Anda di halaman 1dari 32

dr. Motik Arlinda Semifitri Sp.

An
Definisi
Early Warning System (EWS) adalah sistem
peringatan dini yang dapat diartikan sebagai
rangkaian sistem komunikasi informasi yang dimulai
dari deteksi awal dan pengambilan keputusan
selanjutnya mengenai perubahan kondisi pasien
berupa perburukan klinis atau ganguan hemodinamik
sehingga menjadi kode untuk mempersiapkan langkah
selanjutnya dan meminimalkan dampak yang tidak
diinginkan. Penilaian untuk mengukur peringatan dini
ini menggunakan Early Warning Score.
Definisi
Early Warning Score (EWS) adalah sebuah
pendekatan sistematis yang menggunakan skoring
untuk mengidentifikasi perubahan kondisi
seseorang sekaligus menentukan langkah
selanjutnya yang harus dikerjakan. Penilaian ini
dilakukan pada orang dewasa
Tujuan
Umum
Untuk mengetahui perubahan perburukan kondisi
pasien sedini mungkin yang dirawat inap dengan
menggukan parameter Early Warning System.
Khusus
Untuk Standarisasi teknik deteksi perburukan kondisi
pasien
Untuk Mengetahui tingkat perburukan kondisi pasien
Untuk Membantu pengambilan keputusan klinis
dengan cepat dan tepat
Apa Saja yang dinilai dengan EWS
Frekuensi pernapasan/respiratory rate
Saturasi oksigen
Kebutuhan alat bantu O2
Tekanan darah sistolik
Frekuensi nadi
Suhu tubuh
Tingkat kesadaran  GCS
Early Warning Score
Langkah Aktivasi Early Warning
System
1. Cek kesadaran dan tanda tanda vital pasien
2. Setiap parameter kemudian di berikan skor
sesuai EWS.
3. Jumlahkan semua skor kemudian tentukan
kategori EWS.
4. Lakukan tatalaksana pasien sesuai Algoritme
EWS.
Kapan EWS dilakukan ?
EWS dilakukan saat:
Pasien yang keadaan umumnya dinilai tidak nyaman
(uneasy feeling),
Pasien yang datang ke instalasi gawat darurat,
Pasien dengan keadaan hemodinamik tidak stabil,
Pasien yang baru dipindahkan dari ruang rawat bangsal
ke bangsal ruang pengawasan intensif.
Pasien yang baru dipindahkan dari ruang rawat intensif
ke bangsal rawat inap.
Pasien yang akan dipindahkan dari ruang rawat ke
ruang rawat lainnya.
EWS dilakukan saat:
Pasien paska operasi dalam 24 jam pertama sesuai
dengan ketentuan penatalaksanaan pasien paska
operasi.
Pasien dengan penyakit kronis,
Pasien yang perkembangan penyakitnya tidak
menunjukkan perbaikan.
Pemantauan rutin pada semua pasien, minimal 1 kali
dalam satu shift dinas perawat.
Pada pasien di Unit Hemodialisa dan rawat jalan
lainnya yang akan dirawat inap untuk menentukan
ruang perawatan.
Early Warning Score
Bagaimana Kriteria dalam Skoring
EWS
Skor NEWS Frek Monitoring Respon Klinis
‒ Assessment segera oleh perawat senior, respon segera 5 menit
‒ Monitoring 4-6 jam
Total 1 – 4 Min 4 – 6 jam
‒ Jika diperlukan assesment oleh dokter jaga ruangan.

‒ Panggil bantuan, asessment segera oleh dokter jaga ruangan, respon


Total: maksimal 5 menit
5-6 Frekuensi meningkat minimal 1 ‒ Konsultasi ke DPJP/Spesialis yang terkait bila diperlukan
Atau jam ‒ Monitoring minimum tiap 1 jam, pertimbangkan masuk ruang
3 dalam 1 parameter pengawasan (HND)

‒ Segera panggil bantuan (perawat/dokter jaga ruangan), lakukan


resusitasi dan monitoring kontinu
Pemantauan terus menerus tanda ‒ Aktivasi TRC (Tim Reaksi Cepat) : ke nomor 113. Respon maksimal 10
Total:
vital (TTV). menit
7 atau lebih
Bedside monitor terpasang. ‒ Konsultasikan ke DPJP/Spesialis yang terkait.
‒ Pindah Ruang pengawasan ICU/ICCU/HND

‒ Panggil Bantuan, Lakukan RJP dengan High quality


Henti Jantung atau
‒ Aktivasi Tim Code Blue, maksimal respon 5 menit
Henti Nafas
‒ Konsultasi ke DPJP
Terus Alurnya Gimana dong ?
MODIFIED EARLY OBSTERIC WARNING SYSTEM (MEOWS)
Modified Early Obstertic Warning
Score (MEOWS)
MEOWS digunakan pada pasien ibu hamil
dengan usia kandungan 20 minggu sampai 6
minggu setelah melahirkan.
MEOWS dapat digunakan untuk untuk
mengasesmen penyakit akut, mendeteksi
penurunan klinis, dan menginisiasi respon klinis
yang tepat waktu dan sesuai.
MEOWS tidak digunakan selama proses
pembukaan sampai selesai melahirkan
SKORING MEOWS
Parameter 3 2 1 0 1 2 3 Nilai
Pernapasan ˂12 12-20 21-25 ˃ 25

Saturasi O2 ≤ 92 92-95 ˃ 95
Penggunaan
alat bantu Ya Tidak
O2
Suhu ˂ 36 36.1-37.2 37.5-37.7 ˃ 37.7

Tekanan
darah ˂ 90 90-140 141-150 151-160 ˃ 160
sistolik
Denyut
˂ 50 50-60 61-100 101-110 111-120 ˃ 120
jantung
Nyeri Normal Abnormal
Pengeluaran/
Normal Abnormal
Lochia
Protein urin + ≥ ++

Tingkat V,P,atau
A
kesadaran U
Total
SKORING
Keterangan :
1-4 : Rendah
5-6 : Sedang
>7 : Tinggi
TATALAKSANA
Monitoring
Skor Petugas Tindakan
frekuensi
1-4 4 jam Perawat/ Bidan jaga, 1. Meningkatkan frekuensi monitoring jika ada perubahan
Dokter jaga kondisi pasien
2. Jika perlu menghubungi dokter jaga
Jika pasien mengalami pre eklampsia (sakit kepala, pandangan
kabur, nyeri perut) tingkatkan pengawasan.

5-6 1 jam Bidan/ Perawat jaga, 1. Lapor bidan/ perawat jaga


Dokter Sp.OG 2. Bidan/ perawat segera monitoring ulang pasien
3. Menghubung dokter spesialis kandungan dan segera
konsultasikan
4. Meningkatkan frekuensi monitoring
Jika pasien mengalami pre eklampsia (sakit kepala, pandangan
kabur, nyeri perut) tingkatkan pengawasan

7+ berlanjutan Panggilan darurat 1. Menghubungi dokter Sp.OG


2. Menghubungi Tim emergency
3. Melanjutkan TTV secara berkelanjutan
4. Mempertimbangan pemindahan ke ruang ICU
Ilustrasi Kasus 1
Pasien T. YYY mengeluh sesak nafas, tidur tidak nyaman,
mual, dan tampak gelisah. Kemudian keluarga memanggil
perawat bangsal untuk melakukan penilaian kondisi
pasien, didapatkan hasil :
1. Frekuensi pernapasan/respiratory rate  23 x/m
Saturasi oksigen  94%
Kebutuhan alat bantu O2  Tidak
Tekanan darah sistolik,  130/80 mmHg
Frekuensi nadi,  88x/ m
Suhu tubuh  370 C
Tingkat kesadaran  M6 V5 E4
Berapa Skor EWS nya
Ilustrasi Kasus 2
Pasien T. YYY mengeluh sesak nafas semakin memberat dan
tidak berkurang, tidak bisa tidur, dan gelisah, dengan posisi
duduk tidak membaik, dan setelah di nebulizer tidak
berkurang Kemudian perawat bangsal melakukan penilaian
ulang kondisi pasien, didapatkan hasil :
1. Frekuensi pernapasan/respiratory rate  26 x/m,RBH +/+
Saturasi oksigen  92%
Kebutuhan alat bantu O2  Ya terpasang O2 Nasal 3 lpm
Tekanan darah sistolik,  160/90 mmHg
Frekuensi nadi,  115x/ m
Suhu tubuh  370 C
Tingkat kesadaran  M6 V5 E4
Berapa Skor EWS nya
Ilustrasi Kasus 2
Pasien T. YYY setelah tatalaksana oleh dokter jaga ruangan
dan perawat dan sudah di konsultasikan ke DPJP kemudian
saat memindahkan pasien ke ruang pengawasan tiba2
pasien tidak respon dan didapatkan :
1. Frekuensi pernapasan/respiratory rate  Negatif
Saturasi oksigen  Tidak terdeteksi
Kebutuhan alat bantu O2  Ya terpasang O2 Nasal 3 lpm
Tekanan darah sistolik,  Tidak Teraba
Frekuensi nadi,  Negatif
Suhu tubuh  370 C
Tingkat kesadaran  Nol
Berapa Skor EWS nya

Anda mungkin juga menyukai