Anda di halaman 1dari 12

Reka Racana

Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Sipil Itenas | No.x | Vol. Xx
Agustus 2015

Analisis Kapasitas Daya Dukung Pondasi Dangkal


Pada Tanah Jenuh Sebagian

NURCAHYANA, AGUNG1., HAMDHAN, INDRA N1


1)
Mahasiswa, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional
2)
Dosen, JurusanTeknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional
Email : agung.nurcahyana@yahoo.com

ABSTRAK

Pondasi yang menopang beban struktur tidak pernah lepas dari kapasitas daya dukung tanah
dibawahnya. Tanah jenuh sebagian merupakan tanah yang sering ditemui dilapangan, pada
tanah kondisi tersebut terdapat tekanan pori negatif yang meningkatkan kapasitas daya
dukung tanah. hasil analisis ini membuktikan bahwa tidak hanya ukuran dimensi pondasi saja
yang mempengaruhi nilai kapasitas daya dukung tapi kedalaman muka air tanah pun
mempengaruhi kapasitas daya dukung akibat tekanan pori negatif. Tekanan pori negatif
dipengaruhi juga oleh persentase derajat kejenuhan, ketika terjadi infiltrasi air akibat hujan
derajat kejenuhan akan meningkat dan tekanan air pori akan berkurang sehingga konstribusi
dalam kapasitas daya dukung akan berkurang. Tekanan pori negatif dipengaruhi juga oleh
parameter hidraulik tanah seperti permeabilitas tanah, semakin besar permeabilitas suatu
tanah akan semakin kecil pula tekanan pori negatif, sehingga pada tanah dengan
permeabilitas tinggi pengaruh tekanan pori negatif sangat kecil sekali, dibandingkan dengan
tanah permeabilitas rendah.

Kata Kunci : tekanan pori negatif, kapasitas daya dukung, jenuh sebagian

ABSTRACT

Foundation that sustains the load of structure should never be separated from the bearing
capacity of subsoil. Partially saturated soil is often encountered in the field, on the ground
that the conditions are negative pore pressures which increase the soil bearing capacity. The
results of this analysis demonstrate that not only the size dimensions are affecting the
foundation bearing capacity value also the depth of the ground water level affect the
carrying capacity due to negative pore pressures. Negative pore pressure are also influenced
by percentage of degree of saturation, when the infiltration of rain water due to the degree
of saturation increases and pore water pressure will be reduced so that the contribution in
carrying capacity will be reduced. Negative pore pressure are also affected by soil hydraulic
parameters such as soil permeability, the greater the permeability of the soil will be the
smaller is the negative pore pressure, therefore, the effect of soil with high permeability is
small due to influencing the negative pore pressure, compared to the low permeability soil.

Keywords: negative pore pressure, bearing capacity, finite element method, partially
saturated
RekaRacana - 1
Nurcahyana, Agung. Hamdhan, Indra Noer

1. PENDAHULUAN

Pondasi merupakan dasar dari bangunan sipil baik itu jembatan, mau pun gedung. Kekuatan
daya dukung pondasi yang menopang struktur bangunan sipil tidak pernah lepas dari
kekuatan daya dukung tanah dibawahnya. Dilapangan terdapat tiga jenis tanah menurut
kondisinya yaitu, tanah kering (dry soil), tanah jenuh (saturated soil) dan tanah jenuh
sebagian (unsaturated soil / partial saturated soil).

Tanah jenuh sebagian terdiri dari tiga fase elemen yaitu fase udara, fase air dan fase butir
tanah. Hubungan antar fase-fase tersebut pada pori tanah menyebabkan gaya kapiler atau
gaya tarik pada permukaan air pori yang menahan air untuk merembes kedalam tanah
(suction) sehingga menambah kapasitas daya dukung tanah tesebut. Gaya kapiler pada pori
tanah akan meningkat seiring dengan penguapan atau pengeringan pada tanah dan
sebaliknya gaya ini akan berkurang ketika terjadi infiltrasi atau rembesan air kedalam tanah
ketika hujan.

Pondasi bangunan khususnya pondasi dangkal biasanya terletak pada tanah jenuh sebagian
sehingga analisis pada pondasi dangkal sangat dipengaruhi oleh jenis tanah dasar dan
intensitas rembesan air hujan kedalam tanah. Oleh karena itu diperlukan analisis pondasi
pada tanah jenuh sebagian (partially saturated) dengan jenis tanah yang berbeda-beda
dimana setiap jenis tanah memiliki pengaruh yang beragam pada daya dukung dan
deformasi tanah..

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pondasi Dangkal


Pondasi merupakan bagian yang penting pada bangunan. Fungsi utamanya adalah untuk
meneruskan beban dari struktur bangunan ketanah. Pondasi dangkal adalah pondasi yang
tidak membutuhkan galian tanah terlalu dalam karena lapisan tanah dangkal sudah cukup
keras, apalagi bangunan yang akan dibangun hanya rumah sederhana. Kekuatan pondasi
dangkal ada pada luas alasnya, karena pondasi ini berfungsi untuk meneruskan sekaligus
meratakan beban yang diterima oleh tanah. Pondasi dangkal ini digunakan apabila beban
yang diteruskan ketanah tidak terlalu besar.

2.2 Kapasitas Daya Dukung Pondasi Dangkal


Secara umum, yang dinamakan pondasi dangkal adalah pondasi yang memiliki perbandingan
antara kedalaman dengan lebar sekitar kurang dari empat, apabila lebih besar maka pondasi
tersebut tegolong pada pondasi dalam. Untuk mengihtung kapasitas daya dukung pondasi
dangkal terdapat beberapa teori yang dapat digunakan yaitu :

1. Teori kapasitas daya dukung Terzaghi (1943)


Analisis kapasitas daya dukung menurut Terzaghi di dasarkan kondisi keruntuhan
general dengan asumsi-asumsi berikut :
- Menghilangkan tahanan geser tanah di atas bidang horizontal yang melewati
pondasi
- Tahanan geser tersebut digantikan oleh beban sebesar q,
....(1)
Keterangan : = Tekanan
= Berat Jenis Tanah
Df = Kedalam pondassi dangkal dari dalam tanah

RekaRacana - 2
Analisis Kapasitas Daya Dukung Pondasi Dangkal Pada Tanah Jenuh Sebagian

- Membagi distribusi tegangan dibawah pondasi menjadi tiga bagian yaitu zona
elastis, zona radial, dan zona geser linier.
- Total tekanan pasif (Pp) terdiri dari tiga komponen pembentuk , yang masing-
masing dapat dihitung sendiri-sendiri, kemudian ketiga komponen tersebut
ditambahkan meskipun permukaan kritis masing-masing komponen tidak sama.

Menurut Terzaghi suatu pondasi dangkal ditentukan dari :

Keterangan : B = Lebar pondasi


Df = Kedalaman pondasi dangkal

III I III
II II

Gambar 1. Analisis distribusi tegangan dibawah pondasi menurut Terzaghi.

Zona I adalah bagian yang tertekan ke bawah dan menghasilkan suatu keseimbangan
plastis dalam bentuk zona segitiga dibawaah pondasi dengan sudut, . Gerakan
bagian tanah tersebut mendorong tanah ke samping.
Zona II disebut radial shear zone (zona geser radial) dengan lurva AB dan AC yang bekerja
pada busur spiral logaritma denga pusat ujung pondasi.
Zona III disebut zona pasif Rankine merupakan bidang longsor yang beban geser diatas
bidang horizontalnya tidak ada dan digantikan dengan beban sebesar q.

Dengan cara superposisi, maka diperoleh persamaan daya dukung Terzaghi:


(2)
Keterangan : qu = Daya dukung ultimate
C = Kohesi Tanah
Nc, Nq,N = faktor daya dukung Terzaghi
B = Diameter pondasi

2.3` Tekanan Air Pori Negatif


Tekanan air pori negative atau penghisapan (suction) adalah tekanan yang terjadi oleh gaya
kapiler atau gaya tarik pada permukaan air akibat hubungan rongga (pori) pada butir tanah
yang menyerupai pipa yang sangat halus sehingga menahan air pada tanah untuk tidak terus
merembes jauh kedalam tanah. tekanan air pori hanya terjadi pada tanah jenuh sebagian
dan dipengaruhi tingkat kadar air dalam tanah, permeabilitas tanah, ukuran butir tanah dan
faktor lingkungan termasuk penguapan (evaporasi), rembesan (infiltrasi) akibat hujan dan
tinggi muka air tanah seperti pada gambar berikut.

RekaRacana - 3
Nurcahyana, Agung. Hamdhan, Indra Noer

Gambar 2. Pengaruh infiltrasi dan evaporasi pada tekanan air pori tanah (after
Fredlund,1996).

2.4 Kuat Geser Tanah


Kekuatan geser (shear strength) tanah merupakan gaya tahanan internal yang bekerja per
satuan luas masa tanah untuk menahan keruntuhan atau kegagalan sepanjang bidang
runtuh dalam masa tanah tersebut. Pemahaman terhadap proses dari perlawanan geser
sangat diperlukan untuk analisis stabilitas tanah seperti kuat dukung, stabilitas lereng,
tekanan tanah lateral pada struktur penahan tanah. Pada tanah jenuh dan kering
perhitungan tegangan efektif biasanya menggunakan rumus dari teori tegangan efektif
Terzaghi:
......(5)
.
Namun untuk tanah jenuh sebagian volume pori antar butir tidak seluruhnya jenuh atau pun
kering, sehingga dari hasil percobaan Bishop (1959) menyajikan suatu persamaan untuk
tanah jenuh sebagian:

.(6)
Keterangan :
= tegangan efektif
= tegangan total
ua = tekanan pori udara
uw = tekanan pori air
Dalam persamaan diatas , merupakan bagian dari luasan penampang melintang
yang ditempati oleh air. Untuk tanah kering = 0 dan untuk tanah jenuh air, = 1.
Bishop, Alpan, Blight, dan Donal telah menunjukkan bahwa harga tengah dari
adalah tergantung pada derajat kejenuhan (S) tanah. Tetapi harga tersebut juga
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti struktur tanah, yang harus diketahui adalah sifat-
sifat ketahanan pergeseran tanah.

RekaRacana - 4
Analisis Kapasitas Daya Dukung Pondasi Dangkal Pada Tanah Jenuh Sebagian

3. ANALISIS DATA

3.1 Pengumpulan Data


Data-data yang digunakan untuk tugas akhir ini diperoleh dari hasil studi pustaka penulis dan
hasil coba-coba (trial and error), hingga mendapatkan parameter tanah yang sesuai dengan
yang direncanakan yaitu lempung kaku (stiff clay) dan pasir padat (dense sand), selain itu
data untuk parameter hidraulik tanah digunakan data dari USDA series dengan model Van
Genucthen.

3.2 Pemodelan Geometri Pondasi dan Tanah


Analisis kapasitas daya dukung pondasi dangkal pada tanah jenuh sebagian dilakukan
dengan memodelkan pondasi dan tanah pada program PLAXIS 2D AE dengan lebar dan
kedalaman pondasi berturut-turut 1 meter kemudian tanah dasar dikondisikan jenuh
sebagian dan variasi intensitas hujan diberikan. Bagan alir dalam salah satu analisa Tugas
Akhir ini dapat dilihat pada Gambar 3.

RekaRacana - 5
Nurcahyana, Agung. Hamdhan, Indra Noer

Analisis Kapasitas Daya Dukung

Pembahasan

Kesimpulan

Selesai

Gambar 3. Bagan Alir Pemodelan

Penentuan parameter tanah dilakukan dengan cara coba-coba (trial and error) pada program
Plaxis dengan batasan sifat tanah yang telah ditentukan yaitu tanah lempung kaku (Stiff
Clay) dan pasir padat (Dense Sand) hingga tanah tersebut dapat dihitung dalam software
Plaxis 2D dalam kondisi jenuh sebagian (partially saturated) seperti tercantum pada Tabel 1.

Tabel 1. Data Parameter Tanah


Jenis Tanah Pasir Padat Lempung Kaku
3
unsat 19 kN/m 18 kN/m3

sat 20 kN/m3 20 kN/m3

E 50000 kN/m2 30000 kN/m2

c 0.5 kN/m2 50 kN/m2

38o 5o

8o 0o

0.3 0.33

Data hujan diambil dari pos hujan terdekat, yaitu pos hujan Cisomang-Purwakarta dan data
hujan yang diperoleh merupakan data curah hujan harian (m/hari). Dari data hujan yang
diperoleh, digunakan data curah hujan harian pada bulan Desember 2014 yang terhitung
dari tanggal 19 sampai dengan tanggal 25, karena dianggap paling variatif seperti
ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 2. Data Curah Hujan Harian Cisomang-Purwakatra,


19-25 Desember 2014
Curah Hujan
Hari ke-
(m/hari)
1 0.043
2 0.121
3 0.067
4 0.014
5 0.171
6 0.18
7 0.288

RekaRacana - 6
Analisis Kapasitas Daya Dukung Pondasi Dangkal Pada Tanah Jenuh Sebagian

3.2 Analisis Kapasitas Daya Dukung


1) Kondisi Hujan Konstan
Analisis dilakukan dengan memberikan hujan secara konstan sebesar 0.0365 m/hari selama
7 hari berturut, kemudian pondasi diberi beban 10000 kN untuk mendapatkan kapasitas daya
dukungnya. Hasil analisis kapasitas daya dukung pondasi pada tanah lempung ditunjukan
pada Gambar 4, pada gambar tersebut terlihat adanya penurunan kapasitas daya dukung
akibat infiltrasi air hujan setiap harinya.

2500

2000
Beban (kN)

1500
Hari ke-1
Hari ke-2
1000
Hari ke-3
Hari ke-4
500 Hari ke-5
Hari ke-6
Hari ke-7
0
0 50 100 150 200 250 300
Penurunan (mm)

Gambar 4. Grafik kapasitas daya dukung pada lempung kaku jenuh sebagian terhadap
intensitas hujan konstan.

Untuk hasil analisis kapasitas daya dukung pondasi pada tanah pasir padat dapat dilihat pada
Gambar 5, pada grafik tersebut terlihat nilai kapasitas daya dukung mengalami penurunan
yang sangat kecil setiap harinya, ini membuktikan bahwa pada tanah pasir suction memiliki
kontribusi yang sangat kecil terhadap peningkatan kapasitas daya dukung.

2500
Batas Toleransi Penurunan 35 mm
2000
Beban (kN)

1500
Hari ke-1
1000 Hari ke-2
Hari ke-3
Hari ke-4
500
Hari ke-5
Hari ke-6
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Penurunan (mm)
Gambar 5. Grafik kapasitas daya dukung pada pasir padat jenuh sebagian terhadap
intensitas hujan konstan.

RekaRacana - 7
Nurcahyana, Agung. Hamdhan, Indra Noer

Gambar 6. Diagram degree of saturation dan suction pada tanah lempung kaku jenuh
sebagian setelah terjadi hujan tiap harinya.

Gambar 7. Diagram degree of saturation dan suction pada tanah pasir padat jenuh
sebagian setelah terjadi hujan konstan selama 7 hari.

RekaRacana - 8
Analisis Kapasitas Daya Dukung Pondasi Dangkal Pada Tanah Jenuh Sebagian

10 10
9 9 Dense Sand
8 8
7 7
Stiff Clay

Depth (m)
Depth (m)

6 6
Fase Awal
5 Fase Awal 5 Hari ke-1
Hari ke-1
4 4 Hari ke-2
Hari ke-2
Hari ke-3
3 Hari ke-3 3
Hari ke-4
Hari ke-4 2
2 hari ke-5
Hari ke-5
1 Hari ke-6 1 Hari ke-6
Hari ke-7 Hari ke-7
0 0
0 50 100 0 50 100
Suction (kN/m2) Suction (kN/m2)

Gambar 8 Grafik perubahan matric suction pada saat terjadi hujan konstan selama 7 hari
pada tanah lempung kaku dan pasir padat.

2) Kondisi Hujan Fluktuatif


Analisis pada kondisi hujan fluktuatif dilakukan dengan memberikan hujan secara fluktuatif
sebesar curah hujan yang tercantum pada Tabel 2 selama 7 hari berturut, kemudian pondasi
diberi beban 10000 kN untuk mendapatkan kapasitas daya dukungnya. Hasil analisis
kapasitas daya dukung pondasi pada tanah lempung ditunjukan pada Gambar 9, pada
gambar tersebut terlihat adanya penurunan kapasitas daya dukung akibat infiltrasi air hujan
setiap harinya.

2500

2000

1500
Beban (kN)

Hari ke-1
Hari ke-2
1000 Hari ke-3
Hari ke-4
Hari ke-5
500 Hari ke-6
Hari ke-7
0
0 50 100 150 200 250 300
Penurunan (mm)
Gambar 9. Grafik kapasitas daya dukung pada lempung kaku jenuh sebagian terhadap
intensitas hujan fluktuatif.

RekaRacana - 9
Nurcahyana, Agung. Hamdhan, Indra Noer

Untuk hasil analisis kapasitas daya dukung pondasi pada tanah pasir padat dapat dilihat pada
Gambar 10, pada grafik tersebut terlihat nilai kapasitas daya dukung mengalami penurunan
yang sangat kecil setiap harinya, ini membuktikan bahwa pada tanah pasir suction memiliki
kontribusi yang sangat kecil terhadap peningkatan kapasitas daya dukung. Hal ini juga
disebabkan karena pasir memiliki permeabilitas yang sangat tinggi sehingga air akan cepat
merembes kedalam tanah

2500 Batas Toleransi Penurunan 35 mm

2000
Beban (kN)

1500
Hari ke-1
1000 Hari ke-2
Hari ke-3
Hari ke-4
500
Hari ke-5
Hari ke-6
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Penurunan (mm)

Gambar 10. Grafik kapasitas daya dukung pada pasir padat jenuh sebagian terhadap
intensitas hujan fluktuatif.

Gambar 11. Diagram degree of saturation dan suction pada tanah lempung kaku jenuh
sebagian setelah terjadi hujan fluktuatif tiap harinya.

RekaRacana - 10
Analisis Kapasitas Daya Dukung Pondasi Dangkal Pada Tanah Jenuh Sebagian

Gambar 12. Diagram degree of saturation dan suction pada tanah pasir padat jenuh
sebagian setelah terjadi hujan fluktuatif tiap harinya.

10 10
9 9
8 8
7 7
Depth (m)

6
Depth (m)

6
Fase Awal Fase Awal
5 Hari ke-1
5 Hari ke-1
4 Hari ke-2 4 Hari ke-2
Hari ke-3 Hari ke-3
3 3
Hari ke-4 Hari ke-4
2 Hari ke-5 2 Hari ke-5
Hari ke-6
1 Stiff Clay Hari ke-6 1 Dense Sand
Hari ke-7 Hari ke-7
0 0
0 50 100 0 50 100
2
Suction (kN/m ) Degree of saturation (%)
Gambar 8 Grafik perubahan matric suction pada saat terjadi hujan fluktuatif selama 7
hari pada tanah lempung kaku dan pasir padat.

RekaRacana - 11
Nurcahyana, Agung. Hamdhan, Indra Noer

3.3 Hasil Analisis


Dari hasil analisis dapat dilihat bahwa nilai kapasitas daya dukung pondasi dangkal dengan
kondisi hujan konstan dan fluktuatif selama 7 hari memiliki nilai yang beragam. Dari kurva
kapasitas daya dukung tersebut terlihat bahwa nilai kapasitas daya dukung akan cenderung
menurun dengan bertambahnya kuantitas rembesan air kedalam tanah, yang menyebabkan
meningkatkan degree of saturation tanah di bawah permukaan tanah, sehingga tekanan
pori negatif akan sedikit demi sedikit akan berkurang hingga tidak bisa berkontribusi dalam
meningkatkan kapasitas daya dukung tanah.

4 KESIMPULAN

Setelah dilakukan analisis dengan memperhitungkan pengaruh intesitas hujan terhadap


kapasitas daya dukung pondasi dangkal pada tanah jenuh sebagian dapat disimpulkan.
1. Terjadi penurunan nilai kapasitas daya dukung pada tanah lempung kaku dengan
semakin lamanya durasi hujan akibat permeabilitas tanah lempung yang rendah
sehingga penambahan kapasitas daya dukung akibat tekanan pori negatif menurun
sedangkan pada tanah pasir padat hampir tidak ada penurunan kapasitas daya
dukung karena permeabilitasnya yang tinggi sehingga pengaruh tekanan pori negatif
sangat kecil.
2. Semakin lama durasi hujan semakin besar nilai degree of saturation diatas
permukaan air akibat meningkatnya infiltrasi air hujan sehingga menyebabkan
menurunnya tekanan air pori negatif karena poripori tanah jenuh dengan air.

DAFTAR RUJUKAN

Abed, A., A .& Vermeer, P., .A. (2006). Foundation Analyses With Unsaturated Soil Model
For Different Suction Profile. Numerical Method in Geotechnical Engieneering-
Schweiger : 547-554.
Bowles, J., E. (1984). Sifat-Sifat Fisis Dan Geoteknis Tanah Edisi Kedua. Erlangga. Jakarta
Das, B., M. (1995). Mekanika Tanah Jilid 2. Erlangga. Jakarta.
Mitchell, J., K, (1992), Fundamentals of Soil Behavior. University of California Berkeley.
Wesley, L.,D. (2010). Mekanika Tanah Untuk Tanah Endapan dan Residu. Penerbit Andi.
Yogyakarta.

RekaRacana - 12

Anda mungkin juga menyukai