Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DALAM
KEHAMILAN (HDK)
Pendahuluan Kasus masih
Penyakit
tertinggi 3 –
kehamilan
5%
Preeklamsi →
kematian
Klasifikasi Hipertensi kronis
Hipertensi Preeklampsi
Eklampsi
Superinposed preeklamsi/eklampsi
Faktor Penyebab Preeklampsi
• Primigravida
• Multigravida
• Kehamilan ganda
• Hidramnion
• Molahidatidosa
• Malnutrisi berat
• Usia hamil kurang dari 18 tahun atau lebih dari
35 tahun
• Anemia
• Kegemukan
• Riwayat penyakit hipertensi, DM, Ginjal, Lupus,
dan riwayat keturunan preeklampsi
• Pada nenerapa wanita hamil terjadi
peningkatan sensitivitas vascular
terhadap Angiotensin II yang
menyebabkan hipertensi dan kerusakan
vaskuler
• Akibatnya terjadi vasospasme pembuluh
darah arteri. Diamter pembuluh darah
Pathofisiologi mengecil yang akan berpengaruh
terhadap suplay darah ke organ – organ
seperti otak, ginjal, hati dan plasenta
menurun 40 – 60%
• Gangguan plasenta menimbulkan
degenerasi pada plasenta dan
kemungkinan terjadi IUFD dan IUGR
• Aktifitas uterus daan sensitifitas
terhadap oksitosin meningkat.
• Penurunan perfusi ginjal dan GFR dan
menimbulkan perubahan glomerulus,
protein keluar melalui urine, asam urat
menurun, garam dan air di tahan,
tekanan osmotic plasma menurun.
• Cairan keluar dari intravaskuler
menyebabkan hemokonsentrasi. Pathofisiologi
• Peningkatan fiskositas darah dan edema
jaringan serta peningkatan hematokrit
• Pada preeklampsi berat terjadi
penurunan volume darah dan berat
badan naik dengan cepat
• Penurunan fungsi hati menimbulkan gangguan fungsi hati,
edema hepar dan hemorhagik subkapsular menyebabkan
ibu hamil mengalami nyeri epigastrium atau nyeri pada
kuadran atas
• Rupture hepar jarang terjadi, namun dapat taerjadi bila
komplikasi sudah berat. Enzym hati seperti SGOT, SGPT
meningkat
Pathofisiologi • Vasospasme arteriola dan penurunan aliran darah ke retina
menimbulkan symptom visual seperti skotama (blind spot)
dan penglihatan kabur.
• Patologi yang sama menimbulkan edema serebral dan
hemorhagi serta peningkatan irritabilitas susunan saraf
pusat sehingga menimbulkan gejala sakit kepala,
hiperfleksia, clonus pergelangan kaki dan kejang
Pada kehamilan > 20 minggu terdapat tanda bahaya
kehamilan yang harus diwaspadai pada kasus preeklampsi
Tekanan darah
sistole ≥ 140 mmHg Terdapat protein Tidak terdapat
dan Diastole ≥ 90 urin ≥ positif 2 tanda bahaya
mmHg
Tanda Preeklampsi
Berbahaya
• Terdapat tanda preeklampsi
• Tekanan darah sistole ≥ 160 mmHg dan diastole ≥ 110
mmHg
• Terdapat protein urine ≥ positif 2
• Terdapat ≥ 1 tanda bahaya
• Ada keterlibatan organ lain seperti :
✓ hematologi : trombositopenia < 100.000 / ul
✓ Hepar : peningkatan SGOT dan SGPT dan nyeri epigastrik
✓ Janin : Oligohodramnion
✓ Paru : edema paru atau gagal jantung kongestif
Tanda Eklampsi
• Tingkat awal → kejang berlangsung kira – kira 30 detik, mata terbuka
tanpa melihat, kelopak mata dan tangan bergetar, kepala kekanan dan
kekiri
• Kejang tonik → berlangsung 30 detik. Seluruh otot menjadi kaku,
wajah terlihat kaku, tangan menggenggam dan kaki membengkok ke
dalam, pernafasan berhanti, sianosis dan lidah sering tergigit
• Kejang klonik → berlangsung 1 -2 menit. Spasme tonik menghilang,
semua otot berkontraksi berulang – ulang dalam waktu yang cepat.
Mulut membuka dan menutup, bola mata menonjol, mulut berbusa.
• Tingkat koma → dalam keadaan koma pasien dapat terjadi kejang
berulang. Selama serangan berlangsung TD meningkat, nadi cepat dan
suhu 40°C, solutio plasenta, perdarahan otak, gangguan pernafasan
dan trauma
Tujuan Penatalaksanaan
Preeklampsi
Pemberian oksigen
Penatalaksanaan
Konsevatif Posisi berbaring ibu lebih sering dengan miring kekiri