Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH BENTUK PONDASI

PADA KAPASITAS DUKUNG TANAH

Taufikil Hidayat

Oleh :

Muhammad Djafar Siddik

(131910301050)

(131910301052)

Kapasitas Dukung Tanah


Analisis kapasitas dukung tanah mempelajari
kemampuan tanah dalam mendukung beban dari
struktur-struktur yang terletak diatasnya. Kapasitas
dukung tanah menyatakan tahanan geser tanah untuk
melawan penurunan akibat pembebanan yaitu tahanan geser
yang dapat dikerahkan oleh tanah di sepanjang bidang-bidang
gesernya.

Analisis Terzaghi
Anggapan Kapasitas Dukung Tanah
Terzaghi (1943) melakukan analisis kapasitas dukung tanah dengan
beberapa anggapan antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pondasi berbentuk memanjang tak berhingga.


Tanah di bawah dasar pondasi adalah homogen.
Tahanan geser tanah di atas dasar pondasi diabaikan.
Dasar pondasi kasar.
Bidang keruntuhan terdiri dari lengkung spiral logaritmis dan linier.
Baji tanah yang terbentuk di dasar pondasi dalam kedudukan elastis
dan bergerak bersama-sama dengan dasar pondasi.
7. Pertemuan antara sisi baji tanah dan dasar pondasi membentuk sudut
geser dalam tanah .
8. Berlaku prinsip superposisi atau prinsip penggabungan.
9. Berat tanah di atas dasar pondasi digantikan dengan beban terbagi rata
sebesar po = Df. dengan Df adalah kedalaman dasar pondasi dan
adalah berat volume tanah di atas dasar pondasi.

Daya Dukung Pondasi Menurut Terzaghi


Menurut Terzaghi, daya dukung ultimit didefinisikan sebagai beban maksimum per
satuan luas dimana tanah masih dapat menopang beban tanpa mengalami
keruntuhan. Pemikiran Terzaghi ini dinyatakan dengan persamaan :

Dimana :
qu =daya dukung ultimit
Pu=beban ultimit
A = luas pondasi

Pada analisa daya dukung Terzaghi bentuk pondasi diasumsikan sebagai


memanjang tak berhingga yang diletakkan pada tanah homogen dan dibebani
dengan beban terbagi rata qu. Beban total pondasi per satuan panjang Pu
merupakan beban terbagi rata qu yang dikalikan dengan lebar pondasi B. Karena
adanya beban total tersebut, pada tanah yang terletak tepat di bawah pondasi akan
membentuk suatu baji tanah yang menekan tanah ke bawah yang digambarkan
sebagi berikut.

Gerakan baji menyebabkan tanah di sekitarnya bergerak, yang menghasilkan zona


geser di kiri dan kanan dengan tiap-tiap zona terdiri dari dua bagian yaitu bagian
geser radial yang berdekatan dengan baji dan bagian geser linier yang merupakan
kelanjutan dari bagian geser radial.

Daya dukung ultimit memperhitungkan kohesi tanah, beban terbagi rata dan berat
volume tanah (qu = qc + qq + q). Berdasarkan persamaan tersebut, Terzaghi
membuat persamaan umum daya dukung ultimit pondasi memanjang sebagai
berikut :
Karena po = Df., persamaan di atas menjadi :

dimana :
qu = daya dukung ultimit untuk pondasi memanjang (kN/m2)
c
= kohesi tanah (kN/m2)
Df = kedalaman pondasi yang tertanam di dalam tanah (m)
= berat volume tanah (kN/m3)
po = Df.= tekanan overburden pada dasar pondasi (kN/m2)
Nc = faktor daya dukung tanah akibat kohesi tanah
Nq = faktor daya dukung tanah akibat beban terbai rata
N = faktor daya dukung tanah akibat berat tanah

Persamaan daya dukung pondasi di atas hanya dapat digunakan untuk perhitungan
daya dukung ultimit pondasi memanjang. Oleh karena itu Terzaghi memberikan
pengaruh faktor bentuk terhadap daya dukung ultimit yang didasarkan pada
analisa pondasi memanjang sebagai berikut :
Untuk pondasi bujur sangkar :
Untuk pondasi lingkaran :
Untuk pondasi persegi panjang :
dimana :
qu = daya dukung ultimit untuk pondasi memanjang (kN/m2)
c
= kohesi tanah (kN/m2)

= berat volume tanah yang dipertimbangkan terhadap posisi muka air tanah(kN/m3)
po = Df.= tekanan overburden pada dasar pondasi (kN/m2)
B
= lebar atau diameter pondasi (m)
L
= panjang pondasi (m)
Nc = faktor daya dukung tanah akibat kohesi tanah
Nq = faktor daya dukung tanah akibat beban terbai rata
N = faktor daya dukung tanah akibat berat tanah

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai