0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2 tayangan7 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang batasan ilmu pendidikan Islam melalui perbedaan paradigma Barat dan Islam. Paradigma Barat cenderung menolak status ontologis objek metafisika dan lebih fokus pada objek fisika, sedangkan paradigma Islam mempertahankan status ontologis objek fisik dan metafisika. Perbedaan pandangan ini menimbulkan perbedaan dalam klasifikasi ilmu dan metode ilmiah antara sistem epistemologi Islam dan Barat.
Dokumen tersebut membahas tentang batasan ilmu pendidikan Islam melalui perbedaan paradigma Barat dan Islam. Paradigma Barat cenderung menolak status ontologis objek metafisika dan lebih fokus pada objek fisika, sedangkan paradigma Islam mempertahankan status ontologis objek fisik dan metafisika. Perbedaan pandangan ini menimbulkan perbedaan dalam klasifikasi ilmu dan metode ilmiah antara sistem epistemologi Islam dan Barat.
Dokumen tersebut membahas tentang batasan ilmu pendidikan Islam melalui perbedaan paradigma Barat dan Islam. Paradigma Barat cenderung menolak status ontologis objek metafisika dan lebih fokus pada objek fisika, sedangkan paradigma Islam mempertahankan status ontologis objek fisik dan metafisika. Perbedaan pandangan ini menimbulkan perbedaan dalam klasifikasi ilmu dan metode ilmiah antara sistem epistemologi Islam dan Barat.
• Tri wahyono X.03/20.21/02.11217 Agenda B.Rumusan Masalah 1. Menjelaskan batasan ilmu pendidikan islam (melalui perbedaan paradigma barat dan is - lam).
C.Tujuan
1. Memahami batasan ilmu pendidikan islam (melalui perbedaan paradigma barat dan is- lam). Daftar Slideshow
Arti Pendidikan Islam Pengertian Batas Pen- Perbandingan
didikan Paradigma Islam dan Barat
Slide 1 Slide 2 Slide 3
1.arti pendidikan islam Pendidikan Islam memegang peran yang sangat penting dalam pembangunan bangsa dan negara Indonesia. Karena di dalamnya juga ada konsekuensi dalam pembangunan manusia seutuhnya. Pembangunan ini akan berhasil apabila pen- gelolaan pendidikan Islam dilakukan dengan baik beserta solusi alternatifnya terhadap segala masalah yang ada di dalamnya. Muaranya adalah penggunaan sumber-sumber dari Islam dan penerjemahan Islam ke dalam dunia pendidikan yang lebih praktis dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. 2.1. Pengertian Batas Pendidikan Batas ialah suatu yang menjadi hijab atau ruang lingkup; awal dan akhir berarti memiliki permulaan dan akhir. Sedangkan pendidikan adalah pen- gaktualisasian fitrah insaniyah yang manusiawi dan potensial agar manusia dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya (individual, sosial, re- ligius).dan sejatinya batasan awal untuk pendidikan adalah pada usia 4 tahun sehingga upaya itu untuk mengembangkan perilaku yg baru namun dengan buah dari kebaikan .sedangkan batasan akhir dari pendidikan islam yaitu,Batas pendidikan Islam lebih idealistik dan pragmatik, pendidikan itu berlangsung dari buaian sampai ke liang lahat. Sebagaimana Hadis Nabi saw. “Tuntutlah ilmu pengetahuan semenjak dari buaian hingga ke liang lahat (al-Hadis).” . Pangkal perbedaan ini adalah timbulnya cara pandang radikal dalam memandang status ontologis objek-objek ilmu di antara keduanya. Setelah melalui proses yang panjang (terutama setelah pasca-renainsans), episti- 3.perbedaan paradigma barat dan Islam mologi Barat akhirnya cenderung menolak status ontol- Pemikiran dalam bidang ilmu tidak lepas dari sta- ogis objek-objek metafisika, dan lebih memusatkan per- tus ontologi dan epistemologi pengetahuan se- hatiannya pada objek-objek fisika, atau apa yang disebu hingga kerangka teori yang dibangun dengan oleh August Comte dengan “positivistik”. Sementara itu hasil pemikiran tidak bias. Dalam bidang kajian epistimologi Islam masih mempertahankan status ontol- pendidikan, objek kajiannya adalah manusia se- ogis tidak hanya objek-objek fisik, tetapi juga objek-ob- bagai makhluk yang unik dan mempunyai potensi jek matematika dan metafisika. Perbedaan cara pandang lahiriyah dan batiniyah (fitrah). Memang agak dan keyakinan terhadap status ontologis ini telah sulit untuk ditelusuri bila asumsi yang dipakai menimbulkan perbedaan yang cukup signifikan . kedua untuk manusia hanya sebatas kuasa material sistem epistimologi tersebut dalam masalah-masalah dalam pendidikan dengan tidak menelusuri aspek yang menyangkut soal klasifikasi ilmu dan metode- immaterial, apalagi sebatas memandang makhluk metode ilmiah. Khusus terhadap pendidikan secara on - bebas dan sosial. Dan, kalau disimpulkan sebagai tologis perbedaan ini tampak pada pendidikan Islam dan mahkluk immaterial semata jelas manusia bukan pendidikan Barat. Jika pendidikan Islam memandang makhluk rohani. Oleh karena itu, dalam tulisan peserta didik sebagai makhluk Allah dan sosial yang ini dicoba untuk mengklarifikasi perbedaan itu memiliki potensi sesuai dengan fitrahnya, maka pen- dari sudut pandang metodologi keilmuan Islam didikan Barat melihat peserta didik sebagai sosok yang dan metodologi keilmuan Barat.odern merdeka dengan potensi yang dimilikinya. Thank you FT