TERMS OF REFERENCE
I. Latar Belakang
a. Dasar Hukum
Peraturan Mentri Agama RI Nomor 12 Tahun 2015 jo PMA No. 52 Tahun 2017
tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN Bukittinggi;
b. Gambaran Umum
Pemuda sebagai penerus estafet kepemimpinan bagnsa ini kedepan seharusnya
dapat memberikan kiprah yang berarti untuk perbaikan bangsa dan negara, para
pemuda harus mampu memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, memanfaatkan
dengan ikhlas ilmu pengetahuan yang mereka miliki sehingga dapat membuat
perubahan bangsa ini kearah yang lebih baik.
Mahasiswa merupakan bagian dari pemuda yang sangat potensial dalam
mengusung perubahan tersebut. Sebagai kaum intelektual muda, mahasiswa dituntut
untuk menjadi pelopor dalam memperbaiki kondisi bangsa ditengah demoralisasi,
hedonisme, dan fragmatisme dengan selalu menjujung sebuah idealisme disetiap
gerakan yang dilakukan dan dalam kondisi apapun, jangan sampai mahasiswa
terjebak pada sebuah kepentingan fragmatisme sesaat.
Menyinggung sosok yang namanya mahasiswa, selalu terkait dengan dimensi-
dimensi tertentu untuk berekspresi atas fonomena sicial yang terjadi. Kehadiran
mahasiswa menjadi sosial control, agens of change and Iron stock bangsa senantiasa
ditunggu masyarakat untuk menjadi analisator kenyataan yang ada, innovator dan
motor penggerak perubahan dan perkembangan masyarakat. Peran seperti ini
PENGURUS
HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI (HMPS)
AKUNTANSI SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI
Jl. Gurun Aua, Kubang Putiah, Kec. Banuhampu, kab. Agam, Sumatera Barat (0752)33136
tentunya mengharuskan sikap independent dalam setiap situasi dan kondisi system
yang berlaku
Keberpihakan seorang mahasiswa tergambarkan pada diri mahasiswa itu
sendiri sebagai pemimpin bagi dirinya sendiri dan bagi masyarakat umum. Untuk
menjadi pemimpin itu harus memili jiwa dan mental yang kuat dan mampu
mengemban tanggung jawab serta mampu menyelesaikan solusi terhadap suatu
permasalahan. Dalam memecahkan masalah selalu membutuhkan pemahaman
terhadap masalah yang terjadi, resiko masalah yang akan terjadi serta bagaimana
meminimalisir resiko masalah terjadi dan mencari solusi yang tepat terhadap masalah
tersebut.
Peranan mahasiswa tersebut harus di organisir dalam sebuah wadah sebagai
sarana pembentukan karakter pemimpin yang mampu mengontrol masalah yang akan
terjadi (Problem Solving). Maka untuk itulah kami perlu mengadakan Latihan Dasar
Kepemimpinan (LDK) ini dalam rangka menambah wawasan dan pengetahuan bagi
mahasiswa terkhusus mahasiswa Program Studi Akuntansi Syari’ah, yang nantinya
disapkan untuk menjalankan roda organisasi sesuai dengan tujuannya.