Disusun Oleh:
Rosy Syajarotudduroh, S.Ked J510181125
Imtiyas Risna Safitri, S.Ked J510195010
Tika Putri Nuraini, S.Ked J510195018
Ameyliana Setiawan Putri, S.Ked J510195026
Muhammad Irfan Purbayanto, S.Ked J510195036
Pembimbing:
dr. Eva Musdalifah, Sp.A., M.Kes.
Dalam penelitian sebelumnya pada anak usia 11-21 bulan yang dilakukan di dua
negara Eropa.
8
HASIL
Demografis
Sebanyak 1231 partisipan divaksinasi dan 1216 menyelesaikan
penelitian; alasan pengunduran diri dari penelitian diindikasikan
dalam Gambar 2.
Kohort ATP untuk imunogenisitas melibatkan 364 partisipan: 188
pada kelompok Var-HSA dan 176 pada kelompok Var + HSA
(Gambar 2).
Mayoritas partisipan (≥61.6%) merupakan Kaukasia kulit putih.
Karakteristik demografis serupa antar kedua kelompok vaksin
(Tabel 1).
HASIL
Tabel 1. Karakteristik demografis (kohort total).
Kelompok Var-HSA (N = 615) Kelompok Var + HSA (N = 616)
Rerata usia saat vaksinasi pertama (SD), bulan 16.7 (3.3) 16.9 (3.4)
Kelompok Var-HSA, partisipan yang mendapat vaksin varisela yang dihasilkan tanpa HSA (human albumin serum);
Kelompok Var + HSA, partisipan yang mendapat vaksin varisela yang mengandung HSA; N jumlah partisipan pada tiap
kelompok, SD simpangan baku; n (%) jumlah (persentase) partisipan pada tiap kategori.
HASIL
Keamanan dan Reaktogenisitas
Kelompok Var-HSA, partisipan yang mendapat vaksin varisela yang dihasilkan tanpa HSA (human albumin serum);
Kelompok Var + HSA, partisipan yang mendapat vaksin varisela yang mengandung HSA; n (%) jumlah (persentase)
partisipan yang melaporkan gejala minimal satu kali, CI interval kepercayaan; N jumlah partisipan dengan hasil yang
tersedia.
Catatan: Nilai yang ditebalkan mengindikasikan bahwa tujuan primer tercapai (batas atas 95% CI ≤5% untuk perbedaan
antar kelompok dalam insiden demam >39.0oC). Semua perbandingan lain bersifat eksplorasi, tanpa adjustment untuk
multiplisitas; karena itu, hasil harus diinterpretasi dengan hati-hati.
HASIL
Demam apapun (suhu ≥ 38.0 °C) dilaporkan untuk 13.6% anak pada
kelompok Var-HSA setelah tiap dosis dan untuk 15.0% (pascadosis 1)
dan 14.1% (pascadosis 2) pada kelompok Var + HAS. Onset, durasi,
dan luaran kasus demam serupa antara kedua kelompok vaksin (data
tidak ditampilkan).
Pada kelompok Var-HSA, demam ≥38.0°C berhubungan dengan SAE
(bronkitis akut dan nasofaringitis akut, pascadosis 1 dan pneumonia,
pascadosis 2) untuk 0.3% (95% CI: 0.0–1.2) dan 0.2% (95% CI: 0.0–
0.9) anak. Pada kelompok Var + HSA, demam terkait dilaporkan
untuk 0.3% (95% CI: 0.0–1.2) anak setelah tiap dosis, dengan SAE
berupa otitis media akut berat dan bronkitis perburukan, pascadosis 1
dan pseudocroup dan otitis, pascadosis 2. Tidak ada dari kejadian
tersebut dianggap berhubungan kausal dengan vaksinasi oleh peneliti.
HASIL
Imunogenisitas
Pada 43 hari pascadosis 1, serorespon diamati untuk 94.1%
anak pada kelompok Var-HSA dan 98.8% dari anak pada
kelompok Var + HSA. Semua anak memiliki konsentrasi
antibodi anti-VZV ≥50 mIU/mL pascadosis 2.
GMC antibodi sebanding antar kelompok pada kedua waktu
(Tabel 3).
HASIL
Tabel 3. Hasil imunogenisitas pada 43 hari pasca tiap dosis (kohort
according-to-protocol untuk imunogenisitas).
Kelompok Var-HSA Kelompok Var+HSA
N SRR (95% CI), % GMC (95% CI), mIU/mL N SRR (95% GMC (95% CI), mIU/mL
CI), %
Pascadosis 1 185 94.1 (89.6–97.0) 139.9 (126.7–154.5) 168 98.8 (95.8– 146.0 (132.5–160.7)
99.9)
Pascadosis 2 180 100 (98.0–100) 931.8 (841.1–1032.3) 173 100 (97.9– 1102.4 (996.1–1220.2)
100) Group Var-
Kelompok Var-HSA, partisipan yang mendapat vaksin varisela yang dihasilkan tanpa HSA (human albumin serum), Kelompok Var +
HSA, partisipan yang mendapat vaksin varisela yang mengandung HSA, N jumlah partisipan dengan hasil tersedia, SRR tingkat
serorespon, CI interval kepercayaan, GMC geometric mean concentration, IU international unit.
Catatan: Serorespon didefinisikan sebagai konsentrasi antibodi anti-virus varisela zoster pascavaksinasi ≥50 mIU/mL.
DISKUSI
Intervention
• Diberikan vaksin varisela yang tanpa HSA (kelompok Var-HSA) atau vaksin
varisela yang mengandung HSA (kelompok Var + HSA) yang diberikan 2 dosis
pada hari 0 dan 42.
Comparison
Outcome
• Kejadian demam > 39º C setelah pemberian vaksin Var-HSA atau vaksin
Var+HSA