Anda di halaman 1dari 2

38

B. Penjelasan Kerangka Konsep


Tikus yang dipapar asap rokok menyebabkan timbulnya respon inflamasi
sehingga menyebabkan abnormal pada saluran nafas dan paru dan hambatan
aliran udara yang tidak sepenuhnya reversible dan bersifat progresif (gejala yang
memburuk). Makrofag alveoli yang berfungsi menelan bakteri dan benda asing
mengeluarkan enzim untuk melindungi paru-paru. Pada sel epitel saluran napas
yang terdiri dari sel goblet dan silia, lapisan mucus yang mengandung faktorfaktor efektif sebagai pertahanan tubuh. Aktivasi netrofil menyebabkan pelepasan
elastase netrofil. Elastase yang merangsang LTB4 sehingga menimbulkan
penarikan netrofil plasma yang melewati jaringan interstisial menyebabkan
jaringan ikat. Menyebabkan TNF a (Tumor Nekrosis Faktor) yang merupakan
sitokin proinflamasi kuat dan konsentrasinya meningkat pada cairan bilasan
bronkus dan sputum pada perokok sehat. TNF a merangsang MHC klas II, MMP12, Tgf b, Tgf a, Interleukin 6, IL 8, MCP, MMP12 dan LTB4. Interleukin 6
sebagai mediator penting respon fase akut dan sitokin ini berpotensi menstimulasi
sumsum tulang untuk mengeluarkan leukosit dan platelet karena adanya inflamasi
paru. Interleukin 8 berperan pada leukosit perokok untuk rekruitmen dan aktivasi
netrofil menyebabkan pengeluaran enzim granula, meningkatkan pengaturan
molekul adhesi dan peningkatan perlekatan netrofil pada sel endotel yang belum
terstimulasi. MCP (Monocyte Chemoattractant Protein-1) meningkat pada kondisi
atherosclerosis (jaringan parut, penebalan arteri mengakibatkan stroke dan
pembuluh darah bengkak. MHC klas II (Molekul HLA Klas II) terdapat pada APC
(Antigen Presenting Cell) merupakan sel yang mempresentasikan antigen secara

39

professional yaitu sel makrofag, monosit, sel b dan sel T aktif. Tgf b merupakan
faktor fibrogenik dan imunomodulator penting yang berperan dalam perubahan
struktur saluran nafas. Tgf a merupakan Transforming Growth Factor alfa, faktor
pertumbuhan yang diproduksi oleh sarcoma. LTB4 merupakan sumber mediator
netrofil yang menyebabkan kerusakan epitel karena pelepasan metabolit O2,
protease dan kationik. MHC klas II merangsang T-CD 8 yang berperan penting
dalam respon inflamasi asma karna masuknya antigen dalam tubuh melalui
redeptor complemen dibagi menjadi 2 yaitu CD4 dan CD8. MMP-12 protein yang
dibuat oleh sel-sel kekebalan dan telah terlibat dalam paru-paru karena dapat
menurunkan jaringan penghubung seperti elastin yang memberikan elastisitas
paru-paru, Hal ini dapat mengakibatkan produksi MMP-12 lebih tinggi dari
biasanya oleh sel-sel di dalam paru-paru dan menurukan kelebihan rincian elastin
yang pada dapat mengurangi fleksibilitas paru-paru. Sehingga menyebabkan
pengeluaran protease menyebabkan stress oksidatif karna kondisi hiperlipidemia.
Dari rangkaian proses inflamasi tersebut menyebabkan dekstruksi alveoli, mukus
hiperekskresi dan fibrosis saluran nafas sehingga terjadi PPOK.
C. Hipotesis Penelitian
H0 : Tidak terdapat peningkatan bermakna terhadap nilai MMP-12 epitel paru
H1 : Terdapat peningkatan bermakna terhadap nilai MMP-12 epitel paru
Diharapkan pada penelitian ini terdapat peningkatan bermakna terhadap
nilai MMP-12 pada sel epitel paru tikus.

Anda mungkin juga menyukai