Anda di halaman 1dari 4

Standar Operasional Prosedur Gangguan Pembekuan Darah

Nama : Diah Ayu Lutfiyati

Nim : 1816014

Terdapat berbagai jenis penanganan untuk mengatasi kondisi darah beku, mulai

daripemberian obat-obatan hingga operasi.Selain itu, lokasi dan tingkat keparahan

pembekuan juga menjadi penentu apa jenis pengobatan yang sesuai.

a. Obat - obatan

Dokter akan meresepkan obat-obatan untuk meredakan peradangan, seperti

acetaminophen (Tylenol) atau ibuprofen (Advil atau Motrin).

Selain itu,dokter juga akan memberikan obat-obatan pengencer darah, seperti :

1. Heparin (Enoxaparin (Lovenox). Untuk pasien trombosis vena (DVT) atau

emboli paru yang juga menderita kanker, salah satu pengobatan yang

diberikan adalah heparin. Obat injeksi atau infus ini bertujuan untuk

mengencerkan darah di dalam tubuh.Selain itu, obat ini umumnya juga

diberikan kepada penderita yang sedang hamil.

2. Warfarin (Coumadin, Jantoven) . Warfarin umumnya juga diberikan kepada

pasien dengan trombosis vena, emboli paru, atau pasien dengan kondisi

yang tidak stabil.Warfarin diberikan melalui infus (IV). Karena obat ini

membutuhkan beberapa hari untuk mengencerkan darah secara efektif,

dokter biasanya memberikan obat ini dengan Heparin bermolekul rendah

atau sedang agar darah lebih cepat larut.


3. Tissue plasminogen activators (tPA). Untuk pasien dengan penggumpalan

darah yang parah dan menunjukkan gejala syok atau kondisi heart strain,

pasien akan diberikan terapi trombolitik dengan obat tPA.Obat ini

disuntikkan melalui vena perifer pada lengan, yang kemudian akan

menguraikan penggumpalan darah secara cepat.

4. Antitrombotik . Pasien dengan sindrom koroner akut, sedang menjalani

intervensi koroner perkutan (PCI) umumnya akan diberikan pengobatan

antritrombotik. Beberapa jenis antitrombotik untuk mengencerkan darah

adalah unfractioned heparin (UFH) dan direct thrombin inhibitors

(DTI).Obat ini diberikan dengan cara infus (IV) atau suntik intermiten.

Tergantung pada kondisi pasien, dosis yang diberikan pada kedua metode

tersebut umumnya bervariasi.

b. Operasi

Apabila pemberian obat-obatan tidak menunjukkan adanya pemulihan, dokter

akan merekomendasikan prosedur trombosis intra-arterial untuk mengatasi

penyumbatan darah yang berkaitan dengan stroke.

Selain itu, dokter juga akan menyarankan untuk menjalani prosedur penempatan

filter atau penyaring di dalam pembuluh vena , sehingga gumpalan darah tidak

akan berpindah menuju organ tubuh lain seperti jantung atau paru.

Pasien juga dapat mengambil bagian dalam proses pengobatan non-medis dengan

menjalani gaya hidup sehat. Sering berolahraga untuk menjamin sirkulasi darah

yang sehat bisa jadi awal yang baik.

Untuk mengatasi atau mencegah pembekuan darah atau kondisi darah kental,

dapat melakukan beberapa tips perubahan gaya hidup di bawah ini:


1. Aktif bergerak

Pastikan Anda rutin melakukan aktivitas seperti olahraga setiap hari

selama 30 menit. Apabila Anda duduk terlalu lama di kantor, bepergian

dengan pesawat atau kereta, Anda dapat melakukan peregangan setiap 2

atau 3 jam sekali.

2. Ubah Pola Makan

Kendalikan berat badan serta kadar kolesterol Anda dengan diet yang

sehat. Anda dapat memilih makanan rendah lemak jenuh, gula, sodium,

serta perbanyak konsumsi sayur dan buah-buahan.

3. Berhenti merokok

Jika Anda aktif merokok, segera berhenti atau pelan-pelan menguranginya.

Rokok merupakan salah satu faktor risiko Anda memiliki darah yang lebih

kental.

Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikanlah pada dokter untuk

memahami solusi terbaik untuk Anda.

4. Hindari duduk dalam jangka waktu lama

Berada di posisi yang sama (terutama duduk atau berbaring) untuk waktu

yang lama dapat menyebabkan darah menggumpal. Gumpalan darah ini

biasanya akan terbentuk di tungkai, lalu menyebar ke organ lain dan

menyebabkan sumbatan pembuluh darah di organ tersebut. Untuk


menghindarinya, bergeraklah atau lakukan peregangan setiap satu hingga

dua jam.

5. Minum air putih yang cukup

Dehidrasi dapat membuat pembuluh darah menyempit dan darah

mengental, sehingga meningkatkan risiko penggumpalan darah. Oleh

karena itu, pastikan Anda minum air putih setidaknya 8 gelas atau sekitar

2 liter setiap harinya.

6. Jalani gaya hidup sehat Dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat,

seperti mengonsumsi makanan sehat, menurunkan berat badan yang

berlebih, berolahraga secara teratur, menghindari asap rokok, tidak

mengonsumsi minuman beralkohol, dan rutin memeriksakan kesehatan ke

dokter, maka risiko terjadinya penggumpalan darah akibat darah kental

bisa dicegah.

Selain itu, untuk mencegah darah kental menggumpal, Anda juga

disarakan utnuk mengonsumsi makanan yang mengandung omega-3,

buah-buahan, sayuran, dan makanan yang mengandung vitamin E.

Anda mungkin juga menyukai