Pasien dibawa oleh perawat desa dan ditemani tetangga pasien pada Senin, 27 Februari
2023 sekitar pukul 17.00. Pasien dibawa dengan keluhan muntah darah 2x di rumahnya
pagi sepulang dari pasar dan di IGD. Pasien mengatakan sempat tidak sadar saat
berbelanja di pasar. Pasien kemudian dibawa ke rumah oleh tetangganya dan makan jenang
sumsum. Pasien kemudian mengeluh mual lalu muntah berwarna hitam seperti kopi. Nyeri
perut disangkal. BAB darah disangkal. Riwayat konsumsi obat-obatan dan jamu disangkal.
Pasien mengatakan belum makan sejak malam kemarin dan pagi bangun tidur
mengkonsumsi teh.
RIWAYAT RIWAYAT
PENYAKIT PENYAKIT
DAHULU KELUARGA
• Riwayat hipertensi dan Riwayat keluarga pasien
diabetes disangkal. memiliki keluhan serupa
disangkal.
TANDA-TANDA VITAL
Pemeriksaan fisik pada tanggal 27 Februari 2023, pukul 17.00 WIB
Jantung
Inspeksi: Pulsasi iktus kordis tidak tampak
Palpasi : Pulsasi iktus kordis teraba di ICS V MCLS
Perkusi : Batas jantung hepar dalam batas normal
Askultasi : BJ I dan II regular, gallop (-), murmur (-)
Pemeriksaan fisik
Abdomen
Inspeksi : tampak datar, simetris, kaput medusa (-), spider nevi (-), kolateral (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal
Perkusi : timpani di seluruh lapang abdomen
Palpasi : Soefl (-), hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (+) suprapubic
Ekstremitas
Akral hangat, CRT <2s, edema ekstremitas (-), sianosis (-), kulit tidak tampak ikterik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah lengkap CITO (27/02/2023)
IGD. Pasien dibawa oleh perawat desa dan ditemani tetangga pasien pada Senin, 27 Februari
2023 sekitar pukul 17.00. Pasien dibawa. Pasien mengatakan sempat tidak sadar saat berbelanja
di pasar. Pasien kemudian dibawa ke rumah oleh tetangganya dan makan jenang sumsum. Pasien
kemudian mengeluh mual lalu muntah berwarna hitam seperti kopi. Pasien mengatakan belum
makan sejak malam kemarin dan pagi bangun tidur hanya mengkonsumsi teh.
Pasien tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis, tekanan darah 138/91 mmHg, Nadi
93x/menit, Suhu 36,2oC, SpO2 98%. Pada pemeriksaan fisik ditemukan konjungtiva anemis, dan
Keluhan: Mual Keluhan: Mual Keluhan: Lapar dan ingin Keluhan: BAB darah
berkurang, nyeri perut berkurang, nyeri perut BAB warna hitam disangkal
disangkal. disangkal. KU: Tampak sakit ringan KU: Tampak sakit ringan
KU: Tampak sakit ringan KU: Tampak sakit ringan TD: 91/58 mmHg TD: 112/63 mmHg
TD: 102/65 mmHg TD: 105/62 mmHg HR: 83x/menit, reguler HR: 83x/menit, reguler
HR: 74x/menit, reguler HR: 77x/menit, reguler RR: 20x/menit RR: 20x/menit
RR: 20x/menit RR: 20x/menit Suhu: 36.5oC Suhu: 36.5oC
Suhu: 36.5oC Suhu: 36.5oC SpO2: 97% room air SpO2: 98% room air
SpO2: 99% room air SpO2: 99% room air
PROGNOSIS
Ad vitam : Dubia
Ad functionam : Dubia
Ad sanationam : Dubia
16
TINJAUAN
PUSTAKA
PERDARAHAN
SALURAN
CERNA ATAS
DEFINISI
Perdarahan saluran makan proksimal dari
ligamentum Treitz.
EPIDEMIOLOGI
Kejadian perdarahan SCBA menunjukkan adanya variasi
geografis yang besar mulai dari 48-160 kasus per 100.000
penduduk, dengan kejadian lebih tinggi pada pria dan
usia lanjut.
ETIOLOGI
Perdarahan
Saluran
Cerna Atas
Non-
Variceal
variceal
Sirosis
hepatis
VARISES ESOFAGUS
• Merupakan salah satu komplikasi terbanyak dari hipertensi portal akibat
sirosis hati
• Perdarahan varises sendiri terjadi pada 25-35% pasien dengan sisrosis
• Hematemesis
• Hematokezia atau melena
• Penurunan tekanan darah
• Anemia
• Tanda-tanda sirosis hati
KLASIFIKASI DERAJAT VARISES
PROFILAKSIS
PRIMER
• Propanolol.
• Isosorbid mononitrat.
• Penyekat β dan isosorbid mononitrat.
TATALAKSANA PERDARAHAN VARISES
AKUT
Langkah terpenting dalam penatalaksanaan perdarahan varises akut adalah resusitasi dini dan proteksi jalan
napas untuk mencegah aspirasi. Endoskopi dini memungkinkan pemeriksaan saluran cerna atas dan diagnosis
akurat lokasi perdarahan serta keputusan penatalaksanaan
Terapi Farmakologis
• Vasopresin
• Glipresin dengan atau tanpa nitrogliserin
Terapi Invasif
• Somatostatin dan Octreotide
• Skleroterapi
• Ligasi Varises
• Tamponade Balon
• Transjugular intrahepatic portosystemic stent shunt
(TIPSS)
• Transplantasi Hati
PSCA – NONVARISES
Ulkus peptikum nyeri khas setelah makan
Gastritis erosiva riwayat penggunaan OAINS
Gastropati hipertensi porta
Keganasan
Endoskopi
TATALAKSANA
• Pemasangan nasogastric tube (NGT) dilakukan pada perdarahan yang
diduga masih berlangsung disertai dengan gangguan hemodinamik.
NGT bertujuan untuk mencegah aspirasi, dekompresi, dan menilai
perdarahan sehingga tidak diperlukan pada semua pasien dengan
perdarahan.
• Lavage nasogastrik atau orogastrik dapat dilakukan pada pasien
dengan perdarahan saluran cerna atas dalam keadaan tertentu.
• Resusitasi yang dilakukan termasuk pemberian cairan intravena dan
suplementasi oksigen, koreksi koagulopati berat dan transfusi darah
pada saat dibutuhkan
• Pemberian PPI dapat secara cepat menetralisasi asam lambung
intraluminal, yang menghasilkan stabilisasi bekuan darah
TATALAKSANA
TINJAUAN PUSTAKA
1. Laine L. Gastrointestinal Bleeding. In Longo DL, Kasper DL, Jameson JL, Fauci AS, Hauser SL, Loscalzo J, editors. Harrisons Princ Intern Med.
18th ed. New York: The McGraw-Hill Companies; 2012.
2. Textbook of Clinical Gastroenterology and Hepatology, Second Edition. Edited by C. J. Hawkey, Jaime Bosch, Joel E. Richter, Guadalupe Garcia-
Tsao, Francis K. L. Chan. © 2012 Blackwell Publishing Ltd. Published 2012 by Blackwell Publishing Ltd.
3. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th ed. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, editors. Jakarta: Interna Publishing; 2014.
4. Simadibrata M, et al. Konsensus nasional penatalaksanaan perdarahan saluran cerna atas nonvarises di Indonesia. Perkumpulan Gastroenterologi
Indonesia; 2012.