Anda di halaman 1dari 17

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN ASMA

3.1 PENGKAJIAN

A. DATA DEMOGRAFI
1. Biodata

Nama pasien : An. I.

Umur / TTL : 7 tahun/ Majalengka, 23 Januari 2003

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : ISLAM

Suku / Bangsa : Majalengka/Indonesia

Pekerjaan : Siswa

Pendidikan : SD

Status Kawin : belum kawin

Dx. Medis : Asma Bronchial

Tgl Msk / jam : 18 Januari 2017

Tgl Pengkajian : 18 Januari 2017

2. Biodata Penanggung jawab

Nama : Tn. B

Umur : 35 tahun

Pekerjaan : Wiraswasta

Hubungan dgn klien : Ayah kandung

B. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG


1. Alasan masuk rumah sakit : klien masuk rumah sakit dengan alasan

sesak nafas
2. Keluhan Utama : sesak nafas
3. Riwayat keluhan utama:

Ibu klien mengatakan bahwa, klien masuk ke rumah sakit dengan alasan

sesak nafas. Sesak nafas yang dialami klien disebabkan oleh Debu yang

masuk melalui saluran pernafasan (allergen inhalan).Pada sore itu klien

mengambil permainan lamanya yang sudah lama tersimpan, permainan

tersebut sangat berdebu, klien memainkan permainan yang berdebu itu.

Beberapa saat kemudian klien bersin dan filek. Ibunya menyuruhnya untuk

istirahat. Akan tetapi klien megeluh sesak nafas ketika klien berbaring

telentang di tempat tidur. Sesak ini semakin berat dirasakan pada waktu saat

malam hari di sertai dengan nyeri pada bagian dada. . Untuk meringankan hal

tersebut klien diberi minum air dan di minta untuk istirahat atau tidur dengan

posisi yang tinggi. Keluhan lain yang menyertai yaitu gelisah, keringat

dingin, batuk kering, dan nafas tambahan (mengi/wheezing).

C. RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU

Ibu klien mengatakan anaknya menderita penyakit asma sejak

berumur 4 tahun. Ibu klien juga mengatakan bahwa anaknya tidak pernah

mengalami penyakit yang parah serta tidak memiliki trauma atau kecelakaan.

Anaknya mempunyai alergi terhadap asap rokok, debu dan beberapa jenis

makanan seperti udang, coklat, dan es. Jika klien mengkonsumsi

mengkonsumsi makanan atau menghirup asap rokok maka klien akan

mengalami flu dan serangan sesak nafas.


D. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

Ibunya mengatakan dalam riwayat keluarganya, yang menderita penyakit

yang sama dengan klien yaitu ayah dari ayah klien (kakek klien) yang sudah

meninggal karena penyakit asma ini. Sedangkan keluarga pada ibu klien tidak

ada yang menderita penyakit asma.

E. POLA KEGIATAN SEHARI HARI

1. Pola Nutrisi

a. Ibu klien mengatakan pada saat sebelum sakit kebiasaan makannya

seperti anak-anak sebayanya, selera makan baik, makan nasi, sayur, dan

lauk pauk. Frekuensi makan 3x/hari. Makanan yang disukai yaitu es,

cokelat dan buah-buahan, karena klien menderita asma maka klien

mempunyai pentangan makan berupa cokelat dan makanan es, makanan

yang mengandung pengawet dibatasi.

b. Ibu klien mengatakan sejak sakit nafsu makan anaknya menurun bahkan

anaknya tidak mau makan, makannya hanya bubur saja dan hanya bisa

menghabiskan 3 sendok saja. Cara makannya pun harus disuapi.

Sehingga berat badannya menurun.

2. Cairan

a. Ibu klien mengatakan sebelum sakit anaknya minum apa saja yang

disukainya seperti minuman kaleng, minuman es. Dia setiap hari dia

minum sebanyak 8 gelas air putih atau sebanyak yang dia butuhkan .

b. Ibu klien mengatakan saat sakit anaknya minum air putih saja, dibantu

dengan cairan infuse. Cairan yang dibutuhkan sebanyak 1000 cc.


3. Eliminasi ( BAB dan BAK )

a. Ibu klien mengatakan sebelum sakit BAB dan BAK anaknya normal seperti

biasanya. Biasanya BAB dan BAK di WC. BAB 2-3 x/hari, pada waktu

pagi hari dan malam hari, dan BAK hanya 4-6 kali. Tidak ada kesulitan

yang dialami.

b. Ibu klien mengatakan saat sakit BAB tetap berjalan normal, hanya BAK

nya saja yang tidak normal (produksi urin menurun).

4. Istirahat / Tidur

a. Ibu klien mengatakan sebelum sakit anaknya selalu tidur siang 3 jam dan

tidur malam 10 jam.

b. Ibu klien mengatakan saat sakit anaknya tidur siang hanya 1 jam sedangkan

pada malam hari hanya 5-7 jam karena sering terbangun dan gelisah. Bila

tidak dapat tidur, klien biasanya hanya menonton televisi.

5. Personal Hygiene

a. Ibu klien mengatakan sebelum sakit anaknya mandi 3x sehari dan

menggosok gigi pada saat bangun tidur, setelah makan dan pada saat akan

tidur. Mencuci rambut 3x dalam seminggu dan memotong kuku sekali

dalam seminggu. Semua kegiatan ini dilakukan dengan mandiri, kecuali

pada saat memotong kuku biasanya ibu klien yang mengerjakannya.

b. Ibu klien mengatakan saat sakit anaknya hanya dilap basah 2x/hari dengan

menggunakan air hangat dan menggosok gigi 1x/hari yaitu pagi, tidak

pernah mencuci rambut, belum pernah menggunting kuku, dan semua

kegiatannya di Bantu oleh orang tua klien.

6. Aktifitas / Mobilitas
a. Ibu klien mengatakan sebelum sakit aktifitas anaknya sehari hari yaitu

sekolah dan bermain seperti anak-anak pada umumnya. sepulang sekolah

klien mengganti baju, makan dan tidur. Setelah bangun tidur klien bermain

bersama teman-temannya.

Malam hari anaknya belajar mulai dari jam 7 sampai jam 9 malam.

b. Ibu klien mengatakan saat sakit anaknya tidak mampu melakukan aktifitas,

karena sulit bernafas. Kemampuan klien menurun sehingga banyak

membutuhkan bantuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari

7. Psikososial

a. Ibu klien mengatakan sebelum sakit, klien tinggal di Lingkungan yang

cukup banyak teman-teman sebayanya, dia berinteraksi dengan anggota

keluarga dan masyarakat disekitar khususnya teman-teman sebayanya.

b. Ibu klien mengatakan saat sakit, klien susah bicara atau bicara terbata-

bata. orang tuanya membawa klien ke rumah sakit untuk di rawat inap,

klien sering bertanya mengapa dia harus tingal di rumah sakit dan dia

sering meminta untuk pulang,. Klien tampak ketakutan, saat melihat

perawat atau dokter yang mendekatinya, klien mengatakan bahwa dia tidak

mau disuntik. Klien sangat gelisah dirumah sakit bahkan sangat susah

membujuknya untuk minum obat.

8. Spiritual

a. Ibu klien mengatakan sebelum sakit anaknya sering sholat berjamaah di

mesjid dan mengaji


b. Ibu klien mengatakan pada saat sakit klien tidak dapat sholat dan mengaji.

9. Olahraga dan Rekreasi

a. Ibu klien mengatakan bahwa, Klien sering melakukan olahraga pada pagi

hari bersama keluarga, misalnya jogging atau bersepeda bersama. Klien

juga sering bermain lompat tali pada sore hari bersama teman-temannya.

Setiap akhir pekan juga orang tua klien sering mengajakklien untuk

berekreasi.

b. Ibu klien mengatakan saat sakit anaknya tidak dapat melakukan olahraga

dan bermain lagi karena kondisi tubuhnya yang tidak memungkinkan.

F. PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan Umum
Klien tampak lemah dan gelisah
2. Tanda tanda Vital

- Suhu badan : 39 0C

- TD : tidak dapat diukur

- BB : 20 kg

- TB : 90 cm

- RR 32 x/m

- N 104 x/m

-37,50 C

3. Sistem Pernafasan
a. Hidung : simetris kiri kanan, Pernapasan cuping hidung ( + )
b. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
c. Dada : Bentuk dada : normochest, Batuk kering ( tidak produktif) karena

secret kental dan lumen jalan napas sempit, Wheezing

Nafas pendek, penggunaan otot bantu pernapasan ( + )


4. System Kardiovaskuler

- Palpitasi

- Diaporesis,

- tachicardia,

- dan kelelahan

5. Sistem Pencernaan

- Nyeri abdomen karena terlibatnya otot abdomen dalam pernapasan.

- Bibir kering dan pecah-pecah

- Abdomen (hati, ginjal, dan lien) tidak teraba

- Mulut tidak ada stomatitis

- tidak toleransi terhadap makan dan minum,

- mukosa mulut kering.

6. System Indera

- Mata :

Kelopak mata tidak edema, bulu mata merata, alis tebal.

Lapang pandang ; gerakan bola mata mengikuti arah cahaya

Pupil isokor ukuran 2 mm

Respon pupil mengecil bila ada cahaya

- Hidung :

Fungsi penciuman terganggu yakni sulit membedakan bau karena hidung

tersumbat, adanya secret kental yang menghalangi penciuman kental.

- Telinga :
Keadaan daun telinga simetris kiri kanan

Kanal auditorius kotor, ada serumen ( warna kuning )

Fungsi pendengaran normal ( menoleh saat di panggil )

7. System Syaraf
Sistem syaraf dalam keadaan normal
8. System Muskuloskeletal
Sistem muskuluskeletal dalam keadaan normal
9. System Integumen

- Rambut : rambut lembab, berwarna hitam

- Kulit : kulit warna sawo matang, temperature hangat, berkeringat.

- Kuku : berwarna pucat,

10. System Endokrin


Sistem endokrin dalam keadaan normal
11. System Perkemihan

- tidak ditemukan oedema palpebra

- tidak ada nokturia, disuria, kencing batu, hematuria.

- Produksi urin menurun

12. System Reproduksi


Tidak ada kelainan

13. System Imun

- Klien alergi terhadap debu, asap rokok, makanan es

- Apabila terjadi perubahan cuaca seperti musim hujan atau dingin , klien

akan merasa sesak (asma lagi)

G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Selama dirawat, belum dilakukan pemeriksaan diagnostik

H. PENGOBATAN/ TERAPI SAAT INI

- Oksigen 2 L.
- Efedrin : 0,5 1 mg/kg/dosis, 3 kali/ 24 jam
- Aminofilin : 4 mg/kg/dosis, 3-4 kali/24 jam
- IVFD Dextrose 5 %
- Ampiciline 4x200mg/IV/6jam

ANALISIS DATA

No D AT A Penyebab Masalah
1. DS: Ekstrinsik (alergi, Tidak efektifnya
0rang tua klien mengatakan
cuaca, aktivitas) bersihan jalan
bahwa klien:
nafas b.d
Sesak nafas
Gelisah Bronchial mukosa brochospasme
Keringat
Batuk menjadi sensitif oleh
Nafas tambahan
Bersin/Flu Ig E

DO:
Klien nampak Sesak nafas
Peningkatan mast
(+)
Klien Memegang dadanya, cell pada
Penggunaan otot Bantu trakeobronchial
pernapasan
Ekspresi wajah gelisah
klien tampak berkeringat stimulasi reflek reseptor
klien batuk batuk saraf parasimpatis
pada auskultasi terdengar pada mukosa
bronchial
bunyi tambahan (Wheezing)

Bronkospasme

3.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas berhubungan dengan broncospasme


3.3 RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN

Tg Dx. Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Rasional


l
Tidak efektif bersihan Tupan: 1. auskultasi bunyi nafas, 1. Beberapa derajat spasme bronkus
jalan napas b.d. Setelah dilakukan mencatat adanya bunyi terjadi dengan obstruksi jalan
bronkospasme ditandai tindakan keperawatan nafas, misalnya : nafas. Bunyi nafas redup dengan
dengan : bersihan jalan nafas wheezing, ronkhi. ekspirasi mengi (empysema), tak
DS: kembali adekuat ada fungsi nafas (asma berat).
2. kaji / pantau frekuensi
2. Takipnea biasanya ada pada
0rang tua klien Tupen:
pernafasan, catat rasio
beberapa derajat dan dapat
mengatakan bahwa Setelah dilakukan
inspirasi dan ekspirasi.
ditemukan pada penerimaan
klien: tindakan keperawata
selama strest/adanya proses
Sesak nafas selama 1x24 jam
Gelisah infeksi akut. Pernafasan dapat
bersihan nafas efektif
Keringat melambat dan frekuensi ekspirasi
dengan kriteria:
Batuk 3. kaji pasien untuk posisi
memanjang dibanding inspirasi.
Nafas tambahan TTV dalam batas yang aman. misalnya : 3. Peninggian kepala tidak
Bersin/Flu normal peninggian kepala, tidak mempermudah fungsi pernafasan
DO: Bantuan otot
duduk pada sandaran. dengan menggunakan gravitasi.
Klien nampak nafas tambahan 4. observasi karakteristik
Sesak nafas (+) (-) batuk, menetap, batuk
Klien Memegang Weezhing (-) 4. batuk dapat menetap tetapi tidak
pendek, basah.
dadanya, Klien tampak efektif.
Membantu tindakan
Penggunaan otot tenang
untuk keefektifan
Bantu pernapasan memperbaiki upaya
Ekspresi wajah
batuk.
gelisah 5. Memberikan air hangat.
klien tampak
berkeringat
6. kolaborasi obat sesuai 5. Penggunaan cairan hangat dapat
klien batuk batuk
pada indikasi. menurunkan spasme bronkus.
7. Berikan bronchodilator 6. Membebaskan spasme jalan
auskultasi terdenga
sesuai indikasi nafas, mengi dan produksi
r bunyi tambahan 8. dorong anak untuk
mukosa
(Wheezing) latihan napas dalam dan 7. otot pernapasan menjadi relaks
RR 32 x/m
batuk efektif dan steroid mengurangi inflamasi
9. lakukan suction jika 8. Membantu membersihkan mucus
perlu dari paru dan napas dalam
memperbaiki oksigenasi
10. Memberi posisi high
9. Membantu mengeluarkan secret
fowler atau semi-fowler
yang tidak dapat dikeluarkan oleh
11. Observasi TTV, terutapa
anak sendiri
RR tiap 8 jam 10. Membantu pengeluaran sekresi,
meningkatkan ekspansi paru
11. Sebagai sumber data adanya
perubahan sebelum dan sesudah
diberikan perawatan.
3.3 IMPLEMENTASI
3.4 EVALUASI

Hari/Tgl KODE JAM IMPLEMENTASI EVALUASI

N.DX
1 08.30 1. Mengobservasi TTV Tanggal 18 Januari 2017

terutama RR tiap 8 jam jam 13.30


TD : tidak diukur karena
S:
anak menolak untuk
- keluarga/ibu klien
disentuh dengan alat
N: 102x/menit mengatakan klien
R: 32 x/menit
S: 37.5 oC masih sesak nafas
2. Mengauskultasi bunyi - ibu klien mengatakan

nafas, mencatat adanya klien masih gelisah.

bunyi nafas, misalnya : O :


08. 40
wheezing, ronkhi - sesak nafas (+)
R : Auskultasi : whezzing - wheezing (+)
- penggunaan
(+)
3. Memberi posisi high ototpernafasan (+)
- pernafasan cuping
fowler atau semi-fowler
R : bantal klien di hidung (+)
- RR 28 x/m
tinggikan saat tidur
4. Berikan bronchodilator A : Masalah belum
09.00
sesuai indikasi teratasi sebagian
R : otot pernafasan mulai

relaks. Ventolin 1 amp


P:
(nebulizer)
5. Penatalaksanaan Lanjutkan

pemberian aminophilin intervensi 1,2,3,4,5,6,7


09.30 R: Aminofilin : 4
mg/kg/dosis, 3-4 kali/24

jam . jalan nafas belum

bersih
6. Mendorong anak untuk

latihan napas dalam dan


10. 00
batuk efektif.
R: anak mulai melakukan

latihan nafas meskipun

sulit untuk membujuknya.


7. Mengkaji / memantau

frekuensi pernafasan,

mencatat rasio inspirasi


12.00
dan ekspirasi.
R : pernafasan mulai

melambat

13. 00

RESUME KEPERAWATAN

Nama Klien : An. I. Diagnosa Medis : Asma Bronchial

Umur :7 tahun Ruang Rawat : IGD

Jenis Kelamin : Perempuan Tgl Masuk RS : 19 januari 2017


Agama : ISLAM

Alamat : Majalengka

1. Masalah Keperawatan pada saat pasien dirawat :


Tidak efektifnya bersihan jalan nafas b.d brochospasme

2. Tindakan Keperawatn selama dirawat :

- Mengauskultasi bunyi nafas, mencatat adanya bunyi nafas setiap 6 jam

misalnya : wheezing, ronkhi.

- Mengkaji / memantau frekuensi pernafasan, mencatat rasio inspirasi dan

ekspirasi setiap 6 jam

- Memberikan/menganjurkan untuk minum air hangat.

- Memberi posisi high fowler atau semi-fowler misalnya peninggian kepala.

- Membantu klien untuk mengeluarkan secret.

- Pemberian obat/ kolaborasi.

- Menganjurkan dan mengajarkan kepada keluarga agar anak

dimandikan/dilap dengan air hangat. Tiap pagi dan sore.

- Mengobservasi suhu tubuh kilen

3. Evaluasi

- Pertukaran gas sudah tidak ada gangguan

- Bersihan jalan nafas sudah efektif.

- Produksi secret menurun.

- Suhu tubuh kembali normal

- Sesak nafas berkurang

- Wheezing berkurang.
- RR dalam batas normal

Anda mungkin juga menyukai