Anda di halaman 1dari 4

PROSEDUR SECTIO CESARIA DENGAN METODE ERACS

RUMAH SAKIT
BORNEO CITRA No. Dokumen Halaman
MEDIKA 1/4
TANAH LAUT
Standar Prosedur Ditetapkan
Operasional Tanggal Terbit Direktur RS BCM Tanah Laut

dr. Singgih Sidarta. Sp. OG


NIK. 13011002
Pengertian Teknik operasi yang dikembangkan umtuk mempercepat perawatan,
mempercepat proses penyembuhan dan pemulihan pasien
Tujuan 1. Untuk mempercepat pemulihan, mengurangi lama hari perawatan
dan penyembuhan pasien pasca operasi SC
2. Meningkatkan kepuasan pasien
3. Menurunkan morbiditas dan mortalitas
4. Mengurangi penggunaan opioid

Kebijakan (Peraturan Direktur Nomor : 0133/PAB/RSBCM-AKRED/1/2018 tentang


Kebijakan Pelayanan Anastesi dan Bedah Rumah Sakit Borneo Citra
Medika)
Prosedur 1. Persiapan pasien
Prabedah
 Puasa Optimal
 Puasa makanan padat 6-8 jam prabedah
 Minum clearfluid hingga 2jam prabedah
 Loading karbohidrat
 Minuman berkarbohidrat 2 jam pra bedah (Jus Apel, Madu)
 Edukasi (Pamflet/Diskusi)
 IMD (Pamflet/Diskusi)
 Optimalisasi Hb (9 – 12 g/dL )

Intrabedah
 Antibiotik profilaksis : 30 menit sebelum insisi kulit
 Optimalisasi cairan intravena : Tidak lebih dari 3L
 Pencegahan dan Tatalaksana : Hipotensi terkait anestesi spinal :
Pemberian vasopressor
 Jaga Normotermia : Penggunaan penghangat, suhu ruang OK 23C
 Uterotonika optimal Intrabedah
 Profilaksis IONV & PONV serta pencegahan hipotermia
 Kombinasi setidaknya 2 antiemetik Tidak melakukan eksteriorisasi
uterus
 Analgesia multimodal : MO intratekal
 Analgetik non-opioid : paracetamol, dan golongan NSAID
 IMD : dilakukan di kamar operasi jika tidak ada kontra indikasi
 Klem umbilical : Tunda klem 30-60 detik
PROSEDUR SECTIO CESARIA DENGAN METODE ERACS

RUMAH SAKIT No. Dokumen Halaman


BORNEO CITRA 2/4
MEDIKA
TANAH LAUT
Pasca Bedah
Intake oral segera :
Minum dalam 1 jam pasca bedah
Pasang stopper IV catch setelah drip oxytocin selesai
Makanan ringan dalam 4 jam pasca bedah
Mobilisasi Dini : Mobilisasi segera setelah fungsi motorik pulih
Aff Kateter segera : Aff kateter dalam 6- 12 jam pasca operasi
Kontrol Gula darah (pasien diabetes)
Waktu istirahat : Batasi interupsi istirahat
Percepat pemilihan fungsi perncernaan:
Minimalkan konsumsi opioid
Mengunyah permen karet pascabedah
Analgesia multimodal : Disesuaikan dengan Dokter Spesialis
Anastesi
MO intratekal
NSAID ontime Parasetamol ontime
Early discharge :
Skrining anemia : Cek Hb Pascabedah (jika perlu sesuai kasus)
Dukung laktasi (melakukan praktik langsung ke pasien)

Persiapan alat dan obat


 Surflo no 18/20
 Jarum spinal 27/26
 Bupivacain Hiperbarik
 Morfin
 Paracetamol tablet atau cair
 Ondansetron
 Metokloparamid
 Dexamethason
 Keterolac
 Bloodset
 Cairan RL
 NaCl 0,9% 100ml
 Kassa +Hypafix
 Disposable 1 cc dan2,5 cc
 Bak instrument berisi : kom betadine, handscoon steril, kasa steril,
duk steril
 Foley cateter no 16
 Urine bag

PROSEDUR SECTIO CESARIA DENGAN METODE ERACS

No. Dokumen Halaman


3/4
RUMAH SAKIT
BORNEO CITRA
2. Langkah – langkah
A. Fase Rawatan Prabedah
1. Diskusikan pada pasien mengenai program ERACS
( tahapan, tujuan, manfaat dan risiko)
2. Edukasi Program laktasi terutama mengenai IMD
3. Pastikan hasil Laboraturium kadang hemoglobin optimal
4. Hindari puasa yang terlalu lama, atur jam makan/minum,
makanan padat terakhir 6 jam sebelum operasi, minum (air
putih, teh manis, jus buah tanpa bulir)
5. Minum jus apel sebanyak 1 sajian (± 150- 200ml) tepat
2 jam sebelum bedah. Alternatif madu 2-3 sendok makan
atau maltodextrin yang setara 400 kcal, pada pasien non
DM dan DM gula darah sewaktu terkontrol (GDS) ≤ 180
mg/dl. Jika GDS tidak terkontrol.
6. (≥180mg/dl) loading karbohidrat tidak boleh diberikan,
dapat diganti dengan cairan clearfluid dengan rendah
glukosa.
7. Pasang IV line dan drip cairan rumatan (terutama setelah
fase puasa total)
B. Fase Intrabedah
1. Pastikan pasien dipasang penghangat
2. Pastikan antibiotik profilaksis telah diberikan setidaknya 30-
60 menit sebelum insisi kulit
3. Regimen spinal anestesia sesuai kondisi pasien dan
ditambahkan MO 50-150 uu
4. Cegah dan atasi segera mual muntah yang dicetuskan
hipotensi akibat spinal. Selain loading cairan ,
Penggunaan vasopressor seperti fenilefrin/efedrine dapat
dijadikan upaya agresif tatalaksana hipotensi.
5. Cegah mual muntah intra dan pasca bedah, gunakan
setidaknya dua kombinasi antiemetik. Hindari manipulasi
uterus berupa eksteriorisasi dan manipulasi usus
6. Sesuai dengan keadaan janin, upayakan Delayed Cord
Clamping 30-60 detik
7. Jika bayi dan ibu stabil, inisiasi IMD yang diawasi oleh 1
orang perawat anak/bidan yang bertugas
8. Penggunaan obat-obatan uterotonik seoptimal mungkin,
hindari penggunaan berlebihan
9. Analgetik multimodal
C. Fase Pascabedah
1. Intake oral dini (minum dalam 1 jam pasca bedah)
2. Pasien boleh diposisikan head up 30-45 di ruang rawa
3. Dalam 6-12 jam pascabedah : aff kateter urin. Perikas
kontraksi uterus pasca drip oxytocin, jika baik, IV line
dipasang stopper. Mobilisasi segera dan bertahap dengan
duduk dipinggir tempat tidur-berdiri dengan didampingi
berjalan dengan bantuan di kamar rawat

PROSEDUR SECTIO CESARIA DENGAN METODE ERACS


RUMAH SAKIT No. Dokumen Halaman
BORNEO CITRA 4/4
MEDIKA
TANAH LAUT
4. Percepatan pemulihan fungsi pencernaan. Setelah minum
peroral pasien dapat diminta mengunyah permen karet
untuk mempercepat pemulihan fungsi pencernaan, jika
tidak mual, muntah ataupun kembung, pasien dapat segera
diberikan kudapan ringan (roti tawar, biscuit, dll)
5. Dukung laktasi
6. Optimalkan waktu istirahat/tidur pasien dengan
meminimalkan interupsi untuk pemberian obat, pemeriksaan
TTV (sesuaikan jam sehingga tidak berulang kali masuk
kamar perawatan).
7. Skrining anemia sesuai indikasi dengan melihat kadar Hb
prabedah dan estimasi perdarahan intrabedah.
8. Jika protokol ERACS dapat dilaksanakan dengan baik,
kondisi pasien stabil, rasa nyeri minimal, toleransi
makan/minum peroral, mobilisasi pasien baik dan luka
operasi baik, pasien dapat dipulangkan pada hari
kedua/ketiga
D. Instruksi Saat pasien Pulang
1. Edukasi mengenai perawatan luka
2. Edukasi jadwal minum obat
3. Edukasi aktivitas fisik yang dapat dilakukan
selama dirumah
4. Edukasi jadwal kontrol ke Poliklinik Kebidanan-
Kandungan (Obgyn) dan Anak.
5. Edukasi cara menyusui dan perawatan payudara
6. Edukasi mengenai tanda bahaya seperti perdarahan, infeksi
luka operasi, dan lain- lain
Biaya 1. Untuk pasien umum sesuai tarif yang dibebankan rumah sakit
2. Bagi pasien pengguna BPJS, tarif diluar tanggungan BPJS

Unit Terkait 1. Unit Kamar Operasi


2. VK Bersalin
3. Unit Rawat Inap
4. UGD
5. Reseptionis/Pendaftaran

Anda mungkin juga menyukai