(diperlukan saat emergency pada pasien saat intubasi). 7. Intubasi : a. Preoksigenasi dengan O2 100%. b. Berikan obat – obat induksi dan pelumpuh otot sesuai berat badan, dan bila tidakterdapat kontra indikasi. c. Asisten (penata anestesi) memberikan tekanan pada krikoid bila diperlukan. d. Visualisasi langsung pita suara dengan laringoskop dan intubasi trakea. e. Pasien dengan dugaan trauma cervikal dilakukan pada posisi netral dengan in line axial stabilization. f. Inflasi cuff endotrakea sampai tidak terjadi kebocoran. g. Konfirmasi letak ujung pipa endotrakea melalui auskultasi dada kiri dan kanan, pada saat ventilasi manual, dan kedalamannya pun bisa dilihat dari nomor yang tertera pada pipa endotrakea. h. Fiksasi pipa endotrakea dengan plester. i. Hubungkan pipa dengan ventilator. j. Pastikan sedasi dan pelumpuh otot yang adekuat. k. Pertimbangan pemasangan pipa nasogastrik bila dibutuhkan. l. Catat pada rekam medis : - Ukuran ETT dan NGT yang dipakai. - Obat – obat yang diberikan.