Anda di halaman 1dari 9

I.

PERENCANAAN FONDASI KAISON

1. Kapasitas Daya Dukung Tanah Yang Diinginkan

Kapasitas daya dukung vertikal yang diinginkan


Untuk menghitung kapasitas daya dukung vertikal yang diijinkan dapat dipergunakan
rumus :
q a 1 / n( qU DF ) DF
Dimana :
qa

= Kapasitas daya dukung yang diijinkan (t / m 2 )

qU

= Kapasitas daya dukung batas dari tanah di bawah dasar kaison

Untuk mendapatkan harga qU dapat menggunakan rumus yang umum dipakai


misalnya rumus Terzaghi atau yang sudah dimodifikasi oleh Ohsaki.
Menurut Terzaghi :
q ult CNc DF N q 1 / 2BN

Menurut Ohsaki :

q u CN c BN DF N q

Dengan koefisien-koefisien seperti yang tercantum pada tabel di bawah ini.


Koefisien daya dukung dari Terzaghi

NC

Nq

N 'C

N 'q

N '

0o
5o
10 o
15 o
20 o
25 o
30 o
35 o
40 o
45 o

5,71

1,00

3,81

1,00

7,32

1,64

4,48

1,39

9,64

2,70

1,2

5,34

1,94

12,8

4,44

2,4

6,46

2,73

1,2

17,7

7,43

4,6

7,90

3,88

2,0

25,1

12,7

9,2

9,86

5,60

3,3

37,2

22,5

20,0

12,7

8,32

5,4

57,8

41,4

44,0

16,8

12,8

9,6

95,6

81,2

114,0

23,2

20,5

19,1

172

173

320

34,1

35,1

27,0

Koefisien daya dukung dari Ohsaki

NC

Nq

0o
5o

5,3

1,0

5,3

1,4

Fondasi Kaison | 1

NC

Nq

10 o
15 o
20 o
25 o
28 o
32 o
36 o
40 o
45 o
50 o

5,3

1,9

6,5

1,2

2,7

7,9

2,0

3,9

9,9

3,3

5,6

11,4

4,4

7,1

20,9

10,6

14,1

42,2

30,5

31,6

95,7

115,7

81,3

172,3

325,8

173,3

347,5

1073,4

415,1

Bentuk Pondasi

Faktor Bentuk

Menerus

Bujur Sangkar

Persegi

Lingkaran

1,0

1,3

1,0 + 0,3 (B/L)

1,3

0,5

0,4

0,5 0,1 (B/L)

0,3

B : Sisi Pendek
L : Sisi Panjang

Kapasitas daya dukung lateral yang diijinkan


Kekuatan tanah pasif untuk berbagai jenis tanah sbb. :
-

untuk tanah berpasir :


Pp K p x K p q

untuk tanah kohesif ( clay ) :


Pp K p x 2C

Dimana :

K p K pq

Pp

kekuatan tanah pasif pada kedalaman tertentu

x
q
C

=
=
=
=

kedalaman dari muka tanah


beban tetap pada permukaan tanah
kohesi tanah
berat isi tanah

Kp

koefisien Coulomb untuk tekanan pasif

Jika kondisi tanah terdiri lebih dari satu lapis dapat dihitung sbb. :
Pp 1 1 K p 1 h1 2c1 K p 1 K p 1 q
Pp 2 2 K p 2 h2 2c 2 K p 2 K p 2 ( q 1 h1 )
Fondasi Kaison | 2

Pp 3 3 K p 3 h3 2c3 K p 3 K p 3 (q 1 h1 2 h2 )

Dan seterusnya, dimana Pp 1 , Pp 2 , Pp 3 , .. adalah tekanan tanah pasif pada


kedalaman h1, h1 + h2, h1 + h2 + h3, ..
Gaya penahan geser yang diijinkan

Hu C B A' P tan B

Dimana :
CB

=
=
=
=

A'
P
B

kohesi antara dasar kaison dan tanah


luas efektif dari dasar fondasi
Gaya vertikal yang bekerja pada dasar kaison
sudut geser antara dasar fondasi dan tanah di bawahnya
(untuk tanah dan beton diambil 2/3 dari sudut geser dalam, sedang
untuk batuan dasar dan beton diambil tan B 0,6 )

2. Perhitungan Stabilitas Fondasi Kaison

Mencari koefisien reaksi tanah


a).

koefisien reaksi tanah arah lateral ( Kh )


Kh 0,512 Eo Bh 3 / 4

Dimana :
Eo

= modulus deformasi tanah, biasanya diambil

Eo

= 28 N (N = harga N dari standar Penetration test)

Bh = Lebar pembebanan yang sudah disesuiakan (cm)


biasanya diambil Bh Ah (Ah : luas permukaan kaison)
b).

koefisien reaksi tanah dalam arah vertikal ( Kv )


Kv 0,422 Eo Bv

3 / 4

Dimana :
Bv

= Lebar pembebanan yang sudah disesuaikan (cm)

Biasanya diambil Bv =

Av (Av = luas dasar kaison)

Mencari koefisien reaksi tanah


Fondasi Kaison | 3

a)

koefisien reaksi tanah arah lateral ( Kh )


Kh 0,512 Eo . Bh -3/4

dimana :
Eo : modulus deformasi tanah, biasanya diambil Eo = 28 N
( N = harga N dari standar Penetration test )
Bh : Lebar pembebanan yang sudah disesuaikan ( cm )
biasanya diambil Bh Ah ( Ah : luas permukaan kaison )
b)

koefisien reaksi tanah dalam arah vertical ( Kv )


Kv 0,422 Eo . Bv -3/4

dimana :
Bv : Lebar pembebanan yang sudah disesuaikan ( cm )
biasanya diambil
c)

Bv

Av

( Av : luas dasar kaison )

koefisien pegas geser dalam arah lateral ( Ks )


Ks . Kv

dimana :
: angka perbandingan antara koefisien pegas geser dalam arah lateral dengan

koefisien reaksi vertikal tanah ; harganya berkisar antara 1/3 1/4.

Reaksi tanah dan pergeseran


a)

Besarnya reaksi tanah pada permukaan kaison


P12 Kh 1 ( h - l1 )
P21 Kh 2 ( h - l1 )
P22 Kh 2 ( h - l1 - l 2 )
P31 Kh 3 ( h - l1 - l 2 )
P32 Kh 3 ( h - l )

b)

Besarnya reaksi tanah pada dasar


q 1, 2

c)

N w .l - U
A

Kva .

Gaya geser pada dasar


Fondasi Kaison | 4

R Ks ( h - l ) . A

d)

Pergeseran kaison
y ( h - y )

e)

Sudut perpindahan kaison


f)

( M - P . x ) K1 ( H P ) K 2
K1 . K 3 - K 2

Dalamnya pusat rotasi kaison


h

( M - P . x ) K2 ( H P ) K3
( M - P . x ) K1 ( H P ) K 2

dimana :
K 1 2b ( 1/2 Kh 1 . l1 Kh 2 . l 2 Kh 3 . l 3 ) Ks . A
K 2 2b { 1/3 Kh 1 . l1

Kh 2 . l 2 ( l1 1/2 l 2 ) Kh 3 . l 3 ( l1

Kh 3 . l 3 ( l1 l 2 1/2 l 3 ) } Ks . A . l
K 3 2b { 1/4 Kh 1 . l1

1/3 Kh 2 . l 2

1/3 Kh 3 . l 3

Kh 2 ( l1

Kh 3 ( l1 l 2 l 3 ) ( l1 l 2 ) l 3 } Ks . A . l 2 4/3 b
N, H, M
: Gaya-gaya luar yang bekerja pada kaison

: Berat per satuan panjang kaison

: Gaya apung kaison

2a

: lebar sisi kaison ( m )

2b

: Panjang sisi kaison ( m )

: luas dasar kaison ( m2 )

Kh1, Kh2, Kh3

: Gaya pegas lateral tanah

Kv

: Gaya pegas vertikal pada dasar tanah

Ks

: Daya pegas geser pada dasar tanah

: beban lateral atau tekanan tanah yang bekerja pada kaison

: Titik kerja P ( dalam m )

: suatu harga seperti pada tabel 3.4.2 (a)

: Luas efektif dasar kaison, berdasarkan tabel 3.4.2 (b)

: lebar reaksi dasar kaison, berdasarkan tabel 3.4.2 (b)

: ditentukan sedemikian rupa sehingga persamaan :


N w . l - U Kva 3 . . v1

sesuai dengan

sudut yang
diperlihatkan pada gambar 3.4.2 (b)
Fondasi Kaison | 5

v1, v2

: seperti pada tabel 3.4.2 (b)

Tabel 3.4.2 (a)

Tabel 3.4.2 (b)


Fondasi Kaison | 6

MENENTUKAN BENTUK DAN FUNGSI FUNDASI KAISON

Sebagai gambaran awal untuk mendapatkan ukuran yang pantas dapat dipakai pedoman
sebagai berikut :

Sumbu panjang kaison diusahakan > sumbu panjang bangunan ( 0,8 m x 2).

Sumbu pendek kaison diusahakan > sumbu pendek bangunan (0,8 m x 2).

Sumbu pendek kaison diambil > 4,00 m.

Perbandingan antara sumbu panjang dan sumbu pendek < 3.

Demikian pula untuk menentukan ketebalan konstruksi dapat di pakai pedoman dasar seperti
yang tertera dibawah ini :
Ketebalan plat atas

: 2,00

3,0

Ketebalan plat dasar

: 0,75

1,5

Ketebalan dinding kaison

: 0,50

1,5

Ketebalan dinding penyekat

: 0,50

1,0

Syarat pembebanan kaison umumnya dipakai prsamaan berikut :


Wc + Ww

>

U+F+Q

dimana :
Wc

: Berat tubuh kaison (ton)

Ww

: Beban pembenaman kaison (bisa berupa air atau pasir ataupun tanah)

: Gaya tekan keatas akibat tekanan hidrostatis yang bekerja (ton)

: Gaya penahan geser pada dinding kaison (tebal dibawah dapat dipakai untuk
memperkirakan harga harga ini)
Fondasi Kaison | 7

: Reaksi tanah pada ujung kaison

Dalamnya Kaison
Tekstur tanah

Lanau
Lanau dipadatkan
Pasir dipadatkan
Pasir bercampur kerikil
Kerikil bercampur pasir
Kerikil dipadatkan

8m

16 m

25 m

30 m

40 m

0,2
0,5
1,2
1,4
1,7
2,2

0,4
0,6
1,4
1,7
2,0
2,4

0,5
0,7
1,7
2,0
2,2
2,7

0,6
0,9
2,0
2,2
2,4
2,9

0,7
1,0
2,2
2,4
2,6
3,1

Perencanaan plat dasar kaison


Menurut teori dari teng, ketebalan plat dasar dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Untuk kaison bundar

t = 1,81 Ri

Untuk kaison persegi panjang

t=

dimana :
t

= tebal plat dasar

Ri

= jari jari kaison

fc

= tegangan beton yang diijinkan

Bi.Li = lebar dan panjang kaison

= tekanan hidrostatis

q dapat dihitung dengan rumus


q = Hw tc
dimana :
w

= berat isi beton


Fondasi Kaison | 8

= berat isi air

Design cutting edge


Cutting edge adalah bagian ujung dari kaison, melihat posisinya tersebut maka cutting
edge memerlukan perencanaan yang khusus.
Mengenai gaya gaya yang bekerja pada cutting edge dapat dilihat seperti pada gambar
dibawah :
D
W

R
Fig. 5.11 Forces acting on well curb while cutting through clay

Total gaya horizontal = H

= W cos x

dimana :
W

= berat dinding kaison

= diameter dalam kaison

= raksi pada sisi cutting edge

= R sin

= diameter luar kaison

= R cos

Maka H = W cos
Dengan gaya gaya tersebut diatas maka dapat direncanakan dimensi cutting edge.

Fondasi Kaison | 9

Anda mungkin juga menyukai