Anda di halaman 1dari 4

No.

Diagnosa Perencanaan
Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional
1. Ketidakseimbangan Mempertahankan masukan 1. Kaji riwayat nutrisi. Mengidentifikasi defisiensi, menduga kemungkinan
nutrisi: Kurang dari nutrisi yang adekuat dengan 2. Observasi dan catat intake makanan. intervensi.
kebutuhan tubuh b.d. kriteria: 3. Berikan makanan sedikit dengan Mengawasi masukan kalori atau kualitas
Intake yang tidak 1. BB normal sesuai umur frekwensi sering. kekurangan konsumsi makanan.
adekuat. (penurunan BB tidak 4. Ajarkan keorangtua tentang asupan Makanan sedikit dapat menurunkan kelemahan dan
kurang dari 10% BB nutrisi yang adekuat. meningkatkan pemasukan juga mencegah distensi
lahir). 5. Observasi dan catat kejadian mual dan gaster.
2. Secara adekuat terhidrasi muntah. Gejala GI dapat menunjukkan efek anemia.
dengan haluaran urine 6. Berikan dan bantu hygiene mulut degan Meningkatkan nafsu makan dan pemasukan oral.
normal, turgor kulit baik. Untuk menentukan fungsi ginjal, kebutuhan
membaik. 7. Pantau pemeriksaan laboratorium. penggantian cairan dan penurunan risiko kelebihan
8. Timbang BB setiap hari. cairan.
9. Kaji kulit, wajah area tergantung untuk Penimbangan BB harian adalah pengawasan status
edema, evaluasi derajat edema. cairan terbaik.
10. Auskultasi paru dan jantung. Edema terjadi terutama pada jaringan yang
11. Kolaborasi untuk pemberian obat tergantung pada tubuh.
antidiuretik. Kelebihan cairan dapat menimbulkan edema paru.
12. Berikan obat sesuai indikasi. Perubahan kelebihan 0,5 kg dapat menunjukkan
13. Konsul pada ahli gizi. perpindahan keseimbangan cairan.
Meminimalkan anoreksia dan mual
2. Risiko infeksi b.d. Menunjukkan kontrol infeksi 1. Kontrol infeksi
Prosedur invasif, selama dalam perawatan a. Bersihkan lingkungan secara rutin. Meminimalkan terpaparnya organisme kontaminasi
penurunan sistem dengan keiteria: b. Batasi jumlah pengunjung. & trasmisi infeksi.
imun tubuh. 1. Bebas dari tanda infeksi. c. Ajarkan cara mencuci tangan kepada
2. Mendemonstrasikan orang tua. Kewaspadaan universal secara rutin diperlukan saat
tindakan hygienes seperti d. Anjurkan orang tua untuk mencuci kontak dengan cairan tubuh/ produk darah untuk
mencuci tangan, oral care, tangan sebelum dan sesudah kontak melindungi perawatan kesehatan dari potensial
perineal care. dengan bayi. infeksi
e. Gunakan sabun anti mikroba untuk cuci
tangan.
f. Gunakan sarung tangan dalam setiap
tindakan.
g. Pakai gaun khusus.
h. Cukur dan bersihkan kulit sebagai
persiapan tindakan invasif.

4
i. Pertahankan lingkungan aseptik ketika Mempertahankan prinsip septik & aseptik dapat
mengganti NGT. mencegah masuknya kuman patogen dan apatogen.
j. Ganti iv line sesuai protap. Mencegah dan meminimalkan kolonisasi bakteri.
k. Gunakan perawatan aseptik pada iv line.
l. Berikan intake mutrisi yang adekuat.
m.Berikan cairan dan istirahat yang cukup.
n. Atur pemberian antibiotik. Meningkatkan keadaan umum pasien dan kekebalan
o. Ajarkan kepada keluarga tanda-tanda humoral.
infeksi. Membunuh kuman penyebab infeksi.
Peningkatan TTV salah satu tanda infeksi.
2. Proteksi infeksi
a. Monitor tanda infeksi lokal dan sistemik.
b. Monitor granulosit, WBC, diferensiasi. Menentukan status pasien terhadap adanya infeksi
c. Inspeksi kulit dan mukosa dari dan sekaligus jenis infeksi.
kemerahan, panas, atau drainase. Meminimalkan terpaparnya organisme kontaminasi
d. Batasi pengunjung. & trasmisi infeksi.
e. Pertahankan teknik isolasi. Mencegah kerusakan kulit dan infeksi.
f. Lakukan perawatan kulit yang baik. Mengidentifikasi penyebab yang berhubungan
g. Lakukan kultur. dengan infeksi.
h. Sediakan peningkatan aktivitas dan Meningkatkan toleransi pasien dan memperbaiki
mobilisasi. status kesehatan.
i. Ajarkan kepada keluarga cara mencegah Meningkatkan partisipasi keluarga dalam perawatan
infeksi. pasien.
j. Jauhkan bunga segar dan hewan dari Mencegah media untuk berkembang biak.
area pasien. Tindakan penanganan dini.
k. Laporkan adanya dugaan infeksi pada
pasien.
3. Nyeri b.d. Agen injuri Nyeri terkontrol dengan 1. Kaji skala nyeri klien (0-10). Mengetahui derajat nyeri untuk menentukan
fisik. kriteria: 2. Ukur tanda-tanda vital. rencana intervensi selanjutnya.
1. Wajah anak tampak rileks. 3. Berikan rasa nyaman (ubah posisi, Perubahan tanda-tanda vital merupakan salah satu
2. Anak tidak rewel. massage punggung, sentuhan, dll). petunjuk adanya nyeri.
3. Skala nyeri 0 1. 4. Ciptakan lingkungan yang tenang. Perubahan posisi, pijatan, dan sentuhan dapat
5. Kaji pola tidur anak dan hindari hal-hal melancarkan peredaran darah dan relaksasi otot.
yang tidak diinginkan anak. Lingkungan yang tenang membantu mengurangi
6. Berikan obat sesuai dengan program rasa nyeri.
dokter Perubahan pola tidur merupakan salah satu
indicator nyeri masih dirasakan.

5
Pemberian obat analgetik dpt mengurangi nyeri.
4 Hipertermia b.d Mempertahankan suhu tubuh - Ukur suhu klien Untuk menentukan keefektifan tindakan
peningkatan produksi dalam batas normal - Mengobservasi KU klien dan TTV
panas Dengan criteria : - Beri kompres hangat pada dahi ,aksila dan Karena kedinginan dapat meningkatkan laju
- Suhu tubuh : 36 37oC daerah inguinal metabolisme tubuh
- Anak tidak rewel - berikan selimut dingin /matras
- Hindari menggigil Karena dapat menyebabkan efek neurotoksik
5 Kurang pengetahuan: Orang tua menunjukkan 1. Ajarkan: Proses penyakit
penyakit, prosedur pemahaman akan proses a. Tentukan tingkat pengetahuan keluarga Menilai kebutuhan informasi keluarga dan pasien
perawatan b.d. penyakit dan prosedur yang berhubungan dengan proses serta tingkat penerimaan.
Kurangnya informasi. perawatan setelah tindakan 3 penyakit. Memberikan informasi yang adekuat dapat
x 24 jam dengan kriteria: b. Jelaskan patofisiologi penyakit dan meningkatkan peran serta keluarga dan kepatuhan
1. Dapat menjelaskan status hubungankan dengan anatomi dan akan tindakan terapi, diagnostik dan perawatan.
penyakit, pengobatan, fisiologi.
paham akan perawatan c. Gambarkan tanda dan gejala penyakit. Untuk mengontrol penyakit dan mencegah hal yang
yang dilakukan. d. Gambarkan proses penyakit. lebih buruk.
e. Identifikasi penyebab yang mungkin.
f. Sediakan informasi tentang kondisi Memberikan keputusan ditangan pasien dan
pasien. keluarga dengan informasi yang akurat dan adekuat.
g. Berikan informasi tentang tindakan
diagnostik. Memperkuat informasi yang telah diberikan dan
h. Gambarkan rasionalitas dari penerimaan keluarga dan pasien.
terapi/perawatan yang diberikan.
i. Gambarkan komplikasi. Melibatkan keluarga dalam tindakan pencegahan
j. Diskusikan tentang perubahan gaya komplikasi.
hidup pada pasien yang mungkin
dibutuhkan. Mencegah pemberian informasi yang berlawanan
k. Diskusikan tentang pilihan dan tidak efektif.
terapi/perawatan.
l. Sediakan waktu untuk mengeksplorasi
pendapat kedua.
m. Gali sumber daya pendukung.
n. Anjurkan keluarga untuk mengenali
tanda gejala dan melaporkannya.
o. Klarifikasi informasi yang diberikan
oleh tim kesehatan lain sebelum
informasi kita berikan.

6
6 Kecemasan (orang tua) Orang tua menunjukkan 1. Reduksi kecemasan
b.d. Krisis situasional. kontrol kecemasan setelah 3 a. Kaji tingkat kecemasan dan respon Cemas bersifat individual. Secara normal
x 24 jam tindakan fisiknya. merupakan respon fisik dan psikologis terhadap
keperawatan dengan kriteria: b. Gunakan kehadiran, sentuhan (dengan perubahan internal dan eksternal.
1. Dapat mengidentifikasi, ijin), verbalisasi untuk mengingatkan Memberikan dukungan dan ketersediaan
verbalisasi, dan orang tua tidak sendiri. komunikasi.
mendemonstrasikan teknik c. Terima pasien dan keluarganya apa Akan merasa aman.
menurunkan kecemasan. adanya. Mungkin dapat menurunkan cemas.
2. Menunjukkan postur, d. Gali reaksi personal dan ekspresi cemas. Membantu untuk mereevaluasi terapi dan
ekspresi wajah, perilaku, e. Bantu mengidentifikasi penyebab. penatalaksanaaan yang diberikan.
tingkat aktivitas yang f. Gunakan empati untuk mendukung Cemas merupakan respon negatif terhadap bahaya.
menggambarkan orang tua. Membantu menurunkan kecemasan.
kecemasan menurun. g. Anjurkan untuk berfikir positif. Jika ancaman dihentikan respon cemas akan
3. mampu mengidentifikasi h. Intervensi terhadap sumber cemas. berhenti.
dan verbalisasi penyebab i. Jelaskan aktivitas, prosedur. Ketidaktentuan dan tidak adanya prediksi
cemas. j. Gali koping orang tua. menyokong terjadinya cemas.
k. Ajarkan tanda-tanda kecemasan. Metode koping dapat membantu menurunkan
l. Bantu orang tua mendefinisikan tingkat kecemasan.
kecemasan. Informasi merupakan kekuatan dan menurunkan
m. Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi. kecemasan.
n. Ajarkan teknik manajemen cemas. Menentukan tindakan lanjut.
Terbukti efektif menurunkan kecemasan.
7 PK: Perdarahan Setelah dilakukan tindakan Awasi perdarahan - Diketahui secara dini bila ada perdarahan
keperawatan, komplikasi Konsultasikan dengan Tim medis untuk
perdarahan minimal/teratasi pemeriksaan laboratorium dan obat anti
perdarahan

Anda mungkin juga menyukai