Anda di halaman 1dari 13

LANGKAH-LANGKAH

PENERAPAN EWS

Indra Budi S.Kep., Ns.

disampaikan dalam
In House Training EWS
RSUD Ulin Banjarmasin
2021
Beberapa kendala dalam penerapan
EWS
• Belum tersosialisasi secara penuh mengenai
EWS, belum kenal benar dengan EWS
• Sudah pernah disosialisasikan tetapi sudah
lupa
• Sudah pernah disosialisasikan tetapi belum
disiplin dalam pendokumentasian EWS
• Menganggap bahwa EWS hanya untuk
pasien gawat saja karena belum mengerti
manfaat EWS.
Beberapa kendala dalam
penerapan EWS
• Intervensi tidak dilakukan sesuai algoritma.
• Konsul dokter hanya apabila skoring risiko
berat saja.
• Hubungan efektifitas penggunaan EWS
sehingga mengurangi angka kejadian Code
Blue belum dapat di analisa karena
pendokumentasian EWS yang belum
adekuat.
KAPAN EWS ....?
• Pasien yang keadaan umumnya dinilai tidak nyaman (uneasy feeling),
• Pasien yang datang ke Instalasi Gawat Darurat,
• Pasien dengan keadaan hemodinamik tidak stabil,
• Pasien yang baru dipindahkan dari ruang rawat intensif ke rawat inap.
• Pasien yang akan dipindahkan dari ruang rawat ke ruang rawat lainnya,
• Pasien paska operasi dalam 24 jam pertama sesuai dengan ketentuan
penatalaksanaan pasien paska operasi.
• Pasien dengan penyakit kronis,
• Pasien yang perkembangan penyakitnya tidak menunjukkan perbaikan.
• Pemantauan rutin pada semua pasien, minimal 1 kali dalam satu shift
dinas perawat
• Pasien yang akan, sedang dan setelah menjalani hemodialisis,
• Pasien rawat jalan yang akan dirawat inap untuk menentukan ruang
perawatan, dan
• Pasien yang akan dipindahkan dari rumah sakit ke rumah sakit lainnya.
CARA PENILAIAN
• Ambil blanko monitoring yang sesuai dengan pasien,
ukur semua parameter, berikan tanda titik bulat pada
kotak yang sesuai dengan hasil pengukuran
parameter.
• Ukur skor EWS sesuai dengan parameter, jumlahkan
skor nya.
• Laporkan skor EWS ke dokter jaga/residen
senior/DPJP sesuai skor dan algoritma.
• Dokumentasikan hasil perhitungan EWS dalam
rekam medik pasien.
• Hasil perhitungan skor EWS pada setiap waktu yang
berbeda dalam suatu periode dapat dihubungkan
sehingga menghasilkan grafik pasien.
EWS nilai 0
monitoring tiap 8
jam

EWS nilai 1-4


observasi 6 jam

Pasang
Monitoring
dokumentasi
tiap 4 jam

Pasang
Monitoring
dokumentasi
tiap 2 jam
LAKUKAN INTERVENSI
SESUAI ALGORITMA
HASIL SKOR EWS
EWS DEWASA
PEWS
Abnormal Abnormal
Normal Normal

Proteinuria
Abnormal
1+
MEOWS Abnormal
1+
perhari 2+ atau lebih 3 2+ atau lebih

TOTAL SKOR

Assesmen segera oleh perawat senior (respon segera maksimal 5 menit), eskalasi
perawatan dan frekuensi monitoring per 4 jam atau lebih cepat, jika diperlukan
SKOR 1-4 (RISIKO RINGAN) konsultasikan ke Dokter Jaga / Residen. Jika terdapat gejala impending eclampsia
(nyeri kepala, gangguan penglihatan, dan nyeri ulu hati) eskalasi perawatan dan
eskalasi monitoring dapat lebih dini.

Assesmen segera oleh Dokter Jaga / Residen (respon segera maksimal 5 menit),
Konsultasi ke DPJP dan atau Dokter Spesialis terkait (seperti anesthesi, obstetri),
SKOR 5-6 (RISIKO SEDANG)
eskalasi perawatan dan frekuensi monitoring tiap jam, pertimbangkan eskalasi
perawatan ke unit intensif care, edukasi keluarga pasien.

Resusitasi dan monitoring secara kontinyu oleh dokter jaga dan perawat senior,
pertimbangan memanggil Tim Medis Reaksi Cepat / Code Blue, respon maksimal 10
SKOR 7 ATAU LEBIH / SKOR 3 menit, informasikan dan konsultasikan ke DPJP, kontak segera tim anesthesi-obstetri,
DALAM 1 PARAMETER (RISIKO pindahkan ke area yang sesuai HCU/ICU, edukasi keluarga pasien. Jika terdapat
TINGGI) tanda dan gejala penurunan kondisi secara cepat, penurunan kesadaran, kejang, akral
dingin, distress pernafasan dan perdarahan yang massif segera panggil Tim Code
Blue.

Lakukan RJP, Aktivasi Code Blue, Respon Code Blue segera maksimal 5 menit.
KRITERIA CODE BLUE, HENTI
Resusitasi lanjutan oleh Tim Code Blue, respon segera maksimal 10 menit, Edukasi
NAPAS ATAU JANTUNG
keluarga pasien.

Anda mungkin juga menyukai