Pembimbing :
dr. Davis Shian, Sp.OG
gerakan janin berkurang sejak sekitar 1 Riwayat hipertensi, diabetes Riwayat hipertensi,
minggu sebelum masuk ke Rumah Sakit mellitus, penyakit jantung, diabetes mellitus,
Pasien mengaku dalam 2 jam, janin hanya dan kejang (-) penyakit jantung, dan
bergerak sekitar 1-2x. kejang (-)
Pasien juga mengeluh kontraksi berkurang
sejak 1 minggu yang lalu.
Pasien merasa khawatir dan akhirnya
memutuskan untuk melakukan control
kehamilan ke dokter spesialis obstetric dan
gynecologi, saat dilakukan pemeriksaan,
didapatkan bahwa denyut jantung janin
102x/menit
Anamnesis
Riwayat
Riwayat Alergi Riwayat Obstetri
Pengobatan
Pemeriksaan Fisik
• Tanda Vital
• Inspeksi
01 • Auskultasi
02 • Perkusi
03
Tampak perut membesar, membujur, DJJ (+) : 128x/menit Redup
striae gravidarum (+)
The Power of PowerPoint | thepopp.com 10
Golongan Darah B
DJJ :
22.20 : 132 x/m
23.20 : 133 x/m
00.20 : 137 x/m
01.20 : 141 x/m
3 September 2019
02.20 : 134 x/m
03.20 : 130 x/m
04.20 : 132 x/m
05.20 : 142 x/m
06.20 : 132 x/m
07.20 : 130x/m
08.20 : 137x/m
P:
Miring Kiri
O2 NK 3 LPM Stop
Jam 11.00 CTG, hasil baik, BLPL
Tinjauan
Pustaka
Gawat Janin
• Gawat janin adalah Denyut jantung janin (DJJ) kurang dari
100 per menit atau lebih dari 180 per menit. Gawat janin
terjadi bila janin tidak menerima O2 yang cukup, sehingga
akan mengalami hipoksia
Penyebab Gawat Janin
Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo : Jakarta. 2007.
Penilaian Klinik Gawat Janin
• Denyut jantung janin irreguller dalam persalinan sangat bervariasi
dan dapat kembali setelah beberapa waktu. Bila DJJ tidak kembali
normal setelah kontraksi, hal ini menunjukan adanya hipoksia.
• Bradikardi yang terjadi diluar saat kontraksi, atau tidak menghilang
setelah kontraksi menunjukan adanya gawat janin.
• Takikardi
Tatalaksana
• Mengubah posisi maternal
• Hidrasi
• Oksigen
• Amnioinfusion
• Tokolisis
Kardiotokografi (CTG)
• CTG adalah teknik untuk memonitor kesehatan janin yang telah
dipakai luas dan denyut jantung janin (DJJ) merupakan indeks
penting untuk mengetahui kejadian gawat janin.
• CTG memberikan informasi mengenai perkembangan janin dan
informasi kesehatan, terutama status maturitas dari sistem saraf
autonomy.
• Pemeriksaan umumnya dapat dilakukan pada usia kehamilan 7-9
bulan dan pada saat persalinan. Pemeriksaan CTG diperoleh
informasi berupa signal irama denyut jantung janin (DJJ), gerakan
janin dan kontraksi rahim.
Indikasi CTG
Ibu Janin
• Pre-eklampsia-eklampsia • Pertumbuhan janin terhambat (PJT)
• Ketuban pecah dini • Gerakan janin berkurang
• Diabetes mellitus • Suspek lilitan tali pusat
• Kehamilan 40 minggu • Aritmia, bradikardi, atau takikardi janin
• Vitium cordis • Hidrops fetalis
• Asthma bronkhiale • Kelainan presentasi
• Inkompatibilitas Rhesus atau ABO • Mekoneum dalam cairan ketuban
• Infeksi TORCH • Riwayat lahir mati
• Induksi atau akselerasi persalinan • Kehamilan ganda
• Persalinan preterm
• Hipotensi
• Perdarahan antepartum
• Ibu berusia lanjut
• Lain-lain : sickle cell, penyakit kolagen,
anemia, penyakit ginjal, penyakit paru,
penyakit jantung, dan penyakit tiroid.
Komponen Penilaian dari CTG
Pembahasan
• Pada kasus, pasien datang dengan keluhan gerakan janin
berkurang sejak sekitar 1 minggu SMRS Kontrol ke dr.SPOG
DJJ : 102x/m sesuai dengan definisi ACOG fetal bradikardia
sebagai detak jantung janin di bawah 110x / menit
• Telah dilaporkan bahwa hipotermia ibu dan hipoglikemia juga
dapat menyebabkan fetal bradikardia pasien terakhir makan
pada siang hari dan selanjutnya hanya minum air putih
• Fetal Bradikardia tidak memiliki pengobatan khusus dan tidak
berkorelasi dengan ketidakstabilan hemodinamik janin.
Tatalaksana kasus ini dengan mengatur posisi pasien untuk miring
kiri, memberikan oksigen dan melakukan observasi ketat pada
denyut jantung janin perbaikan.
Kesimpulan
• Pasien perempuan berusia 23 tahun di diagnosis G2P0A1M0
gravida 38-39 minggu dengan Fetal Bradikardia setelah dilakukan
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
sebelumnya.
TERIMA KASIH