Anda di halaman 1dari 11

Efek Ventilasi mekanik

1. Akibat dari tekanan positif pada rongga thorax, venous return menurun, maka cardiac output
juga menurun.

2. Bila tekanan terlalu tinggi bisa terjadi gangguan oksigenasi.

3. Selain itu bila volume tidal terlalu tinggi yaitu lebih dari 10-12 ml/kg BB dan tekanan lebih
besar dari 40 CmH2O, tidak hanya mempengaruhi cardiac output (curah jantung) tetapi juga
resiko terjadinya pneumothorax.

4. Akibat cardiac output menurun; perfusi ke organ-organ lainpun menurun seperti hepar, ginjal
dengan segala akibatnya.

5. Akibat tekanan positif di rongga thorax darah yang kembali dari otak terhambat sehingga
tekanan intrakranial meningkat.
Komplikasi Ventilasi Mekanik
(Ventilator)
Pada paru Pada sistem kardiovaskuler
• Baro trauma: tension • Hipotensi, menurunya cardiac
pneumothorax, empisema sub output dikarenakan menurunnya
cutis, emboli udara vaskuler. aliran balik vena akibat
• Atelektasis/kolaps alveoli diffuse meningkatnya tekanan intra thorax
• Infeksi paru pada pemberian ventilasi mekanik
• Keracunan oksigen dengan tekanan tinggi.
• Jalan nafas buatan: king-king
(tertekuk), terekstubasi, tersumbat.
• Aspirasi cairan lambung
• Kerusakan jalan nafas bagian atas
Pada sistem saraf pusat Pada sistem gastrointestinal
• Vasokonstriksi cerebral • Distensi lambung, illeus
Terjadi karena penurunan tekanan CO2 • Perdarahan lambung.
arteri
(PaCO2) dibawah normal akibat dari
hiperventilasi. Gangguan psikologi
• Oedema cerebral
Terjadi karena peningkatan tekanan
CO2 arteri diatas normal akibat dari
hipoventilasi.
• Peningkatan tekanan intra kranial
• Gangguan kesadaran
• Gangguan tidur.
PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN

1. Observasi
Observasi ventilator tiap jam. Analisa gas darah minimal tiap hari.
Dengarkan suara paru pasien tiap shift.
Keseimbangan cairan untuk mengetahui cairan keluar dan masuk.
- Cek keseimbangan cairan tiap 2-3 jam.
- Urine output normal 0,5 – 2 cc/kg BB / jam

2. Penghisapan/suction
• membersihkan paru-paru dari sekresi-sekresi
• menghindari sumbatan pada tube
• mengecek ETT tidak tersumbat.
PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN

3. Pertukaran gas secara optimal


Posisi yang baik diberikan adalah posisi semi fowler walaupun ada kontra
indikasi seperti cedera pada tulang belakang.
Dengan bantuan perawat pasien diberi posisi upright agar paru-paru dapat
mengembang lebih mudah.
Pasien juga memerlukan miring kiri dan kanan untuk membantu kerja paru-
paru dan mencegah adanya daerah-daerah yang tertekan.
PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
4. Kebersihan umum dan perawatan kulit
a. Memandikan pasien
Dilakukan setiap hari kecuali jika banyak keringat atau kotor
b. Perawatan mulut
Dilakukan 2 jam sekali untuk mencegah adanya infeksi jamur, dibersihkan dengan cairan
normal saline. Gunakan sikar gigi atau pembersih mulut jika perlu.
c. Perawatan mata
Dilakukan untuk menjaga kelembaban dan mata tetap tertutup. Untuk mencegah ulcer kornea
diberikan tetes mata 2 jam sekali. Salep/tetes mata antibiotik mungkin diperlukan jika mata
terkena infeksi.
d. Perawatan daerah yang tertekan
Dua jam sekali dilakukan ganti posisi, hal ini merupakan cara terbaik untuk mencegah
penekanan pada daerah-daerah tertentu. Adanya tanda-tanda kemerahan yang menetap
menandakan adanya kerusakan.
e. Pasien dengan hipotensi, edema septik, sangat gemuk atau sangat kurus memiliki resiko tinggi
untuk timbul luka karena tekanan. Menggosok daerah yang tertekan tidak dianjurkan karena
menyebabkan rusaknya sirkulasi mikro pada daerah tersebut.
PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN

5. Emosi
Munculnya perasaan yang sangat menakutkan pada pasien-pasien dengan
ventilator, hal ini karena pasien tidak bisa bicara, pasien tidak dapat
mengerti dengan baik karena penyakitnya dan daya ingat pasien kurang
baik karena pemberian obat-obatan.

Perawatlah seharusnya mencoba dan memberikan kenyamanan pada


pasien dan selalu menjelaskan apa saja yang sedang terjadi setiap saat.
PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN

6. Nutrisi
Untuk mempertahankan kekuatan otot nutrisi sangat penting bagi pasien
dengan ventilator walaupun keadaan pasien mulai membaik.
Jika pasien menggunakan ventilator selama lebih dari 3 hari, pasien seharusnya
diberi makanan parenteral atau enteral.
PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN

7. Pencegahan komplikasi
Mempertahankan jalan nafas dengan cara:
– Mencegah ekstubasi oleh pasien sendiri.
– Ikatan tube dalam keadaan baik dan hentikan pasien
dari menarik-narik tube.
– Mencegah tersumbatnya tube, Sering suction dan
berikan pelembab / humidifier.
DIAGNOSA / MASALAH KEP.

• Inefektif kebersihan jalan nafas b/d intubasi, VM, proses


penyakit kondisi lemah, kelelahan
• Kerusakan pertukaran gas b/d sekresi tertahan, proses
penyakit, pengesetan VM tidak tepat
• Ketidakmampuan mempertahankan ventilasi spontan
b/d proses penyakit
• Inefektif pola nafas b/d pengesetan VM tidak tepat,
kelelahan, obstruksi selang endotrakeal
• Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan b/d
peningkatan kebutuhan metabolisme,penurunan intake
peroral penyakit kritis pengesetan VM tidak tepat

Anda mungkin juga menyukai