C. Populasi
1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah tikus dewasa jenis Ratus
Norvegicus/Wistar jenis kelamin jantan usia 3-5 bulan dalam kondisi sehat
(n-1) (t-1) ≥ 15
Keterangan:
n = Jumlah sampel
t = Jumlah kelompok
(n-1) (4-1) ≥ 15
42
n-1 ≥5
n ≥6
E. Variabel Penelitian
1. Variabel Terikat / akibat (Dependent Variable)
akibat perubahan variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu
konsentrasi MMP-12 dalam epitel paru-paru dan inflamasi yang terjadi pada
epitel paru-paru.
Variabel bebas pada penelitian ini adalah variabel yang bila berubah
F. Definisi Operasional
G. Instrumen Penelitian
adalah eksperimen yang berisi pemberian perlakuan yaitu paparan asap rokok
yang diberikan untuk tikus dewasa serta lembar checklist peneliti untuk
1. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan
data sekunder.
1. Data primer
2. Data sekunder
UWKS.
2. Bahan Penelitian
pada rokok
(mg) (mg)
Djarum 53,7 5,07 19,5
Wismilak
(Dikutip dari: Cermin Dunia Kedokteran 1990,62:30-32, Rusiawati
Yuyus).
3. Rokok
adalah rokok kretek dengan merk yang umum dikonsumsi oleh masyarakat
4. Kandang pengasapan
pengasapan 50X30X30 cm3 dengan penutup dari kaca yang diberi lubang /
ventilasi diatasnya agar udara dari kandang atau dari luar kandang dapat
tikus. Rokok yang sudah dinyalakan dengan korek api di letakkan pada
aliran udara dari kipas angin masuk kedalam ruang pengasapan dan
E 3
D
C
A
1
B
Embedding;Korek api
buah
Eosin(HE)
4%.
H. Prosedur Penelitian
KELOMPOK KELOMPOK
KONTROL PERLAKUAN
I II
DIBUNUH
BULAN BULAN BULAN
KEDUA PERTAMA KEDUA
pakan bagi seekor tikus setiap harinya kurang lebih sebanyak 10% dari bobot
tubuhnya jika pakan tersebut berupa pakan kering dan dapat ditingkatkan
sampai 15% dari bobot tubuhnya jika pakan yang dikonsumsi berupa pakan
basah. Kebutuhan minum seekor tikus setiap hari kira-kira 15-30 ml air.
dengan nasi yang sudah matang dan diberi minum secukupnya serta
penggantian alas serbuk kayu setiap minggu sekali yang fungsinya untuk alas
dipapar asap rokok dari dua batang rokok kretek perhari dengan merk
“Trubus Coklat” yang mengandung TAR 34mg dan Nikotin 2.1mg, diberikan
pada hari kerja (Senin- Jumat) selama 1 bulan dan 2 bulan. Pada bulan ke 1
apabila salah satu tikus di dalam bertengkar maka tikus akan di pindahkan
kandang.
Metode Pemeriksaan
Pemeriksaan histopatologi ini dimaksudkan untuk mengetahui ekpresi
IRS yang teramati pada 5 (lima) Lapangan Pandang (LP) berbeda pada
pembesaran 400x.
50
Tabel IV.2 Skala semikuantitatif IRS (Immuno Reactive Score) merupakan hasil
perkalian antara skor persentase sel positif (A) dengan Skor Intensitas reaksi
A B
Skor 0 : tidak ada sel positif Skor 0 : tidak ada reaksi warna
Skor 1 : Sel positif kurang dari 10% Skor 1 : Intensitas warna rendah
Skor 2 : Sel positif antara dari 11% - 50% Skor 2 : Intensitas warna sedang
Skor 3 : Sel positif antara dari 51% - 80% Skor 3 : Intensitas warna kuat
menggunakan rumus Anova One Way (Anova Satu Jalur). Anova satu jalur
1. Notasi
adalah n1+n2+n3+nk=N
menjadi dua yaitu MKdal dan MKant. Diperoleh dengan cara membagi
5. Rasio- F
Sumber
JK Db MK F
variasi
JK ant
k–1
❑
( ∑ X ² ) ( ∑ X tot ² ) db ant
Antar ¿∑ −
❑ n N
(n1 - 1)
N–1
❑
(∑ X tot ² )
Total ¿ ∑ X tot ²−
❑ N
sama.
Kriteria pengujian:
digunakanlah analisis varians dua arah (Two Way ANOVA), yaitu cara
yang digunakan untuk menguji perbedaan variansi dua variabel atau lebih.
Unsur utama dalam analisis variansi adalah variansi antar kelompok dan
b) Uji Homoskedastisitas
Dengan hipotesis:
Bila nilai Sig. di dapat > α maka hipotesis nol ditolak dan
ragam terpenuhi.
(Trihendradi,2005)