Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

HEMOROID

YAYASAN JEMBER INTERNASIONAL SCHOOL


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr. SOEBANDI JEMBER
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2017
1) Satuan Acara Penyuluhan

PENYULUHAN HEMOROID

Hari/ Tanggal : Sabtu, 14 Oktober 2017


Waktu : 30 Menit
Topik : Penyuluhan Kesehatan Hemoroid (wasir)
Tempat : Ruang Bedah RSUD Blambangan Banyuwangi

A. Latar Belakang Kegiatan


Hemoroid dikenal di masyarakat sebagai penyakit wasir atau ambeien merupakan
penyakit yang sering dijumpai dan telah ada sejak jaman dahulu. Namun masih banyak
masyarakat yang belum mengerti bahkan tidak tahu mengenai gejala-gejala yang timbul dari
penyakit ini. Banyak orang awam tidak mengerti daerah anorektal (anus dan rektum) dan
penyakit-penyakit umum yang berhubungan dengannya. Anus merupakan lubang di ujung
saluran pencernaan dimana limbah berupa tinja keluar dari dalam tubuh. Sedangkan rektum
merupakan bagian dari saluran pencernaan di atas anus, dimana tinja disimpan sebelum
dikeluarkan dari tubuh melalui anus. Sepuluh juta orang di Amerika dilaporkan menderita
hemoroid dengan prevalensi lebih dari 4 % (Probosuseno, 2009).

Penelitian menunjukkan bahwa ada 1,5 juta resep untuk penyakit hemoroid setiap
tahunnya dan disebutkan pula bahwa dari tahun ke tahun, jumlah penderita hemoroid yang
menjalani rawat inap di rumah sakit semakin berkurang. Berdasarkan statistik, jumlah
tindakan hemoroidektomi menurun. Pada tahun 1974 merupakan puncak dimana
hemoroidektomi dilakukan pada sebanyak 117 per 100.000 orang. Angka itu menurun 13
tahun kemudian (1987) yaitu menjadi 37 per 100.000 orang. Hemoroid dapat menyerang
padalaki-laki maupun perempuan. Di sisi lain, resiko hemoroid justru meningkatseiring
bertambahnya usia. Usia puncak adalah 45-65 tahun (Probosuseno, 2009).
Probosuseno juga menjelaskan, semua orang dapat terkena wasir. Namun yang
paling sering adalah multipara (pernah melahirkan anak lebih dari sekali). Insidensinya sekitar
5-35 % dari masyarakat umum dan terutama yang berusia lebih dari 25 tahun, dan jarang
terjadi di bawah usia 20 tahun kecuali wanita hamil. Wasir (hemorrhoid) pada ibu hamil
umumnya terjadi akibat tekanan mendesak dari pertumbuhan janin pada vena hemorrhoid.
Perlu diketahui bahwa ibu hamil sangat rentan menderita wasir karena meningkatnya kadar
hormon seks wanita, yang melemahkan dinding vena dibagian anus. Banyak ibu hamil yang
menderita wasir setelah 6 bulan usia kehamilan karena adanya peningkatan tekanan vena
dalam area panggul.
Hemoroid atau wasir merupakan vena varikosa pada kanalis dan dibagi menjadi 2
jenis yaitu, hemorroid interna dan eksterna. Kedua jenis hemoroid ini sangat sering dijumpai
dan terjadi sekitar 35% penduduk berusia lebih dari 25 tahun. Walaupun keadaan ini tidak
mengancam jiwa, namun dapat menimbulkan perasaan yang tidak nyaman. Hemoroid atau
wasir memang menjadi momok bagi sebagian orang yang menderitanya. Benjolan didalam
anus sangat membuat rasa tidak nyaman, baik untuk posisi duduk maupun berdiri. Apalagi
kalau hendak buang hajat (BAB), seseorang sering meringis kesakitan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan 1 kali pertemuan ini diharapkan masyarakat
mengetahui dan memahami tentang penyakit Hemoroid / wasir dan mengetahui hal
yang harus dilakukan jika terkena Hemoroid serta cara mengatasi masalah tersebut.
Sehingga dapat diambil suatu tindakan pencegahan, penanganan terhadap penderita
Hemoroid.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 1 kali pertemuan, masyarakat dapat
menjelaskan kembali tentang :
a. Menyebutkan pengertian Hemoroid / wasir
b. Menyebutkan penyebab Hemoroid
c. Menyebutkan tanda dan gejala Hemoroid
d. Menyebutkan cara pencegahan Hemoroid
e. Menjelaskan cara penularan Hemoroid
f. Menjelaskan penanganan Hemoroid
C. Peserta
1. Keluarga pasien 10 orang (ibu-ibu / bapak-bapak)
2. Pembimbing Akademik 1 orang
3. Mahasiswa 6 orang
D. Sub Pokok Bahasan
1. Pengertian Hemoroid / wasir
2. Penyebab Hemoroid
3. Tanda dan gejala Hemoroid
4. Cara pencegahan Hemoroid
5. Cara penularan Hemoroid
6. Penanganan Hemoroid
E. Kepanitiaan
Leader 1 : Fitria Laili
Leader II : Lekcy Fiki
Obsevasi : Devi Prastika
Fasilitator : Cindy Anisa P.
Dokumentasi : Mega Ayu dan Ahmad Ikromul
F. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 5 menit Pembukaan:
a. Memberi salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri b. Mendengarkan dan
c. Menjelaskan tujuan memperhatikan
penyuluhan

2 15 menit Pelaksanaan :
a. Menjelaskan pengertian Memperhatikan /
hemoroid / wasir menyimaak dan
b. Menjelaskan penyebab mendengarkan
hemoroid
c. Menjelaskan tanda dan
gejala hemoroid
d. Menjelaskan pencegahan
hemoroid
e. Menjelaskan pengobatan
hemoroid
3 5 menit Evaluasi :
a. Memberikan kesempatan a. Mengajukan
kepada Ibu / bapak untuk pertanyaan / bertanya
bertanya b. Menjawab
b. Meminta kepada ibu / pertanyaan
bapak untuk menjelaskan c. Memperhatikan /
kembali atau menyimak dan
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
menyebutkan : mendengarkan
- Pengertian hemoroid
- Penyebab hemoroid
- Tanda dan gejala
hemoroid
- Pencegahan hemoroid
- Pengobatan hemoroid
4 5 menit Penutup:
Mengucapkan salam Menjawab salam

G. Metode
1. Diskusi
2. Demonstrasi
3. Tanya Jawab
H. Media
Leaflet
I. Rencana Evaluai Kegiatan
Evaluasi
1. Struktur
a. Rencana kegiatan dipersiapan 5 hari sebelumnya kegiatan dan informasi ke
pengurus 1 hari
b. Menyiapkan SAP
c. Menyiapkan materi dan media
d. Menyiapkan pertanyaan
2. Proses
a. Peserta yang hadir 100%
b. Tempat : Ruang Bedah RSUD Blambangan Banyuwangi
c. 80% peserta aktif bertanya
d. 70% memberi jawaban atas pertanyaan pemberi materi
e. 75% peserta tidak meninggalkan tempat saat penkes berlangsung
3. Hasil
a. Keluarga pasien dapat menjawab pertanyaan dan mengulang kembali pengertian
hemoroid atau wasir
b. Keluarga pasien dapat menyebutkan penyebab hemoroid
c. Keluarga pasien menyebutkan tanda dan gejala hemoroid
d. Keluarga pasien dapat mnyebutkan pencegahan hemoroid
e. Keluarga pasien dapet menyebutkan cara pengobatan hemoroid
2) Materi Penyuluhan

A. Pengertian Hemoroid
Hemoroid atau sering juga disebut wasir/ambeien adalah pembengkakan dan
peradangan pembuluh darah di sekitar anus dan bagian rektum bawah. Wasir (Hemoroid)
adalah suatu penyakit yang terjadi pada anus, di mana bibir anus mengalami pembengkakan
yang kadang disertai pendarahan.
Hemoroid Internal terdapat di sebelah dalam anus kadang-kadang dapat keluar anus jika
BAB, kemudian sering terjadi perdarahan. Hemoroid Eksternal terdapat benjolan tampak dari
luar. Benjolan dilapisi oleh kulit yang tampak menggelembung dan berwarna kebiruan.
Biasanya tanpa disertai gejala. Jika terjadi peradangan benjolan tersebut akan kemerahan dan
terasa nyeri bila ditekan.

B. Penyebab
1. Berusaha untuk buang air besar karena sembelit/ feces keras
2. Sering mengalami diare
3. Duduk terlalu lama
4. Kurang serat
5. Kurang minum
6. Duduk di toilet untuk waktu yang lama
7. Sering angkat beban berat
8. Tekanan dari janin pada wanita hamil

C. Tanda dan Gejala


1. Mengeluarkan darah saat BAB
2. Muncul benjolan disekitar anus yang di dalamnya terdapat pembuluh darah balik
(vena), otot, jaringan ikat elastis.
3. Timbul rasa nyeri pada saat BAB akibat rangsangan syaraf di sekitar anus
4. Bila wasir terjadi pergesekan dengan feces/tinja yang keras, maka akan menyebabkan
iritasi / luka hingga luka sehingga terjadilah perdarahan
5. Penderita wasir biasanya susah duduk tenang karena ada pembengkakan di rektum
yang menyebabkan rasa nyeri
D. Komplikasi Hemoroid
1. Anemia
kehilangan darah kronis dari wasir dapat menyebabkan anemia dimana tubuh tidak
dapat membawa oksigen ke sel-sel tubuh sehingga kelelahan dan kelemahan sering
melanda
2. strangulata wasir
jika suplai darah ke wasir internal terputus wasir mungkin tercekik dan dapat
menyebabkan rasa sakit yang hebat dan menyakibatkan kerusakan jaringan/gangrene

E. Pencegahan
1. Konsumsi lebih banyak makanan kaya serat, sayur, buah-buahan atau biji-bijian.
2. Minum cukup jumlah air 6-8 gelas/ 2 liter per hari
3. Olahraga yang teratur
4. Jangan duduk di toilet dalam waktu yang lama
5. Gunakan lap yang lembut, seperti lap bayi
6. Hindari mengangkat beban yang berat
7. Turunkan berat badan
8. Jika pekerjaan utama duduk, berdiri/ berjalan pada waktu istirahat
9. Jangan mengejan bila tinja masih belum mau keluar
10. Latihan otot-otot pantat
11. Jaga kebersihan daerah sekitar anus dengan membilasnya menggunakan air yang
bersih saat selesai buang air bersih
DAFTAR PUSTAKA

Brunner dan Suddarth. 2009. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2, Alih Bahasa
Kencana, H.Y. Jakarta : EGC
http://armanefendi.com/kesehatan/cara-mengobati-penyakit-ambeien-dengan-cara-yang-
aman.html diakses pada hari sabtu, tanggal 20 Oktober 2017
Kurnia, Hendrawan.2009. Kiat Jitu Tangkal Penyakit Orang Kantoran.Yogyakarta : Best
Publisher
Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius

Anda mungkin juga menyukai