Disusun Oleh :
STIKES BANYUWANGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
UNIVERSITAS TRIBUANA
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP ITP)
1. Tujuan Umum :
a. Memperhatikan 10
3. Penutup a. Memberi kesimpulan materi Ceramah
penjelasan menit
b. Menyampaikan hasil evaluasi dan tanya
dan umpan balik b.Menjawab jawab
c. Menutup acara penyuluhan pertanyaan dari
penyuluh
7. Pengorganisasian
- Pemateri : Yusmah muda
Tugas :Memberikan materi tentang ITP
- Moderator : Diah dwi
Tugas : Mengatur jalannya penyuluhan
- Fasilitator : Fifi Fatimatur
Ulya Unzila
Dina Fitrah
Rizky Oktaviani
Novelin Annisa
Mega Selviana
Tugas : Memfasilitasi jalannya penyuluhan
- Notulen : Sri Lestari
Tugas : Menulis pertanyaan yang muncul dari peserta, menulis jawaban dari
pemateri
- Operator : Lorensius Umbu
Tugas : Membantu proses penggunaan media dalam penyuluhan
8. Evaluasi :
a. Evaluasi struktur
Tim penyuluhan datang sebelum waktu yang ditetapkan untuk mempersiapkan sarana
dan prasarana untuk kegiatan penyuluhan.
b. Evaluasi proses
Pelaksaan penyuluhan berjalan sesuai rencana. Peserta antusias mendengarkan materi
penyuluhan, sangat kooperatif dan menjawab pertanyaan yang diajukan penyaji.
c. Evaluasi hasil
- Peserta mampu menjelaskan kembali tentang ITP
- Peserta mampu menjelaskan kembali tentang penyebab, dan pencegahan ITP
MATERI PENYULUHAN
ITP
(Idiopatic Trombositoenia Purpura)
A. PENGERTIAN
Idiophatic (Autoimmune) Trobocytopenic Purpura (ITP/ATP) merupakan
kelainan autoimun dimana autoanti body Ig G dibentuk untuk mengikat trombosit. Tidak
jelas apakah antigen pada permukaan trombosit dibentuk. Meskipun antibodi
antitrombosit dapat mengikat komplemen, trombosit tidak rusak oleh lisis langsung.
Insident tersering pada usia 20-50 tahum dan lebi serig pada wanita dibanding laki-laki
(2:1). (Mansjoer, 2010).
ITP (Idiopathic Thrombocytopenic Purpura) juga bisa dikatakan merupakan
suatu kelainan pada sel pembekuan darah yakni trombosit yang jumlahnya menurun
sehingga menimbulkan perdarahan. Perdarahan yang terjadi umumnya pada kulit berupa
bintik merah hingga ruam kebiruan. (Amran, 2009).
B. ETIOLOGI
Menurut Nurarif & Kusuma (2015), penyebab ITP yang pasti belum diketahui,
tetapi dikemukakan berbagai kemungkinan diantaranya ialah :
a. Trombositopenia (Jumlah trombosit dapat sedikit atau sangat menurun, bila kurang
dari 20.000 bahkan mencapai 0)
b. Infeksi virus (demam berdarah, morbili, varisela, rubela, dll)
c. Bahan kimia
d. Pengaruh fisis (radiasi, panas)
e. Kekurangan faktor pematangan (misalnya malnutrisi)
f. Mekanisme imun yang menghancurkan trombosit
C. FAKTOR RESIKO
Terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko Anda terkena penyakit
ini, Faktor risiko terkena ITP adalah:
1. Jenis kelamin
Wanita dua kali lebih berisiko mengembangkan ITP daripada pria
2. Infeksi virus
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan laboratorium darah lengkap
b. Pemeriksaan laboratorium darah FH (Faal Hemostasis)
c. BMP (Bone Marrow Puncture)
(Amran, 2009)
F. TERAPI
Terapi ITP lebih ditujukan untuk menjaga jumlah trombosit dalam kisaran
aman sehingga mencegah terjadinya pendarahan mayor. Selain itu, terapi ITP didasarkan
pada berapa banyak dan seberapa sering pasien mengalami pendarahan dan jumlah
platelet. Terapi untuk anak-anak dan dewasa hampir sama. Kortikosteroid (ex: prednison)
sering digunakan untuk terapi ITP. kortikosteroid meningkatkan jumlah platelet dalam
darah dengan cara menurunkan aktivitas sistem imun. Imunoglobulin dan anti-Rh
imunoglobulin D. Pasien yang mengalami pendarahan parah membutuhkan transfusi
platelet atau tranfusi TC dan dirawat dirumah sakit .
Terapi awal ITP (standar) :
Prednison
Terapi awal prednisoon atau prednison dosis 0,5-1,2 mg/kgBB/hari selama 2
minggu. respon terapi prednison terjadi dalam 2 minggu dan pada umumnya terjadi
dalam minngu pertama, bila respon baik dilanjutkan sampai 1 bulan, kemudian tapering.
G. PENCEGAHAN
Idiopatik Trombositopeni Purpura (ITP) tidak dapat dicegah, tetapi dapat dicegah
komplikasinya. Menghindari obat-obatan seperti aspirin atau ibuprofen yang dapat
mempengaruhi platelet dan meningkatkan risiko pendarahan.
Lindungi dari luka yang dapat menyebabkan memar atau pendarahan. Lakukan
terapi yang benar untuk infeksi yang mungkin dapat berkembang. Konsultasi ke dokter
jika ada beberapa gejala infeksi, seperti demam. Hal ini penting bagi pasien dewasa dan
anak-anak dengan ITP yang sudah tidak memiliki limfa (Mansjoer, 2010).
DAFTAR PUSTAKA
Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa