Anda di halaman 1dari 7

MANAJEMEN KEPERAWATAN

ROLE PLAY MANAGEMEN KEPERAWATAN DI PUSKESMAS

Pjmk Dosen:
Imroatul Farida, S,Kep.,Ns.,M.Kep
Dosen Fasilitator :
Hidayatus Syadiyah, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Disusun Oleh kelompok 2:

1. Galih Pandu Prawira 1610032


2. Lina Arsita 1610058
3. Ruci Navy A. I. 1610092

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
2019/2020
NASKAH ROLEPLAY PUSKESMAS

Refleksi Diskusi Kasus (RDK) merupakan pertemuan (forum diskusi)


berkala bagi perawat Puskesmas untuk membahas masalah teknis Perkesmas
dalam pemberian asuhan keperawatan baik pada klien individu, keluarga,
kelompok maupun masyarakat. Dengan dilakukannya Refleksi Diskusi Kasus
secara berkala (contoh satu kali setiap minggu), pemahaman serta keterampilan
perawat dalam Perkesmas diharapkan meningkat (KMK NO.279/2006).

KASUS 2b:
Puskesmas Kenjeran Kota Surabaya adalah UPT dari Dinkes Kota Surabaya
Puskesmas Kenjeran memiliki 3 perawat lulusan Ners dan 9 perawat lulusan D3
dengan masa kerja lebih dari 5 tahun. Program Perkesmas di Puskesmas Kenjeram
telah berjalan dan koordinatornya adalah seorang Ners. Kegiatan Perkesmas yang
dilakukan meliputi dalam dan luar gedung. Jam kerja di Puskesmas adalah jam
07.30 – 12.00 di gedung Puskesmas, selanjutnya luar gedung jam 13.00 – 16.00,
dan fleksibel sesuai kebutuhan.
• Kelurahan Kenjeran:
Terdiri dari 35.550 penduduk, dengan jumlah balita 4.560 yang tersebar dalam
8 RW. Memiliki 10 UKBM Posyandu dan 6 UKBM Posbindu Lansia.
Kelurahan Kenjeran memiliki 11 Sekolah Dasar, 2 SMP dan 1 Pondok
Pesantren. Kelurahan ini memiliki 5 balita mengalami BGM.

Berdasarkan kasus tersebut, yang akan dijadikan kasus atau topik dalam Refleksi
Diskusi Kasus (RDK) adalah kelurahan Kenjeran:
1. Dari 10 posyandu terdapat 5 Posyandu dengan cakupan D/S (Datang
Persasaran) di bawah atau kurang dari 60%.
2. 5 balita yang mengalami BGM jarang datang ke Posyandu

Kegiatan RDK
Fasilitator : Koordinator Perkesmas : Ners Galih Pandu
Penyaji : PJ darbin (daerah binaan) Kenjeran : Ners Lina Arsita
Peserta : Ruci Navy A
Peran Fasilitator, Penyaji dan Peserta atau anggota (Hennessy, 2008):
A. Peran Fasilitator

1. Membuka pertemuan dan mengucapkan selamat datang


2. Menyampaikan tujuan pertemuan, mengajak semua peserta untuk
merefleksikan pengalaman klinis masing-masing.
3. Meminta persetujuan tentang lamanya waktu diskusi (kontrak waktu).
4. Menyampaikan syarat-syarat selama pertemuan.
5. Mempersilakan penyaji untuk mempresentasikan kasusnya selama 10 – 20
menit.
6. Fasilitator memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengajukan
pertanyaan secara bergilir selama 30 menit.
7. Mengatur lalu lintas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peserta dan
klarifikasi bila ada yang tidak jelas.
8. Fasilitator boleh mengajukan pertanyaan sama seperti peserta lainnya.
9. Setelah pertanyaan berakhir, fasilitator bertanya kepada presenter, apa
yang bisa dipelajari dari diskusi tersebut, kemudian dilanjutkan kepada
semua peserta lainnya satu persatu, termasuk fasilitator sendiri juga
memberikan pendapatnya.
10. Fasilitator membuat kesimpulan dan menyampaikan issue-issue yang
muncul berdasarkan pernyataan-pernyataan yang disampaikan oleh
semua peserta.
11. Fasilitator melengkapi catatan RDK meliputi materi, isu-isu yang
muncul, termasuk meminta tanda tangan semua peserta.
12. Selanjutnya fasilitator meminta kesepakatan untuk rencana pertemuan
berikutnya.
13. Fasilitator menutup pertemuan dan berjabat tangan.
14. Fasilitator menyimpan laporan RDK pada arsip yang telah ditentukan
bersama.
B. Peran Penyaji
1. Memikirkan serta menyiapkan kasus klinis keperawatan yang pernah
dialami atau pernah terlibat didalam perawatannya.
2. Menjelaskan kasus tersebut dan tetap merahasiakan identitas pasien.
3. Tujuan penyajian kasus memberikan kesempatan bagi penyaji untuk
berfikir atau berefleksi ulang tentang bagaimana pasien tersebut
ditangani, hambatan apa saja yang dialami serta keberhasilan apa saja
yang telah dicapai.
4. Penyaji mempunyai kesempatan 10-20 menit untuk menyajkan kasus
tersebut.
5. Bila penyajian telah selesai, peserta akan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan berupa klarifikasi penanganannya. Mereka tidak akan
mengatakan apa yang harus anda lakukan atau memberi jawaban
maupun saran apapun.
6. Penyaji menyimak pertanyaan dan memberikan jawaban sesuai dengan
pengetahuan serta pengalaman nyata yang telah dilakukan dan merujuk
pada standar yang relevan atau SOP yang berlaku.
7. Bila perlu mencatat esensi penting dari pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan, atau hal-hal yang belum pernah diketahui sebelumnya sebagai
informasi baru.
8. Bila tidak ada lagi pertanyaan, fasilitator akan meminta anda sebagai orang
pertama dalam kelompok untuk menyampaikan apa saja yang dapat
dipelajari dari kasus tersebut, terutama berhubungan dengan informasi
baru yang dianggap dapat memberikan tambahan pengetahuan atau
sesuatu hal yang pernah diketahui tetapi dilupakan. Semua hal tersebut
diyakini akan dapat dipergunakan untuk perbaikan kinerja pada waktu
yang akan datang.
NASKAH ROLEPLAY

Galih : Assalamu’alaikum wr.wb. Selamat siang bapak dan ibu. Selamat


datang dan terima kasih sudah bersedia hadir. Pada hari ini kita
akan mengadakan RDK yang bertujuan untuk diskusi dan sharing
pengalaman masing-masing berdasarkan masalah yang ada di
Kelurahan Kenjeran. Kegiatan diawali dengan penyajian kasus di
Kelurahan Kenjeran oleh PJ daerah binaannya, kemudian
dilanjutkan dengan sesi diskusi dan kesimpulan. Sebelum dimulai,
kita kontrak waktu dulu bapak ibu sekalian.. Kegiatan RDK akan
dilaksanakan kurang lebih selama 30 menit, apakah Bapak Ibu
bersedia?
Ruci : Setujuuuuu
Galih : Baiklah kalau begitu bisa kami mulai, silahkan kepada PJ binaan
kami Persilahkan untuk mempresentasikan kasusnya.
Lina : Assalamualaikum Wr. Wb. Terima kasih kepada Fasilitator dan
Bapak Ibu sekalian yang lain atas waktu dan kesempatannya serta
telah meluangkan waktu untuk bersama-sama hadir dalam
kegiatan RDK ini. Baiklah saya akan mempresentasikan kasus
yang ada dikelurahan Kenjeran (Presentasi dalam bentuk PPT).
Galih : Demikian presentasi kasus yang ada di Kelurahan Kenjeran.
kepada audiens apakah ada pertanyaan, masukan atau ada hal-hal
yang ingin diperjelas?
Ruci : Terimakasih atas kesempatannya. Saya ingin klarifikasi apakah
data yang disampaikan sudah di validasi?
Lina : Sudah Bu , bahkan datanya saya bawa hari seperti register bayi
dan
balita. Saya juga sudah melakukan validasi ke masing-masing
ketua RW setempat
Ruci : Menurut ibu kira-kira apa yang menjadi penyebab timbulnya
masalah tersebut?
Lina : Untuk masalah cakupan D/S di posyandu yang rendah serta
balita BGM yang jarang datang ke Posyandu, kemungkinan
disebabkan oleh beberapa hal yaitu ada beberapa ibu bayi/balita
tidak mengetahui jadwal posyandu, kurangnya kesadaran
tentang pentingnya posyandu, pengumuman adanya posyandu
dari musholla kurang terdengar.
Galih :Baiklah ibu dan bapak... apakah ada yang ingin memberikan
saran atau masukan sesuai dengan pengalamannya mengelola
daerah binaan?
Ruci : Saya akan mencoba memberikan alternatif solusi untuk
masalah
Posyandu. Berdasarkan pengalaman kami di kelurahan
Kenjeran ada beberapa strategi yang kami terapkan agar
cakupan D/S meningkat yaitu dengan cara sebagai berikut :
penyuluhan tentang posyandu bekerja sama dengan kader dan
tokoh masyarakat setempat (toma) seperti pada pengajian rutin,
arisan RT, dan lain-lain. Pengumuman posyandu dilakukan
pada H-1 dengan cara kader berkeliling door to door untuk
mengingatkan jadwal posyandu dan pada hari H bekerja sama
dengan RT setempat untuk mengumumkan kegiatan posyandu
melalui pengeras suara yang ada di wilayah tersebut.
Galih :Terimakasih masukannya Bu. Iya jadi kita semua setuju.
kunjungan rumah bemanfaat untuk memotivasi klien juga dapat
memandirikan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya.
Bagaimana masih ada yang ingin didiskusikan?
Ruci : Kami rasa sudah cukup
Galih : Baiklah, dengan demikian kegiatan RDK pada hari ini selesai.
Semua pertanyaan dan masukan sudah didokumentasikan.
Terimakasih atas partisipasinya semoga pertemuan ini dapat
menjadi media untuk peningkatan pengetahuan, sikap dan
keterampilan dalam memberikan asuhan keperawatan secara
komprehensif. Assalamu’alaikum wr wb...
Referensi :

Hennessy, D. (2008). Clinical Performance and Development Management


System (tidak di publikasikan).

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor


279/MENKES/SK/IV/2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Upaya
Keperawatan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai