Cabang-cabang filsafat dapat dibagi menjadi lima cabang pokok : epistemologi, metafisika,
logika, etika dan estetika.
Metafisika
Epistemologi berasal dari bahasa Yunani, episteme yaitu pengetahuan dan logos yaitu
kata, pikiran, percakapan atau ilmu. Jadi epistemologi berart kata, pikiran percakapan, ilmu
tentang pengetahuan. Epistemologi adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan teori
pengetahuan. Menyelidiki asal mula, susunan, metode-metode dan sahnya pengetahuan.
Ada dua aliran filsafat yang mempunyai peranan besar dalam diskusi tentang proses
pengetahuan yaitu rasionalisme dan empirisme. 4,5
Epistemologi atau teori pengetahuan berhubungan dengan hakikat dari ilmu
pengetahuan, pengandaian, dasar-dasar serta pertenggungjawaban atas pernyataan
mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh setiap manusia. Pengetahuan tersebut diperoleh
manusia mellauui akal dan panca indera dengan berbagai metode, diantaranya metode
induktif, metode deduktif, metode positif, metode kontemplatis dan metode dialektis. Di
dalam epistemologi muncul juga beberapa aliran berpikir, yaitu : empirisme, rasionalisme,
positivisme dan intuisionisme.5
Logika
Logika adalah salah satu cabang filsafat yang telah dikembangkan oleh Aristoteles.
Logika membicakan tentang norma-normal berpikir benar agar diperoleh dan terbentuk
pengetahuan yang benar. Ada dua macam logika : logika formal dan logika material. Logika
formal adalah logika yang memberikan norma berpikir benar dari segi bentuk berpikir.
Logika formal adalah logika bentuk.Dalam logika dikenal perbedaan antara kesimpulan
yang tepat. 6,7,8
Etika
Istilah etika berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani yaitu ethos dan ethikos. Ethos
berarti sifat, watak, kebiasaan. Sementara ethikos berarti susila, keadaban atau kelakuan dan
perbuatan yang baik. Etika memiliki dua objek :
a. Objek material etika
b. Objek formal etika
Etika adalah cabang filsafat yang membicarakan tingkah laku (moral) atau perbuatan
manusia dalam hubungannya dengan baik ataupun buruk. Etika dalam kajian filsafat dapat
diberi sebagai tata krama dan sopan santun yang lahir dadri pemahaman perbuautan baik dan
buruk serta tata aturan yang berlaku dalam masyarakat yang menjadi sebuah kebudayaan yang
wajib untuk taat dipatuhi. 6,7
Estetika
Estetika adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang keindahan. Estetika disebut
juga sebaai filsafat keindahan (philosophy of beauty) yang berasal dari kata aisthetika atau
aisthesis (Yunani) yang artinya hal-hal yang dapat dicerap dengan indera atau cerapan indera.
Estetika membahas hal yang berkaitan dengan refleksi kritis terhadap nilai-nilai atas sesuatu
yang disebut indah. Estetika dibedakan de dalam dua bagian yakni estetika deskriptif dan
estetika normatif.8
DAFTAR PUSTAKA
1. Sudirdja ER. Rangkuman Buku Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. 2010.
Bandung: Fakultas Hukum Universitas Pasundan.
2. Suriasumantri SJ. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. 2007. Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan
3. Syafii, Inu Kencana. Pengantar Filsafat, Cet. I. 2004. Bandung: Refika Aditama.
4. Rachmat Aceng, Filsafat Ilmu Lanjutan, 2011. Jakarta: Kencana.
5. Surajiyo, Ilmu Filsafat Suatu Pengantar, 2012.Jakarta: Bumi Aksara.
6. Martini Eka, Filsafat Umum. 2012. Palembang: Noer Fikri Offset,
7. Surajiyo, Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia.2010 Jakarta: Bumi
Aksara,
8. Tafsir Ahmad, Filsafat Umum, 2000.Bandung: Remaja Rosdakarya,