Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Praktik Klinik Profesi Ners Stase Keperawatan Anak


Di RSUD Banyumas

Disusun oleh:
EVI NUR JANAH (I4B022008)

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU – ILMU KESEHATAN
PROGRAM PROFESI NERS
PURWOKERTO
2022
Kerangka Satuan Acara Pendidikan Kesehatan (SAP)

Pokok Bahasan : Trombositopenia


Sasaran : Keluarga An.T
Tempat : Ruang Kanthil RSUD Banyumas
Hari dan Tanggal : Jumat, 20 Januari 2023
Waktu : Pukul 09.00 WIB - selesai
Pembicara : Evi Nur Janah di ruang Perinatolgi RSUD Banyumas
A. Deskripsi Pembelajaran
Pembelajaran ini diberikan selama 1x20 menit dengan topik trombositopenia untuk
meningkatkan pengetauan keluarga tentang proses penyakit. Keluarga pasien akan
diberi penjelasan mengenai bagaimana penyakit trombositopenia.
B. Capaian Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti pembelajaran selama 1x10 menit, pasien dan keluarga mampu
memahami mengenai penyakit trombositopenia.
C. Capaian Pembelajaran Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x20 menit, pasien dan keluarga
mampu menjelaskan mengenai definisi, etiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan
penunjang, dan penatalaksanaan penyakit trombositopenia.
D. Metode : Diskusi dan demonstrasi
E. Media : Leaflet
F. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
KEGIATAN
No WAKTU
1. 3 Menit Pembukaan:
a. Salam pembuka. a. Menjawab salam.
b. Memperkenalkan diri. b. Memperhatikan.
c. Menjelaskan tujuan. c. Memperhatikan.
d. Kontrak waktu d. Menyetujui.

2. 12 menit Kegiatan inti penyuluhan:


a. Menjelaskan a. Memperhatikan
pengertian penjelasakan dan
trombositopenia penyuluhan dengan
b. Menjelaskan tanda
cermat
dan gejala
trombositopenia b. Bertanya tentang hal
c. Menjelaskan yang belum dipahami
penyebab c. Bertindak kooperatif
trombositopenia
d. Menjelaskan d. Memperhatikan dan
pemeriksaan atau mencatat
penunjang
penjelasan, jika perlu
trombositopenia
e. Menjelaskan
penatalaksanaan
trombositopenia
3. 5 Menit Penutup:
a. Evaluasi kegiatan a. Menjawab
penyuluhan dengan pertanyaan dan
pertanyaan secara lisan melakukan praktik
b. Menyimpulkan materi
yang telah b. Memperhatikan.
disampaikan.
c. Menutup acara dengan
baik
G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a) Tersedia ruangan beserta fasilitas sebagai tempat dilaksanakannya
pendidikan kesehatan.
b) Tersedianya materi yang akan diberikan dalam pendidikan kesehatan.
c) Tersedia media yang lengkap dan baik untuk mendukung proses
pendidikan kesehatan.
d) Kondisi pasien dan keluarganya mendukung proses kegiatan.
e) Tersedia lingkungan yang aman dan nyaman bagi peserta untuk
mengikuti pendidikan kesehatan.
2. Evaluasi Proses
a) Fasilitas ruangan yang digunakan dapat mendukung tercipanya
suasana nyaman bagi peserta selama mengikuti pendidikan kesehatan.
b) Suasana diskusi yang mendukung bagi peserta agar merasa nyaman
saat harus menceritakan hal sensitif.
c) Peserta dapat terbuka saat bertukar pendapat guna menciptakan
diskusi yang dinamis dan dapat terjalin hubungan saling percaya
antara penyuluh dan pasien.
d) Peserta tidak menunjukkan ekspresi malu dan kaku saat perawat
membahas materi ini.
e) Materi yang diberikan dapat dipahami oleh peserta.
f) Media yang digunakan berfungsi dengan baik dan dapat membantu
peserta dalam memahami materi yang diberikan.
g) Peserta dapat diajak bekerja sama dalam menciptakan suasana yang
kondusif selama pendidikan kesehatan.
h) Peserta menunjukan ketertarikan dan keaktifan selama pendidikan
kesehatan.
3. Evaluasi Hasil
a.) Peserta mampu menjelaskan secara singkat tentang pentingnya
memandikan bayi dan oral hygiene
b.) Peserta mampu mendemonstrasikan cara oral hygiene dan
memandikan bayi
H. Daftar Pustaka
Agustina, A. (2019). Pengaruh Daun Pepaya (Carica papaya L.) terhadap
Peningkatan Trombosit pada Pasien Demam Berdarah Dengue. Jurnal
Dunia Farmasi, 4(1), 34–44. https://doi.org/10.33085/jdf.v4i1.4573
Besa, E. (2015). Thrombocytopenia and ITP_ Causes, Symptoms, and
Treatment. In WebMD. http://www.webmd.com/a-to-z-
guides/thrombocytopenia-symptoms-causes-treatments
Martel, J. (2018). Low Platelet Count (Thrombocytopenia). In Health Line
medical (pp. 1–5).
http://www.healthline.com/health/thrombocytopenia#Overview1
Rahayuningrum, D. C., & Morika, H. D. (2018). Pengaruh kosumsi Jus
Jambu Biji Merah Terhadap Peningkatan Kadar Trombosit Pada
Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD). Jurnal Kesehatan Saintika
Meditory Jurnal Kesehatan Saintika Meditory, 1(August), 79–88.
http://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/meditory/article/view/244
Tan, L. (2019). Trombositopenia _ Tanda dan Gejala, Penyebab, Cara
Mengobati, Cara Mencegah. SehatQ.
Willy, T. (2018). Komplikasi Demam Berdarah. Alodokter.
https://www.alodokter.com/demam-berdarah/komplikasi
LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian Trombositopenia
Trombositopenia yaitu penurunan jumlah trombosit dalam darah (jumlah
trombosit kurang dari 140.000/μL). Orang dengan trombositopenia rentan
terhadap pendarahan, seperti mudah memar, sering berdarah dari gusi
ataupun mimisan.Jika jumlah trombosit belum menurun secara signifikan
ataupun di atasnya 50.000, biasanya tidak diperlukan perawatan khusus pada
meningkatkan jumlahnya trombosit (Willy, 2019).
B. Etiologi Trombositopenia
Beberapa faktor umum yang biasanya menyebabkan trombositopenia
(Besa, 2015) meliputi:
1. Sumsum tulang tidak menghasilkan cukup trombosit
2. Secara umum, trombosit diproduksi dalam jumlah yang cukup di sumsum
tulang, tetapi dihancurkan di dalam tubuh.
3. Limpa menyimpan lebih banyak trombosit daripada biasanya (kebanyakan
sepertiga pada jumlah total trombosit tubuh menyimpannya pada limpa)
C. Tanda dan Gejala Trombositopenia
Beberapa tanda dan gejala trombositopenia (Martel, 2018) antara lain:
1. Memar ungu, biru, merah, atau coklat, yang disebut purpura
2. Bitnik-bintik dengan titik merah atau ungu kecil yang disebut petechiae
3. Perdarahan digusi
4. Mimisan dihidung
5. Perdarahan dari luka yangterjadi lama dan tidak bisa berhenti sendiri
6. Perdarahan menstruasi
7. Perdarahan pada anus
D. Pemeriksaan Penunjang Trombositopenia
Beberapa pemeriksaan penunjang untuk mendeteksi trombositopenia
(Tan, 2019) meliputi :
1. Riwayat dan tanda medis. Faktor-faktor yang bisa mempengaruhi jumlah
trombosit termasuk obat yang diminum, konsumsi alkohol, adanya riwayat
transfusi darah, riwayat keluarga yang ada trombosit menurun, risiko HIV
atau AIDS, pasangan seksual, pengobatan IV.
2. Pemeriksaan fisik untuk cari adanya manifestasi klinis perdarahan, seperti
memar atau ruam perdarahan dikulit. Adanya pemeriksaan pada perut
untuk mengetahui tanda pembesaran hati atau limpa dan manifestasi infeksi,
seperti demam.
3. Pemeriksaan trombositopenia merupakan memeriksa darah lengkap untuk
mengetahui jumlah trombosit. Biasanya, nilai trombosit yang normal yaitu
150.000 sampai 450.000/mm³ pada darah. Pada khasus trombositopenia,
jumlah trombosit lebih turun dari biasanya.
4. Apusan darah untuk mengetahui komposisi trombosit menggunakan
mikroskop.
5. Periksa apakah ukuran limpa normal atau membesar melalui USG.
E. Penatalaksanaan Trombositopenia
1. Farmakologi
a. Apabila trombositopenia penyebabnya adalah efek samping dari obat,
dokter akan mengubah atau menghentikan penggunaan obat jika
diperlukan.
b. Apabila trombositopenia penyebabnya adalah virus, dokter akan
meresepkan obat antivirus jika perlu. Beberapa infeksi virus, seperti
DBD, tidak perlu obat antivirus dan hanya membutuhkan asupan cairan
yang mencukupi.
c. Apabila trombositopenia penyebabnya adalah alkoholisme yang
berkepanjangan, dokter akan meminta pasien untuk berhenti minum.
d. Apabila trombositopenia penyebabnya adalah penyakit autoimun seperti
ITP, pengobatan yaitu menggunakan kortikosteroid.
2. Non Farmakologi
Jus jambu biji merupakan obat tradisional untuk meningkatkan jumlah
trombosit penderita demam dengue. Jambu biji (Psidiumguajava L.) kaya
akan vitamin C, vitamin B1, B2 dan B6 dan juga karoten. Didalam jambu
biji terdapat kandungan vitamin C sangat tinggi sekali. Telah dilaporkan
bahwa 100 g jambu biji mengandung 200 mg vitamin. p. Buah jambu biji
dapat dipilih sebagai pengobatan alternatif untuk meningkatkan jumlah
trombosit secara alami, aman dan ekonomis. (Rahayuningrum & Morika,
2018).
Daun pepaya merupakan tanaman yang tumbuh dengan baik di
Indonesia, juga mepunyai manfaat yang banyak untuk kesehatan, dan juga
dipergunakan untuk pengobatan.Pengobatan dengan daun pepaya untuk
mengatasi masalah kesehatan, peningkatan trombosit dan sel darah putih,
memulihkan hati dan menormalkan pembekuan(Agustina, 2019).

Anda mungkin juga menyukai