Anda di halaman 1dari 28

Deteksi Dini

Kanker
Serviks

I Dewa Ayu Agung Diah Sutarini

1902611028
DEFINISI

– Kanker adalah penyakit akiibat pertumbuhan tidak normal dari sel dan jaringan
tubuh yang berubah menjadi sel kanker.

– Kanker serviks merupakan keganasan yang berasal dari serviks, yang merupakan
bagian terendah dari leher Rahim dan menonjol ke puncak liang senggama.

– Menurut perkiraan Departemen Kesehatan RI saat ini, jumlah wanita penderita


baru kanker serviks berkisar 90-100 kasus per 100.000 penduduk dan setiap
tahun terjadi 40 ribu kasus kanker serviks.
FAKTOR RISIKO

– Penyebab kanker serviks diketahui adalah virus HPV (Human


Papilloma Virus) sub tipe onkogenik, terutama sub tipe 16 dan 18.

– Adapun faktor risiko terjadinya kanker serviks antara lain: aktivitas


seksual pada usia muda, berhubungan seksual dengan
multipartner, merokok, mempunyai anak banyak, sosial ekonomi
rendah, pemakaian pil KB (dengan HPV negatif atau positif),
penyakit menular seksual, dan gangguan imunitas.
TUJUAN DETEKSI DINI KANKER
SERVIKS

– menemukan kanker stadium dini yang masih bisa


disembuhkan.
– mengurangi angka kesakitan

– menurunkan angka kematian akibat kanker


Mulut Rahim
normal dan infeksi
Mulut Rahim Kanker
DETEKSI DINI KANKER
SERVIKS

– Papsmear (konvensional atau liquid-base cytology


/LBC )
– IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat)
PAP SMEAR (PAP TEST)

– Adalah suatu gambaran sitologik jaringan epitel porsio


dan endoserviks uteri untuk penentuan adanya
perubahan praganas maupun ganas di portio atau serviks
uteri.

– Diagnosis sitologi eksfoliatif.


KEGUNAAN / INDIKASI

1. Skrining praganas & keganasan serviks uteri, (karena metodenya


mudah,murah & hasilnya cukup baik).

2. Follow-up karsinoma serviks uteri pasca pengobatan (operatif, radiasi


maupun sitostatik).

3. Membantu diagnosis : proses peradangan serviks serta kemungkinan


penyebabnya.
KONTRA INDIKASI

1. Bila secara histopatologis sudah jelas suatu keganasan serviks.

2. Adanya perdarahan baik dari serviks maupun dari rongga Rahim.


ALAT-ALAT YANG DIPERLUKAN

1. Formulir permintaan pemeriksaan sitologi

2. Meja periksa ginekologi & lampu periksa

3. Spekulum (cocor bebek) tanpa pelicin

4. Spatula ayre atau cytobrush

5. Kaca benda (kaca obyek)

6. Pensil kaca
7. staining jar berisi bahan fiksasi alkohol 95% bila tidak ada,
dapat dipakai botol bermulut lebar, tapi saat memasukkan kaca
benda salah satu sisi harus diberi klip kertas agar antar kaca
benda tidak saling bergesekan.

8. sarung tangan & desinfektan


HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN SEBELUM
PENGAMBILAN PAP SMEAR

1. Isi formulir permintaan dengan lengkap.

2. Tandai kaca benda dengan pensil kaca (nomor/nama)

3. Tidak melakukan pemeriksaan lain sebelum pap smear

4. Spekulum tanpa pelicin

5. Obat-obat lokal sudah dihentikan minimal 2 hari sebelum


pap smear
6. Tidak diambil pada saat haid

7. Pasca bersalin, pasca operasi rahim atau radiasi,pap smear


diambil setelah 2 bulan.

8. Kalau mungkin pasien tidak melakukan senggama paling


sedikit 2 x 24 jam.
CARA PENGAMBILAN BAHAN DAN
PEMBUATAN SEDIAAN APUSAN

1. Penderita tidur terlentang dengan lutut ditekuk atau


memakai meja ginekologi.

2. Bersihkan vulva dengan desinfektan.

3. Masukkan spekulum tanpa pelicin, lalu cari mulut Rahim.

4. Bila serviks tertutup lendir atau darah, bersihkan dahulu


sehingga tampak permukaan porsio dengan jelas. perhatikan
kemungkinan adanya polip, leukoplakia atau erosi
5. Lakukan usapan/apusan pada mulut rahim dengan spatula ayre atau
cytobrush dengan cara memutar 360 derajat.

6. Buat apusan pada kaca benda yang sudah diberi nama/nomor pasien.

7. Masukkan segera kedalam bahan fiksasi alkohol 95 % minimal selama 30


menit.

8. Keringkan di udara terbuka.

9. Dikemas & dikirim ke laboratorium sitologi.


INSPEKSI VISUAL
ASAM ASETAT (IVA)
DEFINISI

Suatu pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter / bidan /


paramedis dengan mengamati serviks setelah diberi asam
asetat / asam cuka 3 – 5 % secara inspekulo dan dilihat dengan
pengamatan mata langsung (mata telanjang).
IVA Perlu di Indonesia

IVA :
– Efektif
– Lebih Mudah & Murah
– Lebih Sederhana
– Hasil segera diperoleh
– Cakupan lebih luas
– Tidak perlu tenaga khusus ( Pemeriksaan
Sitologi)
Teknik IVA dan Interpretasi

Tahapan:

a. Posisi litotomi penggunaan spekulum untuk menampilkan serviks


b. Amati servik dan lakukan penilaian
– Bila ada kecurigaan kanker, tidak perlu pemeriksaan dengan IVA
– Nilai apakah Sambungan Skuamo Kolumnar (SSK) tampak atau
tidak sebagian / seluruhnya.
Bila SSK tidak tampak seluruhnya, lanjutkan IVA, dengan
catatan. (sebaiknya → Pap mear).
c. SSK terlihat semua;
 Oleskan asam asetat (asam cuka) 3-5 %, tunggu beberapa saat
sampai 1 menit, Apakah timbul tampilan epitel putih / tidak.
KATEGORI TEMUAN IVA

1. Normal licin, merah muda, bentuk porsio normal

servisitis (inflamasi, hiperemis) banyak


2. Atipik fluor
ektropion polip atau ada cervical wart

plak putih, epitel acetowhite (bercak putih)


3. Abnormal (indikasi lesi prakanker serviks)

Kanker pertumbuhan seperti bunga kol


4. pertumbuhan mudah berdarah
serviks
PENAMPILAN EPITEL SERVIKS TERHADAP SINAR
PADA EPITEL NORMAL & ABNORMAL
IVA NORMAL
GAMBARAN VISUAL DENGAN APLIKASI
ASAM ASETAT PADA LESI PRAKANKER

Sebelum pemberian asam asetat Setelah pemberian asam asetat


Kelebihan IVA

• MESRA

a. Murah

b. Efektif

c. Sederhana

d. Rasional

e. Aman
• IVA tidak perlu tenaga khusus, bisa dilakukan oleh dokter, bidan, dan
paramedis.

Anda mungkin juga menyukai