qU
Menurut Ohsaki :
q u CN c BN DF N q
NC
Nq
N 'C
N 'q
N '
0o
5o
10 o
15 o
20 o
25 o
30 o
35 o
40 o
45 o
5,71
1,00
3,81
1,00
7,32
1,64
4,48
1,39
9,64
2,70
1,2
5,34
1,94
12,8
4,44
2,4
6,46
2,73
1,2
17,7
7,43
4,6
7,90
3,88
2,0
25,1
12,7
9,2
9,86
5,60
3,3
37,2
22,5
20,0
12,7
8,32
5,4
57,8
41,4
44,0
16,8
12,8
9,6
95,6
81,2
114,0
23,2
20,5
19,1
172
173
320
34,1
35,1
27,0
NC
Nq
0o
5o
5,3
1,0
5,3
1,4
Fondasi Kaison | 1
NC
Nq
10 o
15 o
20 o
25 o
28 o
32 o
36 o
40 o
45 o
50 o
5,3
1,9
6,5
1,2
2,7
7,9
2,0
3,9
9,9
3,3
5,6
11,4
4,4
7,1
20,9
10,6
14,1
42,2
30,5
31,6
95,7
115,7
81,3
172,3
325,8
173,3
347,5
1073,4
415,1
Bentuk Pondasi
Faktor Bentuk
Menerus
Bujur Sangkar
Persegi
Lingkaran
1,0
1,3
1,3
0,5
0,4
0,3
B : Sisi Pendek
L : Sisi Panjang
Dimana :
K p K pq
Pp
x
q
C
=
=
=
=
Kp
Jika kondisi tanah terdiri lebih dari satu lapis dapat dihitung sbb. :
Pp 1 1 K p 1 h1 2c1 K p 1 K p 1 q
Pp 2 2 K p 2 h2 2c 2 K p 2 K p 2 ( q 1 h1 )
Fondasi Kaison | 2
Pp 3 3 K p 3 h3 2c3 K p 3 K p 3 (q 1 h1 2 h2 )
Hu C B A' P tan B
Dimana :
CB
=
=
=
=
A'
P
B
Dimana :
Eo
Eo
3 / 4
Dimana :
Bv
Biasanya diambil Bv =
a)
dimana :
Eo : modulus deformasi tanah, biasanya diambil Eo = 28 N
( N = harga N dari standar Penetration test )
Bh : Lebar pembebanan yang sudah disesuaikan ( cm )
biasanya diambil Bh Ah ( Ah : luas permukaan kaison )
b)
dimana :
Bv : Lebar pembebanan yang sudah disesuaikan ( cm )
biasanya diambil
c)
Bv
Av
dimana :
: angka perbandingan antara koefisien pegas geser dalam arah lateral dengan
b)
c)
N w .l - U
A
Kva .
R Ks ( h - l ) . A
d)
Pergeseran kaison
y ( h - y )
e)
f)
( M - P . x ) K1 ( H P ) K 2
K1 . K 3 - K 2
( M - P . x ) K2 ( H P ) K3
( M - P . x ) K1 ( H P ) K 2
dimana :
K 1 2b ( 1/2 Kh 1 . l1 Kh 2 . l 2 Kh 3 . l 3 ) Ks . A
K 2 2b { 1/3 Kh 1 . l1
Kh 2 . l 2 ( l1 1/2 l 2 ) Kh 3 . l 3 ( l1
Kh 3 . l 3 ( l1 l 2 1/2 l 3 ) } Ks . A . l
K 3 2b { 1/4 Kh 1 . l1
1/3 Kh 2 . l 2
1/3 Kh 3 . l 3
Kh 2 ( l1
Kh 3 ( l1 l 2 l 3 ) ( l1 l 2 ) l 3 } Ks . A . l 2 4/3 b
N, H, M
: Gaya-gaya luar yang bekerja pada kaison
2a
2b
Kv
Ks
sesuai dengan
sudut yang
diperlihatkan pada gambar 3.4.2 (b)
Fondasi Kaison | 5
v1, v2
Sebagai gambaran awal untuk mendapatkan ukuran yang pantas dapat dipakai pedoman
sebagai berikut :
Sumbu panjang kaison diusahakan > sumbu panjang bangunan ( 0,8 m x 2).
Sumbu pendek kaison diusahakan > sumbu pendek bangunan (0,8 m x 2).
Demikian pula untuk menentukan ketebalan konstruksi dapat di pakai pedoman dasar seperti
yang tertera dibawah ini :
Ketebalan plat atas
: 2,00
3,0
: 0,75
1,5
: 0,50
1,5
: 0,50
1,0
>
U+F+Q
dimana :
Wc
Ww
: Beban pembenaman kaison (bisa berupa air atau pasir ataupun tanah)
: Gaya penahan geser pada dinding kaison (tebal dibawah dapat dipakai untuk
memperkirakan harga harga ini)
Fondasi Kaison | 7
Dalamnya Kaison
Tekstur tanah
Lanau
Lanau dipadatkan
Pasir dipadatkan
Pasir bercampur kerikil
Kerikil bercampur pasir
Kerikil dipadatkan
8m
16 m
25 m
30 m
40 m
0,2
0,5
1,2
1,4
1,7
2,2
0,4
0,6
1,4
1,7
2,0
2,4
0,5
0,7
1,7
2,0
2,2
2,7
0,6
0,9
2,0
2,2
2,4
2,9
0,7
1,0
2,2
2,4
2,6
3,1
t = 1,81 Ri
t=
dimana :
t
Ri
fc
= tekanan hidrostatis
R
Fig. 5.11 Forces acting on well curb while cutting through clay
= W cos x
dimana :
W
= R sin
= R cos
Maka H = W cos
Dengan gaya gaya tersebut diatas maka dapat direncanakan dimensi cutting edge.
Fondasi Kaison | 9