Anda di halaman 1dari 7

BATASAN ILMU PENDIDIKAN ISLAM

MELALUI PERBEDAAN PARADIGMA


BARAT DAN ISLAM

• Fauzan eko Laksono X.03/20.21/02.11210


• Tri wahyono X.03/20.21/02.11217
Agenda
B.Rumusan Masalah
1. Menjelaskan batasan ilmu pendidikan islam (melalui perbedaan paradigma barat dan is
-
lam).

C.Tujuan

1. Memahami batasan ilmu pendidikan islam (melalui perbedaan paradigma barat dan is-
lam).
Daftar Slideshow

Arti Pendidikan Islam Pengertian Batas Pen- Perbandingan


didikan Paradigma Islam dan
Barat

Slide 1 Slide 2 Slide 3


1.arti pendidikan islam
Pendidikan Islam memegang peran yang sangat penting dalam pembangunan
bangsa dan negara Indonesia. Karena di dalamnya juga ada konsekuensi dalam
pembangunan manusia seutuhnya. Pembangunan ini akan berhasil apabila pen-
gelolaan pendidikan Islam dilakukan dengan baik beserta solusi alternatifnya
terhadap segala masalah yang ada di dalamnya. Muaranya adalah penggunaan
sumber-sumber dari Islam dan penerjemahan Islam ke dalam dunia pendidikan
yang lebih praktis dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.
2.1. Pengertian Batas Pendidikan
Batas ialah suatu yang menjadi hijab atau ruang lingkup; awal dan akhir
berarti memiliki permulaan dan akhir. Sedangkan pendidikan adalah pen-
gaktualisasian fitrah insaniyah yang manusiawi dan potensial agar manusia
dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya (individual, sosial, re-
ligius).dan sejatinya batasan awal untuk pendidikan adalah pada usia 4
tahun sehingga upaya itu untuk mengembangkan perilaku yg baru namun
dengan buah dari kebaikan .sedangkan batasan akhir dari pendidikan islam
yaitu,Batas pendidikan Islam lebih idealistik dan pragmatik, pendidikan itu
berlangsung dari buaian sampai ke liang lahat. Sebagaimana Hadis Nabi
saw.
“Tuntutlah ilmu pengetahuan semenjak dari buaian hingga ke liang lahat
(al-Hadis).”
. Pangkal perbedaan ini adalah timbulnya cara pandang
radikal dalam memandang status ontologis objek-objek
ilmu di antara keduanya. Setelah melalui proses yang
panjang (terutama setelah pasca-renainsans), episti-
3.perbedaan paradigma barat dan Islam mologi Barat akhirnya cenderung menolak status ontol-
Pemikiran dalam bidang ilmu tidak lepas dari sta- ogis objek-objek metafisika, dan lebih memusatkan per-
tus ontologi dan epistemologi pengetahuan se- hatiannya pada objek-objek fisika, atau apa yang disebu
hingga kerangka teori yang dibangun dengan oleh August Comte dengan “positivistik”. Sementara itu
hasil pemikiran tidak bias. Dalam bidang kajian epistimologi Islam masih mempertahankan status ontol-
pendidikan, objek kajiannya adalah manusia se- ogis tidak hanya objek-objek fisik, tetapi juga objek-ob-
bagai makhluk yang unik dan mempunyai potensi jek matematika dan metafisika. Perbedaan cara pandang
lahiriyah dan batiniyah (fitrah). Memang agak dan keyakinan terhadap status ontologis ini telah
sulit untuk ditelusuri bila asumsi yang dipakai menimbulkan perbedaan yang cukup signifikan . kedua
untuk manusia hanya sebatas kuasa material sistem epistimologi tersebut dalam masalah-masalah
dalam pendidikan dengan tidak menelusuri aspek yang menyangkut soal klasifikasi ilmu dan metode-
immaterial, apalagi sebatas memandang makhluk metode ilmiah. Khusus terhadap pendidikan secara on -
bebas dan sosial. Dan, kalau disimpulkan sebagai tologis perbedaan ini tampak pada pendidikan Islam dan
mahkluk immaterial semata jelas manusia bukan pendidikan Barat. Jika pendidikan Islam memandang
makhluk rohani. Oleh karena itu, dalam tulisan peserta didik sebagai makhluk Allah dan sosial yang
ini dicoba untuk mengklarifikasi perbedaan itu memiliki potensi sesuai dengan fitrahnya, maka pen-
dari sudut pandang metodologi keilmuan Islam didikan Barat melihat peserta didik sebagai sosok yang
dan metodologi keilmuan Barat.odern merdeka dengan potensi yang dimilikinya.
Thank you
FT

Anda mungkin juga menyukai