PENGANTAR PERBANKAN
DISUSUN OLEH :
2020/2021
A. Pengertian bank dan bank syariah
perbedaan mendasar yang menjadi pertimbangan masyarakat untuk memilih antara bank
konvensional ataupun syariah.
Sistem Keuntungan
Pada bank konvensional, prosentase bunga didasarkan pada besarnya simpanan atau
pinjaman yang dimiliki nasabah. Sedangkan bank syariah tidak mengenal istilah
bunga melainkan prinsip untung rugi yang besarannya tetap, tidak dipengaruhi inflasi
melainkan keuntungan proyek. Jika tidak ada keuntungan maka kerugian akan
ditanggung bersama.
Pola Hubungan
Bank konvensional akan menempatkan dirinya sebagai debitur kapada nasabah yang
bertindak sebagai kreditur. Sedang bank syariah mengenal 4 pola yakni kemitraan,
penjual-pembeli, sewa menyewa serta debitur kreditur dalam artian pemegang
ekuitas.
Orientasi
Bank konvensional tidak berorientasi pada ajaran agama manapun karena berfokus
pada keuntungan duniawi. Sedangkan bank syariah berorientasi pada sistem ekonomi
islam yang berpedoman pada keuntungan dunia yaitu profit dan keuntungan akhirat
atau falah
Pengawas
Bank Syariah berjalan dibawah dewan pengawas khusus yakni Dewan Pengawas
Syariah (DPS) sedangkan selama ini bank konvensional tidak memiliki dewan
pengawas khusus.
Bank Syariah dan UUS wajib menjalankan fungsi menghimpun dan menyalurkan
dana masyarakat.
Bank Syariah dan UUS dapat menjalankan fungsi sosial dalam bentuk lembaga baitul
mal, yaitu menerima dana yang berasal dari zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana
sosial lainnya dan menyalurkannya kepada organisasi pengelola zakat.
Bank Syariah dan UUS dapat menghimpun dana sosial yang berasal dari wakaf uang
dan menyalurkannya kepada pengelola wakaf (nazhir) sesuai dengan kehendak
pemberi wakaf (wakif).
D. JENIS DAN KEGIATAN BANK SYARIAH
Kegiatan usaha Bank Syariah meliputi menghimpun dana dalam bentuk Simpanan berupa
Giro, Tabungan, Deposito atau bentuk lainnya, menyalurkan Pembiayaan, serta jasa lainnya
berdasarkan Akad Syariah.
Hubungan Bank dan Nasabah dalam perbankan Syariah bukan dalam bentuk pinjam-
meminjam tetapi dalam bentuk penyediaan dana (Pembiayaan) untuk transaksi riil yang
dilakukan dalam bentuk jual-beli.
Berdasarkan prinsip kerjanya bank syariah terdiri dari 3 jenis, yaitu Bank Umum Syariah
(BUS), Unit Usaha Syariah (UUS), dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).
Bank Umum Syariah adalah bank syariah yang dalam kegiatan usahanya memberikan
jasa lalu lintas pembayaran.
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah bank syariah yang dalam kegiatannya tidak
menghimpun dana masyarakat dalam bentuk giro, sehingga tidak dapat menerbitkan
cek dan bilyet giro.
Unit Usaha Syariah (UU), adalah unit kerja dari kantor pusat Bank Umum
Konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dan unit kantor cabang yang
melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah.
Daftar pustaka
Hidayah, ni’matul. 2016. Mengenal jenis jenis bank Syariah. Diakses pada tanggal 17 Maret
2021
https://www.google.com/amp/s/nimahidayah.wordpress.com/2016/08/22/mengenal-jenis-
jenis-bank-syariah/amp/
Maybank. 2019. Mengenal bank Syariah. Diakses pada tanggal 17 Maret 2021
https://www.maybank.co.id/Article/StoryForYourInspirationPersonal/2020/05/06/03/44/Men
genal-Bank-
Syariah#:~:text=Kegiatan%20usaha%20Bank%20Syariah%20meliputi,jasa%20lainnya%20b
erdasarkan%20Akad%20Syariah.
Otoritas jasa keuangan. 2017. Perbankan syariah dan kelembagaannya. Diakses pada tanggal
17 Maret 2021
https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/tentang-syariah/Pages/PBS-dan-
Kelembagaan.aspx#:~:text=Sedangkan%20fungsi%20dari%20perbankan%20syariah,menghi
mpun%20dan%20menyalurkan%20dana%20masyarakat.&text=Bank%20Syariah%20dan%2
0UUS%20dapat%20menghimpun%20dana%20sosial%20yang%20berasal,kehendak%20pem
beri%20wakaf%20(wakif).