PRESEDTED BY : KELOMPOK 12
Adinda Sari Nastiti (212310108)
Renche Fadhila Mahesty (212310022)
KELAS A III , EKONOMI ISLAM
PENGERTIAN AKAD ISTISHNA’
Istishna’ ialah akad yang berasal dari bahasa Arab yang artinya buatan.
Menurut para ulama bay’ istishna’ (jual beli dengan pesanan) merupakan suatu jenis khusus dari akad
bay’ as-salam (jual beli salam). Jenis jual beli ini dipergunakan dalam bidang manufaktur. Pengertian bay’
istishna’ adalah akad jual beli barang pesanan antara kedua belah pihak dengan penjelasan yang
spesifikasi dan pembayaran yang telah disepakati kedua belah pihak. Barang yang dipesan belum
diproduksi atau tidak tersedia dipasaran. Pembayaran istishna’ dapat dilakukan secara kontan atau
dengan cicilan tergantung kesepakatan yang telah ditetapkan oleh kedua belah pihak. Jual beli al-
ishtishna’ dapat dilakukan dengan cara membuat kontrak baru dengan pihak lain. Kontrak baru tersebut
disebut dengan konsep istishna’ paralel, dan pelaksanannya ada dua bentuk
DASAR HUKUM ISTISHNA’
,
1. Dasar hukum 2. Dasar hukum 3. Dasar hukum al- 4. Dasar hukum
menurut Al-qur’an. menurut sunnah. Ijma’. kaidah fiqhiyah.
1. istishna’ antara penjual dan pembeli adalah barang pesanan harus diketahui karakteristiknya
secara umum yang meliputi jenis spesifikasi teknis, kualitas dan kuantitasnya. Barang pesanan
harus sesuai dengan karakteristik yang telah disepakati atara pembeli dan penjual.
2. Istishna’ paralel, transaksi melalui perantara dari Bank. Dan bank juga bisa bertindak sebagai
penjual dalam suatu transaksi. Jika bank bertindak sebagai penjual kepada pihak lain untuk
menyediakan barang pesanan dengan cara istishna’ dan ini disebut dengan istishna’ paralel.
BERAKHIRNYA AKAD ISTISHNA’
Kontrak istishna’ akan berakhir berdasarkan kondisi- kondisi yang telah ditetapkan sebagai
berikut:
• Persetujuan kedua belah pihak untuk menghentikan kontrak istishna’ yang sedang dilakukan.
• Pembatalan hukum kontrak. Ini bisa muncul karena adanya masuk pihak untuk mencegah
dilaksanakannya kontrak atau penyelesaiannya. Dan masing- masing dari pihak dapat
membatalkannya.
TERIMAKASIH
WASSALAMU’ALAIKUM