Anda di halaman 1dari 65

CASE REPORT  

FEBRIS HARI KE 4 EC DF DD DHF DAN KONSTIPASI FUNGSIONAL


PADA ANAK 9 TAHUN 10 BULAN

 Pembimbing: 
dr. Elvia Maryani, Sp. A, M.Sc

Disusun oleh :
Nurfarida Riza Umami, S.Ked
J510185009

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK 


RSUD IR. SOEKARNO KABUPATEN SUKOHARJO FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
IDENTITAS
Nama lengkap : An. BWP
Tempat dan tanggal lahir: Sukoharjo, 24 Maret 2010
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 9 tahun 10 bulan
Nama Ayah : Bp. S
Umur Ayah : 48 tahun
Pekerjaan Ayah : Pedagang
Pendidikan Ayah : SD
Nama Ibu : Ny. P
Umur : 50 tahun
Pekerjaan Ibu : Pedagang
Pendidikan Ibu : SD
Alamat : Jombor Bendosari, Sukoharjo
Masuk RS tanggal : 25 Januari 2020
Diagnosis Masuk : Febirs Hari ke-4 ec DF dd DHF dan konstipasi
ANAMNESIS

Tanggal : 25 Januari 2020

KELUHAN UTAMA
• Demam hari ke-4, naik turun

KELUHAN TAMBAHAN
• Lemas, nyeri kepala, nafsu makan
menurun, konstipasi
ANAMNESIS
4HSMRS
• Pasien mengalami nyeri kepala (+) hari Selasa (21-
01-20) jam 15.00. Kemudian pada jam 19.00, pasien
demam (+) tinggi. Ibu pasien memberikan
paracetamol, demam turun setelah diberikan
paracetamol, namun kembali tinggi.
• Lemas (+), nyeri retroorbita (-), nyeri otot (-), bintik-
bintik merah di kulit (-), mimisan (-), gusi berdarah (-),
nyeri perut (-), kaki dan tangan dingin (-), keringat
dingin (-).
• Batuk (-), pilek (-), sesak nafas (-), nyeri tenggorok (-),
nyeri telinga (-), mual (-), muntah (-), Nafsu makan
menurun (+), BAB (-), BAK nyeri (-), BAK sering (-)
dan warna kuning.
ANAMNESIS
2HSMRS
• Pasien masih demam (+) naik turun. Membaik
dengan paracetamol namun kembali tinggi.
• Lemas (+), nyeri kepala (+), nyeri retroorbita (-),
nyeri otot (-), bintik-bintik merah di kulit (-), mimisan
(-), gusi berdarah (-), nyeri perut (-), kaki dan tangan
dingin (-), keringat dingin (-)
• Batuk (-), pilek (-), sesak nafas (-), nyeri tenggorok (-),
nyeri telinga (-), mual (-), muntah (-), Nafsu makan
menurun (+), BAB (-), BAK nyeri (-), BAK sering (-)
dan warna kuning.
• Pada hari Kamis (23-01-20) pagi, Ibu pasien
memeriksakan anaknya ke dokter dan mendapat obat
paracetamol dan antibiotik yang diminum 3x sehari.
ANAMNESIS
HMRS
• Pasien sudah minum obat yang diberikan dokter,
namun keluhan belum membaik.
• Pasien masih demam (+) naik turun. Membaik
dengan paracetamol namun kembali tinggi.
• Lemas (+), nyeri kepala (+), nyeri retroorbita (-),
nyeri otot (-), bintik-bintik merah di kulit (-), mimisan
(-), gusi berdarah (-), nyeri perut (-), kaki dan tangan
dingin (-), keringat dingin (-)
• Batuk (-), pilek (-), sesak nafas (-), nyeri tenggorok (-),
nyeri telinga (-), mual (-), muntah (-), Nafsu makan
menurun (+), BAB (-), BAK nyeri (-), BAK sering (-)
dan warna kuning.
• Kemudian pada hari Sabtu (25-01-20) pukul 17.00,
ibu pasien membawa anaknya ke IGD RSUD Ir.
ANAMNESIS
•Demam hari-4, naik turun. Membaik
dengan paracetamol, namun kembali
tinggi.
•Lemas (+)
•Nyeri kepala (+)
•Nafsu makan menurun
Kesan •BAB (-) sejak 4 HSMRS
•Tangan dan kaki dingin (-), tidak ada
tanda perdarahan
•Pasien sudah mengonsumsi
paracetamol dan antibiotik dari dokter
namun keluhan belum membaik.
Pola Deman

Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu,


21/01/2020 22/01/2020 23/01/2020 24/01/2020 25/01/2020
19.00 19.00 19.00 19.00 19.00

17.00
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat demam dengue : Diakui
Riwayat demam tifoid : Disangkal

Riwayat ISK : Disangkal

Riwayat TB paru : Diakui (usia 2 tahun)

Riwayat kejang demam : Disangkal

Riwayat kejang tanpa demam : Disangkal

Riwayat sulit BAB : Disangkal


Riwayat rawat inap : Diakui

Riwayat alergi obat dan makanan : Disangkal

Riwayat berpergian ke daerah endemis : Disangkal


malaria
KESAN

Terdapat riwayat penyakit dahulu (demam


dengue) yang berhubungan dengan kondisi
pasien saat ini
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat demam tifoid : Disangkal

Riwayat demam dengue : Diakui (kembaran pasien, saat usia 5


tahun)
Riwyat TB paru : Disangkal

Riwayat kejang demam


: Disangkal
Riwayat kejang tanpa demam
: Disangkal
Riwayat alergi makanan dan obat : Disangkal

Riwayat tekanan darah tinggi : Diakui (kakek)

Riwayat DM : Disangkal

Riwayat keganasan : Disangkal

Riwayat Penyakit jantung : Disangkal


GENOGRAM

Kesan : Terdapat riwayat penyakit yang


mungkin diturunkan namun tidak berhubungan dengan kondisi pasien saat
ini. Tidak terdapat riwayat penyakit keluarga ditularkan dari keluarga
pasien
RIWAYAT PRIBADI
Riwayat kehamilan ibu pasien
• Ibu P2A0 hamil saat usia 40 tahun.
• Ibu mulai memeriksakan kehamilan ketika usia
kehamilan 1 bulan.
• Ibu rutin kontrol kehamilan dan periksa USG ke
dokter spesialis kandungan tiap 1 bulan dan tiap 2
minggu pada trimester ke-3.
• Selama hamil ibu mendapat vitamin dan obat tambah
darah.
• Tidak terdapat riwayat perdarahan maupun infeksi
selama kehamilan, gula darah ibu selama kehamilan
normal, tekanan darah ibu pada saat akhir
kehamilan tinggi.
RIWAYAT PRIBADI
Riwayat persalinan ibu pasien

• Ibu melahirkan dengan sectio caesaria dibantu oleh Sp.OG di RS pada usia
kehamilan 34 minggu karena tensi tinggi.
• Bayi lahir dengan berat badan 2200 gram dengan panjang badan 49 cm, bayi
langsung menangis dan tidak ditemukan cacat bawaan saat lahir.
• Setelah lahir, bayi segera mendapatkan injeksi vitamin K dan dilakukan
inisiasi menyusui dini.

Riwayat paska lahir pasien

• Bayi perempuan menangis kuat, gerak aktif, warna kulit merah, tidak kebiruan
dan tidak kekuningan.
• Mendapat ASI pada hari pertama
• BAK dan BAB kurang dari 24 jam
• Selama di RS bayi dirawat di ruang khusus bayi tanpa menggunakan alat
bantu pernafasan.
Kesan:
• Riwayat ANC kurang baik.
• Riwayat persalinan kurang
baik.
• Riwayat PNC baik
Riwayat makanan
Umur 0-1 • ASI semau bayi
bulan :

Umur 1-2 bulan: • ASI + susu formula semau bayi

• Susu formula + MP ASI (bubur susu SUN atau pisang


Umur 4-8 bulan: yang dihaluskan, selang-seling) 3 x sehari, 2-3 sendok
makan setiap kali makan

Umur 8-12 • Susu formula + tim instan atau pisang yang dihaluskan, 3x
bulan: sehari, tiap makan 1 mangkuk kecil selalu habis

• Makanan keluarga (nasi, sayur kadang, ikan sering, telur,


Umur 12 bulan tahu, tempe, daging) 3x sehari 1 piring, sering habis, +
-sekarang: buah buahan kadang + susu formula jarang.
Kesan:

ASI tidak eksklusif, kuantitas dan kualitas


makanan baik, makanan tidak sesuai usia
Perkembangan
Motorik Halus Motorik kasar Bahasa Sosial
Melihat sekitar Mengangkat kepala Berkata “Aaah Uuuh Tersenyum (1 bulan)
(1 bulan) (2 bulan) (3 bulan)
Meraih benda di Berguling Meniru bunyi kata- Tepuk tangan
Sekitarnya (6 bulan) ( 4 bulan) kata ( 6 bulan) (7 bulan)
Mencorat-coret Duduk tanpa Mengucap “mamak Dah dah dengan
( 12 bulan) berpegangan (7 bulan) – bapak” (10 bulan) tangan ( 9 bulan)
Menaruh benda di Berjalan (14 bulan) Berbicara 3 kata (12 Menggunakan sendok
tempat (14 bulan) bulan) (14 bulan)
Menggambar 3-4 Berlari (18 bulan) Berbicara dengan Gosok gigi dengan
Objek (24 bulan) dimengerti (24 bantuan (24 bulan)
bulan)
Meniru garis Melompat (24 bulan) Menyebut 1 warna Menyebut nama
vertikal (3 tahun) (3 tahun) teman (3 tahun)
Perkembangan...
Motorik Halus Motorik kasar Bahasa Sosial

Menggambar orang Loncat jauh (3 tahun) Menyebut 4 warna Berpakaian tanpa


3 bagian (4 tahun) (4 tahun) bantuan (4 tahun)

Menggambar orang Menggunakan sepeda Mengetahui 2 kata Mengambil makanan


6 bagian (4 tahun) roda 4 (4 tahun) berlawanan (4,5 tahun)
(5 tahun)
Menulis (7 tahun) Menggunakan sepeda Membaca Bermain dengan teman
roda 2 (5 tahun) (7 tahun) sekolah (5 tahun)

Bermain alat musik Baris-berbaris Menulis puisi Mengikuti


(8 tahun) (8 tahun) (9 tahun) Ekstrakurikuler
(8 tahun)
Kepandaian

 
• 4 tahun : sekolah TK dan bisa bergaul serta mengikuti pelajaran seperti teman
sebayanya
• 7 tahun : sekolah SD dan bisa bergaul serta mengikuti pelajaran seperti teman
sebayanya

Kesan:

Motorik kasar, motorik halus, bahasa, personal sosial, dan


kepandaian sesuai usia
Sosial ekonomi
• Ayah dan ibu pasien bekerja sebagai pedangan keliling dengan
penghasilan total ± Rp. 4.000.000/bulan, yang cukup untuk
kebutuhan sehari-hari. Selama dirawat, pasien menggunakan BPJS
Non PBI kelas III.

Lingkungan
• Pasien tinggal di rumah berukuran 8 x 13 m bersama ibu, ayah, kakak, dan
saudara kembar pasien. Rumah pasien memiliki 3 kamar tidur, namun pasien
sering tidur di ruang TV tanpa menggunakan kelambu. Terdapat 1 kamar mandi
sekaligus WC berupa WC jongkok. Kamar mandi pasien menggunakan ember
sebagai tempat penampungan air yang dikuras setiap hari. Dinding rumah terbuat
dari tembok beratapkan genteng dan berlantai keramik, ventilasi dan
pencahayaan cukup. Air yang digunakan untuk mandi dan mencuci bersasal dari
sumur. Jarak sumur dengan septic tank ± 10 m. Sedangkan air yang digunakan
untuk minum dan memasak adalah air PDAM. Air sumur dan air PDAM di rumah
pasien tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna. Sampah dikumpulkan di
tempat sampah depan rumah dan diambil oleh petugas 2x dalam seminggu. Ayah
pasien merupakan perokok berat. Disekitar rumah tidak terdapat genangan air,
selokan di depan rumah pasien lancar
• Keluarga tetangga, maupun teman sekolah tidak ada yang menderita demam.
Personal hygiene
• Sebelum makan dan setelang buang air pasien mencuci tangan
terlebih dahulu. Sehari-hari ibu memasak makanan rumah
tangga dan mencuci tangan sebelum memasak. Pasien mandi
dan ganti baju 2x sehari. Pasien sering jajan sembarangan di
sekolah

Kesan: Status sosial ekonomi menengah ke


bawah, keadaan lingkungan kurang baik (ayah
perokok) dan personal hygiene kurang baik
(sering jajan sembarangan).
Vaksinasi
Jenis Usia Tempat Ulangan
Hepatitis B 4 kali 0,2,3,4 bulan RS, bidan 18 bulan

BCG 1 kali 1 bulan Bidan

DTP 3 kali 2,3,4 bulan Bidan 18 bulan

Polio 4 kali 1,2,3,4 bulan Bidan 18 bulan

Campak 1 kali 9 bulan Bidan 18 bulan

MR 1kali 7 tahun Sekolah


Dt 1 kali 7 tahun Sekolah
Td 2 kali 8,9 tahun Sekolah

Kesan: Vaksinasi dasar dinyatakan lengkap sesuai dengan


jadwal PPI
Anamnesis sistem
  Serebrospinal : Demam (+), nyeri kepala (+), kejang (-), penurunan kesadaran(-)

  Kardiopulmoner : Kulit kebiruan (-), kuku-kuku jari berwarna biru (-), keringat dingin

(-)
  Respiratorius : Batuk (-), pilek (-), sesak (-)

  Gastrointestinal : BAB Cair (-), konstipasi (+), nyeri perut (-), sariawan (-), lidah

kotor (-) mual (-), muntah (-), kembung (-), nafsu makan turun
(+)
  Urogenital : BAK (+) kuning jernih banyak, nyeri BAK (-), BAK sering (-)

  Intergumentum : Pucat (-), bintik merah (-), kuning (-)

  Musculoskeletal : Nyeri otot (-), nyeri saat berjalan/bergerak (-), lemas (+), nyeri

sendi (-), akral dingin (-)

Kesan: Didapatkan gangguan pada sistem serebrospinal (demam


dan nyeri kepala), gastrointestinal (konstipasi dan nafsu makan
menurun), dan musculoskeletal (lemas)
KESAN UMUM
• Keadaan umum : sedang
• Kesadaran : Compos mentis
• Suhu badan : 37,6oC
• Nadi : 125 x/menit
• Pernapasan : 28 x/menit
• Tekanan darah : 100/75 mmHg
• SPO2 : 99%

Kesan: Keadaan umum sedang, kesadaran


compos mentis, dan hiperpireksia
Status Gizi

• BB: 26 kg
• TB: 128 cm
• BMI = BB (kg)/TB (m)2 = kg/m2
• BMI = 26/(1.28)2
• BMI= 15,87
Status Gizi
BB//U : Nilai z score -1,19 berada di antara -2 SD sampai +2SD (Gizi
baik)
TB//U : Nilai z score -1,57, Berada di antara -2SD sampai dengan +2 SD
(tinggi badan sesuai usia atau normal)
BMI // U : Nilai z score -0,39, Berada di antara -2SD sampai dengan +2
SD ( Gizi baik )
•Status
Kesan: Gizi Baik
PEMERIKSAAN FISIK

• Kulit : Warna sawo matang, pucat (-), petekie (-),


sianosis (-).
• Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
• Otot : Kelemahan (-), atrofi (-), nyeri otot (-)
• Tulang : Tidak didapatkan deformitas tulang.
• Sendi : Gerakan bebas.

Kesan:
Pemeriksaan kulit, kelenjar limfe, otot, tulang dan sendi
dalam batas normal, tidak ditemukan petekie.
PEMERIKSAAN KHUSUS
• Kepala : Normocephal, rambut hitam tidak mudah dicabut,
• Mata : CA (-/-), SI (-/-), edem palpebra (-/-), reflek cahaya (+/
+) normal, pupil isokor (+/+) 3mm.
• Hidung : Sekret (-), epistaksis (-), nafas cuping hidung (-)
• Telinga : Sekret (-), hiperemis (-)
• Mulut : Mukosa mulut kering (-), perdarahan gusi (-), stomatitis (-),
faring hiperemis (-), tonsil T1-T1, tifoid tongue (-)
• Gigi : Caries (-)

V IV III 2 1 1 2 III IV V
V IV 3 2 1 1 2 3 IV V
Kesan : Kepala bentuk normocephal, mata tidak terdapat edema
palpebra, pada mulut tidak terdapat tifoid tongue, tidak ada tanda
perdarahan
Thoraks
Simetris, retraksi dinding dada (-), ketinggalan gerak (-)
• Jantung :
- Inspeksi : Iktus kordis tak tampak
 - Palpasi : Tidak kuat angkat.
 - Perkusi :  
Kanan atas : SIC II LPS dekstra 
Kanan bawah : SIC IV LPS dekstra
Kiri atas : SIC II LPS sinistra 
Kiri bawah : SIC V LMC sinistra
- Auskultasi : Suara jantung I-II interval reguler,
murmur (-).
PARU
Kanan DEPAN Kiri
Simetris (+), retraksi (-) Inspeksi Simetris (+), retraksi (-)
Ketinggalan gerak (-), fremitus Palpasi Ketinggalan gerak (-), fremitus kanan
kanan kiri sama (+) kiri sama (+)

Sonor Perkusi Sonor


SDV (+) tidak menurun, Ronkhi (-), Auskultasi SDV (+) tidak menurun, Ronkhi (-),
wheezing (-) wheezing (-)

Kanan BELAKANG Kiri


Simetris (+) Inspeksi Simetris (+)
Ketinggalan gerak (-), fremitus Palpasi Ketinggalan gerak (-), fremitus kanan
kanan kiri sama (+) kiri sama (+)

Sonor Perkusi Sonor


SDV (+) tidak menurun, Ronkhi (-), Auskultasi SDV (+) tidak menurun, Ronkhi (-),
wheezing (-) wheezing (-)

Kesan : pemeriksaan fisik thorax (jantung & paru) dalam batas


normal, tidak ditemukan efusi pleura
Abdomen
Inspeksi • Distensi (-),sikatrik (-), purpura(-)

Auskultasi • Peristaltik (+) 

• Timpani (+), meteorismus (-), pekak beralih(-),


Perkusi asites (-).

• Supel, hepatomegali (-), splenomegali (-),


massa abnormal(-), turgor kulit kembali lambat
Palpasi (-), tes undulasi (-), nyeri tekan(-), nyeri
epigastrium (-), nyeri tekan suprasimfisis (-).

Kesan: Pemeriksaan abdomen dalam batas normal, tidak ditemukan


ascites, hepatomegali, dan splenomegali
Anogenital
• Warna kulit coklat gelap, rambut pubis (-), tidak ada
kelainan pada genitalia eksterna

Ekstremitas
• Pucat (-) pada jari-jari tangan dan kaki, kuku sendok (-), edema
(-/-), sianosis (-/-), akral dingin (-/-), petekie (-/-), rumple leed
(+)

Kesan: pemeriksaan anogenital dan ekstremitas dalam


batas normal, tidak terdapat petekie
STATUS NEUROLOGIS
Lengan Tungkai

  Dekstra Sinistra Dekstra Sinistra

Gerakan Bebas Bebas Bebas Bebas

Tonus Normal Normal Normal Normal

Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi

Clonus     Negatif Negatif

Reflek fisiologis Biseps(+), triceps (+) Patella (+), achilles (+)

Reflek patologis Hoffman (-), tromner (-) Babinski (-), chaddock (-), gordon (-)

Meningeal sign Kaku kuduk (-),brudzinski I (-), brudzinski II (-), kernig (-)

Sensibilitas Normal

Kesan: Akral hangat dan status neurologis normal


Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

PEMERIKSAAN HEMATOLOGI
Leukosit
 
3,7 L
 
10^3/uL
 
4,5 - 13,5

PENUNJANG Eritrosit
Hemoglobin
5,95 H
12,9
10^6/uL
g/dL
3,80 - 5,80
10,8 - 15,6
Hematokrit 38,8 % 33 - 45
Index Eritrosit      
25 Januari 2020 MCV 65,2 L fL 69 – 93
MCH 21,7 L Pg 22 – 34
MCHC 33,2 g/dl 32 – 36
Trombosit 84 L 10^3/uL 184 – 488
RDW-CV  14,6 H %  11,5 - 14,5 
PDW 0.00 fL
MPV 0.00 fL
P-LCR 0.00 %
PCT 0.00 %
DIFF COUNT      
NRBC 0,30     0– 1
Neutrofil 39,2   28– 66
Limfosit 48,2   25,00– 50,00
Monosit 12,30 H   1,00–6,00
Eosinofil 0,00 L   2,00–4,00
Basofil 0,30   0–1
IG 0,30  
SEROIMUNOLOGI
WIDAL
S Typhi O Positif, titer 1:160 Negatif
S Para Typhi AO Negatif Negatif
S Para Typhi BO Positif, titer 1: 180 Negatif
S Typhi H Positif, titer 1:80 Negatif
S Para Typhi AH Negatif Negatif
S Para Typhi BH Negatif Negatif

Kesan :
• Pemeriksaan laboratorium darah rutin menunjukkan Leukopenia,
peningkatan eritrosit, penurunan MCV dan MCH,
trombositopenia, monositotis, dan penurunan eosinofil
• Seroimunologi Widal menunjukkan S Typhi O titer 1:160, S Para
Typhi AO dan BO 1:80
Resume
ANAMNESIS
• Demam hari-4, naik turun. Membaik dengan paracetamol, namun kembali
tinggi.
• Lemas (+), Nyeri kepala (+), Nafsu makan menurun, kontipasi (-), Tangan
dan kaki dingin (-), tidak ada tanda perdarahan
• Pasien sudah mengonsumsi paracetamol dan antibiotik dari dokter namun
keluhan belum membaik
• Terdapat riwayat penyakit dahulu (demam dengue) yang berhubungan
dengan kondisi pasien saat ini
• Terdapat riwayat penyakit yang mungkin diturunkan dan ditularkan dari
keluarga pasien, namun tidak berhubungan dengan kondisi pasien saat ini
• Riwayat ANC dan persalinan kurang baik, Riwayat PNC baik
• ASI tidak eksklusif, kualitas dan kuantitas makanan baik, makanan tidak
sesuai usia
• Motorik kasar, motorik halus, bahasa, personal sosial dan kepandaian
sesuai usia
• Status sosial ekonomi menengah ke bawah, keadaan lingkungan kurang
baik (ayah perokok) dan personal hygiene kurang baik (sering jajan
sembarangan)
• Vaksinasi dasar dinyatakan lengkap sesuai dengan jadwal PPI
• Didapatkan gangguan pada sistem serebrospinal (demam dan nyeri
kepala, ) gastrointestinal (konstipasi dan nafsu makan menurun) dan
musculoskeletal (lemas).
PEMERIKSAAN FISIK – BB: 26 kg
1. Keadaan umum : Sedang 1. Status gizi baik
2. Kesadaran : Compos mentis 2. Pemeriksaan kulit, kelenjar limfe, otot, tulang
– S: 37,6oC (hipertermia) dan sendi dalam batas normal, tidak
– HR : 125 x/menit ditemukan petekie.
– RR : 28 x/menit 3. Kepala bentuk normocephal, mata tidak
– TD: 100/75 mmHg terdapat edema palpebra, tidak terdapat
– SpO2: 98% tifoid tongue (-), tidak ada tanda perdarahan
4. pemeriksaan fisik thorax (jantung & paru)
dalam batas normal, tidak ditemukan efusi
pleura
5. Pemeriksaan abdomen tidak ada ascites,
hepatomegali , dan splenomegali
6. pemeriksaan anogenital dan ekstremitas
dalam batas normal, tidak ditemukan
petekie, rumple leed (+)
7. Status neurologi dalam batas normal,
meningeal sign (-).
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Pemeriksaan laboratorium darah rutin menunjukkan


Leukopenia, peningkatan eritrosit, penurunan MCV
dan MCH, trombositopenia, monositotis, penurunan
eosinofil
• Seroimunologi Widal menunjukkan S Typhi O titer
1:160, S Para Typhi AO dan BO 1:80
DAFTAR MASALAH: AKTIF

Anamnesis: 

• Demam hari-4, naik turun. Membaik dengan paracetamol,


namun kembali tinggi.
• Lemas (+), Nyeri kepala (+), Nafsu makan menurun,
konstipasi, Tangan dan kaki dingin (-), tidak ada tanda
perdarahan.
• Pasien sudah mengonsumsi paracetamol dan antibiotik
dari dokter namun keluhan belum membaik
• keadaan lingkungan kurang baik (ayah perokok) dan
personal hygiene kurang baik (sering jajan sembarangan)
Pemeriksaan fisik:
•Keadaan umum: Sedang
•Kesadaran : Compos mentis
•S : 37,6oC (hipertermia)
•HR : 125 x/menit
•RR : 28 x/menit
•TD : 100/75 mmHg
•SpO2: 98%
•Rumple leed (+)

Pemeriksaan laboratorium:
• Pemeriksaan laboratorium darah rutin menunjukkan
Leukopenia, peningkatan eritrosit, penurunan
MCV dan MCH, trombositopenia, monositotis,
penurunan eosinofil
Inaktif :

• Terdapat riwayat penyakit dahulu (demam dengue)


yang berhubungan dengan kondisi pasien saat ini
• Terdapat riwayat penyakit yang mungkin diturunkan dan
ditularkan dari keluarga pasien, namun tidak berhubungan
dengan kondisi pasien saat ini
• Riwayat ANC dan persalinan kurang baik
• ASI tidak eksklusif, makanan tidak sesuai usia
• Febris H-4 ec DF dd DHF
Kemungkinan • Konstipasi fungsional
penyebab
masalah:

• Observasi tanda-tanda vital (TD, nadi, suhu, frekeuensi


pernafasan, saturasi Oksigen)
Rencana
• Observasi tanda perdarahan
tindakan • Observasi tanda syok

• DR ulang
Rencana
• Serologi dengue
diagnosis
Rencana terapi
Infus RL 4cc/KgBB
• 4 x 26 = 104 cc/jam = 26 tpm

Paracetamol ¾ tab cth / 4 j kp demam > 37,5


• 10–15 mg/kgBB x 26 kg = 260 – 390 mg  375 mg = ¾
tab
Inj Paracetamol 260mg / 4 j kp demam > 38,5
• 10–15 mg/kgBB x 26 kg = 260 – 390 mg 260 mg

Beri pencahar jika tren trombosit naik


• Bisacodyl 5mg supp 1x pada pagi hari
RENCANA
DIET
anak usia 9 tahun 10
bulan, BB 26 kg, TB 1280
cm

• Umur menurut TB: 8


tahun 1 bulan
• BBI menurut TB: 26 kg
• Kalori umur 7-9 tahun =
80 kkal/KgBB/hari = 80
x 26 = 2.080 kkal/hari
• Protein umur 6-12 tahun
= 2gr/KgBB = 2 gram x
26 kg = 52 kkal/hari
Rencana edukasi

Istirahat yang cukup

Menjelaskan tentang penyakit pasien pada orangtua

Jika anak demam diberikan obat penurun panas dan di kompres dengan air
hangat

Selama perawatan banyak minum dan makan agar terpelihara kondisi yang
baik dan meningkatkan daya tahan tubuh, terkhusus untuk minum banyak.

Menjelaskan tentang bahaya merokok dan kebersihan makanan

Rencana diet : menjelaskan pemberian nutrisi sesuai dengan kebutuhan


kalori anak
Tanggal SOAP
Minggu, S/ Ibu pasien mengatakan demam (+) naik turun, lemas (+), nyeri kepala
(+), Nafsu makan menurun (+), BAB (-), BAK normal.
26-1-20
O/Vital sign:
KU : Sedang, CM
HR: 103
RR: 24
T : 37.4
TD: 90/60
BB : 26
Kepala: Normocephal, edema palpebra (-/-) gusi berdarah (-), tifoid tongue
(-), faring hiperemis (-), tonsil T1-T1,
Thorax: Paru : SDV (+/+) tidak menurun, Rh (-/-), Whz (-/-), Cor : BJ I/II
reguler
Abdomen: Supel, peristaltik (+), asites (-), hepatomegali (-)
Ekstemitas: Akral dingin (-), CRT <2detik, Udem (-/-), peteckie (-)
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

Laboratorium HEMATOLOGI
Leukosit
 
3,9 L
 
10^3/uL
 
4,5 - 13,5
Eritrosit 5,83 H 10^6/uL 3,80 - 5,80
Hemoglobin 12.6 g/dL 10,8 - 15,6
26 Januari 2020 Hematokrit 39,1 % 33 - 45
Pukul 07.30 Index Eritrosit      
MCV 67,1 L fL 69 – 93
MCH 21,6 L Pg 22 – 34
MCHC 32,2 g/dl 32 – 36
Trombosit 48 L 10^3/uL 184 – 488
RDW-CV  14,6 H %  11,5 - 14,5 
PDW 0.00 fL
MPV 0.00 fL
P-LCR 0.00 %
PCT 0.00 %
DIFF COUNT      
NRBC 0,30     0– 1
Neutrofil 29,4   28– 66
Limfosit 54,0 H   25,00– 50,00
Monosit 16,00 H   1,00–6,00
Eosinofil 0,30 L   2,00–4,00
Basofil 0,30   0–1
IG 1,60  
Laboratorium Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

HEMATOLOGI      
26 Januari 2020
Pukul 15.00 Leukosit 5,2 10^3/uL 4,5 - 13,5
Eritrosit 5,69 10^6/uL 3,80 - 5,80
Hemoglobin 12,3 g/dL 10,8 - 15,6
Hematokrit 37,7 % 33 - 45
Index Eritrosit      
MCV 66,3 L fL 69 – 93
MCH 21,6 L Pg 22 – 34
MCHC 32,6 g/dl 32 – 36
Trombosit 63 L 10^3/uL 184 – 488
RDW-CV  14,7 H %  11,5 - 14,5 
PDW 0.00 fL
MPV 0.00 fL
P-LCR 0.00 %
PCT 0.00 %
Tanggal SOAP
Peningkatan Hematokrit
Minggu,
100x%(Hematokrit tertinggi – hematokrit terrendah)/hematokrit terendah
= 100x(39,1 – 37.3)/37,3 = 4,8%
26-1-20

A/ Febris Hari ke5 e DF dd DHF


Konstipasi

P/
1. Infus RL 26tpm  makro
2. Paracetamol ¾ tab / 4 j kp demam > 37,5
3. Inj Paracetamol 260mg / 4 j kp demam > 38,5
4. Beri pencahar jika tren trombosit naik
Tanggal SOAP
Senin, S/ Ibu pasien mengatakan demam (-), nyer kepala (-), Nafsu makan mulai
membaik, BAB (-), BAK normal.
27-1-20
O/Vital sign:
KU : Sedang, CM
HR: 75
RR: 24
T : 36.5
TD: 100/70
BB : 26
Kepala: Normocephal, edema palpebra (-/-) gusi berdarah (-), tifoid tongue (-),
faring hiperemis (-), tonsil T1-T1,
Thorax: Paru : SDV (+/+) tidak menurun, Rh (-/-), Whz (-/-), Cor : BJ I/II
reguler
Abdomen: Supel, peristaltik (+), asites (-), hepatomegali (-)
Ekstemitas: Akral dingin (-), CRT <2detik, Udem (-/-), peteckie (-)
Laboratorium Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

HEMATOLOGI      
27 Januari 2020
Pukul 07.30 Leukosit 5,6 10^3/uL 4,5 - 13,5
Eritrosit 5,71 10^6/uL 3,80 - 5,80
Hemoglobin 12,3 g/dL 10,8 - 15,6
Hematokrit 38,0 % 33 - 45
Index Eritrosit      
MCV 66,5 L fL 69 – 93
MCH 21,5 L Pg 22 – 34
MCHC 32,4 g/dl 32 – 36
Trombosit 34 L 10^3/uL 184 – 488
RDW-CV  14,6 H %  11,5 - 14,5 
PDW 0.00 fL
MPV 0.00 fL
P-LCR 0.00 %
PCT 0.00 %
Laboratorium Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

HEMATOLOGI      
27 Januari 2020
Pukul 16.00 Leukosit 5,4 10^3/uL 4,5 - 13,5
Eritrosit 5,64 10^6/uL 3,80 - 5,80
Hemoglobin 12,3 g/dL 10,8 - 15,6
Hematokrit 37,6 % 33 - 45
Index Eritrosit      
MCV 66,7 L fL 69 – 93
MCH 21,8 L Pg 22 – 34
MCHC 32,7 g/dl 32 – 36
Trombosit 34 L 10^3/uL 184 – 488
RDW-CV  14,7 H %  11,5 - 14,5 
PDW 0.00 fL
MPV 0.00 fL
P-LCR 0.00 %
PCT 0.00 %
Tanggal SOAP
Peningkatan Hematokrit
Senin,
100x%(Hematokrit tertinggi – hematokrit terrendah)/hematokrit
terendah
27-1-20 = 100x(39,1 – 37.3)/37,3 = 4,8%

A/ Febris Hari ke6 e DF dd DHF


Konstipasi

P/
1. Infus RL 26tpm  makro
2. Paracetamol ¾ tab / 4 j kp demam > 37,5
3. Inj Paracetamol 260mg / 4 j kp demam > 38,5
4. Beri pencahar jika tren trombosit naik
Tanggal SOAP
Selasa, S/ Ibu pasien mengatakan demam (-), nyer kepala (-), Nafsu makan mulai
membaik, BAB (+) 1x, tidak cair/lembek, tidak hitam. BAK normal.
28-1-20
O/Vital sign:
KU : Sedang, CM
HR: 83
RR: 24
T : 36.6
TD: 100/60
BB : 26
Kepala: Normocephal, edema palpebra (-/-) gusi berdarah (-), tifoid tongue
(-), faring hiperemis (-), tonsil T1-T1,
Thorax: Paru : SDV (+/+) tidak menurun, Rh (-/-), Whz (-/-), Cor : BJ I/II
reguler
Abdomen: Supel, peristaltik (+), asites (-), hepatomegali (-)
Ekstemitas: Akral dingin (-), CRT <2detik, Udem (-/-), peteckie (-)
Laboratorium Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

HEMATOLOGI      
28 Januari 2020
Pukul 08.00 Leukosit 5,8 10^3/uL 4,5 - 13,5
Eritrosit 5,93 H 10^6/uL 3,80 - 5,80
Hemoglobin 12,9 g/dL 10,8 - 15,6
Hematokrit 39,7 % 33 - 45
Index Eritrosit      
MCV 66,9 L fL 69 – 93
MCH 21,8 L Pg 22 – 34
MCHC 32,5 g/dl 32 – 36
Trombosit 72 L 10^3/uL 184 – 488
RDW-CV  14,6 H %  11,5 - 14,5 
PDW 0.00 fL
MPV 0.00 fL
P-LCR 0.00 %
PCT 0.00 %
Tanggal SOAP
Peningkatan Hematokrit
Selasa,
100x(Hematokrit tertinggi – hematokrit terrendah)/hematokrit terendah =
100x(39,7 – 37.3)/37,3 = 6,4%
28-1-20

A/ Febris Hari ke7 e DF


Konstipasi (teratasi)

P/
1. Infus RL 26tpm  makro
2. Paracetamol ¾ tab / 4 j kp demam > 37,5
3. Inj Paracetamol 260mg / 4 j kp demam > 38,5
4. Beri pencahar jika tren trombosit naik

BLPL:
• Paracetamol 300 mg, 3x1 kp demam
• Curcuma syr 1cth, 2x1
perbeda 25/01 26/1 26/1 27/1 27/1 28/1
an 07.30 15.20 07.30 16.00 08.00

hematokr 38,8 39,1 37,3 38 37,6 39,7


it

trombosit 84 48 63 34 34 72

Peningkatan Hematokrit
100x(Hematokrit tertinggi – hematokrit
terrendah)/hematokrit terendah =
100x(39,7 – 37.3)/37,3 = 6,4%
• ANALISIS KASUS
ANAMNESIS DENGUE FEVER
• Demam hari-4, naik turun. Membaik • Demam tinggi mendadak 2-7 hari
dengan paracetamol, namun kembali • Ditambambah min 2 gejala:
tinggi. • Nyeri kepala
• Lemas (+), nyeri kepala (+), Nafsu • Nyeri retroorbita
makan menurun, konstipasi, Tangan dan • Nyeri otot dan tulang
kaki dingin (-), tidak ada tanda • Ruam kulit
perdarahan • Manifestasi perdarahan (jarang)
• Tidak membaik dengan paracetamol dan • Leukopenia
antibiotik PEMERIKSAAN FISIK • IgM atau igG (+)
• Keadaan umum : Sedang • Kebocoran plasma (-)
• Kesadaran : Compos mentis DENGUE HEMORRHAGIC FEVER
• S: 37,6oC (hipertermia)
• Demam tinggi mendadak 2-7 hari
• HR : 125 x/menit
• Terdapat manifestasi perdarahan
• RR : 28 x/menit
• Hepatomegali
• TD: 100/75 mmHg
• SpO2: 98% • Syok
• Tanda perdarahan (-) • Tromobositopenia
• Hepatomegali (-), splenomegali (-) • Kebocoran plasma (+)
• Efusi pleura (-), ascites (-)
TIFOID FEVER
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium darah rutin • Diare / konstipasi
menunjukkan Leukopenia, peningkatan • Muntah
eritrosit, penurunan MCV dan MCH, • Nyeri perut
trombositopenia, monositotis, • Sakit kepala
limfositosis, eosinofilia, peningkatan • Batuk
hematokrit 6,4% • Demam > 7 hari
Seroimunologi Widal menunjukkan S Typhi • Trombositopenia ringan
O titer 1:160, S Para Typhi AO dan BO 1:80 • Seroimunologi widal > 200

Anda mungkin juga menyukai