggunaan Pencahar :Tidak ada
b. Buang air kecil
Saat pengkajian klien mengatakan sebelum MRS tidak
mengalami kesulitan untuk BAK. Klien BAK biasanya 3-4
kali dalam sehari dengan urine tiap berkemih kurang lebih
200 cc. Namun setelah masuk rumah sakit klien
mengatakan BAK 7-8 dengan frekuensi yang tidak tetap.
Klien tampak terpasang kateter , urine tampung pada saat
pengkajian 250 cc di dalam urine bag.
Frekuensi : 7-8 kali dalam sehari
Warna : Pekat
Bau : Bau khas urin
7. Pola Tidur dan Istirahat :
Saat pengkajian sebelum masuk rumah sakit klien mengatakan
tidur kurang lebih 10 jam/hari dengan kualitas yang baik, namun
setelah MRS klien mengatakan sulit untuk tidur karena nyeri di
bagian yang terkena luka. Terutama di bagian wajah sehingga
membuat klien susah untuk tidur. Klien tidur kurang lebih 7
jam/hari.
Waktu tidur (jam) : Pukul 22.00 sampai 06.00 WITA
Lama tidur / hari : 7 jam / hari , tetapi klien
mengatakan pada saat dia tertidur sering terbangun akibat nyeri di
daerah luka.
Kebiasaan pengantar tidur : klien mengatakan sebelum tidur
tidak mempunyai kebiasaan khusus untuk pengantar tidurnya,
namun klien mempunyai kebiasaan mematikan lampu sebelum
tidur.
Kebiasaan saat tidur : klien mengatakan tidak mempunyai
kebiasaan saat tidur seperti
mendengkur, mengigau dan lain-
lain.
Kesulitan dalam hal tidur : klien mengatakan tidak mempunyai
kesulitan saat menjelang tidur.
Klien akan tertidur jika sudah
waktunya.
= Laki-laki
= Perempuan
= Klien
= Meninggal
= Tinggal serumah
7. Leher
Pembesaran tyroid : Tidak terdapat pembesaran tyroid
Lesi : Terdapat lesi karena luka bakar
Nadi karotis : Teraba nadi karotis
Pembesaran limfoid : Tidak terdapat pembesaran limfoid
8. Thorax
Jantung : 1. Nadi : 90x/menit, 2. Kekuatan : Kuat
3. Irama :Teratur
Paru : 1. Frekuensi nafas : Teratur
2. Kualitas : Normal
3. Suara nafas : Vesikuler
4. Batuk : Tidak
5. Sumbatan jalan nafas : Tidak ada sumbatan jalan
napas
Retraksi dada : Tidak ada
Pada dada atas klien terdapat luka bakar.
9. Abdomen
Peristaltic usus : Ada, 8 kali/menit
Kembung : Tidak
Nyeri tekan : Ada , pada bagian ulu hati.
Ascites : Tidak
10. Genetalia
Pimosis : Tidak
Alat bantu : Terpasang Dower Kateter yang digunakan untuk
membantu kencing.
Kelainan : Tidak
11. Kulit
Turgor : Kering , terdapat luka bakar didaerah wajah ,
lengan kanan dan kiri serta kaki kanan dan kiri dengan luas 27
%.
Laserasi : Tidak terdapat luka sobek disekitar kulit klien
Didaerah : -
Cairan yang keluar : -
Warna kulit : Normal (sawo matang)
12. Ekstrimitas
Kekuatan otot : 444 444
444 444
ROM : Terbatas
Hemiplegi/parase : Tidak ada
Akral : Hangat
CRT :<2 detik
Edema : Tidak ada
Terpasang infus RL , NACl 3% di tangan sebelah kanan.
V. Data Penunjang
a. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Kimia Klinik 2 September 2016
c. Program terapi
Pemberian terapi
- Paracetamol 500mg @6jam (bila skala nyeri lebih
dari 3)
- Sucralfat syrup 15 ml @8jam
- Lytreess eyedrop 1 tetes @6jam
- Sulfat ferrosus tablet @24
- Nifedipine 10 mg @8jam
B. ANALISA DATA
= (25+27) x 1,77 x 4
= 368,16 cc
Kerusakan Integritas
CM= INFUS + MINUM
Kulit
= 650 + 1700
= 2900
CK= URINE + IWL Penguapan
= 2860 + 368,16
= 3.228
BC pada tanggal 5 September Peningkatan Pembuluh
Darah
2015 = 2900 3.228
= -328
HCT tanggal 2 september =
Ekxtravasasi cairan
26,19 % (rendah)
(H202, elektrolit )
Tekanan osmotik
menurun
Cairan intravaskuler
menurun
Hipovolemia &
hemokonsentrasi
RISIKO
KEKURANGAN
VOLUME CAIRAN
Data Objektif :
- Pasien tampak meringis Biologis
- Skala nyeri 4 dari (0-10)
skala nyeri yang diberikan
- N = 96 x/mnt
- S = 36,6o C Kerusakan Kulit
Nyeri Akut
Data Objektif :
Biologis
- Luka bakar derajat II pada
wajah, leher, lengan kanan
dan kiri serta kaki kanan
Kerusakan Kulit
dan kiri dengan luas 27%.
- Suhu tubuh klien naik turun
S = 36,6 C
Risiko infeksi
D. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Hari/ No
Tujuan Intervensi Rasional
Tgl Dx
Senin 1 Setelah dilakukan asuhan Fluid management
5 September 1. Mengetahui
keperawatan selama 3 x 24 1. Pertahankan
2016 balance cairan
jam, diharapkan klien tidak catatan intake dan
menunjukkan kekurangan output
2. Mengetahui
volume cairan. 2. Monitor status
status hidrasi dan
Fluid Balance hidrasi
keadaan umum
Kriteria hasil : (kelembaban
pasien
a. Tercapai keseimbangan membrane
intake dan output selama mukosa, nadi
24 jam adekuat, tekanan
darah ortostatik)
3. Mengetahui
3. Monitor masukan
intake klien
b. Turgor kulit baik makanan/cairan
c. Hematokrit dalam batas dan hitung intake
normal kalori harian
4. Mempertahankan
d. Tanda vital dalam batas 4. Kolaborasikan
dan
normal pemberian cairan
meningkatkan
IV
kondisi klien
5. Dorong masukan 5. Mempertahankan
oral keadekuatan
intake klien.
Senin 2 Setelah dilakukan asuhan NIC :
5 September
keperawatan selama 3 x 24 Pain
2016
jam, diharapkan klien Management
menunjukkan perbaikan 1. Lakukan 1. Mengetahui
status nyeri dengan kriteria pengkajian nyeri bagaimana nyeri
hasil : secara yang dirasakan
Pain Level komprehensif pasien
1. Mampu mengontrol nyeri
termasuk lokasi,
(tahu penyebab nyeri,
karakteristik,
mampu menggunakan
durasi, frekuensi,
teknik nonfarmakologi
kualitas dan 2. Mengetahui
untuk mengurangi nyeri,
faktor presipitasi reaksi ketidak-
mencari bantuan) 2. Observasi reaksi
2. Melaporkan bahwa nyeri nyamanan
nonverbal dari 3. Menciptakan
berkurang dengan
ketidaknyamanan lingkungan yang
menggunakan manajemen 3. Kontrol
nyaman
nyeri lingkungan yang
3. Mampu mengenali nyeri
dapat
(skala, intensitas,
mempengaruhi
frekuensi dan tanda nyeri)
4. Menyatakan rasa nyaman nyeri seperti suhu
4. Mengurangi
setelah nyeri berkurang ruangan,
pencahayaan dan pencetus nyeri
kebisingan
5. Mengurangi rasa
nyeri tanpa obat
4. Kurangi faktor
presipitasi nyeri
5. Ajarkan tentang
6. Mengurangi
teknik non
nyeri dengan
farmakologi:
obat
napas dalam,
7. Pasien
relaksasi,
mengetahui
distraksi,
informasi tentang
kompres hangat/
nyeri yang
dingin
6. Berikan analgetik dirasakan
untuk
mengurangi
nyeri: ...
8. Mengetahui
7. Berikan
keadaan umum
informasi tentang
pasien saat
nyeri seperti
diberikan
penyebab nyeri,
analgesik
berapa lama nyeri
akan berkurang
dan antisipasi
ketidaknyamanan
dari prosedur
8. Monitor vital sign
sebelum dan
sesudah
pemberian
analgesik
pertama kali
Senin 3 Setelah dilakukan asuhan Wound care: Burns
5 September
keperawatan selama 3 x 24
1. Monitor tingkat 1. Untuk
2016
jam, diharapkan klien
kesadaran pasien mengetahui
menunjukkan perbaikan
dengan luka keadaaan umum
Integritas Kulit dengan
bakar yang parah klien
kriteria hasil : 2. Untuk
2. Evaluasi luka
mengetahui
1. Burn healing meliputi
keadaan luka..
2. Burn recovery kedalaman,
Kriteria Hasil : lokasi, nyeri,
a Penyembuhan luka agen penyebab,
mengecil dalam eksudasi,
kedalaman dan luas granulasi atau
b Warna kulit normal
jaringan nekrotik,
c Infeksi dapat dicegah
epitelisasi, dan
maupun diatasi
d Penutupan jaringan tanda-tanda
e Perfusi jaringan pada
infeksi
luka bakar efektif 3. Mencegah
3. Berikan
f Temperatur yang stabil infeksi
g Terjadi keseimbangan perawatan kulit
cairan pada area 4. Mempercepat
4. Mengajarkan penyembuhan
melindungi luka
Senin 4 Setelah dilakukan asuhan Infection Control
5 September
keperawatan selama 2 x 24 (Kontrol infeksi)
1. Tidak terjadi
2016
jam, diharapkan klien tidak 1. Bersihkan
infeksi
mengalami tanda gejala lingkungan
nosokomial
infeksi dengan kriteria hasil : setelah dipakai
2. Melindungi
1. Immune Status pasien lain
2. Pertahankan klien
2. Risk control
teknik isolasi
Kriteria Hasil : 3. Mencegah
1. Klien bebas dari 3. Batasi penularan
tanda dan gejala infeksi pengunjung bila infeksi
2. Menunjukkan 4. Mencegah
perlu
kemampuan untuk 4. Instruksikan pada infeksi
mencegah timbulnya pengunjung nosokomial
infeksi untuk mencuci
3. Jumlah leukosit
tangan saat
dalam batas normal
berkunjung dan
4. Menunjukkan
setelah
perilaku hidup sehat 5. Mencegah
berkunjung
infeksi
meninggalkan
nosokomial
pasien
5. Cuci tangan
setiap sebelum
dan sesudah
tindakan
kperawatan
Infection Protection
(proteksi terhadap
infeksi) 1. Mengetahui
1. Monitor tanda adanya infeksi
dan gejala
infeksi sistemik 2. Tidak terjadi
dan lokal infeksi
2. Saring
nosokomial
pengunjung
terhadap
penyakit
3. Mencegah
menular
3. Pertahankan infeksi
Senin, 5 3 Melakukan DS : -
September perawatan luka
DO : Pasien kooperatif.
2016 bakar dengan tepat
dan berkolaborasi
Pukul 11.00
dengan dokter
WITA
Senin, 5 4 - Membatasi DS : -
September pengunjung
DO : Pasien hanya 1
2016
pengunjung yang berada di
Pukul 13.30 ruangannya yaitu suaminya
WITA
Pukul 18.00
Senin, 5 1 Memonitor DS : -
September masukan cairan DO : IWL= (25 + %LB) x
2016 dan hitung intake BSA x 4ml
cairan = (25+27) x 1,77 x 4
Pukul 22.00
= 368,16 cc
CM= INFUS + MINUM
= 650 + 1700
= 2900
CK= URINE + IWL
= 2860 + 368,16
= 3.228
BC pada tanggal 5
September 2016 = 2900
3.228
= -328
2 Selasa, 6 1,2,3, Mengukur vital DS: Keluarga pasien
September 4 sign mengatakan badan pasien
2016 teraba hangat.
Pukul 13.15
WITA
Selasa, 6 1 Memonitor DS : -
september masukan cairan DO : IWL= (25 + %LB) x
2016 dan hitung intake BSA x 4ml
cairan = (25+27) x 1,77 x 4
Pukul 24.00
= 368,16 cc
CM= INFUS + MINUM
= 2900
CK= URINE + IWL
= 2900 + 368,16
= 3.268
BC pada tanggal 5
September 2015 = 2900
3.268
= -368
dan kebisingan
7. Mempertahanka
n lingkungan
aseptik
8. Meningkatkan
intake nutrisi
Rabu, 7 1 Monitor masukan DS : -
September makanan/cairan dan DO :
2016 hitung intake kalori CM = 500cc
harian CK = 400 cc
Pukul 16.00
WITA
Rabu , 7 1 Memonitor DS : -
September masukan cairan DO : IWL= (25 + %LB) x
2016 dan hitung intake BSA x 4ml
cairan = (25+27) x 1,77 x 4
Pukul 24.00
= 368,16 cc
CM= INFUS + MINUM
= 3450
CK= URINE + IWL
= 2950 + 368,16
= 3318
BC pada tanggal 7
September 2016 = 3450
3318
= 132 cc
No.
No Hari/tgl/jam Evaluasi Formatif Paraf
Dx
1 Kamis, 7 1 S:-
September O:
2016 DO : IWL= (25 + %LB) x BSA x 4ml
= (25+27) x 1,77 x 4
Pukul 09.00
= 368,16 cc
WITA
CM= INFUS + MINUM
= 3450
CK= URINE + IWL
= 2950 + 368,16
= 3318
BC pada tanggal 7 September 2016 = 3450
3318
= 132 cc
A: Masalah teratasi
P:
4 Jumat, 25 4 S: -.
September
O:
2015
- Tampak luka bakar pasien berwarna
Pukul 13.00 pink kecoklatan, luka tersebut masih
WITA basa dan mengeluarkan cairan, tidak
ada tanda infeksi pada luka bakar
pasien
A: Masalah risiko infeksi teratasi sebagian
P:
-Monitor tanda dan gejala infeksi
- Pertahankan teknik isolasi
-beri perawatan kulit pada area luka