Anda di halaman 1dari 4

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Mata Ajar : ISPA


Sub Topik : Memodifikasi Lingkungan dan Mampu Menggunakan Fasilitas
Lingkungan
Hari/Tanggal : Selasa, 12 Oktober 2021
Waktu : 08.00-09.00 WIB
Tempat : Rumah Tn.H
Penyuluh : Sri Prihatini

I. Diagnosa Keperawatan : Gangguan keseimbangan cairan pada keluarga


Tn.E khususnya An.D dengan Diare
II. Tujuan :
A. Tujuan Umum : setelah dilakukan penkes selama 1×50 menit keluarga
mampu memodifikasi lingkungan
B. Tujuan khusus : Jelaskan dengan jelas dari segi kognitif, afektif dan
psikomotor sesuai dengan sub topik yang dijelaskan.
1. Klien mampu menjelaskan definisi
2. Klien mampu menjelaskan penyebab diare
3. Klien mampu menyebutkan tanda dan gejala diare
4. Klien mampu menjelaskan cara pencegahan diare
5. Klien mampu menjelaskan klasifikasi diare
6. Klien mampu menjelaskan penanganan awal diare

III. Sasaran : Tn.E dan keluarganya.


IV. Media : lembar balik & Leaflet.
V. Metode : ceramah/diskusi.
VI. Strategi pelaksanaan: Jelaskan sesuai dengan tabel dibawah ini:

Fase Kegiatan Waktu


Orientasi a. Memberi salam 5 menit
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan dilakukan pendkes
Kerja a. Bertanya pada klien sejauh mana 30 menit
mengetahui tentang diare
b. Menjelaskan tentang definisi diare
c. Menjelaskan penyebab diare
d. Menyebutkan tanda dan gejala diare
e. Menjelaskan cara pencegahan diare
f. Menjelaskan klasifikasi diare
g. Menjelaskan penanganan awal diare
h. Memberikan reinforcement positif
Evaluasi a. Tanyakan kembali definisi diare 15 menit
b. Tanyakan kembali 3 dari 6 penyebab
diare
c. Tanyakan kembali 2 dari 4 tanda dan
gejala diare

d. Tanyakan kembali 3 dari 5 pencegahan


diare
e. Tanyakan kembali 2 dari 4 klasifikasi
diare
f. Sebutkan kembali 3 dari 4 penangan
awal dari diare
g. Jelaskan kembali tentang kesimpulan
pendkes

VII. Kriteria evaluasi


A. Struktur :
1. Adanya koordinasi dengan dokter dan tenaga kesehatan
lain tentang pelaksanaan penkes.
2. Adanya persiapan yang baik terkait, sarana dan prasarana
penkes.

B. Proses :
1. Klien mengikuti pendkes dari awal hingga akhir.
2. Klien antusias dan aktif mengikuti proses pendkes.
3. Klien memberikan respon atau umpan balik berupa
pertanyaan atau masukan.
4. Klien melakukan redemonstrasi terkait cara membuat oralit

C. Hasil :

1. Klien mampu menjelaskan kembali tentang penyakit diare


2. Klien mampu menjelaskan cara pencegahan penyakit diare
3. Klien mampu menerapkan cara membuat oralit
VII. Materi dan Daftar Pustaka
A. Definisi diare
Menurut kementrian Kesehatan ri diare adalah suatu kondisi dimana
seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek dan cair, bahkan
dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali atau
lebih) dalam satu hari (Sumampouw, oksfriani jufri, dkk.2017).
B. Penyebab diare
menurut kementrian Kesehatan ri penyebab diare dapat dikelompokkan
menjadi 6 yaitu : infeksi (disebabkan oleh bakteri, virus atau infeksi
parasite), malabsorpsi, alergi, keracunan, immunodefisiensi, dan sebab
lainnya (Sumampouw, oksfriani jufri, dkk.2017).
C. Tanda dan gejala diare
Menurut widoyono (2011) tanda dan gejala umum pada diare adalah :
1. Berak cair atau lembek dan sering
2. Muntah, biasanya menyertai diare pada gastroenteritis akut.
3. Demam
4.

D. Cara pencegahan diare


1. Hindari makanan yang tidak bersih
2. Rebus air minum terlebih dahulu
3. Gunakan air bersih untuk memasak
4. Cuci tangan pakai sabun sebelum dan sesudah makan
5. Buang air besar di jamban
E. Klasifikasi diare
1. Diare akut, buang air besar dengan frekuensi yang meningkat
dan konsistensi tinja yang lembek atau cair dan bersifat
mendadak datangnya dan berlangsung kurang dari 14 hari tanpa
berhenti lebih dari 2 hari
2. Diare persisten, diare yang berlangsung 15-30 hari, merupakan
kelanjutan dari diare akut atau peralihan antara diare akut dan
kronik dengan penyebab karena infeksi.
3. Diare kronik, diare yang hilang timbul atau berlangsung lama
dengan penyebab non infeksi(keracunan, obat-obatan, dan lain-
lain), lama diare kronik lebih dari 30 hari. Diare kronik adalah
diare yang bersifat menahun atau persisten dan berlangsung 2
mingggu lebih ( Sang gede purnama, 2016).
4. Diare disentri atau diare berdarah adalah diare dengan darah dan
lendir dalam tinja dan dapat disertai dengan adanya tenesmus
(Kemenkes RI, 2014)

F. Penanganan awal
Menurut Triana & Rahmawati (2020), dalam jurnal pertolongan pertama
yang dapat diberikan ialah :
1. Memberikan cairan lebih dari biasanya
2. Memberikan nutrisi yang cukup
3. Memberikan oralit sebagai pertolongan pertama
4. Membawa ke fasilitas kesehatan
G. Cara membuat oralit
DAFTAR PUSTAKA
Sumampouw, oksfriani jufri, dkk.2017.diare balita suatu tinjauan dari bidang
Kesehatan masyarakat.yogyajarta: CV BUDI UTAMA
Widoyono.2011. Penyakir Tropis : Epidemiologi, Penularan, Pencegahan &
Pemberantasannya.Jakarta: Erlangga
Purnama, Sang Gede.2016.Buku Ajar Penyakit Berbasis Lingkungan.
Kementrian Kesehatan RI.2017.pedoman tata laksana diare
Setijaningsih, Triana dan Hawari rahmawati.2020.gambaran pertolongan pertaman
dalam keluarga pada penanganan balita diare di poli MTBS UPTD PUSKESMAS SE-
KOTA BELITAR. Belitar:Journal of Borneo Holistic Health
Wulandari, Ade.2012.PENANGANAN DIARE DIRUMAH TANGGA MERUPAKAN
UPAYA MENEKAN ANGKA KESAKITAN DIARE PADA ANAK BALITA.

Anda mungkin juga menyukai