Anda di halaman 1dari 6

Pusat Penelitian Bidang KESEJAHTERAAN SOSIAL

Badan Keahlian DPR RI


Gd. Nusantara I Lt. 2
Jl. Jend. Gatot Subroto
Jakarta Pusat - 10270
c 5715409 d 5715245
m infosingkat@gmail.com KAJIAN SINGKAT TERHADAP ISU AKTUAL DAN STRATEGIS Vol. XII, No. 14/II/Puslit/Juli/2020

PEMBELAJARAN DI PESANTREN
PADA MASA PANDEMI COVID-19
13 Achmad Muchaddam Fahham

Abstrak
Proses belajar mengajar di sebagian besar pesantren saat pandemi Covid-19 telah
dihentikan sementara sejak Maret 2020. Segera setelah memasuki masa new
normal, sebagian pesantren mulai membuka kembali aktivitas pembelajaran.
Tulisan ini mengkaji urgensi pembelajaran tatap muka di pesantren pada
masa pandemi Covid-19. Pesantren sangat memahami situasi pandemi saat
ini, tetapi bagi pesantren pembelajaran tatap muka merupakan aktivitas yang
tidak bisa dihindari. Titik tekan pendidikan pesantren adalah pendidikan
karakter; aktualisasi nilai-nilai Islam dan nilai-nilai kebangsaan; serta proses
pembelajaran yang dilakukan tidak semata-mata transformasi pengetahuan.
Pendidikan seperti itu mengharuskan kehadiran santri di pesantren dalam
kegiatan living Islam dan learning to live together. DPR RI diharapkan dapat
melakukan fungsi pengawasan kepada pemerintah agar pesantren menerapkan
protokol kesehatan yang ketat. Selain itu, DPR RI perlu mendorong pemerintah
untuk merealisasikan bantuan dana yang dialokasikan untuk penanganan
Covid-19 di pesantren di seluruh Indonesia dengan cepat dan tepat sasaran.

Pendahuluan pandemi Covid-19 tersebut menarik


Sejak pertengahan Juni 2020, untuk dikaji, karena pendidikan
pesantren yang menghentikan pesantren merupakan pendidikan
sementara aktivitas pembelajarannya keagamaan berasrama di mana para
sejak akhir Maret lalu karena santri hidup dalam proses interaksi
pandemi Covid-19 mulai diberi yang berlangsung secara terus
izin untuk melakukan aktivitas menerus.
pembelajaran kembali. Hal itu dapat Daya tampung asrama
dilihat pada berbagai pesantren di pesantren pada umumnya terbatas,
PUSLIT BKD
Jawa Barat (Kamil, 15 Juni 2020), sarana mandi, cuci, dan kakus
Jawa Tengah (Safuan, 19 Juni yang digunakan secara bersama,
2020), dan Jawa Timur (Wijaya, 16 dan sanitasi lingkungan pesantren
Juni 2020). Pembukaan aktivitas secara kuantitas juga terbatas.
pembelajaran di pesantren di masa Dengan segala keterbatasan itu,
dikhawatirkan pesantren akan penanganan Covid-19; (2) memiliki
menjadi klaster baru penyebaran fasilitas yang memenuhi protokol
Covid-19. Terlebih hingga kesehatan; (3) aman dari Covid-19,
pertengahan Juli 2020 ini, ditemukan dibuktikan oleh surat keterangan dari
penyebaran Covid-19 di beberapa gugus tugas percepatan penanganan
pondok pesantren antara lain: Al Covid-19 atau pemerintah daerah
Fatah Temboro di Magetan, Gontor setempat; (4) pimpinan, pengelola,
di Ponorogo, Sempon di Wonogiri, pendidik, dan peserta didik dalam
serta pesantren di Kota Tangerang kondisi sehat yang dibuktikan
dan Pandeglang Provinsi Banten dengan surat keterangan sehat
(regional.kompas.com, 11 Juli 2020). dari fasilitas pelayanan kesehatan
Untuk mengantisipasi penyebaran setempat (Hadi, 2020).
Covid-19 di pesantren, pemerintah Sementara protokol kesehatan
telah mengalokasikan dana sebesar yang perlu dipatuhi oleh setiap
Rp 2,7 triliun untuk 21.000 pesantren
di seluruh Indonesia (regional.
warga pesantren yang telah kembali
untuk beraktivitas di pesantren
14
kompas.com, 20 Juli 2020). adalah membersihkan ruangan dan
Tulisan ini menganalisis apa lingkungan secara berkala dengan
yang harus dilakukan agar desinfektan; menyediakan sarana
pesantren tidak menjadi klaster baru cuci tangan menggunakan sabun
penyebaran Covid-19 dan mengapa dan air mengalir di toilet, kelas,
pesantren memandang perlu ruang pengajar, pintu gerbang,
melaksanakan pembelajaran tatap setiap kamar/asrama, ruang makan
muka di masa pandemi. dan tempat lain yang sering diakses.
Jika tidak terdapat air, dapat
Agar Pesantren Tidak Menjadi menggunakan pembersih tangan
Klaster Baru Covid-19 (hand sanitizer); serta memasang
Pesantren yang melakukan pesan kesehatan cara cuci tangan
pembelajaran tatap muka saat yang benar, cara mencegah
pandemi Covid-19 perlu mematuhi penularan Covid-19, etika batuk/
pedoman penyelenggaraan bersin dan cara menggunakan
pembelajaran tatap muka di masker yang benar. Selain itu,
pesantren yang telah dikeluarkan membudayakan penggunaan
oleh Kementerian Agama dan masker, jaga jarak, cuci tangan
mematuhi protokol kesehatan pakai sabun, dan menerapkan etika
(Mashabi, 10 Juli 2020). Komisi VIII batuk/bersin yang benar. Bagi yang
DPR mendukung Kementerian tak sehat atau memiliki riwayat
Agama membuka kembali aktivitas berkunjung ke negara atau daerah
belajar di pesantren dengan syarat terjangkit Covid-19 dalam 14 hari
wajib menerapkan protokol Covid-19 terakhir harus segera melapor pada
yang ketat (Kiswondari, 18 Juni 2020). pengelola pesantren.
Dalam pedoman disebutkan Warga pesantren diimbau
bahwa pesantren perlu agar menggunakan kitab suci
memperhatikan empat ketentuan dan buku/bahan ajar pribadi,
utama penyelenggaraan pembelajaran serta menggunakan peralatan
tatap muka di pesantren saat ibadah pribadi yang dicuci secara
pandemic Covid-19, yakni: (1) rutin; menghindari penggunaan
membentuk gugus tugas percepatan alat mandi dan handuk secara
bergantian; melakukan aktivitas Visi pesantren secara
fisik, seperti senam setiap pagi, umum sebagai pusat pendidikan
olahraga, dan kerja bakti secara keagamaan Islam yang mampu
berkala dengan tetap menjaga jarak; melahirkan santri yang menguasai
menganjurkan untuk mengonsumsi ilmu agama dan ilmu-ilmu lainnya
makanan yang sehat, aman, dan sesuai ciri khas masing-masing
bergizi seimbang; melakukan pesantren, beriman, bertakwa, dan
pemeriksaan kondisi kesehatan berakhlak mulia, serta menjunjung
paling sedikit satu kali dalam satu tinggi nilai-nilai luhur bangsa.
minggu dan mengamati kondisi Sementara misi pesantren pada
umum secara berkala. Warga umumnya adalah melaksanakan
pesantren dengan suhu lebih dari pendidikan keagamaan sesuai ciri
37,3oC tidak diizinkan memasuki khas masing-masing pesantren,
asrama, dan pihak pesantren segera membiasakan santri untuk
15 menghubungi petugas kesehatan
setempat. Jika suhu badan tinggi
beribadah wajib maupun sunnah,
membiasakan membaca Alquran,
yang disertai dengan gejala batuk, membiasakan santri berzikir,
pilek, sakit tenggorokan, dan/ membiasakan santri membaca dan
atau sesak nafas segera dibawa ke mengkaji kitab-kitab keagamaan
fasilitas pelayanan kesehatan. klasik di bawah bimbingan ustaz
Jika ditemukan peningkatan atau pengasuh pesantren.
jumlah warga pesantren dengan Ciri khas pendidikan keagamaan
gejala di atas, pesantren harus masing-masing pesantren tidak
segera melaporkan ke fasilitas sama, ada pesantren yang fokus
pelayanan kesehatan atau dinas pada penguasaan kitab-kitab
kesehatan setempat. Di samping itu keagamaan di bidang fikih (hukum
pesantren perlu menyediakan ruang Islam); penguasaan kitab-kitab di
isolasi yang terpisah dari kegiatan bidang tafsir dan ilmu-ilmu Alquran;
pembelajaran dan aktivitas lain penguasaan di bidang agama dan
(tirto.id, 2020). bahasa Arab maupun Inggris; hafalan
Alquran; penguasaan pada kitab-
Urgensi Pembelajaran Tatap kitab hadis Nabi; serta penguasaan
Muka di Pesantren pada ilmu di bidang bahasa Arab
Pesantren yang telah siap saja; Ciri khas tersebut menuntut
melakukan pembelajaran tatap pelaksanaan pembelajaran tatap
muka kembali pada masa pandemi muka dengan kehadiran santri di
Covid-19, tentu saja sangat pesantren, tidak bisa menggunakan
menyadari kemungkinan risiko pembelajaran jarak jauh. Hal ini
terburuk yang akan dihadapi bukan dikarenakan pesantren
misalnya santri atau warga menghadapi kendala teknis seperti
pesantren lainnya, seperti ustaz jaringan internet atau lainnya.
dan pengasuh pesantren terkena Di samping itu, titik tekan
Covid-19. Namun demikian, pendidikan pesantren bukan pada
pembelajaran tatap muka dan transformasi pengetahuan saja,
mengundang santri untuk kembali melainkan pada pembentukan
ke pesantren harus dilakukan oleh karakter dan pengetahuan
pesantren untuk mencapai visi dan keagamaan yang sudah diterima
misi pendidikan pesantren. oleh santri melalui pembelajaran
harus diinternalisasi dalam Pola pendidikan seperti itu,
kehidupan keseharian santri di tidak bisa dilakukan secara daring
pesantren. atau pembelajaran jarak jauh. Proses
Dalam konteks seperti itu, belajar mengajar di pesantren secara
pendidikan pesantren dapat disebut normatif memang tidak terlalu
sebagai pola pembelajaran dua berbeda dengan proses belajar
puluh empat jam, pembelajaran pengajar di institusi pendidikan
bukan saja tatap muka di kelas, nonpesantren (Masmuh, 19 Juni
tetapi juga dalam aktivitas sehari- 2020). Tetapi, pembelajaran yang
hari. Seluruh aktivitas santri adalah menerapkan living Islam dan secara
pembelaran dan pembiasaan tidak langsung menerapkan empat
ajaran agama Islam dalam lingkup pilar pendidikan UNESCO, yakni
kehidupan pesantren. Pembiasaan belajar hidup bersama tidak bisa
seperti itu dapat disebut sebagai diwakili atau digantikan oleh
living Islam atau Islam yang hidup
yang dipraktikkan oleh warga
pembelajaran jarak jauh.
Penerapan pembelajaran living
16
pesantren. Islam dan learning to live together
Pada pendidikan pesantren dalam bingkai nilai-nilai Islam dan
kita bakal menemukan empat pilar nilai-nilai nasionalisme tidak bisa
pendidikan yang digagas UNESCO, dilatih melalui daring, tetapi harus
yakni: (1) learning to know (belajar langsung dipraktikkan melalui
untuk mengetahui), (2) learning to do pengalaman di pesantren. Praktik
(belajar untuk terampil melakukan pembelajaran semacam itu juga
sesuatu), (3) learning to be (belajar tidak dapat ditunda hingga masa
untuk menjadi seseorang), dan (4) pandemi Covid-19 yang tidak ada
learning to live together (belajar untuk kepastian kapan berakhir. Karena
menjalani kehidupan bersama). itulah pesantren memilih membuka
Pilar learning to know kita kembali pembelajaran tatap muka di
temukan pada proses pembelajaran pesantren dengan memperhatikan
di mana ustadz tidak hanya mengajar ketentuan pembelajaran tatap
tetapi juga berdialog, dan menuntun, muka yang telah ditetapkan oleh
serta membimbing santri menguasai pemerintah dan berupaya sekuat
pengetahuan keagamaan. Pilar mungkin untuk menaati protokol
learning to do, dapat dilihat pada kesehatan.
apa yang sudah dikaji, dipelajari
dibiasakan untuk diaktualisasikan. Penutup
Pesantren juga sangat memperhatikan Pelaksanaan pembelajaran
bakat dan minat santri yang tatap muka di pesantren merupakan
merupakan praktik dari pilar learning kegiatan pembelajaran yang tidak
to be. Sementara pilar learning to bisa dihindari dan tidak bisa
live together dapat dilihat pada digantikan dengan pola pembelajaran
kehidupan asrama santri, sejak awal lain seperti pembelajaran jarak jauh.
mereka sudah dibiasakan untuk Hal ini dikarenakan pendidikan
hidup bersama, saling menghargai pesantren tidak hanya menerapkan
perbedaan, dalam konteks hidup pembelajaran yang bertujuan
bersama itu para santri dibiasakan transformasi pengetahuan semata
mempraktikkan nilai-nilai keislaman tetapi juga menerapkan pembelajaran
dan nilai-nilai luhur bangsa. praktik langsung atas pengetahuan
yang sudah dan sedang diajarkan Pesantren pada Masa Pandemi
kepada para santri. Praktik langsung Corona", 24 Juni 2020, https://
ini mengharuskan pembelajaran tirto.id/fK5G, diakses 21 Juli
tatap muka dan kehadiran santri 2020.
secara fisik di pesantren. Pola Kamil, Irfan. 2020. "Pemprov Jabar
pembalajaran seperti itu merupakan Keluarkan Protokol Khusus
pola pembelajaran living Islam dan untuk Pondok Pesantren",
pola pembelajaran bagaimana 15 Juni 2020 https://
hidup bersama dalam kerangka www.kompas.com/edu/
pembentukan karakter santri. read/2020/06/15/190318371/
Proses pembelajaran tatap pemprov-jabar-keluarkan-
muka yang dilakukan pesantren protokol-khusus-untuk-pondok-
di tengah pandemi Covid-19 tak pesantren, diakses 21 Juli 2020.
perlu terlalu dikhawatirkan. DPR RI Kiswondari. 2020. "DPR Dukung
17 perlu mengawasi pemerintah agar Aktivitas Belajar di Pesantren
pesantren terus mempraktikkan dan Madrasah dengan
pedoman pembelajaran tatap muka Syarat", 18 Juni 2020, https://
dan menaati protokol kesehatan nasional.sindonews.com/
dengan ketat. Di samping itu, DPR read/74322/144/dpr-dukung-
RI khususnya Komisi VIII yang aktivitas-belajar-di-pesantren-
membidangi pendidikan keagamaan dan-madrasah-dengan-
perlu mendorong Kementerian syarat-1592489199/, diakses 28
Agama agar anggaran sebesar Juli 2020.
Rp2,599 triliun yang dialokasikan Masmuh, Mabroer. 2020.
untuk membantu 21.173 pesantren "Problematika KBM Pondok
di seluruh Indonesia dapat Pesantren Kala Pandemi
dilaksanakan dengan cepat dan tepat Corona", 19 Juni 2020,
sasaran. h ttp s :/ / i n i s i ati fn ews.com/
opini/2020/06/19/70657/
Referensi problematika-kbm-pondok-
”5 Pondok Pesantren yang Menjadi pesantren-kala-pandemi-corona/,
Klaster Covid-19,” 11 Juli 2020., diakses 21 Juli 2020.
https://regional.kompas.com/ Mashabi, Sania. 2020. "Kemenag:
read/2020/07/11/08220501/5- Jika Syarat Belajar di Pesantren
pondok-pesantren-yang-menjadi- Bisa Dipenuhi, Covid-19
klaster-covid-19?page=all, Bisa Dicegah", 10 Juli 2020,
diakses 29 Juli 2020. https://nasional.kompas.com/
“Atasi Covid-19, Wapres Sebut read/2020/07/10/20303341/
Rp2,7 Triliun Dialokasikan kemenag-jika-syarat-belajar-
untuk 21.000 Pesantren”, 20 di-pesantren-saat-pandemi-
Juli 2020,  https://nasional. dipenuhi-Covid-19-bisa/, diakses
kompas.com/read/2020/07/ 28 Juli 2020.
20/09102901/atasi-covid-19- Nurulliah, Novianti. 2020. “Pesantren
wapres-sebut-rp-27-triliun- Dibuka Lagi, Ridwan Kamil:
dialokasikan-untuk-21000- Santri Jabar Dulu yang Bisa
pesantren, diakses 29 Juli 2020. Belajar Tatap Muka”, 12 Juni
Hadi, Abdul. 2020. "Panduan 2020, https://www.pikiran-
Menjalani New Normal di rakyat.com/jawa-barat/
pr-01400926/pesantren- Wijaya, Callistasia. 2020. "Pesantren:
dibuka-lagi-ridwan-kamil-santri- Ponpes di Jawa Timur dibuka
jabar-dulu-yang-bisa-belajar- dengan 'tidur dibuat berjarak
tatap-muka, diakses 21 Juli 2020. dan isolasi santri', tetapi potensi
Safuan, Akhmad. 2020. "Santri risiko penularan Covid-19
Jawa Tengah Mulai Kembali 'besar'”, 16 Juni 2020, https://
Ke Pondok Pesantren", 19 Juni www.bbc.com/indonesia/
2020, https://mediaindonesia. indonesia-53047955, diakses 21
com/read/detail/321713-santri- Juli 2020.
jawa-tengah-mulai-kembali-ke-
pondok-pesantren, diakses 21 Juli
2020.

18

Achmad Muchaddam Fahham


achmad.fahham@dpr.go.id

Dr. Achmad Muchaddam Fahham, S.Ag., M.A., Peneliti Bidang Agama dan Masyarakat
pada Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI. Doktor Ilmu Agama Islam Universitas
Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Magister Filsafat Islam Di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Sarjana Syariáh (Hukum Islam) IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Mengawali karirnya sebagai dosen di lingkungan PTAIN Kementrian Agama RI.
Tulisan yang pernah diterbitkan antara lain: “Mengkaji Konflik Suriah” (review buku)
dan “Pengelolaan Wakaf Tunai di Lembaga Pengelola Wakaf dan Pertanahan Pengurus
Wilayah Nahdlatul Ulama Daerah Istimewa Yogyakarta.”.

Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang
http://puslit.dpr.go.id mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh
ISSN 2088-2351 isi tulisan ini tanpa izin penerbit.

Anda mungkin juga menyukai