Anda di halaman 1dari 7

PON DAS I

Suatu perencanaan pondasi dikatakan benar jika beban yang diteruskan


oleh pondasi ke tanah tidak melampaui kekuatan tanah yang bersangkutan.
Pondasi berfungsi untuk memindahkan beban-beban pada struktur atas ke
tanah, yang dapat terjadi bila kestabilan pondasi terhadap efek guling, geser,
penurunan, dan daya dukung tanah terpenuhi. Dengan demikian, pemilihan
jenis pondasi harus memperhatikan jenis tanah dan kapasitas struktur agar
diperoleh jenis dan dimensi pondasi yang layak, aman dan ekonomis.
Secara umum, pondasi terbagi atas dua macam yaitu :
(1). Pondasi dangkal, yaitu pondasi yang diletakkan langsung di atas lapisan
tanah pendukungnya. Pondasi ini digunakan apabila keadaaan tanah
dasarnya dapat menahan beban-beban yang terjadi pada bangunan atas dan
letaknya tidak dalam, yaitu perbandingan antara kedalaman (D) dengan
lebar pondasi (B) kurang dari atau sama dengan empat (4).
(2). Pondasi dalam, digunakan bila keadaaan tanah dasar didekat permukaan
tidak memenuhi persyaratan dan tanah dasar dengan kualitas yang baik
terletak jauh dari permukaan tanah (perbandingan D dan B > 4).
Secara umum pondasi dangkal dapat dibedakan menurut jenisnya:
1. Pondasi Telapak Setempat
2. Pondasi Telapak Lajur
3. Pondasi Telapak Gabungan

P. Setempat P. Lajur P. Gabungan


Pada pondasi ada dua kategori keruntuhan, yaitu:
a. Keruntuhan geser tekan (geser satu arah)
b. Keruntuhan geser lentur (geser dua arah)

Bidang keruntuhan

Keruntuhan geser satu arah Keruntuhan geser dua arah

Distribusi daya dukung tanah terhadap pondasi tergantung dari beban kolom
dan dinding yang diteruskan ke pondasi. Dalam desain pondasi, tekanan yang
non linier di atas dianggap linier, yaitu pada pembebanan konsentris, tegangnan
tanah dianggap merata, sedangkan pembebanan eksentris dianggap trapesium.
Anggapan di atas bertitik tolak dari statement pada aksi tanah sebagai bahan
yang elastis dan pondasi mempunyai kekakuan yang tak terbatas.

N N N

f f1 f2 f3

N
Gbr 1. f  (rata)
B.L
N N.e N N.e
Gbr 2. f1   1 ; f2  1
B.L 6 L.B2 B.L 6 L.B2
2.N
Gbr 3. f3 
3.B.L

1. Pondasi Telapak Setempat


Pondasi telapak setempat berupa pelat segiempat atau bujur sangkar
yang menahan kolom tunggal. Pondasi direncanakan sebagai satu kesatuan
yang monolit dengan bagian utama bangunan, yang berfungsi menahan
beban mati penuh yang dihantarkan oleh kolom dengan prinsip bahwa
beban vertikal dan momen yang bekerja pada pondasi, sebagian besar
ditahan oleh daya dukung (bearing capacity) tanah pondasi pada dasar
pondasi, dan beban mendatar sebagian besar ditahan oleh hambatan geser
(sliding resistance) dari dasar pondasi. Jika pondasi ini tertanam dalam,
geseran atau tekanan tanah di muka pondasi juga ikut menahan beban, tetapi
bila pondsi ini tertanam dangkal, gaya penahan ini umumnya kecil dan
tanah di muka pondasi kadang-kadang akan mengalami pengikisan.
Pondasi telapak bekerja dalam 2 arah (X dan Y), sehingga
perhitungan kuat gesernya harus mempertimbangkan dua jenis yang berbeda
yaitu gaya geser pons (geser 2 arah) dan kuat geser balok (geser satu arah).
Perencanaan pondasi yang bekerja pada dua arah didasarkan pada nilai kuat
geser (Vn) yang ditentukan tidak boleh lebih besar dari Vc kecuali jika
dipasang penulangan geser.
Perencanaan terhadap pondasi telapak setempat mengikuti langkah-
langkah sebagai berikut :
(1). Menghitung tekanan tanah di bawah pondasi dan tekanan tanah ijin
efektif untuk mendukung beban total struktur, yaitu :
p = hp . t ……………………..……….……….. (1)
peff = pijin - p ………..…………..……………… (2)
(2). Menentukan luas pondasi telapak setempat, yaitu :
Ap = ΣP / peff ……………………………..…….. (3)
(3). Menghitung tekanan tanah terfaktor (pu).
pu = Pu ………..………………….………….. (4)
A
(4). Memeriksa kekuatan geser pondasi terhadap geser dua arah dan satu
arah, yaitu :
Vu <  Vn …....……………………………………… (5)
 f 'c 
  bo . d
 Vn =  Vc =  3  ….…………..……. (6)

Vu2 = pu (W2 – B2) ……..………...………………. (7)


B = lebar kolom + (½ d)2 ……....…………… (8)
Vu1 = pu . W . G ……..…………….…………….. (9)
Dimana :
p = tekanan tanah di bawah pondasi (kN/m2)
hp = kedalaman pondasi (m)
peff = tekanan tanah ijin efektif untuk mendukung beban total
(kN/m2)
pijin = tekanan tanah ijin (kN/m2)
t = berat jenis tanah (kN/m3)
Ap = luas pondasi telapak (m2)
bo = panjang keliling penampang kritis geser 2 arah yang
bekerja pada pondasi telapak (mm)
d = tinggi efektif pelat pondasi telapak (mm)
Vu1 = kuat geser pondasi terhadap satu arah (N)
Vu2 = kuat geser pondasi terhadap dua arah (N)
W = panjang penampang kritis geser (mm)
G = lebar penampang kritis geser satu arah (mm)
(5). Menentukan dimensi penulangan pondasi, dengan menghitung momen
terfaktor terlebih dahulu :
Mu = pu F (½ F) W ………..…………………….. (10)
(6). Menghitung kuat tumpuan kolom dan pondasi dengan :
Pk = (0,85 f’c Ak) ……….…………….………… (11)
Pp =  (0,85 f’c Ak) . 2 ….……………………… (12)
(7). Menentukan dimensi penulangan pasak pondasi, yaitu :
Asp = 0,005 Ak ………………….……………… (13)
db f y
ldb = 4 f 'c
> 0,04 db fy ……………….…... (14)

Dimana :
F = lebar daerah pembebanan momen (mm)
Pk = kuat tumpuan kolom (N)
Pp = kuat tumpuan pondasi (N)
Ak = luas bruto penampang kolom (mm2)
db = diameter tulangan utama (mm)
ldb = panjang tulangan dowel/pasak (mm)

2. Perencanaan Pondasi Telapak Gabungan (Kombinasi)


Pondasi telapak gabungan berupa pelat segiempat yang lebih panjang
dengan fungsi menahan dua atau beberapa kolom tunggal. Jika terdapat dua
buah kolom yang letaknya berdekatan, kadang-kadang perlu atau lebih
praktis untuk mengkombinasikan pondasi telapak untuk memberntuk suatu
dasar yang menerus. Dimensi telapak harus dipilih sedemikian rupa
sehingga resultan beban segaris dengan sentroid dari luas dasar. Hal ini
dimaksudkan untuk memberikan suatu tekanan dukung merata di bawah
telapak dan membantu mencegah penurunan. Bentuk telapak dapat persegi
panjang atau trapesium. Dasar bentuk trapezium mempunyai kerugian
dalam detail dan membutuhkan bermacam-mcam pemotongan tulangan.
Bentuk ini digunakan bila terdapat suatu perbedaan besar dari beban-beban
yang dipikul oleh kedua kolom dan ada pembatasan untuk panjang telapak.
Jadi, ada 2 kondisi yang menjadikan alasan dipergunakannya pondasi
jenis ini, yaitu :
a. Kolom tepi bangunan letaknya bersebelahan dengan batas tanah
pemilikan orang lain, sedemikian rupa sehingga tidak mungkin untuk
membuat pondasi telapaak setempat (terpisah), dan
b. Terdapat dua buah kolom dengan jarak sangat dekat, sehingga jika
memakai pondasi setempat akan menghasilkan struktur yang tidak
ekonomis atau bahkan terjadi tumpang tindih.
Bentuk perhitungan dimensi pondasi dan penulangannya sama
dengan langkah-langkah perhitungan pada perencanaan pondasi telapak
setempat.

3. Perencanaan Pondasi Bor (Sumuran)


Pondasi bor berupa sumuran yang dibor ke dalam tanah dan diisi
dengan beton. Sumuran ini dibuat cukup dalam hingga mencapai lapisan
tanah keras sesuai beban kerja pada struktur. Dalam perencanaan ini,
dipergunakan pondasi sumuran yang tidak bertulang dengan penampang
lingkaran. Adapun langkah-langkah perhitungan dimensi pondasi sumuran
adalah :
Menentukan diameter sumuran berdasarkan tegangan izin, yaitu :
fc = 0,25 f’c ………………………………….……. (15)
0,7854 D2 = Pd ……………………………………. (16)
Menghitung kapasitas ujung pondasi sumuran.
q p Ap
Qp = p
………………………………………. (17)

Memeriksa tekanan aksial sumuran terhadap dimensi pondasi yang


direncanakan.
Pd L
Hs = A E ……………..………………………. (8)

Dimana :
fc = tegangan beton yang diizinkan (M Pa)
f’c = mutu beton yang digunakan (M Pa)
D = diameter pondasi sumuran (mm)
Pd = beban aksial terfaktor (N)
Qp = kapasitas ujung sumuran (N)
qp = titik tekanan maksimum pada titik perpindahan 5 %
Ap = luas dasar sumuran (mm2)
p = faktor pengurangan dasar pondasi untuk membatasi
penurunan dasar sampai 25 mm (N/mm2)
A = luas penampang total sumuran (mm2)
E = modulus elastisitas beton = 4700 f 'c (M Pa)
L = panjang total sumuran (mm)
Hs = besar penurunan pondasi (mm)
4. Perencanaan Pondasi Pasangan Batu Gunung
Pondasi pasangan batu gunung berfungsi sebagai penopang sloof
(balok pengikat) sehingga mencegah timbulnya lendutan pada sloof.
Pondasi ini direncanakan berbentuk trapezium dengan lebar atas diambil
sama dengan lebar sloof (balokpengikat).

Anda mungkin juga menyukai