Anda di halaman 1dari 3

A.

Latar Belakang
Lanjut usia (Lansia) adalah seseorang yang telah mencapai usai 60 tahun
ke atas. Secara global populasi lansia diprediksi akan terus mengalami
peningkatan setiap tahunnya.1 Saat ini jumlah lansia diseluruh dunia
diperkirakan lebih dari 629 juta jiwa (1 dari 10 orang berusia lebih dari 60
tahun), dan diperkirakan pada tahun 2025 lansia akan mencapai 1,2 milyar.2
Jumlah lansia di Indonesia pada tahun 2020 adalah sekitar 27,1 juta orang
(hampir 10% dari total penduduk) dan pada tahun 2025 diproyeksikan
meningkat menjadi 33,7 juta (11,8%).1 Lansia di Indonesia diprediksikan akan
meningkat lebih tinggi dari pada populasi lansia di dunia setelah tahun 2100.3
Meningkatnya jumlah lansia akan berdampak pada berbagai aspek
kehidupan salah satunya kesehatan. Seiring dengan bertambahnya usia maka
terjadi penurunan fungsi organ-organ tubuh. Penurunan fungsi organ-organ
tubuh inilah yang menyebabkan timbulnya beragam masalah kesehatan bagi
lansia. Masalah kesehatan yang sering dialami lansia adalah malnutrisi,
gangguan keseimbangan, kebingungan mendadak, dan lain-lain. Selain itu,
beberapa penyakit yang sering terjadi pada lanjut usia antara lain hipertensi
(57,6%), artritis (51,9%), stroke (46,1%), PPOK (8,6%), diabetes militus
(4,8%).3 Seiring dengan jumlah lansia yang terus meningkat dengan berbagai
masalah kesehatannya menjadi tantangan terutama bagi tenaga kesehatan
untuk mempersiapkan lansia yang sehat dan mandiri, sehingga dapat
meningkatkan angka harapan hidup bagi lansia tersebut.
Salah satu masalah kesehatan yang paling banyak dihadapi oleh lansia
adalah hipertensi. Hipertensi tidak hanya menyebabkan peningkatan angka
kesakitan (morbiditas) tetapi juga dapat meningkatkan angka kematian
(mortalitas). Faktor yang mempengaruhi hipertensi pada lansia adalah umur,
obesitas, kebiasaan merokok, kebiasaan olahraga, kebiasaan minum kopi dan
faktor yang paling banyak mempengaruhi adalah stres.4
Penatalaksanaan hipertensi pada lansia selain dengan farmakologi dapat
pula dilakukan dengan non farmakologi salah satunya adalah senam anti
hipertensi. Senam anti hipertensi bertujuan menurunkan kecemasan, stres dan
menurunkan tingkat depresi. Penurunan tersebut akan menstimulus kerja
sistem syaraf perifer (autonom nervous system) terutama parasimpatis yang
menyebabkan vasodilatasi penempang pembuluh darah sehingga
mengakibatkan terjadinya penurunan tekanan darah baik sistolik maupun
diastolik. Selain itu senam anti hipertensi juga dapat meningkatkan aliran
darah dan pasokan oksigen ke dalam otot-otot jantung sehingga dapat
menurunkan tekanan darah.5 Penelitian yang dilakukan Anwari menyatakan
terdapat hubungan antara senam anti hipertensi dengan penurunan tekanan
darah pada lansia.6
Berdasarkan latar belakang masalah yang biasa terjadi pada lansia,
kelompok tertarik untuk melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) senam
hipertensi pada lansia, sehingga diharapkan dapat meningkatkan derajat
kesehatan lansia tersebut.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan senam hipertensi diharapkan lansia termotivasi untuk
melakukan senam hipertensi dalam kehidupan sehari-hari
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian dari senam hipertensi
b. Mengetahui tujuan dari senam hipertensi
c. Mengetahui indikasi dan kontraindikasi dari senam lansia
d. Mengetaui langkah-langkah yang benar dari senam hipertensi
e. Mampu mengikut kegiatan senam hipertensi yang diadakan
1. Rokom. Hari lanjut usia nasional 2020, negara hadir untuk lansia [Internet].
Kementerian Kesehatan. 2020. Available from:
http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-
media/20200922/5234992/hari-lanjut-usia-nasional-2020-negara-hadir-
lansia/
2. Titus I, Rachman WA, Rahman A. Gambaran Perilaku Lansia terhadap
Kecemasan di Panti Sosial Tresna Werdha Theodora Makassar. 2013;1–9.
3. Kementerian Kesehatan. Situasi lanjut usia (lansia) di Indonesia. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI; 2016.
4. Wahyuningsih, Astuti E. Faktor Yang Mempengaruhi Hipertensi pada Usia
Lanjut. J Ners dan Kebidanan Indones. 2016;1(3):71.
5. Sumartini NP, Zulkifli Z, Adhitya MAP. Pengaruh Senam Hipertensi
Lansia Terhadap Tekanan Darah Lansia Dengan Hipertensi Di Wilayah
Kerja Puskesmas Cakranegara Kelurahan Turida Tahun 2019. J
Keperawatan Terpadu (Integrated Nurs Journal). 2019;1(2):47.
6. Anwari M, Vidyawati R, Salamah R, Refani M, Winingsih N, Yoga D, et
al. Pengaruh Senam Anti Hipertensi Lansia Terhadap Penurunan Tekanan
Darah Lansia Di Desa Kemuningsari Lor Kecamatan Panti Kabupaten
Jember. Indones J Heal Sci. 2018;(September):160.

Anda mungkin juga menyukai