Anda di halaman 1dari 5

Melakukan Irigasi Kolostomi

DEFINISI

Pemberian enema lewat kolostomi untuk membersihkan kolon bawah

TUJUAN

1. Membersihkan kolon
2. Mendapatkan pola evakuasi yang normal
3. Mencegah ekskoriasi kulit sekitar stoma
4. Memantau stoma dan kulit di sekitarnya
5. Mengajarkan paien dan keluarga mengenai cara perawatan kolostomi, khususnya bila
kolostominya permanen

PERANGKAT ALAT

Nampan berisi:

1. Botol irigasi dengan selang dan klem


2. Kateter rectum dan corong
3. Lengan irigasi
4. Jar dengan larutan beruhu tubuh
5. Pelumas
6. Kapas usap bersih
7. Kain lap/kertas tissue
8. Perlengkapan balut
9. Salep pelindung, seperti zinc oksida
10. Alas pelapis/perlak
11. Sarung tangan bersih dan kantung kolostomi
12. Waslap
13. Sabun
14. Handuk dan kain linen bersih
15. Nampan ginjal dan kantung kertas
16. Wadah pembuangan dengan losion desinfeksi untuk sprei kotor
17. Pispot/ember untuk menampung aliran balik
PROSEDUR

No Tindakan Keperawatan Rasional


1. Periksa frekuensi defekasi, cirri-ciri feses, dan letak stoma, Mengindikasikan kebutuhan
begitu pula dengan pola nutrisi akan irigasi dan merangsang
fungsi eliminasi.
2. Periksa waktu ketika pasien biasanya mengirigasi kolostomi. Menjaga rutinitas pengosongan
Pada kasus kolostomi baru, diskusikan dengan dokter kapan usus. Usus harus sembuh total
irigasi dapat dimulai. Minta instruksi tertulis. Diskusikan agar cairan irigasi tidak
dengan pasien waktu terbaik untuk melakukan irigasi. menyebabkan perforasi. Irigasi
bertujuan memulai
pengosongan usus secara
teratur. Hal ini biasanya
dilakukan 3-7 hari setelah
operasi.
3. Periksa instruksi prosedur diagnostic atau operasi yang Prosedur mungkin
melibatkan usus mengharuskan usus untuk
dibersihkan dari feses atau
malah menunda irigasi.
4. Jelaskan prosedurnya pada pasien Mendapatkan kerjasama pasien.
5. Ambil peralatan dan tutup tirai serta pintu Mengoptimalkan pemakaian
waktu dan menghemat tenaga
pasien dan perawat.
Memberikan privasi.
6. Posisikan pasien Memungkinkan pemasangan
a. Diatas toilet, atau diatas kursi didepan toilet, bila lengan irigasi kedalam toilet
pasien dapat berjalan. atau pispot.
b. Pada sisi ranjang dengan kepala sedikit ditinggikan
bila pasien tidak dapat beranjak dari ranjang.
7. Pakai sarung tangan Mengurangi resiko transmisi
mikroorganisme
8. Lepaskan kantung stoma dengan memotong kulit secara Mencegah iritasi kulit dan
perlahan agar terpisah dari perekat dan pelapis kulit. Buang mencegah bau tidak sedap
kantung yang sudah terpakai pada tempat yang seharusnya. menyebar didalam kamar.
Lepas sarung tangan dan cuci tangan.
9. Pasang lengan irigasi pada stoma. Ujung distal lengan irigasi Mengalirkan feses langsung
harus berada dalam air dalam toilet atau dalam pispot. kedalam toiletdan mencegah
penyebaran bau tidak sedap
serta terjadinya cipratan.
10. Isi kantung irigasi dengan 1000 ml air hangat, keluarkan udara 500 sampai 1000 ml sudah
dari dalam selan, gantung kantung dengan ketinggian tidak cukup untuk meregangkan
lebih dari ketinggian bahu pasien atau 45 cm sampai 50 cm kolon dan merangsang
diatas stoma pembuangan. Mulai dengan 500
ml. air dingin dapat memicu
sinkop, air panas dapat merusak
stoma dan mukosa usus. Udara
yang masuk kedalam kolon
dapat memicu terjadinya keram.
Meninggalkan kantung 45-50
cm diatas stoma memungkin air
memasuki kolon secara
perlahan dan menghindari
terjadinya keram.
11. Pakai sarung tangan, lumasi ujung corong dan masukan corong 1. Melumasi ujung
kedalam lubang stoma secara pas. Jangan memaksa masuk corong, mencegah
corong ke dalam stoma. Mulai alirkan air. Atur arah corong cedera pada stoma.
untuk memudahkan aliran masuk air 2. Mengalirkan air secara
perlahan menghindari
terjadinya perforasi
usus
3. Mengarahkan aliran air
menuju usus akan
memudahkan
pengaliran air
12. Biarkan air mengalir masuk selama 5-10 menit Menghindari peregangan usus
yang terlalu cepat yang memicu
terjadinya keram. Bila terjadi
keram atau mual, hentikan
aliran air sampai keluhan hilang
dan biarkan pasien menarik
beberapa napas dalam.
13. Setelah sejumlah air sesuai intruksi masuk ke dalam kolom, Menghindari terjadinya aliran
klem selang dan tunggu 15 detik sebelum mengangkat corong. balik air yang mendadak dari
dalam stoma.
14. Tunggu 15-20 menit untuk pembuangan awal, keringkan ujung Menjepit lengan irigasi
lengan irigasi dan jepit bagian bawahnya. Lipat lengan irigasi mencegah terjadinya kebocoran
keatas dan biarkan penutup atas pada tempatnya selama 30-45 dan mengoptimalkan
menit. Buang sarung tangan, biarkan pasien jalan-jalan dulu pembuangan feses .
15. Pakai sarung tangan, buka jepitan lengan irigasi buang feses, Menjaga lengan irigasi dalam
singkirkan lengan irigasi, bilas dengan pembersih cair dan air kondisi bersih untuk
dingin. Gantungkan lengan irigasi sampai kering diguanakan lagi nantinya.
16. Pasang kantung kolostomi atau penutup stoma yang baru Menghindari kebocoran,
sesuai prosedur. kotornya sprei, iritasi kulit, dan
lain-lain, secara tidak sengaja
17. lepas sarung tangan dan cuci tangan. Mengurangi transmisi
mikroorganisme.
18. Pantau volume dan cirri-ciri feses dan cairan yang keluar Menentukan apakah air tertahan
setelah irigasi atau tidak. Jika pasien
mengalami dehidrasi, usus
dapat menyerap cairan irigasi.
Cirri-ciri dan jumlah feses
menunjukan keberhasilan
pembuangan.
19. Perhatikan respons pasien selama irigasi. Tayangkan apakah Menunjukan toleransi terhadap
pasien merasakan adanya kram atau nyeri perut atau tidak irigasi.
20. Catat prosedurnya, waktu irigasi, volume, dan jenis cairan bila Catat prosedur dan hasilnya,
menggunakan air, jumlah dan jenis cairan yang kembali, mengambil data untuk
toleransi pasien. dibandingkan dengan irigasi
berikutnya .
21. Catat pemasangan kembali kantung dan kondisi stoma serta Memungkinkan komunikasi di
kulit antara staf perawat.
22. Laporkan gejala ketidaknyamanan berat, mula timbul diare Mengindikasikan butuhnya
berat, hasil akhir yang buruk atau perdarahan berat kepada terapi tambahan.
perawat penanggung jawab atau dokter

PERHATIAN KHUSUS

1. Pasien lemah, kebingungan, atau tidak sadar mempunyai resiko konstipasi atau impaksi. Lakukan
irigasi hanya dengan seizin dokter bila diperkirakan ada obstruksi.
2. Hanya pasien dengan stoma pada kolon desenden bawah atau kolon sigmoid yang merupakan
kandidat untuk irigasi kolostomi untuk evakuasi usus secara rutin.
3. Pemakaian selang tanpa ujung kerucut beresiko besar menimbulkan perforasi kolon.
4. Pasien yang mengalami diare harus dihentikan irigasinya sampai feses mengeras kembali.
Makanan, obat-obatan, radiasi, kemoterapi, infeksi bakteri dan factor lain dapat menyebabkan
diare.

Anda mungkin juga menyukai