Anda di halaman 1dari 21

Penatalaksanaan

PREEKLAMPSIA EKLAMPSIA

Dr. Ariawan Ditya B,MSi.Med,Sp.OG,Subsp.KFm


Divisi Fetomaternal/SMF Obsgyn
RSUD. RA. Kartini Jepara
PREEKLAMPSIA
• Penyebab kematian ibu hamil no 2 di Indonesia
setelah perdarahan postpartum
• 2%-8% terjadi pada kehamilan
• Adanya hipertensi pada kehamilan >20 minggu
• Adanya disfungsi plasenta
• Adanya gangguan sistem organ
• Edema TIDAK lagi dipakai sebagai kriteria
diagnostik
• Tekanan Sistolik >=140mmHg
• Tekanan Diastolik >= 90mmHG
PREEKLAMPSIA
• Klasifikasi
• Onset Awal —> sebelum 34 minggu usia
kehamilan
• Onset Lambat —> setelah 34 minggu

• Perbedaan —> penanda biokimia, manifestasi


klinis, luaran maternal dan janin, prognosis dan
komplikasi
• Terapi Definitif —> Persalinan dan Lahirkan
Plasenta
PENCEGAHAN
• Primer :
• Mencegah terjadinya kehamilan misal dengan kontrasepsi
• Deteksi dini pada kehamilan perempuan risiko tinggi preeklampsia, modifikasi
gaya hidup dan perubahan pola makan
• Sekunder :
• Memutus mekanisme patofisiologi preeklampsia.
• Monitoring tekanan darah
• Pemeriksaan ulang proteinuri bila hasilnya negatif
• Pemeriksaan tekanan darah 2x seminggu untuk Hb, Trombosit, asam urat, tes
enzim liver dan tes fungsi ginjal
• Penelitian Cochrane ==> istirahat dirumah 4jam/hari menurunkan risiko
preeklampsia dibandingkan tanpa pembatasan aktifitas
• Tertier :
• Penggunaan terapi untuk mencegah preeklampsia dan komplikasinya
FAKTOR RISIKO
• American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG)
—> Risiko tinggi preeklampsia bila ada salah satu atau lebih
kriteria dibawah ini
• Riwayat Preeklampsia di kehamilan sebelumnya
• Kehamilan Multipel
• Hipertensi
• Diabetes Mellitus
• Penyakit Ginjal
• Penyakit autoimun misal Penyakit Lupus
• Obesitas
TERAPI
• Rekomendasi WHO pada ibu hamil dengan risiko tinggi preeklampsia
• Aspirin Dosis Rendah 75mg/hari —>trimester pertama sebelum usia kehamilan
20 minggu, bila memungkinkan lebih awal pada usia kehamilan 12
• Rekomendasi ACOG pada ibu hamil dengan risiko tinggi preeklampsia
• Aspirin dosis rendah 81mg/hari dimulai dari umur kehamilan 12-16 minggu
• Rekomendasi WHO 2020 :
• Pemberian suplemen kalsium selama kehamilan dapat mencegah terjadinya
preeklampsia dan komplikasinya.
• Dosis Kalsium (1500-2000mg)/hari terbagi dalam 3 dosis dapat diberikan pada
populasi dengan intake kalsium yang rendah
• Dalam pengaturannya dengan intake calcium yang rendah, pemberian
suplementasi kalsium dosis rendah (500-600mg/hari) bisa dipertimbangkan
• Kombinasi antara asam asetil salisilat dengan kalsium lebih direkomendasikan
—> tidak mahal dan mudah didapat
Perawatan Ekspektatif
• Usia Kehamilan < 37 minggu dengan evaluasi maternal dan
janin yang lebih ketat
Evaluasi gejala maternal dan gerakan janin setiap hari oleh pasien
Evaluasi tekanan darah 2 kali dalam seminggu secara poliklinis
Evaluasi jumlah trombosit, fungsi liver, fungsi ginjal setiap minggu

• Perawatan poliklinis secara ketat


Evaluasi USG dan kesejahteraan janin  2x seminggu
Pertumbuhan Janin Terhambat evaluasi pemeriksaan USG colour

doppler a.umbilicalis dan a uterina


• PENGAKHIRAN KEHAMILAN
PADA USIA KEHAMILAN >=37
MINGGU
PREEKLAMPSIA BERAT
• Sesuai dengan gejala Preeklampsia
• Tekanan sistolik >=160mmHg Tekanan Sistolik >=110mmHg
• Disertai Gejala Berat
 Trombositopenia : Trombosit <100.000/mikroliter
 Gangguan Ginjal : Serum Kreatinin > 1,1 mg/dl
 Gangguan Liver : Kadar SGOT SGPT 2x Normal
 Edema Paru
 Gejala Neurologis : stroke, nyeri kepala, gg visus
 Oligohidramnion, Pertumbuhan Janin Terhambat
TERAPI
• Obat Oral Anti Hipertensi
 Nifedipin 10-20mg/8jam max 120mg/hari (First Line)
 Metildopa 250-500mg dosis /8jam atau /12jam max 2-3g/d
• Pemberian MgSO4
à Dosis Loading 4g selama 5-10menit (RCOG) pelan pelan
MgSO4 20% 20cc, infus RL diklem
MgSO4 40% 10cc, infus RL diguyur
à Dosis Pemeliharaan 1-2g/jam bila diberikan dengan Syringe Pump.
à Diberikan 2g/jam bila 1g/jam masih timbul kejang . Perhatian bila tidak memakai SP
à Dosis Pemeliharaan 6g dalam 500cc RL diberikan 28tpm hbs dlm 6jam
MgSO4 20% 30cc
MgSO4 40% 15cc
 Maksimal diberikan sampai 24 jam post partum atau 24 jam setelah terjadinya
kejang eklampsia terakhir.
Hati-hati pada pemberian cairan ! Balance cairan harus diperhatikan !
Perawatan Ekspektatif
• Usia Kehamilan >=28 minggu sampai < 34 minggu, kondisi ibu
dan janin stabil
• Tidak ada komplikasi ibu —> Eklampsia , edema pulmo, HELLP
Syndrom, disfungsi ginjal, solusio plasenta, DIC
• Dirawat di faskes yang adekuat dan tersedia perawatan intensif
bagi maternal dan neonatal dan dikelola Konsultan Fetomaternal
• Hasil USG & CTG masih baik
• Pemberian kortikosteroid dexametason 6mg/12 jam selama 2 hari
—> pematangan paru janin
• Evaluasi pemeriksaan tiap hari laboratorium Sindrom HELLP
termasuk fungsi hati dan fungsi ginjal
• Dilakukan rawat inap
• PENGAKHIRAN KEHAMILAN
PADA USIA KEHAMILAN >=34
MINGGU
• ATAU
• Bila terjadi Impending Eklampsia,
Kejang Eklampsia, Sindrom HELLP,
Edema Paru dan Kegawatan Obstetri
Lainnya
EKLAMPSIA
• Tipe Kejang : Tonik Klonik
• Pengelolaan :
– Bebaskan jalan nafas  Pasang Guedel
– Potong Kejang :  MgSO4 2g iv bolus pelan bisa
diulang sampe 2-3x bila tetap kejang diazepam 5mg iv
(5menit) max 20 mg
– Akhiri kehamilan/persalinan setelah pasen dlm kondisi
stabil atau maksimal 4 jam setelah kejang terakhir
– Pengakhiran kehamilan tergantung pemeriksaan obstetri
saat itu, bisa pervaginam dengan peringan kala 2 atau
perabdominam
POSTPARTUM FOLLOW UP
• Kunjungan postpartum sangat penting dan bermakna
terutama perempuan dengan preeklampsia berat
• Konseling tentang implikasi preeklampsia untuk
kehamilan berikutnya dan hubungan antara
preeklampsia dengan penyakit kardiovaskular
• American Heart Association —> Preeklampsia
merupakan faktor penting terjadinya penyakit
kardiovaskular, seperti Diabetes Mellitus
• Salah satu faktor —> hipertensi yang menetap selama
periode postpartum
3-6 HARI POSTPARTUM
• REKOMENDASI : SOGC grade B level 3
• Evaluasi klinis setiap 4jam
• Evaluasi tanda klinis dan gejala yg baru terutama
bila terjadi komplikasi yang lebih buruk
• Jangan berikan NSAID —> oliguri , platelet
<50.000, keadaan hipertensi yang tidak terobati
• Dosis obat antihipertensi diturunkan bertahap
• Nifedipin dan metildopa aman utk ibu menyusui
3-6 HARI POSTPARTUM
• Dosis obat antihipertensi dilanjutkan dan
diturunkan bertahap
• Severe Hypertension BP target <160/100 mmHg
(SOGC grade A level 1)
• Moderate Hypertension atau dengan comorbid
selain Pre Gestational Diabetes BP target
<140/90 mmHg (SOGC grade C level III)
• Nifedipin dan metildopa aman utk ibu menyusui
6 MINGGU POSTPARTUM
• Untuk pasien dengan preeklampsia yang dilahirkan <34
minggu perlu diperiksa
• bila terdapat tekanan darah tinggi yang persisten (SOGC
grade B level II-2)
• Ada tidaknya gagal ginjal (SOGC grade A level 2)
• Rujuk ke Spesialis Penyakit Dalam atau Nephrologist bila
• tekanan darah postpartum tidak terkontrol
• Proteinuri persisten, LFG memburuk dan tanda gagal
ginjal (SOGC grade A level III)
• Bila pasien overweight dianjurkan untuk menurunkan BB
—> mengurangi risiko untuk kehamilan selanjutnya
6 MINGGU POSTPARTUM
• Bila hipertensi menetap periksa urinalisis, K/Na
serum, serum kreatinin, Gula Darah Puasa, Profil
Lipid Puasa dan 12 Lead ECG
• Dianjurkan untuk test risiko kardiovaskular untuk
pasien normotensi dengan kehamilan disertai
hipertensi sebelumnya
• Dianjurkan setiap perempuan dengan kehamilan
hipertensi sebelumnya untuk mengatur pola hidup
sehat (pola makan dan gaya hidup)
1 TAHUN POSTPARTUM
• Dianjurkan periksa tes risiko marker
kardiovaskular bila ada riwayat hipertensi pada
kehamilan sebelumnya pada pasien normotensi
(SOGC grade B level II-2)
• Dianjurkan setiap perempuan dengan kehamilan
hipertensi sebelumnya untuk mengatur pola hidup
sehat (pola makan dan gaya hidup)
• Menurunkan berat badan pada pasien overweight
utk mengurangi risiko kehamilan yg akan datang
Covid-19 and Pre-Eclampsia?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai