Anda di halaman 1dari 25

CASE REPORT

SEORANG PEREMPUAN 34 TAHUN DENGAN


G7P5A1 UK 40-41 MINGGU, OBESITAS, PRE-
EKLAMPSIA, BSC 5 TAHUN YANG LALU

Oleh:
MARTI EKA NING TIAS
J5101195108
Identitas pasien
Nama Pasien : Ny. NH
Umur : 34 tahun
Berat Badan : 92 kg
Jenis Kelamin : Perempaun
Alamat : Baleasri Rt 06/ Rw 04, Ngariboyo
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Tanggal Masuk RS : 31 Juli 2019
Tanggal Pemeriksaan : 1 Agustus 2019
ANAMNESIS
Keluhan utama :
UK 40-41 minggu, belum ada tanda-tanda ingin
melahirkan, adanya keluhan tekanan darah tinggi.

“ Riwayat penyakit “ Riwayat penyakit


sekarang “ dahulu “
Seorang pasien, perempuan, Riwayat alergi : disangkal
34tahun G7P5A1 dengan Riwayat diabetes mellitus :
riwayat penyakit tekanan darah disangkal
tinggi. Kondisi saat ini belum Riwayat penyakit paru kronis :
merasakan kenceng-kenceng, disangkal
Riwayat penyakit jantung :
belum keluar lendir darah. Dari disangkal
hasil evaluasi dan pemantauan Riwayat hipertensi : sejak 5 tahun
berkala dokter menyarankan yang lalu, muncul saat hamil
untuk dilakukan SC terkait usia Riwayat penyakit hati : disangkal
kehamilan 40-41 minggu, dan Riwayat penyakit ginjal : disangkal
diagnosis pre-eklampsia. Riwayat asma: disangkal
Riwayat
Riwayat Keluarga Penggunaan Obat Riwayat Kebiasaan

Riwayat merokok:
disangkal
Riwayat alergi
Riwayat asma : obat: disangkal Riwayat minum
Disangkal
alcohol : disangkal
Riwayat
Riwayat diabetes mellitus pengobatan Riwayat konsumsi
: disangkal sebelumnya: obat penenang:
disangkal
konsumsi obat
Riwayat Hipertensi : Adik penurun tekanan
kandung pasien, pada Riwayat konsumsi
darah tinggi saat narkotika: disangkal
saat hamil juga hamil ke-6.
mengalami hipertensi.
Anamnesis Sistem Anamnesa AMPLE

Alergy : tidak ada alergi makanan maupun alergi


Sistem Serebro spinal : Pusing (-), demam (-) obat
Sistem Respirasi : Batuk, pilek (-), sesak napas (-)
Sistem Kardiovaskuler : Nyeri dada (-)
Sistem Digestivus : Mual (+), muntah (+), BAB DBN Medication : Propanolol
Sistem Urogenital : DBN
Sistem Muskuloskeletal : Nyeri sendi (-), nyeri otot (-)
Sistem Integumentum : Akral hangat Post Medical History : Bekas Sectio Caesar 5 tahun yang
lalu dengan anestesi regional.

Last Meal : pukul 03.00 pagi

Eticit History : G7P5A1 UK 40-41 minggu dengan


riwayat penyakit tekanan darah tinggi dan obesitas selama
kehamilan. Kondisi saat ini belum merasakan kenceng-
kenceng, belum keluar lendir darah.
Keadaan Umum: Baik
Keadaan Keadaan Umum: Baik
Keadaan Kesadaran: Compos mentis (GCS:
Umum Kesadaran: Compos mentis (GCS:
Umum E4V5M6)
E4V5M6)

Tekanan darah : 160/100 mmHg


Tanda HR : 82 x/menit
Vital RR : 22 x/menit
Suhu : 36,4 ˚ C
SpO2 : 100%
Gambaran Umum Lainnya

Gigi : Tampak normal (tidak goyah, tidak


ada gigi palsu).
Jala Nafas : Tidak ada masalah yang terlihat
Skor Mallampati : 2
• Kepala : Pupil isokor, conjunctiva anemis (-), skelra
ikterik (-) edema palpebra (-)
• Leher : Leher pendek (-), Pembesaran KGB (-)

• Inspeksi : pengembangan dada simetris, retraksi


inerkostal (-)
• Palpasi : Pengembangan gerakan dada simetris kanan
dan kiri
• Perkusi : Sonor
• Auskultasi : Vesikuler (+/+), wheezing, (-/-), Ronki (-/-)

• Inspeksi : Ictus cordis terlihat


• Palpasi : Ictus cordis kuat angkat
• Perkusi : Tidak terdapat pelebaran batas jantung
• Auskultasi : BJ S1/S2 reguler, bising (-/-)
• Inspeksi : TFU 30
• Auskultasi : Bising usus (+), DJJ 150x/menit
• Perkusi : redup (+)
• Palpasi : supel, Leopold 4, turgor kulit kembali cepat

• VTT : pembukaan (-)


• Anus : DBN
• BAB/BAK : +

• Akral hangat
• CRT <2 detik
• ADP kuat angkat
• oedema (-) sianosis (-)
Pemeriksaan Obstetric Status Gizi

• UK : 40-41 minggu  
• TFU : 30 cm BB : 92 kg
• Leopold :4 TB : 156 cm
• DJJ : 150x/menit IMT : 37
Obesitas II
Pemeriksaan
penunjang
Darah Lengkap
Leukosit : 11,46 HGB : 10,9
HCT: 32,6 Trombosit: 444

EKG

sys: 160, dia 94, AVE 126

USG
Tampak janin, tunggal, hidup, DJJ +,
presentasi kepala. Sesuai kehamilan 35
minggu 6 hari, taksiran berat janin 2739 gram.
Diagnosis
Diagnosis pre operatif : G7P5A1 UK 40-41 minggu
dengan Obesitas dan Pre-Eklampsia, Bekas Sectio
Caesar 5 tahun yang lalu
• Status Operatif : ASA III, Mallampati II
• Jenis Operasi : Sectio Caesar
• Jenis Anastesi : General Anestesi

Penatalaksanaan
• Intravena fluid drip (IVFD) RL 20 tpm dengan menggunakan IV cath
no 20, dan dipasang dengan menggunakan vanflon
• Sectio Caesar
• Informed Consent Operasi
• Informed Consent Pembiusan
Terapi Cairan Prabedah
Kebutuhan 140 cc
Cairan
Basal

Kebutuhan = Lama jam puasa X Kebutuhan Cairan


Cairan Basal
= 10 jam x 140cc
Puasa
= 1400 cc
DURANTE OPERATIF
Matergyn  0,2 mg/ml
Methergin adalah obat yang
digunakan untuk mencegah dan
menangani kasus perdarahan
postpartum dan postaborta.

Efek samping
DURANTE OPERATIF
Bupivacaine
Bupivacaine adalah obat bius Efek samping yang dapat terjadi
separuh badan atau hanya adalah:
untuk salah satu area tubuh, 1. Mual dan muntah
yang digunakan pada saat 2. Menggigil
tindakan medis, persalinan, atau 3. Sakit kepala
operasi. 4. Nyeri Punggung
Bupivacaine akan menghambat
rangsangan nyeri yang
dikirimkan oleh saraf menuju
otak, sehingga pasien tidak
merasakan nyeri.
DURANTE OPERATIF
Matergyn  0,2 mg/ml

Methergin adalah obat yang


digunakan untuk mencegah dan
menangani kasus perdarahan
postpartum dan postaborta.
Pre- Anestesi
Persiapan pasien
Pemeriksaan konfirmasi identitas pasien
Konfirmasi jenis operasi dan
pemeriksaan lokasi operasi
Pemantauan peralatan yang menempel
Persiapan peralatan anestesi pada pasien (sphygmomanometer
digital, oxymetri)
Pemeriksaan akses IV
• Peralatan monitor anestesi (tekanan
darah, denyut nadi , pulse oxymetri dan Persiapan Obat
EKG). Benzodiazepin: Midazolam
• Peralatan resusitasi Analgetik: Ketorolac, Fentanyl
• Spuit 5cc dan 10 cc Anti emetik : Ondansetron
• Oksimeter/saturasi (Katzung,2011)
• Infuse set
• Oxyflow INDUKSI ANESTESI
• Face mask Induksi Inhalasi : O2 3 liter/menit dengan
nasal canul
Anestesi spinal: Bupivakain 0,5%
Anestesi
Anestesi  cabang ilmu kedokteran yang mendasari tindakan meliputi pemberian
anestesi, penjagaan keselamatan penderita ketika pembedahan, pengobatan intensif
pasien gawat, terapi inhalasi, dan penanggulangan nyeri menahun.

Menyebabkan hilangnya kesadaran tanpa nyeri seluruh tubuh secara sentral yang
reversible disebut anestesi umum (Latief et al., 2009).

Jenis anestesi yang hanya menghilangkan nyeri dari bagian tubuh tertentu namun
pemakainya tetap sadar disebut anestesi regional. Anestesi regional terbagi atas anestesi
spinal (anestesi blok subaraknoid), anestesi epidural dan blok perifer.

Anestesi spinal dan epidural telah digunakan secara luas di bidang ortopedi, obstetri dan
ginekologi, operasi ekstremitas bawah serta operasi abdomen bagian bawah (Latief et al., 2009).
Perubahan Fisiologi Pada
Kehamilan

Perubahan fisiologi yang terjadi akibat kehamilan hampir pada semua sistem
organ pada maternal. Perubahan ini diawali dengan adanya sekresi hormon dari
korpus luteum dan plasenta. Efek mekanis pada pembesaran uterus dan
kompresi dari struktur sekitar uterus memegang peranan penting pada trimester
kedua dan ketiga. Perubahan fisiologis seperti ini memiliki implikasi yang
relevan bagi dokter anestesi untuk memberikan perawatan bagi pasien hamil.
Perubahan yang relevan meliputi perubahan fungsi hematologi, kardiovaskular,
ventilasi, metabolik, dan gastrointestinal (Santos,et.al., 2006).
Obesitas
Obesitas merupakan kondisi ketidaknormalan atau kelebihan akumulasi
lemak pada jaringan adiposa. Obesitas tidak hanya berupa kondisi
dengan jumlah simpanan kelebihan lemak, namun juga distribusi lemak di
seluruh tubuh. Distribusi lemak dapat meningkatkan risiko yang
berhubungan dengan berbagai macam penyakit degeneratif (WHO 2000).

Keadaan obesitas meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular karena


keterkaitannya dengan sindrom metabolik atau sindrom resistensi insulin
yang terdiri dari resistensi insulin / hiperinsulinemia,
hiperuresemia, gangguan fibrinolisis, hiperfibrinogenemia dan hipertensi.
Obesitas
Obesitas mempengaruhi system respirasi karena tertahannya gerak dinding dada, terhimpitnya saluran napas, dan
kegagalan pertukaran gas. Menyebabkan volume paru-paru berkurang, atelektasis dan penurunan ventilasi/perfusi sehingga
meningkatkan kebutuhan oksigen dan meningkatkan kinerja sistem pernapasan sehingga napas cepat dan dangkal, frekuensi
yang meningkat dan berkurangnya kapasitas paru.

Ambilan oksigen dan pelepasan karbondioksida pada penderita obesitas juga meningkat sebagai hasil dari aktivitas metabolik
karena jumlah lemak yang berlebih dan bertambahnya simpanan pada jaringan. Aktivitas metabolik basal (Basal Metabolic
Activity) berhubungan dengan luasnya permukaan tubuh. Penurunan kapasitas residu fungsional (Functional Residual
Capacity atau FRC), volume ekspirasi cadangan (Expiratory Reserve Volume atau ERV) dan kapasitas total dari paru-paru
merupakan masalah yang dihadapi penderita obesitas seiring dengan peningkatan berat badan.

Kapasitas residu fungsional menurun akibat penyempitan saluran napas, ketidakseimbangan perfusi dan ventilasi, dan
hipoksemia arteri.

Pemberian anestesi dapat menurunkan FRC sebesar 50% pada penderita obesitas, sedangkan pada orang normal
terjadi penurunan FRC sebesar 20%. Karena kurangnya FRC, pada penderita obesitas sering terjadi kegagalan toleransi
ketika terjadi apnea, dan desaturasi oksigen setelah induksi anestesi
Pre-eklampsia
Fully Editable Shapes
Thank’s a lot
For your attention

Anda mungkin juga menyukai