Anda di halaman 1dari 26

UJIAN KASUS

LIMFADENITIS SUSPEK TB DAN EPILEPSI PADA ANAK USIA 13 TAHUN 8 BULAN

Diajukan untuk memenuhi Persyaratan Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pembimbing :

dr. Elvia Maryani, Sp.A., M.Sc

Disusun Oleh :

Tetana Ary Subhan, S.Ked

J510181128

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK

RSUD IR. SOEKARNO KABUPATEN SUKOHARJO

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2020
UNIT PENYAKIT ANAK

LEMBAR PENGESAHAN

UJIAN KASUS

LIMFADENITIS SUSPEK TB DAN EPILEPSI PADA ANAK USIA 13 TAHUN 8 BULAN

Oleh :

Tetana Ary Subhan J510181128

Telah disetujui dan disahkan oleh Bagian Program Pendidikan Profesi Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Surakarta

Pembimbing :
dr. Elvia Maryani, Sp.A., M.Sc (…………………………….)

Dipresentasikan dihadapan :
dr. Elvia Maryani, Sp.A., M.Sc (…………………………….)
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 0 0 4 2 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

Nama : An. SEC Ruang : Edelweis 3.1


ANAMNESIS
Umur : 13 tahun 8 bulan Kelas :3

Nama lengkap : An. SEC Jenis Kelamin : Perempuan


Tempat dan tanggal lahir : 24/01/2007 Umur : 13 tahun 8 bulan
Nama Ayah : Tn. x Pendidikan Ayah : SMA
Pekerjaan Ayah : Wiraswasta Umur : 49 tahun
Nama Ibu : Ny. X Pendidikan Ibu : SMA
Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga Umur : 47 tahun
Alamat : Tegalmulyo, Puron Bulu Diagnosis Masuk : Limfadenitis Suspek TB
dan Epilepsi
Masuk RS tanggal : 14 Oktober 2020

Dokter yang merawat : dr. Elvia Maryani, Sp.A., M.Sc Ko Asisten : Tetana Ary Subhan
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 0 0 4 2 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK


Tanggal : 15 Oktober 2020

KELUHAN UTAMA : Benjolan di leher kanan dan kiri

KELUHAN TAMBAHAN : Kejang


1. Riwayat Penyakit Sekarang
± 3 MINGGU SMRS

Pasien mengeluh adanya benjolan di leher kanan, ukuran ± 1 x 1 cm, kenyal, tidak nyeri,
tidak berbenjol-benjol dan dapat digerakkan. Keluhan demam (-), batuk (-), pilek (-), diare (-), dan
trauma kepala (-). Ibu pasien tidak memeriksakan keluhan anaknya tersebut.
6 HARI SMRS

Ibu pasien membawa anaknya periksa ke poli anak RSUD Ir. Soekarno dengan keluhan benjolan di
leher kanan anaknya nyeri, ukuran semakin besar, kemerahan, kenyal, tidak berbenjol-benjol dan dapat
digerakkan dan muncul benjolan pada leher sebelah kiri dengan ukuran lebih kecil dibandingkan yang
kanan, kemerahan, kenyal, nyeri, tidak berbenjol dan dapat digerakkan. Keluhan demam (-), batuk (-),
pilek (-), diare (-), dan trauma kepala (-). Dilakukan pemeriksaan rontgen thorax dengan hasil gambaran
TB paru dan dilakukan pemeriksaan mantoux tes hasilnya dibaca pada kontrol berikutnya. Pasien diberi
antalgin tablet diminum 3 x sehari.
4 HARI SMRS

Ibu pasien membawa anaknya periksa ke poli anak RSUD Ir. Soekarno dengan keluhan kejang,
kejang ± 3 menit, tidak disertai demam, kejang kelojotan dan mata melirik ke atas, setelah kejang pasien
tidak dapat diajak berinteraksi ± 1 jam. Benjolan di leher kanan nyeri, ukuran sama dengan sebelumnya,
kemerahan, kenyal, tidak berbenjol-benjol dan dapat digerakkan dan benjolan pada leher sebelah kiri
dengan ukuran lebih kecil dibandingkan yang kanan, kemerahan, kenyal, nyeri, tidak berbenjol dan dapat
digerakkan. Keluhan demam (-), batuk (-), pilek (-), diare (-), dan trauma kepala (-). Pasien diberi obat
(lupa) tablet diminum 3 x sehari.
Pasien memiliki riwayat kejang, pertama saat umur 8 tahun, disertai demam, kejang 1x durasi 2-3
menit, kejang seluruh tubuh kelojotan dengan mata melotot, setelah kejang pasien tidak dapat diajak
berinteraksi, dibawa ke dokter dan pulang diberi obat untuk demam. Setelahnya pasien sering kejang 1x
atau lebih dalam sebulan dengan atau tanpa disertai demam, kejang biasanya jika pasien kecapekan,
kejang ± 2 menit, kejang kelojotan seluruh tubuh dengan mata melotot, setelah kejang pasien tidak dapat
diajak berinteraksi, dibawa ke dokter dan pulang diberi obat asam valproat 2 x 500 mg diminum rutin dan
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 0 0 4 2 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

pasien berobat rutin dengan diagnosis epilepsi. Hasil pemeriksaan mantoux tes < 5 mm (-). Pasien
menolak rawat inap.
HMRS

Ibu pasien membawa anaknya periksa ke poli anak RSUD Ir. Soekarno untuk memeriksakan
benjolan di leher kanan dan kiri anaknya, benjolan nyeri, ukuran sama dengan sebelumnya, kemerahan,
kenyal, tidak berbenjol-benjol dan dapat digerakkan, benjolan pada leher kiri lebih kecil dibandingkan
yang kanan. Pasien juga mengalami kejang 3 hari SMRS, kejang ± 2 menit, tidak disertai demam, kejang
kelojotan dan mata melirik ke atas, setelah kejang pasien tidak dapat diajak berinteraksi. Pasien memiliki
riwayat penyakit epilepsi dan sedang dalam pengobatan rutin, pasien rutin kontrol.
Keluhan demam (-), batuk (-), pilek (-), diare (-), badan semakin kurus (-) dan trauma kepala (-).
Dilakukan pemeriksaan sputum BTA dengan hasil negatif.

Kesan :

a. Benjolan pada leher kanan dan kiri pasien, ukuran ± 1,5 x 1,5 cm, kemerahan, kenyal, nyeri,
tidak berbenjol-benjol dan dapat digerakkan.
b. Kejang ± 2 menit, tidak disertai demam, kejang kelojotan dan mata melirik ke atas, setelah
kejang pasien tidak dapat diajak berinteraksi. Pasien memiliki riwayat kejang, pertama saat
umur 8 tahun, disertai demam, kejang 1x durasi 2-3 menit, kejang seluruh tubuh kelojotan
dengan mata melotot, setelah kejang pasien tidak dapat diajak berinteraksi. Pasien rutin
kontrol dengan diagnosis epilepsi dan rutin minum obat.
c. Demam (-), batuk (-), pilek (-), diare (-), badan semakin kurus (-) dan trauma kepala (-).
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 0 0 4 2 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

2. Riwayat Penyakit Dahulu


a. Riwayat keluhan serupa (benjolan) : disangkal
b. Riwayat kejang tanpa demam : diakui
c. Riwayat kejang demam : diakui
d. Riwayat benturan kepala : disangkal
e. Riwayat diare : disangkal
f. Riwayat batuk lama : disangkal
g. Riwayat asma : disangkal
h. Riwayat alergi obat dan makanan : disangkal
i. Riwayat ISPA : diakui
Kesan: Terdapat riwayat penyakit sebelumnya yang berhubungan dengan keadaan pasien
sekarang yaitu kejang dan terdapat riwayat penyakit ISPA sebelumnya yang mungkin
berhubungan dengan benjolan pada leher pasien saat ini.

3. Riwayat Penyakit Keluarga


a. Riwayat kejang tanpa demam : disangkal
b. Riwayat kejang demam : disangkal
c. Riwayat epilepsi : disangkal
d. Riwayat TB paru : disangkal
e. Riwayat alergi makanan dan obat : disangkal
f. Riwayat tekanan darah tinggi : disangkal
g. Riwayat kencing manis : disangkal
Kesan: Tidak terdapat riwayat penyakit keluarga yang dapat diturunkan maupun ditularkan
pada pasien.

Pohon Keluarga

49 47

29 28 26 26 22 13
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 0 0 4 2 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

Keterangan:
Laki – laki : Meninggal :

Perempuan : Pasien :

Kesan: Tidak terdapat riwayat penyakit keluarga yang dapat diturunkan maupun ditularkan pada
pasien.

4. Riwayat Pribadi
a. Riwayat kehamilan dan persalinan
1) Riwayat kehamilan ibu pasien
Ibu G4P3A0 hamil saat usia 34 tahun. Ibu mulai memeriksakan kehamilan ketika usia kehamilan 1
bulan ke bidan rutin. Tidak pernah periksa ke dokter kandungan. Saat kontrol ibu mendapat
vitamin dan obat tambah darah yang dihabiskan. Tidak ada riwayat trauma, perdarahan, maupun
infeksi selama kehamilan, tekanan darah ibu dan gula darah selama kontrol normal.
2) Riwayat persalinan ibu pasien
Ibu melahirkan secara normal pada usia kehamilan 38 minggu dibantu oleh bidan. Bayi lahir
berjenis kelamin perempuan, dengan berat badan 2500 gram dengan panjang badan 47 cm dan
lingkar kepala 32 cm. Pada saat lahir bayi langsung menangis dan tidak ditemukan cacat bawaan
saat lahir.
3) Riwayat paska lahir pasien
Bayi perempuan lahir langsung menangis, gerak aktif, warna kulit merah, mendapat ASI pada 1
jam pertama, injeksi Vit K langsung diberikan setelah lahir serta Hb0 beberapa jam kemudian,
BAK dan BAB kurang dari 24 jam. Bayi tidak tampak kuning maupun kebiruan.
Kesan:
 Riwayat ANC kurang baik
 Riwayat persalinan baik
 Riwayat PNC baik
b. Riwayat makan
1 Umur 0 – 6 bulan ASI semau bayi
2 Umur 6 – 8 bulan ASI + Susu formula + MP ASI (bubur susu) 3x1 mangkuk kecil selalu
habis
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 0 0 4 2 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

3 Umur 8 – 10 bulan Susu formula + MP ASI (bubur tim) 3x1 mangkuk kecil selalu habis
4 Umur 10 – 12 bulan Susu formula + nasi tim (nasi,sayur,tahu,tempe,telur,daging,ikan) 3x1
mangkuk kecil selalu habis
5 Umur 1 – 2 tahun Susu formula + makanan rumah tangga
(nasi+sayur+tahu+tempe+telur+ikan/daging+buah) 3x1 piring kecil
selalu habis
6 Umur 2 – 4 tahun Makan makanan rumah tangga
(nasi+sayur+tahu+tempe+telur+ikan/daging+buah) 3x1 piring kecil
selalu habis
7 Umur 4 – 6 tahun Makan makanan rumah tangga
(nasi+sayur+tahu+tempe+telur+ikan/daging+buah) 3x1 piring sedang
selalu habis
8 Umur 6 – sekarang Makan makanan rumah tangga
(nasi+sayur+tahu+tempe+telur+ikan/daging+buah) 3x1 piring besar
selalu habis

Kesan: ASI eksklusif, kualitas dan kuantitas makanan baik, makanan sesuai dengan
usianya.
c. Perekembangan
Motorik Halus Motorik kasar Bahasa Sosial

Melihat sekitar Mengangkat kepala (2 Berkata “aaaah uuuh “ Tersenyum


(1 bulan) bulan) (3bulan) (1bulan)
Meraih benda yang Berguling (4 bulan) Meniru bunyi kata-kata Berusaha mencapai
ada disekitarnya (6 bulan) benda (6 bulan)
(7 bulan)
Menaruh benda di Duduk tanpa Berbicara belum jelas Dadah dengan tangan
tempat (7 bulan) berpegangan (6bulan) (12bulan) (10 bulan)

Mencontoh gambar Melompat (18 bulan) Bicara 6 kata Menggunakan sendok


(18 bulan) (18 bulan ) (14 bulan)

Meniru garis vertikal Melempar bola tangan Menyebut gambar Membuka baju
(24 bulan) ke atas (24 bulan) (24 bulan) (24 bulan)
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 0 0 4 2 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

Menggambar orang 3 Berdiri kaki 1 detik (3 Menyebut 4 gambar Menyebut nama teman
bagian (3 tahun) tahun) (3tahun) (3 tahun)

Mengganbar orang 6 Berdiri 1 kaki 4 detik Menyebut 4 warna Berpakaian tanpa


bagian (4 tahun) (4 tahun) (4 tahun) bantuan (4 tahun)

Mencontoh yang Berjalan tumit ke arah Menghitung 5 kubus Bermain ular tangga
ditunjukkan kaki (5 tahun) (5 tahun) (5 tahun)
(5 tahun)
Mencontoh Berdiri 1 kaki 6 detik Mengartikan 7 kata Mengambil makanan
(6 tahun) (6 tahun) (6 tahun) (6 tahun)

Menulis abjad Belajar mengayuh Membaca bebarapa kata Menceritakan apa


(7 tahun) sepeda sampai satu kalimat. yang dia lakukan
(7 tahun) (7 tahun) seharian (7 tahun)
Membuat ketrampilan Naik sepeda mandiri Sudah mulai lancar Mempunyai beberapa
dari tanah liat (8 tahun) membaca (8 tahun) teman akrab di sekolah
(8 tahun) (8 tahun)
Membuat berbagai Bermain bola Membaca puisi didepan Belajar menyampaikan
macam bentuk dari (9 tahun) kelas (9 tahun) pendapat ke teman
kertas (8 tahun) satu kelasnya. (9
tahun)

Kepandaian

- Umur 5 tahun : masuk Taman Kanak-kanak


- Umur 6 tahun : masuk kelas 1 SD
- Umur 7 tahun : kelas 2 SD
- Umur 8 tahun : kelas 3 SD
- Umur 9 tahun : kelas 4 SD
- Umur 10 tahun : kelas 5 SD
- Umur 11 tahun : kelas 6 SD
- Umur 12 tahun : masuk SMP kelas 1
- Umur 13 tahun : kelas 2 SMP
Kesan: Perkembangan dan kepandaian sesuai dengan usia.
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 0 0 4 2 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

d. Vaksinasi
Jenis Usia Tempat Ulangan
Hepatitis B 4 kali 0, 2, 3, 4 bulan Bidan, Posyandu
BCG 1 kali 1 bulan Posyandu
DPT 3 kali 2, 3, 4 bulan Posyandu
Polio 4 kali 0, 2, 3, 4 bulan Bidan, Posyandu
Campak 1 kali 9 bulan Posyandu
MR - - -
DT 1 kali 6 tahun Sekolah
Td 1 kali 7 tahun Sekolah

Kesan: Vaksinasi dasar dinyatakan belum lengkap sesuai jadwal PPI

e. Sosial ekonomi, lingkungan, dan personal hygiene


1) Sosial ekonomi
Ayah dan ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan penghasilan sebulan ± Rp 3.000.000
sebulan. Penghasilan selama sebulan dirasakan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
2) Lingkungan
Pasien tinggal dirumah bersama orang tua. Rumah dengan 3 kamar tidur, 2 kamar mandi, 1 dapur.
Dinding rumah menggunakan batu bata, beratapkan genteng, dan berlantai ubin. Ventilasi dan
pencahayaan cukup. Air yang digunakan mandi dan mencuci pakaian yaitu air sumur. Bak
penampung air dikuras tiap minggu. Air yang digunakan untuk minum adalah air isi ulang. Air
dirumah yang digunakan jernih, tidak berasa dan tidak berbau. Sampah dibuang dikumpulkan di
tempat sampah di depan rumah dan diambil setiap hari oleh petugas. Disekitar rumah tidak
terdapat genangan air. Tidak ada yang merokok di sekitar lingkungan pasien.
3) Personal hygiene
Sehari-hari ibu memasak sendiri makanan rumah tangga. Ibu selalu mencuci tangan sebelum
memasak. Pasien mandi dan ganti baju 2x sehari, mencuci tangan setelah BAK dan BAB,
mencuci tangan sebelum makan.
Kesan: Sosial ekonomi menengah, lingkungan baik, personal hygiene baik.
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 0 0 4 2 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

f. Anamnesis system
1) Serebrospinal : Demam (-), nyeri kepala (-), kejang (+), penurunan kesadaran (+)
2) Kardiopulmoner : Kulit kebiruan (-), kuku-kuku jari berwarna biru (-), keringat dingin (-)
3) Respiratorius : Batuk (-), pilek (-), sesak (-)
4) Gastrointestinal : BAB Cair (-), nyeri perut (-), mual (-), muntah (-), kembung (-),
konstipasi (-), nafsu makan turun (-)
5) Uroanogenital : BAK (+) warna kuning jernih, nyeri BAK (-)
6) Intergumentum : Pucat (-), ruam kulit (-), benjolan pada leher (+) kanan & kiri
7) Musculoskeletal : Ekstemitas tak normal (-), nyeri otot (-), lemas (-), nyeri sendi (-), akral
dingin (-)
Kesan: Didapatkan gangguan pada sistem serebrospinal dan integumentum.

5. Kesan Umum
a. Keadaan umum: Sedang
b. Kesadaran : Compos mentis
c. Tekanan Darah : 110/80 mmHg
d. Suhu badan : 36.9oC
e. Nadi : 92 x/menit
f. Pernapasan : 22 x/menit
g. SpO2 : 100%
Kesan: Keadaan umum sedang dan compos mentis. vital sign dalam batas normal.

6. Status Gizi
a. BB : 53 kg
b. TB : 157 cm
c. BMI = BB (kg)/TB (m)2 = kg/m2
BMI = 53/(1,57)2
BMI= 21,5

d. Indikator Pertumbuhan
• BB//U : Nilai z score 0,37, Berada di antara +2 SD sampai Median (Normal)
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 0 0 4 2 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

TB Pasien = 157 cm

BB Pasien = 53 kg

Usia Pasien = 13 tahun 8 bulan

BB Aktual
x 100 %
BB Ideal
53
x 100 % = 110,4 % (normal)
48

 TB//U : Nilai z score - 0,29, Berada di antara -2 SD sampai Median (Normal)


FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 0 0 4 2 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

 BMI//U : Nilai z score 0,72, Berada di antara Median sampai dengan +1 SD (Normal)
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 0 0 4 2 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

Kesan: Status gizi baik.

7. Pemeriksaan Fisik

Warna sawo matang, pucat (-), petekie (-), purpura (-), lesi
a. Kulit : hiperpigmentasi (-), ikterik (-), sianosis (-) pioderma (-).

Pembesaran KGB (+) colli dextra (± 1,5x1,5cm, tidak nyeri, kenyal,


b. Kelenjar limfe : licin, mobile) dan sinistra (± 1x1cm, tidak nyeri, kenyal, licin, mobile)

c. Otot : Nyeri otot (-), atropi (-)

d. Tulang : Deformitas tulang (-)

e. Sendi :
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 0 0 4 2 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

Nyeri sendi (-) terutama saat digerakkan, bengkak (-), gerakan terbatas
(-)

Kesan: Terdapat pembesaran kelenjar limfe. Kulit, otot, tulang, dan sendi dalam batas normal

8. Pemeriksaan Khusus
a. Kepala : Normocephal, rambut hitam tidak mudah dicabut
1) Mata : CA (-/-), SI (-/-), pupil isokor, reflex pupil +/+
2) Hidung : Sekret (-), epistaksis (-)
3) Telinga : Sekret (-), hiperemis (-)
4) Mulut : Mukosa bibir kering (-), gigi berlubang (-), faring hiperemis (-), tonsil T1-T1
5) Gigi : Garies (-)
54321 12345
54321 12345

b. Leher : Terdapat pembesaran limfonodi leher dextra (± 1,5x1,5cm, tidak nyeri, kenyal, licin,
mobile) dan sinistra (± 1x1cm, tidak nyeri, kenyal, licin, mobile), tidak teraba massa abnormal.
Kesan : Terdapat pembesaran limfonodi leher. Kepala, mata, hidung, dan mulut dalam batas
normal

c. Thoraks : Simetris, retraksi (-), ketinggalan gerak (-), fremitus simetris


d. Jantung
1) Inspeksi : Ictus cordis tak tampak
2) Palpasi : Ictus cordis tidak kuat angkat
3) Perkusi :
a) Kanan atas : SIC II Linea Parasternalis Dextra
b) Kanan bawah : SIC IV Linea Parasternalis Dextra
c) Kiri atas : SIC II Linea Parasternalis Sinistra
d) Kiri bawah : SIC V Linea Midclavicularis Sinistra
4) Auskultasi : Suara jantung I/II interval regular, bising jantung (-).
Kesan: Pemeriksaan jantung dalam batas normal.
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 0 0 4 2 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

e. Paru
Kanan DEPAN Kiri
Simetris (+), retraksi (-) Inspeksi Simetris (+), retraksi (-)
Ketinggalan gerak (-), Palpasi Ketinggalan gerak (-),
fremitus kanan kiri sama (+) fremitus kanan kiri sama (+)
Sonor Perkusi Sonor
SDV (+) tidak menurun, Auskultasi SDV (+) tidak menurun,
Ronkhi (-),wheezing (-) Ronkhi (-),wheezing (-)

Kanan BELAKANG Kiri


Simetris (+) Inspeksi Simetris (+)
Ketinggalan gerak (-), Palpasi Ketinggalan gerak (-),
fremitus kanan kiri sama (+) fremitus kanan kiri sama (+)
Sonor Perkusi Sonor
SDV (+) tidak menurun, Auskultasi SDV (+) tidak menurun,
Ronkhi (-), wheezing (-) Ronkhi (-), wheezing (-)

Kesan: Pemeriksaan fisik paru dalam batas normal.

f. Abdomen
1) Inspeksi : Distensi (-), sikatrik (-), purpura (-), petekie (-)
2) Auskultasi : Peristaltik (+) normal
3) Perkusi : Timpani (+), pekak beralih (-)
4) Palpasi : Supel, massa abnormal (-), nyeri tekan (-), undulasi (-).
Hati : Hepatomegali (-)
Limpa : Splenomegali (-)

g. Anogenital
Labium mayor et minor dalam batas normal, tanda inflamasi (-), pembesaran kelenjar getah bening
inguinal (-).
Kesan : Pemeriksaan abdomen dan anogenital dalam batas normal.

h. Ekstremitas dan status neurologis


Pucat (-) pada jari-jari tangan dan kaki, kuku sendok (-), edema (-/-), sianosis (-/-),akral dingin
(-/-), petekie (-/-), purpura (-), lesi hiper/hiporpigmentasi (-)
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 0 0 4 2 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

Lengan Tungkai
Dekstra Sinistra Dekstra Sinistra
Gerakan Bebas Bebas Bebas Bebas
Tonus Normal Normal Normal Normal
Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
Clonus Negatif Negatif
Reflek fisiologis Biseps (+), triceps (+) Patella (+), achilles (+)
Reflek patologis Hoffman (-), tromner (-) Babinski (-), chaddock (-), gordon (-)
Meningeal sign Kaku kuduk (-),brudzinski I (-), brudzinski II (-), kernig (-)
Sensibilitas Normal
Kesan: Pemeriksaan ekstremitas dan status neurologis normal.

9. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium darah lengkap 14 Oktober 2020
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan 
HEMATOLOGI
Leukosit 5,9 103/uL 4,5 – 13,0
6
Eritrosit 4,61 10 /uL 3,80 – 5,20
Hemoglobin 9.8 L g/dL 12,8 – 16,8
Hematokrit 32,1 L % 35 – 47
MCV 69,6 L fL 80-100
MCH 21,3 L pg 26-34
MCHC 30,5 L g/dL 32-36
3
Trombosit 348 10 /uL 154-442
DIFF COUNT
Neutrofil 65,7 % 53-75
Limfosit 22,8 L % 25-40
Monosit 8,70 H % 2-8
Eosinofil 2,60 % 2,00-4,00
Basofil 0,20 % 0-1
Rasio N/L 2,9 % <3,13
Kesan : Terdapat penurunan hemoglobin, hematokrit, MCV, MCH, MCHC, dan limfosit.
Terdapat kenaikan monosit, lain-lain dalam batas normal

b. Pemeriksaan Rontgen Thorax 8 Oktober 2020


Cor : Tidak membesar

Pulmo : Corakan bronchovaskuler meningkat

Tampak bercak-bercak kesuraman pada kedua perihiler & paracardial


FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 0 0 4 2 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

Hilus pulmo kanan melebar

Diafragma dan sinus baik

Kesan : Gambaran TB Paru

c. Pemeriksaan Mantoux tes 8 Oktober 2020


Hasil : < 5 mm (-)

Ringkasan

Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang

1. Benjolan di leher kanan dan kiri 1. Keadaan umum sedang dan 1. Laboratorium darah
pasien, benjolan tidak nyeri, compos mentis. Vital sign rutin terdapat penurunan
benjolan pada leher kiri lebih kecil dalam batas normal. hemoglobin, hematokrit,
dibandingkan yang kanan. 2. Status gizi baik MCV, MCH, MCHC,
2. Kejang, tidak disertai demam, 2-3 3. Kelenjar limfe leher dan limfosit. Terdapat
menit, kejang kelojotan dan mata membesar kanan : ± 1,5 x 1,5 kenaikan monosit, lain-
melirik ke atas, setelah kejang cm, konsistensi kenyal, lain dalam batas normal.
pasien tidak dapat diajak permukaan licin dan dapat 2. Rontgen thorax
berinteraksi. digerakkan; kiri : ± 1 x 1 cm, didapatkan gambaran
3. Pasien memiliki riwayat penyakit konsistensi kenyal, TB paru
epilepsi dan sedang dalam permukaan licin dan dapat 3. Mantoux tes hasil < 5
pengobatan rutin, pasien rutin digerakkan. Kulit, otot, mm (-)
kontrol. tulang, dan sendi dalam batas
4. Demam (-), batuk (-), pilek (-), normal
diare (-), BB turun (-) dan trauma 4. Kepala, mata, hidung, dan
kepala (-). mulut dalam batas normal
5. Tidak terdapat riwayat penyakit 5. Pemeriksaan jantung dalam
sebelumnya yang berhubungan batas normal
dengan benjolan pada pasien 6. Pemeriksaan fisik paru dalam
sekarang. Terdapat riwayat batas normal
penyakit sebelumnya yang 7. Pemeriksaan abdomen dan
berhubungan dengan kejang pada anogenital dalam batas
pasien sekarang. normal.
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 0 0 4 2 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

6. Tidak terdapat riwayat penyakit 8. Pemeriksaan ekstremitas dan


keluarga yang dapat diturunkan status neurologis normal.
maupun ditularkan pada pasien.
7. Riwayat ANC kurang baik,
persalinan, dan PNC baik.
8. ASI eksklusif, kualitas dan
kuantitas makanan baik, makanan
sesuai dengan usianya.
9. Perkembangan dan kepandaian
sesuai dengan usia.
10. Vaksinasi dasar dinyatakan belum
lengkap sesuai jadwal PPI.
11. Sosial ekonomi menengah,
lingkungan baik, personal hygiene
baik.
12. Didapatkan gangguan pada sistem
serebrospinal dan integumentum.

Daftar masalah (aktif dan inaktif)


Aktif:
1. Anamnesis :
a. Benjolan pada leher kanan : tidak nyeri, kenyal, dan dapat digerakkan; kiri : tidak nyeri, kenyal, dan
dapat digerakkan.
b. Kejang tidak disertai demam, kejang 2-3 menit, kejang kelojotan dan mata melirik ke atas, setelah
kejang pasien tidak dapat diajak berinteraksi.
c. Vaksinasi dasar dinyatakan belum lengkap sesuai jadwal PPI.
d. Didapatkan gangguan pada sistem serebrospinal dan integumentum.
2. Pemeriksaan fisik :
a. Benjolan pada leher kanan : ± 1,5 x 1,5 cm, konsistensi kenyal, permukaan licin dan dapat
digerakkan; kiri : ± 1 x 1 cm, konsistensi kenyal, permukaan licin dan dapat digerakkan.
3. Pemeriksaan penunjang :
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 0 0 4 2 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

a. Laboratorium darah rutin terdapat penurunan hemoglobin, hematokrit, MCV, MCH, MCHC, dan
limfosit. Terdapat kenaikan monosit, lain-lain dalam batas normal.
b. Rontgen thorax didapatkan gambaran TB paru.
c. Mantoux tes hasil < 5 mm (-)

Inaktif:

1. Terdapat riwayat ANC kurang baik.

Kemungkinan penyebab masalah:

1. Limfadenitis colli e.c suspek TB dd bakterial dd viral


2. Epilepsi general tonik klonik belum terkontrol

Rencana pengelolaan

1. Rencana Tindakan
 Observasi tanda-tanda vital (TD, nadi, suhu, frekeuensi pernafasan)
 Observasi benjolan pada leher
 Observasi kejang berulang
2. Rencana penegakan diagnosis
 Pemeriksaan TCM
 Pemeriksaan Biopsi FNAB
 Pemeriksaan EEG
3. Rencana terapi
 Inf. KA-EN 3A 20 tpm makro
Kebutuhan cairan 53 kg = 100 x 10 = 1000
= 50 x 10 = 500
= 25 x 33 = 825
= 2325 ml/hari = 32 tpm
 Inj. Ceftriaxon 1 gr/12 jam
Dosis 30 – 50 mg/kgBB/hari dalam 2 dosis
53(30) – 53(50) = 1590 – 2650 mg/hari = 1000 mg / 12 jam
 Inj. Dexamethasone 5 mg/8 jam
Dosis 0,02 – 0,3 mg/kgBB/hari dalam 3-4 dosis
53(0,02) – 53(0,3) = 1,06 – 15,9 mg/hari = 5 mg / 8 jam
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 0 0 4 2 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

 Inj. Antalgin 500 mg/8 jam k/p demam


Dosis 8 – 16 mg/kgBB/hari dalam 3-4 dosis
53(8) – 53(16) = 424 – 848mg/hari = 500 mg / 8 jam
 Asam valproat 2 x 500 mg
Dosis 15 – 40 mg/kgBB/hari dibagi dalam 2 dosis
53(15) – 53(40) = 795 – 2120 mg/hari = 2 x 500 mg / hari
1 tablet 250mg = 2 x 2 tablet /hari

4. Rencana Edukasi
 Menjelaskan kepada orang tua tentang penyakit pasien dan kemungkinan penyebab benjolan
pada leher dan pemeriksaan lanjutan yang perlu dilakukan.
 Menjelaskan tentang epilepsi dan ibu diminta melaporkan bila anak kejang kembali.
 Menjelaskan mengenai tindakan yang perlu dilakukan bila anak kejang.
 Menjelaskan kepada orang tua pasien mengenai pentingnya menjaga kebersihan.
 Menjelaskan tentang manfaat imunisasi dan memotivasi ibu agar anaknya dilakukan pemberian
imunisasi.

5. Rencana Diet
TB : 157 cm
Usia menurut TB : 13 tahun
BB ideal menurut TB : 45 kg
Kebutuhan kalori
Usia 11-14 tahun = 47 kkal/KgBB
= 47 x 45 (BB ideal) = 2115 kkal/hari
Kebutuhan protein
Usia 11-14 tahun = 1 gr/KgBB
= 1 x 45 (BB ideal) = 45 gr/hari
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 0 0 4 2 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

TB aktual = 157 cm

BB Ideal menururt TB = 45 kg

Usia menururt TB = 13 tahun


FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 0 0 4 2 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

FOLLOW UP

Tanggal SOAP Tatalaksana


15/10/ S/ Benjolan di leher mengecil (+), kejang (-), demam (-), 1. Planning Diagnostik
2020 batuk (-), pilek (-), mual (-), muntah (-), BAB (+), diare (-), a. Pemeriksaan TCM
BAK (+)
2. Planning Terapi
O/ a. Inf KA-EN 3A 20 tpm
KU: Sedang makro
TD : 123/78 mmHg b. Inj. Ceftriaxon 1 gr/12 jam
HR : 108/menit c. Inj. Dexamethasone 5 mg/8
RR : 22 x/menit jam
T : 36.6°C d. Inj. Antalgin 500 mg/8 jam
SpO2 : 98% k/p demam
BB :53 kg e. Asam valproate 2 x 500 mg
Kepala: Normocephal, CA (-/-), SI (-/-), pupil isokor, reflex
pupil (+/+) 3. Planning Observasi
Leher: Benjolan KGB kanan : ± 1,5 x 1,5 cm, tidak nyeri, a. Observasi TTV
kenyal, permukaan licin, mobile; kiri : tidak teraba b. Observasi benjolan leher
Thorax: c. Observasi kejang berulang
Paru : SDV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)
Cor : BJ I/II reguler, bising (-) 4. Planning Edukasi
Abdomen: Datar, bising usus (+), supel, hepatomegali (-), a. Menjelaskan mengenai
splenomegaly (-), nyeri tekan (-) tanda kejang dan lapor bila
Ekstemitas: Akral dingin (-), CRT <2detik, anak kembali kejang
Neurologis: b. Menjelaskan apa yang
Refleks fisiologis: bisep, trisep, patella, achiles (+) harus dilakukan orang tua
Refleks patologis: hoffman (-), tromner (-), babinski (-), bila anak kejang
chaddock (-), gordon (-), openheim (-)
Tanda meningeal: Kaku kuduk (-),brudzinski I (-), brudzinski
II (-), kernig (-)
 DR : Penurunan hemoglobin, hematokrit, MCV, MCH,
MCHC, dan limfosit. Terdapat kenaikan monosit, lain-lain
dalam batas normal.
 BTA : (-)
 Ro. Thorax : TB Paru
 Mantoux tes : (-)

A/
- Limfadenitis colli e.c suspek TB dd bakterial dd viral
- Epilepsi general tonik klonik belum terkontrol
- Imunisasi belum lengkap
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 0 0 4 2 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

Tanggal SOAP Tatalaksana


16/10/ S/ Benjolan di leher mengecil (+), kejang (-), demam (-), 5. Planning Diagnostik
2020 batuk (-), pilek (-), mual (-), muntah (-), BAB (+), diare (-), a. Pemeriksaan TCM
BAK (+)
6. Planning Terapi
O/ a. Inf. KA-EN 3A 20 tpm
KU: Sedang makro
TD : 113/73 mmHg b. Inj. Ceftriaxon 1 gr/12 jam
HR : 92/menit c. Inj. Dexamethasone 5 mg/8
RR : 20 x/menit jam
T : 37.0°C d. Inj. Antalgin 500 mg/8 jam
SpO2 : 98% k/p demam
BB :53 kg e. Asam valproate 2 x 500 mg
Kepala: Normocephal, CA (-/-), SI (-/-), pupil isokor, reflex
pupil (+/+) 7. Planning Observasi
Leher: Benjolan KGB kanan : ± 1 x 1 cm, tidak nyeri, kenyal, a. Observasi TTV
permukaan licin, mobile; kiri : tidak teraba b. Observasi benjolan leher
Thorax: c. Observasi kejang berulang
Paru : SDV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)
Cor : BJ I/II reguler, bising (-) 8. Planning Edukasi
Abdomen: Datar, bising usus (+), supel, hepatomegali (-), a. Menjelaskan mengenai
splenomegaly (-), nyeri tekan (-) tanda kejang dan lapor bila
Ekstemitas: Akral dingin (-), CRT <2detik, anak kembali kejang
Neurologis: b. Menjelaskan apa yang
Refleks fisiologis: bisep, trisep, patella, achiles (+) harus dilakukan orang tua
Refleks patologis: hoffman (-), tromner (-), babinski (-), bila anak kejang
chaddock (-), gordon (-), openheim (-)
Tanda meningeal: Kaku kuduk (-),brudzinski I (-), brudzinski
II (-), kernig (-)
 DR : Penurunan hemoglobin, hematokrit, MCV, MCH,
MCHC, dan limfosit. Terdapat kenaikan monosit, lain-lain
dalam batas normal.
 BTA : (-)
 Ro. Thorax : TB Paru
 Mantoux tes : (-)

A/
- Limfadenitis colli e.c suspek TB dd bakterial dd viral
- Epilepsi general tonik klonik belum terkontrol
- Imunisasi belum lengkap
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 0 0 4 2 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

ANALISIS KASUS

ANAMNESIS: PEMERIKSAAN FISIK:


 KU sedang, CM, vital sign
 Benjolan pada leher dalam batas normal
kanan : 1,5 x 1,5 cm,  Benjolan pada leher kanan : 1,5
tidak nyeri, kenyal, x 1,5 cm, tidak nyeri, kenyal,
Limfadenitis e.c
dan dapat digerakkan; dan dapat digerakkan; kiri : 1 x
kiri : 1 x 1 cm, tidak suspek TB
1 cm, tidak nyeri, kenyal, dan
nyeri, kenyal, dan dd Bakterial
dapat digerakkan.
dapat digerakkan. dd Viral  Pemeriksaan neurologis
 Demam (-), batuk (-), meliputi reflex fisiologis (+),
pilek (-), diare (-), BB reflex patologis (-), tanda
turun (-) dan trauma Epilepsi
meningeal (-)
kepala (-).
 Kejang tidak disertai
demam, kejang 2-3 PEMERIKSAAN
menit, kejang PENUNJANG
kelojotan dan mata
melirik ke atas, o Darah rutin : penurunan
setelah kejang pasien hemoglobin, hematokrit,
tidak dapat diajak
MCV, MCH, MCHC, dan
berinteraksi
 Pasien memiliki riwayat limfosit. Terdapat kenaikan
penyakit epilepsi dan monosit, lain-lain dalam batas
sedang dalam normal.
pengobatan rutin, o Rontgen Thorax : Gambaran
pasien rutin kontrol. TB Paru
a. Inf. KA-EN 3A 20 tpm
makro
b. Inj. Ceftriaxon 1 gr/12 jam PLANNING DIAGNOSTIK
c. Inj. Dexamethasone 5 mg/8
jam  Pemeriksaan TCM
d. Inj. Antalgin 500 mg/8 jam  Pemeriksaan Biopsi
k/p demam  Pemeriksaan EEG
e. Asam valproate 2 x 500 mg

Imunisasi Dasar Memotivasi ibu agar anaknya


Imunisasi MR (-)
Belum Lengkap dilakukan pemberian imunisasi
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 0 0 4 2 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

UNIT PENYAKIT ANAK

Nama dan tanda tangan Co-Ass

Tetana Ary Subhan, S.Ked

Diperiksa Dan Disahkan Oleh Diperiksa Oleh


Supervisor Dari Pavilion / Ruangan Dokter Pavilion/ Ruangan
Tanggal . . . Oktober 2020 Jam…. Tanggal . . . Oktober 2020 Jam….
Tanda Tangan, Tanda Tangan,

( ………………………………..) (dr. Elvia Maryani, Sp.A, M.Sc)

Anda mungkin juga menyukai