Pembimbing :
Disusun Oleh :
J510181128
FAKULTAS KEDOKTERAN
2020
UNIT PENYAKIT ANAK
LEMBAR PENGESAHAN
UJIAN KASUS
Oleh :
Telah disetujui dan disahkan oleh Bagian Program Pendidikan Profesi Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Pembimbing :
dr. Elvia Maryani, Sp.A., M.Sc (…………………………….)
Dipresentasikan dihadapan :
dr. Elvia Maryani, Sp.A., M.Sc (…………………………….)
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 0 0 4 2 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
Dokter yang merawat : dr. Elvia Maryani, Sp.A., M.Sc Ko Asisten : Tetana Ary Subhan
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 0 0 4 2 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
Pasien mengeluh adanya benjolan di leher kanan, ukuran ± 1 x 1 cm, kenyal, tidak nyeri,
tidak berbenjol-benjol dan dapat digerakkan. Keluhan demam (-), batuk (-), pilek (-), diare (-), dan
trauma kepala (-). Ibu pasien tidak memeriksakan keluhan anaknya tersebut.
6 HARI SMRS
Ibu pasien membawa anaknya periksa ke poli anak RSUD Ir. Soekarno dengan keluhan benjolan di
leher kanan anaknya nyeri, ukuran semakin besar, kemerahan, kenyal, tidak berbenjol-benjol dan dapat
digerakkan dan muncul benjolan pada leher sebelah kiri dengan ukuran lebih kecil dibandingkan yang
kanan, kemerahan, kenyal, nyeri, tidak berbenjol dan dapat digerakkan. Keluhan demam (-), batuk (-),
pilek (-), diare (-), dan trauma kepala (-). Dilakukan pemeriksaan rontgen thorax dengan hasil gambaran
TB paru dan dilakukan pemeriksaan mantoux tes hasilnya dibaca pada kontrol berikutnya. Pasien diberi
antalgin tablet diminum 3 x sehari.
4 HARI SMRS
Ibu pasien membawa anaknya periksa ke poli anak RSUD Ir. Soekarno dengan keluhan kejang,
kejang ± 3 menit, tidak disertai demam, kejang kelojotan dan mata melirik ke atas, setelah kejang pasien
tidak dapat diajak berinteraksi ± 1 jam. Benjolan di leher kanan nyeri, ukuran sama dengan sebelumnya,
kemerahan, kenyal, tidak berbenjol-benjol dan dapat digerakkan dan benjolan pada leher sebelah kiri
dengan ukuran lebih kecil dibandingkan yang kanan, kemerahan, kenyal, nyeri, tidak berbenjol dan dapat
digerakkan. Keluhan demam (-), batuk (-), pilek (-), diare (-), dan trauma kepala (-). Pasien diberi obat
(lupa) tablet diminum 3 x sehari.
Pasien memiliki riwayat kejang, pertama saat umur 8 tahun, disertai demam, kejang 1x durasi 2-3
menit, kejang seluruh tubuh kelojotan dengan mata melotot, setelah kejang pasien tidak dapat diajak
berinteraksi, dibawa ke dokter dan pulang diberi obat untuk demam. Setelahnya pasien sering kejang 1x
atau lebih dalam sebulan dengan atau tanpa disertai demam, kejang biasanya jika pasien kecapekan,
kejang ± 2 menit, kejang kelojotan seluruh tubuh dengan mata melotot, setelah kejang pasien tidak dapat
diajak berinteraksi, dibawa ke dokter dan pulang diberi obat asam valproat 2 x 500 mg diminum rutin dan
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 0 0 4 2 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
pasien berobat rutin dengan diagnosis epilepsi. Hasil pemeriksaan mantoux tes < 5 mm (-). Pasien
menolak rawat inap.
HMRS
Ibu pasien membawa anaknya periksa ke poli anak RSUD Ir. Soekarno untuk memeriksakan
benjolan di leher kanan dan kiri anaknya, benjolan nyeri, ukuran sama dengan sebelumnya, kemerahan,
kenyal, tidak berbenjol-benjol dan dapat digerakkan, benjolan pada leher kiri lebih kecil dibandingkan
yang kanan. Pasien juga mengalami kejang 3 hari SMRS, kejang ± 2 menit, tidak disertai demam, kejang
kelojotan dan mata melirik ke atas, setelah kejang pasien tidak dapat diajak berinteraksi. Pasien memiliki
riwayat penyakit epilepsi dan sedang dalam pengobatan rutin, pasien rutin kontrol.
Keluhan demam (-), batuk (-), pilek (-), diare (-), badan semakin kurus (-) dan trauma kepala (-).
Dilakukan pemeriksaan sputum BTA dengan hasil negatif.
Kesan :
a. Benjolan pada leher kanan dan kiri pasien, ukuran ± 1,5 x 1,5 cm, kemerahan, kenyal, nyeri,
tidak berbenjol-benjol dan dapat digerakkan.
b. Kejang ± 2 menit, tidak disertai demam, kejang kelojotan dan mata melirik ke atas, setelah
kejang pasien tidak dapat diajak berinteraksi. Pasien memiliki riwayat kejang, pertama saat
umur 8 tahun, disertai demam, kejang 1x durasi 2-3 menit, kejang seluruh tubuh kelojotan
dengan mata melotot, setelah kejang pasien tidak dapat diajak berinteraksi. Pasien rutin
kontrol dengan diagnosis epilepsi dan rutin minum obat.
c. Demam (-), batuk (-), pilek (-), diare (-), badan semakin kurus (-) dan trauma kepala (-).
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 0 0 4 2 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
Pohon Keluarga
49 47
29 28 26 26 22 13
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 0 0 4 2 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
Keterangan:
Laki – laki : Meninggal :
Perempuan : Pasien :
Kesan: Tidak terdapat riwayat penyakit keluarga yang dapat diturunkan maupun ditularkan pada
pasien.
4. Riwayat Pribadi
a. Riwayat kehamilan dan persalinan
1) Riwayat kehamilan ibu pasien
Ibu G4P3A0 hamil saat usia 34 tahun. Ibu mulai memeriksakan kehamilan ketika usia kehamilan 1
bulan ke bidan rutin. Tidak pernah periksa ke dokter kandungan. Saat kontrol ibu mendapat
vitamin dan obat tambah darah yang dihabiskan. Tidak ada riwayat trauma, perdarahan, maupun
infeksi selama kehamilan, tekanan darah ibu dan gula darah selama kontrol normal.
2) Riwayat persalinan ibu pasien
Ibu melahirkan secara normal pada usia kehamilan 38 minggu dibantu oleh bidan. Bayi lahir
berjenis kelamin perempuan, dengan berat badan 2500 gram dengan panjang badan 47 cm dan
lingkar kepala 32 cm. Pada saat lahir bayi langsung menangis dan tidak ditemukan cacat bawaan
saat lahir.
3) Riwayat paska lahir pasien
Bayi perempuan lahir langsung menangis, gerak aktif, warna kulit merah, mendapat ASI pada 1
jam pertama, injeksi Vit K langsung diberikan setelah lahir serta Hb0 beberapa jam kemudian,
BAK dan BAB kurang dari 24 jam. Bayi tidak tampak kuning maupun kebiruan.
Kesan:
Riwayat ANC kurang baik
Riwayat persalinan baik
Riwayat PNC baik
b. Riwayat makan
1 Umur 0 – 6 bulan ASI semau bayi
2 Umur 6 – 8 bulan ASI + Susu formula + MP ASI (bubur susu) 3x1 mangkuk kecil selalu
habis
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 0 0 4 2 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
3 Umur 8 – 10 bulan Susu formula + MP ASI (bubur tim) 3x1 mangkuk kecil selalu habis
4 Umur 10 – 12 bulan Susu formula + nasi tim (nasi,sayur,tahu,tempe,telur,daging,ikan) 3x1
mangkuk kecil selalu habis
5 Umur 1 – 2 tahun Susu formula + makanan rumah tangga
(nasi+sayur+tahu+tempe+telur+ikan/daging+buah) 3x1 piring kecil
selalu habis
6 Umur 2 – 4 tahun Makan makanan rumah tangga
(nasi+sayur+tahu+tempe+telur+ikan/daging+buah) 3x1 piring kecil
selalu habis
7 Umur 4 – 6 tahun Makan makanan rumah tangga
(nasi+sayur+tahu+tempe+telur+ikan/daging+buah) 3x1 piring sedang
selalu habis
8 Umur 6 – sekarang Makan makanan rumah tangga
(nasi+sayur+tahu+tempe+telur+ikan/daging+buah) 3x1 piring besar
selalu habis
Kesan: ASI eksklusif, kualitas dan kuantitas makanan baik, makanan sesuai dengan
usianya.
c. Perekembangan
Motorik Halus Motorik kasar Bahasa Sosial
Meniru garis vertikal Melempar bola tangan Menyebut gambar Membuka baju
(24 bulan) ke atas (24 bulan) (24 bulan) (24 bulan)
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 0 0 4 2 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
Menggambar orang 3 Berdiri kaki 1 detik (3 Menyebut 4 gambar Menyebut nama teman
bagian (3 tahun) tahun) (3tahun) (3 tahun)
Mencontoh yang Berjalan tumit ke arah Menghitung 5 kubus Bermain ular tangga
ditunjukkan kaki (5 tahun) (5 tahun) (5 tahun)
(5 tahun)
Mencontoh Berdiri 1 kaki 6 detik Mengartikan 7 kata Mengambil makanan
(6 tahun) (6 tahun) (6 tahun) (6 tahun)
Kepandaian
d. Vaksinasi
Jenis Usia Tempat Ulangan
Hepatitis B 4 kali 0, 2, 3, 4 bulan Bidan, Posyandu
BCG 1 kali 1 bulan Posyandu
DPT 3 kali 2, 3, 4 bulan Posyandu
Polio 4 kali 0, 2, 3, 4 bulan Bidan, Posyandu
Campak 1 kali 9 bulan Posyandu
MR - - -
DT 1 kali 6 tahun Sekolah
Td 1 kali 7 tahun Sekolah
f. Anamnesis system
1) Serebrospinal : Demam (-), nyeri kepala (-), kejang (+), penurunan kesadaran (+)
2) Kardiopulmoner : Kulit kebiruan (-), kuku-kuku jari berwarna biru (-), keringat dingin (-)
3) Respiratorius : Batuk (-), pilek (-), sesak (-)
4) Gastrointestinal : BAB Cair (-), nyeri perut (-), mual (-), muntah (-), kembung (-),
konstipasi (-), nafsu makan turun (-)
5) Uroanogenital : BAK (+) warna kuning jernih, nyeri BAK (-)
6) Intergumentum : Pucat (-), ruam kulit (-), benjolan pada leher (+) kanan & kiri
7) Musculoskeletal : Ekstemitas tak normal (-), nyeri otot (-), lemas (-), nyeri sendi (-), akral
dingin (-)
Kesan: Didapatkan gangguan pada sistem serebrospinal dan integumentum.
5. Kesan Umum
a. Keadaan umum: Sedang
b. Kesadaran : Compos mentis
c. Tekanan Darah : 110/80 mmHg
d. Suhu badan : 36.9oC
e. Nadi : 92 x/menit
f. Pernapasan : 22 x/menit
g. SpO2 : 100%
Kesan: Keadaan umum sedang dan compos mentis. vital sign dalam batas normal.
6. Status Gizi
a. BB : 53 kg
b. TB : 157 cm
c. BMI = BB (kg)/TB (m)2 = kg/m2
BMI = 53/(1,57)2
BMI= 21,5
d. Indikator Pertumbuhan
• BB//U : Nilai z score 0,37, Berada di antara +2 SD sampai Median (Normal)
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 0 0 4 2 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
TB Pasien = 157 cm
BB Pasien = 53 kg
BB Aktual
x 100 %
BB Ideal
53
x 100 % = 110,4 % (normal)
48
BMI//U : Nilai z score 0,72, Berada di antara Median sampai dengan +1 SD (Normal)
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 0 0 4 2 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
7. Pemeriksaan Fisik
Warna sawo matang, pucat (-), petekie (-), purpura (-), lesi
a. Kulit : hiperpigmentasi (-), ikterik (-), sianosis (-) pioderma (-).
e. Sendi :
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 0 0 4 2 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
Nyeri sendi (-) terutama saat digerakkan, bengkak (-), gerakan terbatas
(-)
Kesan: Terdapat pembesaran kelenjar limfe. Kulit, otot, tulang, dan sendi dalam batas normal
8. Pemeriksaan Khusus
a. Kepala : Normocephal, rambut hitam tidak mudah dicabut
1) Mata : CA (-/-), SI (-/-), pupil isokor, reflex pupil +/+
2) Hidung : Sekret (-), epistaksis (-)
3) Telinga : Sekret (-), hiperemis (-)
4) Mulut : Mukosa bibir kering (-), gigi berlubang (-), faring hiperemis (-), tonsil T1-T1
5) Gigi : Garies (-)
54321 12345
54321 12345
b. Leher : Terdapat pembesaran limfonodi leher dextra (± 1,5x1,5cm, tidak nyeri, kenyal, licin,
mobile) dan sinistra (± 1x1cm, tidak nyeri, kenyal, licin, mobile), tidak teraba massa abnormal.
Kesan : Terdapat pembesaran limfonodi leher. Kepala, mata, hidung, dan mulut dalam batas
normal
e. Paru
Kanan DEPAN Kiri
Simetris (+), retraksi (-) Inspeksi Simetris (+), retraksi (-)
Ketinggalan gerak (-), Palpasi Ketinggalan gerak (-),
fremitus kanan kiri sama (+) fremitus kanan kiri sama (+)
Sonor Perkusi Sonor
SDV (+) tidak menurun, Auskultasi SDV (+) tidak menurun,
Ronkhi (-),wheezing (-) Ronkhi (-),wheezing (-)
f. Abdomen
1) Inspeksi : Distensi (-), sikatrik (-), purpura (-), petekie (-)
2) Auskultasi : Peristaltik (+) normal
3) Perkusi : Timpani (+), pekak beralih (-)
4) Palpasi : Supel, massa abnormal (-), nyeri tekan (-), undulasi (-).
Hati : Hepatomegali (-)
Limpa : Splenomegali (-)
g. Anogenital
Labium mayor et minor dalam batas normal, tanda inflamasi (-), pembesaran kelenjar getah bening
inguinal (-).
Kesan : Pemeriksaan abdomen dan anogenital dalam batas normal.
Lengan Tungkai
Dekstra Sinistra Dekstra Sinistra
Gerakan Bebas Bebas Bebas Bebas
Tonus Normal Normal Normal Normal
Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
Clonus Negatif Negatif
Reflek fisiologis Biseps (+), triceps (+) Patella (+), achilles (+)
Reflek patologis Hoffman (-), tromner (-) Babinski (-), chaddock (-), gordon (-)
Meningeal sign Kaku kuduk (-),brudzinski I (-), brudzinski II (-), kernig (-)
Sensibilitas Normal
Kesan: Pemeriksaan ekstremitas dan status neurologis normal.
9. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium darah lengkap 14 Oktober 2020
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
Leukosit 5,9 103/uL 4,5 – 13,0
6
Eritrosit 4,61 10 /uL 3,80 – 5,20
Hemoglobin 9.8 L g/dL 12,8 – 16,8
Hematokrit 32,1 L % 35 – 47
MCV 69,6 L fL 80-100
MCH 21,3 L pg 26-34
MCHC 30,5 L g/dL 32-36
3
Trombosit 348 10 /uL 154-442
DIFF COUNT
Neutrofil 65,7 % 53-75
Limfosit 22,8 L % 25-40
Monosit 8,70 H % 2-8
Eosinofil 2,60 % 2,00-4,00
Basofil 0,20 % 0-1
Rasio N/L 2,9 % <3,13
Kesan : Terdapat penurunan hemoglobin, hematokrit, MCV, MCH, MCHC, dan limfosit.
Terdapat kenaikan monosit, lain-lain dalam batas normal
Ringkasan
1. Benjolan di leher kanan dan kiri 1. Keadaan umum sedang dan 1. Laboratorium darah
pasien, benjolan tidak nyeri, compos mentis. Vital sign rutin terdapat penurunan
benjolan pada leher kiri lebih kecil dalam batas normal. hemoglobin, hematokrit,
dibandingkan yang kanan. 2. Status gizi baik MCV, MCH, MCHC,
2. Kejang, tidak disertai demam, 2-3 3. Kelenjar limfe leher dan limfosit. Terdapat
menit, kejang kelojotan dan mata membesar kanan : ± 1,5 x 1,5 kenaikan monosit, lain-
melirik ke atas, setelah kejang cm, konsistensi kenyal, lain dalam batas normal.
pasien tidak dapat diajak permukaan licin dan dapat 2. Rontgen thorax
berinteraksi. digerakkan; kiri : ± 1 x 1 cm, didapatkan gambaran
3. Pasien memiliki riwayat penyakit konsistensi kenyal, TB paru
epilepsi dan sedang dalam permukaan licin dan dapat 3. Mantoux tes hasil < 5
pengobatan rutin, pasien rutin digerakkan. Kulit, otot, mm (-)
kontrol. tulang, dan sendi dalam batas
4. Demam (-), batuk (-), pilek (-), normal
diare (-), BB turun (-) dan trauma 4. Kepala, mata, hidung, dan
kepala (-). mulut dalam batas normal
5. Tidak terdapat riwayat penyakit 5. Pemeriksaan jantung dalam
sebelumnya yang berhubungan batas normal
dengan benjolan pada pasien 6. Pemeriksaan fisik paru dalam
sekarang. Terdapat riwayat batas normal
penyakit sebelumnya yang 7. Pemeriksaan abdomen dan
berhubungan dengan kejang pada anogenital dalam batas
pasien sekarang. normal.
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 0 0 4 2 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
a. Laboratorium darah rutin terdapat penurunan hemoglobin, hematokrit, MCV, MCH, MCHC, dan
limfosit. Terdapat kenaikan monosit, lain-lain dalam batas normal.
b. Rontgen thorax didapatkan gambaran TB paru.
c. Mantoux tes hasil < 5 mm (-)
Inaktif:
Rencana pengelolaan
1. Rencana Tindakan
Observasi tanda-tanda vital (TD, nadi, suhu, frekeuensi pernafasan)
Observasi benjolan pada leher
Observasi kejang berulang
2. Rencana penegakan diagnosis
Pemeriksaan TCM
Pemeriksaan Biopsi FNAB
Pemeriksaan EEG
3. Rencana terapi
Inf. KA-EN 3A 20 tpm makro
Kebutuhan cairan 53 kg = 100 x 10 = 1000
= 50 x 10 = 500
= 25 x 33 = 825
= 2325 ml/hari = 32 tpm
Inj. Ceftriaxon 1 gr/12 jam
Dosis 30 – 50 mg/kgBB/hari dalam 2 dosis
53(30) – 53(50) = 1590 – 2650 mg/hari = 1000 mg / 12 jam
Inj. Dexamethasone 5 mg/8 jam
Dosis 0,02 – 0,3 mg/kgBB/hari dalam 3-4 dosis
53(0,02) – 53(0,3) = 1,06 – 15,9 mg/hari = 5 mg / 8 jam
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 0 0 4 2 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
4. Rencana Edukasi
Menjelaskan kepada orang tua tentang penyakit pasien dan kemungkinan penyebab benjolan
pada leher dan pemeriksaan lanjutan yang perlu dilakukan.
Menjelaskan tentang epilepsi dan ibu diminta melaporkan bila anak kejang kembali.
Menjelaskan mengenai tindakan yang perlu dilakukan bila anak kejang.
Menjelaskan kepada orang tua pasien mengenai pentingnya menjaga kebersihan.
Menjelaskan tentang manfaat imunisasi dan memotivasi ibu agar anaknya dilakukan pemberian
imunisasi.
5. Rencana Diet
TB : 157 cm
Usia menurut TB : 13 tahun
BB ideal menurut TB : 45 kg
Kebutuhan kalori
Usia 11-14 tahun = 47 kkal/KgBB
= 47 x 45 (BB ideal) = 2115 kkal/hari
Kebutuhan protein
Usia 11-14 tahun = 1 gr/KgBB
= 1 x 45 (BB ideal) = 45 gr/hari
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 0 0 4 2 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
TB aktual = 157 cm
BB Ideal menururt TB = 45 kg
FOLLOW UP
A/
- Limfadenitis colli e.c suspek TB dd bakterial dd viral
- Epilepsi general tonik klonik belum terkontrol
- Imunisasi belum lengkap
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 0 0 4 2 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
A/
- Limfadenitis colli e.c suspek TB dd bakterial dd viral
- Epilepsi general tonik klonik belum terkontrol
- Imunisasi belum lengkap
FAKULTAS KEDOKTERAN NO RM : 0 0 4 2 x x
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
ANALISIS KASUS