(ALZHEIMER)
(Ns.Yohanis Lefta,S.kep.,M.Kep)
DI SUSUN OLEH :
B.Etiologi
Penyebab yang pasti belum di ketahui.akan tetapi usia dan riwayat keluarga adalah faktor
resiko yang sudah terbukti.dasar kelainan patologi penyakit alzheimer terdiri dari degeneras
neuronal, kematian daerah spesifik jaringan otak yang mengakibatkan gangguan fungsi
kognitif dengan penurunan daya ingat secara progresif.adanya defisiensi faktor
pertumbuhan atau asam amino dapat berperan dalam Kematian selektif neuron.
Beberapa faktor lain yang menyebabkan alzheimer :
1.faktor genetik
2.faktor infeksi
3.faktor lingkungan
4.faktor imunologis
5.faktor trauma
6.faktor neurotransmitter
C.Manifestasi Klinik
Pada stadium awal alzheimer, terjadi keadaan mudah lupa dan kehilangan ingatan
ringan.terdapat kesulitan ringan dalam aktifitas pekerjaan dan social.depresi dapat terjadi
saat ini.pasien dapat kehilangan kemampuannya mengenali wajah,tempat dan objek yang
sudah dikenalnya.pasien juga sering mengulang-ulang cerita yang sama Karena lupa telah
menceritakanya.kemampuan berbicara memburuk sampai pembentukan suku kata yang
Tidak masuk akal, agitasi dan peningkatan aktivitas fisik.Nafsu makan pun bertambah
secara berlebihan terjadi pula disfagia dan inkontinensia.pasien dapat menjadi
depresif,curiga,paranoid dan kasar( perubahan kepribadian ).
1.Gejala ringan(lama penyakit 1-3 tahun)
-Lebih sering bingung dan melupakan Informasi yang baru di pelajari
-mengalami perubahan dalam kepribadian dan Penilaian, Misalnya Mudah
tersinggung,mudah menuduh ada yang mengambil barangnya,bahkan menuduh
pasangannya selingkuh.
-Disorientasi : tersesat di daerah sekitar Yang dikenalnya dengan baik.
-Bermasalah dalam melaksanakan tugas rutin.
2.Gejala sedang(lama penyakit 3-10 tahun)
-Kesulitan dalam mengerjakan aktivitas hidup sehari-hari seperti makan dan mandi.serta
perubahan Tingkah laku, misalnya sedih dan emosi.
-Mengalami gangguan tidur dan sering keluyuran.
-Kesulitan mengenali keluarga dan teman (Pertama-tama yang akan sulit untuk dikenal
adalah orang-orang yang paling jarang ditemuinya mulai dari nama hingga tidak mengenali
wajah sama sekali, kemudian bertahap kepada orang-orang yang cukup jarang ditemui).
3.Gejala berat(lama penyakit 8-12 tahun)
-Sulit atau kehilangan kemampuan berbicara.
-Sangat tergantung pada Caregiver (pengasuh).
-Perubahan perilaku : misalanya,mudah curiga,depresi atau mudah mengamuk.
Pemeriksaan penunjang.
1.CTScan,MRI,EEG.
2.PET(Positron emission tomography).
3.SPECT(Single Photon Emission Computed Tomography) kelainan ini berkolerasi dengan
tingkat kerusakan fungsional dan default kognitif kedua pemeriksaan ini(SPECT & PET)
tidak digunakan secara rutin.
4.Uji skala depresi dan fungsi kognitif seperti MMSE(Mini-Mental State Examination).
Penatalaksanaan.
Pengobatan penyakit alzheimer Masi Sangat terbatas oleh karena penyebab dan
patofisiologis Masi belum jelas.Pengobatan simptomatik dan suportif seakan hanya
memberikan rasa puas pada penderita dan keluarga.pemberian obat stimulan, vitamin
B,C,dan E belum mempunyai efek yang menguntungkan.
Beberapa pengobatan yang dapat dilakukan antara lain :
1.Inhibitor kolinesterase.
2.Thiamin.
3.Nootropik.
4.Klonidin.
5.Haloperidol.
6.Acetyl L-Carnitine(ALC).
E.Planing
1.Dapat di cegah sejak dini dengan mengonsumsi kunyit secara rutin.kunyit merupakan
herbal penguat daya ingat (anti Alzheimer)dan memperlambat datangnya penyakit
pikun.namun konsumsi kunyit yang terlalu berlebihan juga akan mampu memicu sakit perut,
gangguan hati,serta ginjal.jadi kunyit ini di konsumsi dalam jumlah sedang secara rutin untuk
mendapatkan efek terapi yang diinginkan.
2.Tetap menerapkan gaya hidup sehat misalnya berolahraga rutin,tidak merokok dan tidak
mengonsumsi alkohol, mengonsumsi sayur dan buah segar karena ini mengandung
antioksidan yang berfungsi mengikat radikal bebas yang akan mampu merusak sel-sel
tubuh.
3.Menjaga kebugaran mental dengan tetap aktif membaca dan memperkaya diri dengan
berbagai pengetahuan.
4.Keluarga perlu memahami akan gejala dan akibat dari penyakit ini.
5.Berikan dukungan dan selalu lakukan komunikasi dengan penderita.
6.Ciptakan lingkungan yang kalem dan mudah untuk di kenali sehingga penderita dapat
mengintepretasikan lingkungan sekitar dan aktivitasnya.
7.Keluarga di harapkan dapat menjaga lingkungan yang aman dan dapat menghilangkan
sumber bahaya yang ada dan selalu mengawasinya.
8.Berikan lampu tidur,lampu pemanggil,dan tempat tidur rendah.
9.Bantu untuk mengingatkan kemandirian dalam aktifitas perawatan diri.
10.Menyediakan kebutuhan sosialisasi dan keintiman.
11.Konsultasikan Penanganan selanjutnya dengan dokter.