Anda di halaman 1dari 29

PRE DAN POST CONFERENCE,

OPERAN DAN RONDE


KEPERAWATAN
NI PUTU AYU JS DAN
NLP DINA SUSANTI

DINA.S
TOPIK
• PENGERTIAN, TUJUAN DAN PROSES DARI PRE
POST CONFERENCE, OPERAN DAN RONDE
KEPERAWATAN

DINA.S
PRE & POST CONFERENCE

• Conference adalah diskusi kelompok tentang


beberapa aspek klinik dan kegiatan
konsultasi.
• Pre conference adalah diskusi tentang aspek
klinik sebelum melaksanakan asuhan
keperawatan pada pasien .
• Post conference adalah diskusi tentang
aspek klinik sesudah melaksanakan asuhan
keperawatan pada pasien
DINA.S
Tujuan pre conference
• Membantu untuk mengidentifikasi masalah –
maslah pasien, merencanakan asuhan dan
merencanakan evaluasi hasil.
• Mempersiapkan hal – hal yang akan ditemui
dilapangan.
• Memberikan kesempatan untuk berdiskusi
tentang keadaan pasien.

DINA.S
Tujuan post conference
• Untuk memberikan kesempatan mendiskusikan
penyelesaian masalah dan membandingkan
masalah yang dijumpai

DINA.S
Syarat pelaksanaan
• Pre conference dilaksanakan sebelum pemberian
asuhan keperawatan dan post conference dilakukan
setelah pemberian asuhan keperawatan.
• Waktu yang efektif yang diperlukan 10 atau 15 menit.
• Topik yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya
tentang keadaan pasien, perencanaan tindakan dan
data – data yang perlu ditambahkan.

DINA.S
Pedoman Pelaksanaan Conference
• Sebelum dimulai, tujuan conference harus
dijelaskan.
• Diskusi harus mencerminkan proses dan dinamika
kelompok
• Pemimpin mempunyai peran untuk menjaga fokus
diskusi tanpa mendominasi dan memberi umpan
balik.
• Pemimpin harus merencanakan topik yang penting
secara periodik.

DINA.S
Pedoman Pelaksanaan conference
• Ciptakan suasana diskusi yang mendukung peran
serta, keinginan mengambil tanggung jawab dan
menerima pendekatan serta pendapat yang
berbeda.
• Ruang diskusi diatur sehingga dapat tatap muka
pada saat diskusi.
• Pada saat menyimpulkan conference, ringkasan
diberikan oleh pemimpin dan kesesuaiannya
dengan situasi lapangan.

DINA.S
MIDDLE CONFRENS
• KEGIATAN MENDISKUSIKAN KEGIATAN YANG
TELAH DILAKUKAN DI TENGAH WAKTU DINAS
• TUJUANNYA : EVALUASI LEBIH AWAL DAN
MEMPERBAIKI PERENCANAAN
• BIASANYA DILAKUKAN SECARA SINGKAT

DINA.S
Operan
• Operan merupakan suatu timbang terima tugas
dari shif satu ke shif lain dengan waktu, isi dan
strategi yang telah ditentukan.
• Operan mengkomunikasikan secara tertulis dan
lisan pada staf keperawatan dan tim kesehatan
lain yang memerlukan data klien secara teratur.

DINA.S
Isi Operan
Isi overan merupakan hal – hal penting tentang
asuhan keperawatan
• Klien baru dimulai dengan identitas, diagnosa
medik, riwayat kesehatan yang lalu, keluhan saat
ini, diagnosa keperawatan yang muncul, rencana
tindakan yang akan / sudah dilakukan dan
seterusnya.
• Klien lama sebaiknya gunakan format soap untuk
mengorganisir secara naratif dan lengkap.

DINA.S
SKEMA SISTEMATIKA PELAPORAN
TIMBANG TERIMA SAAT PERGANTIAN DINAS
Klien/pasien

Diagnosa medis Diagnosa keperawatan

Rencana
Tindakan

Yang dilakukan Yang akan dilakukan

Evaluasi
perkembangan
DINA.S
Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar
operan efektif dan efisien :

• Dilaksanakan tepat waktu pada saat


pergantian dinas yang telah disepakati.
• Dipimpin oleh perawat utama / katim /
penanggung jawab shif.
• Diikuti oleh semua perawat yang akan dan
telah selesai berdinas.

DINA.S
Beberapa hal yang perlu diperhatikan :

• Hal – hal yang harus dilaporkan harus


sesuai kondisi klien.
• Adanya unsur bimbingan dan pengarahan
dari penanggung jawab.
• Klien yang dioperkan adalah klien
kelolaannya yang menjadi tanggung
jawabnya

DINA.S
Strategi operan :

Dikantor Perawat
• Perawat utama (ketua Tim), mengoperkan klien
kelolaannya kepada perawat asosiet sore,
kemudian perawat asosiet sore kepada perawat
asosiet malam.
• Klien dioperkan hanya klien yang menjadi
tanggung jawabnya.

DINA.S
Strategi operan :

Dihadapan klien
• Setelah selesai operan dikantor perawat kemudian
dilanjutkan dengan keliling memvalidasi keadaan
klien satu persatu.
• Timbang terima yang dilakukan didekat klien
menggunakan volume suara yang pelan dan tegas
(bukan berbisik) agar klien disebelahnya tidak
curiga dengan apa yang perawat bicarakan tetapi
tetap menjaga privacy klien yang sedang diajak
bicara.

DINA.S
Ronde
Ronde Keperawatan
• Suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi
masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh
perawat, disamping pasien dilibatkan untuk membahas
dan melaksanakan asuhan keperawatan akan tetapi
pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat
primer atau konsuler, kepala ruangan, perawat
assosiate yang perlu juga melibatkan seluruh anggota
tim.

DINA.S
• Kegiatan melibatkan observasi, wawancara dengan
klien dilingkungannya dengan diikuti diskusi klompok.
• Melalui kunjungan yang aktual pada klien tim dapat
mengobservasi kondisi klien, meninjau perawatan yang
diberikan, mengumpulkan informasi yang
komprehensif tentang klien, memberikan kesempatan
memperlihatkan intervensi keperawatan tertentu,
melibatkan interaksi tim dan memberikan diskusi
mengenai perawatan individu.

DINA.S
• Ronde keperawatan dimulai dengan perkenalan,
kontribusi klien dalam asuhan keperawatan, diikuti
observasi, diskusi dan peragaan.
• Diskusi mengenai hasil tanpa kehadiran klien.
• Diskusi tim keperawatan mempertimbangkan hasil
observasi, data tambahan yang diperoleh dalam
ronde, memgusulkan intervensi alternatif yang
sesuai, menggunakan pengetahuan untuk situasi
khusus dan menghubungkan hasil observasinya
dengan pasien lain.

DINA.S
• Kesulitan utama ronde keperawatan berkaitan
penghargaan privacy klien selama observasi dan
wawancara dan jaminan bahwa klien memang ingin
berpartisipasi.
• Ijin dari klien harus diusahakan sebelumnya dan klien
haris memahami haknya untuk berpartisipasi atau
menolak, klien harus didorong untuk berbicara saat
mereka tidak ingin lagi melanjutkan ronde
keperawatan.

DINA.S
Karakteristik
• Klien dilibatkan secara langsung
• Klien merupakan fokus kegiatan
• Perawat assosiate, perawat primer dan konsuler
melakukan diskusi bersama
• Konsuler menfasilitasi kreatifitas
• Konsuler membantu mengembangkan kemampuan
perawat asosiate, perawat primer untuk
meningkatkan kemampuan dalam mengatasi masalah

DINA.S
Tujuan :
• Menumbuhkan cara pikir yang kritis
• Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan
keperawatan yang berasal dari masalah klien
• Meningkatkan validitas data klien
• Menilai kemampuan justifikasi
• Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja
• Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi
rencana perawatan

DINA.S
Peran
Perawat primer dan perawat assosiate :
• Menjelaskan keadaan dan data demografi
• Menjelaskan masalah keperawatan utama
• Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan
dilakukan
• Menjelaskan tindakan selanjutnya
• Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil

DINA.S
Peranan perawat primer lain dan atau konsuler
:
Memberikan justifikasi
• Memberikan reinforcement
• Menilai kebenaran suatu masalah, intervensi
keperawatan serta tindakan yang rasional
• Mengarahkan dan koreksi
• Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah
dipelajari

DINA.S
Diskusi Refleksi Kasus (DRK)
DRK adalah :
Suatu metode pembelajaran dalam
merefleksikan pengalaman perawat dan bidan
yang aktual dan menarik.
Tujuan DRK :

1. Mengembangkan profesionalisme kerja


2. Meningkatkan aktualisasi diri
3. Membangkitkan motivasi belajar
4. Wahana penyelesaian masalah sesuai
Standart
5. Belajar menghargai sejawat
Langkah DRK :
1. Memilih dan menetapkan kasus
- Pengalaman yang aktual dan menarik
- Pengalaman yang relevan
2. Menyusun Jadwal Kegiatan
Disusun sesuai kesepakatan ruangan dan
`seluruh perawat.
Peran dalam DRK

1. Peran Penyaji
Menyiapkan, Menjelaskan, Kasus yang di
diskusikan
2. Peran Peserta
- Mengikuti Kegiatan
- Memberikan perhatian
- Bertanya mengenai kasus diskusi
3. Peran Moderator
- Membuka, mempersilahka dan mengatur
jalannya diskusi
TERIMA KASIH

DINA.S

Anda mungkin juga menyukai