Anda di halaman 1dari 28

DAYA DUKUNG TANAH PONDASI

ANGGOTA KELOMPOK:
1.GANANG WICAKSONO
2.KURNIADI
3.MISBAHUL MUNIR

DEFINISI DAYA DUKUNG TANAH


Definisi

Daya dukung tanah adalah


kemampuan
tanah
untuk
mendukung beban baik berupa
beban pondasi sendiri dan beban
yang lain, yaitu berupa beban tetap,
beban bergerak, beban angin, dan
beban gempa.
Daya dukung tanah ijin i = qUlt / n
Dimana n adalah angka keamanan

PENGERTIAN
Penurunan
karena
perubahan
akibat pemapatan terjadi apabila
beban bekerja pada tanah pondasi
melebihi dari tegangan yang
diijinkan
Apabila beban yang bekerja pada
tanah pondasi dinaikkan seperti
gambar berikut,

Kapasitas

dukung ultimit (qult) didefinisikan sebagai


tekanan terkecil yang dapat menyebabkan keruntuhan
geser pada tanah pendukung tepat di bawah dan di
sekeliling pondasi.
Ada 3 kemungkinan pola keruntuhan kapasitas dukung tanah
yakni;
General Shear Failure
Local Shear Failure
Punching Shear Failure

General Shear Failure


yang mempuntai kekuatan geser tertentu atau dalam keadaan
terendam.

Suatu baji tanah terbentuk tepat pada dasar pondasi


(zona A) yang menekan ke bawah hingga aliran tanah
sacara plastis pada zona B. Gerakan ke arah luar ditahan
oleh tahanan pasif dibag C.
Saat tahanan pasif terlampa i, terjadi pengembungan
dipermukaan. Keruntuhan secara mendadak yang
diikuti oleh penggulingan pondasi.

General Shear Failure


Keterangan;
Kondisi kesetimbangan plastis terjadi
penuh diatas failure plane.
Muka tanah disekitarnya mengembang
(naik).
Keruntuhan (slip) terjadi disatu sisi
sehingga pondasi miring.
Terjadi pada tanah dengan
kompresibilitas rendah (padat atau
kaku).
Kapasitas dukung ultimit (qult) bisa
diamati dengan baik.

Local Shear Failure


Pola keruntuhan terjadi pada tanah yang mudah mampat atau
tanah yang lunak. Bidang gelincir tidak mencapai permukaan

tanah tetapi berhenti di suatu tempat. Pondasi


tenggelam akibat bertambahnya beban pada kedalaman
sehingga
tanah
yang didekatnya mampat.
yang relatif
dalam
Terdapat sedikit penggembungan tanah, tetapi tidak terjadi
pertambahan bebanakan bertambah pula penurunannya
sehingga beban maksimum mungkin tidak dicapai.

Local Shear Failure


Keterangan ;
Muka tanah disekitar kurang berarti
pengembangannya, karena cukup besar desakan
ke bawah pondasi.
Kondisi kesetimbangan plastis hanya terjadi pada
sebagian tanah saja.
Miring pada pondasi diperkirakan tidak terjadi
Terjadi pada tanah dengan kompresibilitas tinggi
ditunjukan dengan setlement yang relatif besar.
Kapasitas dukung ultimit sulit dipastikan
sehingga sulit dianalisis, hanya bisa dibatasi
setlementnya saja.

Punching Shear Failure


Penggembungan permukaan tanah tidak terjadi, akibat
pembebanan pondasi bergerak kebawah arah vertikal dengan

cepat dan menekan tanah kesamping sehingga terjadi


pemampatan tanah dekat pondasi. Penurunan bertambah secara
linier dengan penambahan beban.

Punching Shear
Failure

Keterangan;
Terjadi jika terdapat desakan pada tanah di
bawah pondasi yang disertai pergeseran
arah vertikal disepanjang tepi.
Tak terjadi kemiringan dan
pengangkatan pada permukaan tanah.
Penurunan relatif besar.
Terjadi pada tanah dengan kompresibiltas
tinggi dan kompresibilitas rendah jika
pondasi agak dalam
Kapasitas dukung ultimit tidak dapat
dipastikan.

Lapisan tanah yang mempunyai pola keruntuhan ini;


Lapisan

pasir yang sangat lunak

Lapisan
Lapisan

tanah yang mudah mampat


tanah lunak yang mendapat pembebanan
perlahan dan memungkinkan tercapainya kondisi
drainase.
Pola keruntuhan ini dapat juga terjadi apabila kedalaman
pondasi
(Df) sangat besar bila dibandingkan dengan lebarnya (B)

TEORI DAYA DUKUNG

Persamaan-persamaan daya dukung yang berkaitan


dengan sifat-sifat tanah, umumnya dibagi menjadi
dua klasifikasi tanah, yaitu:
tanah berbutir kasar (granular soil)
Contoh tanah berbutir kasar adalah tanah
pasir. Salah satu parameter penting tanah pasir
adalah sudut geser dalam, . (internal friction)
tanah

berbutir halus (cohesion soil)

Contoh tanah berbutir halus adalah tanah


lempung (clay) dan tanah lanau (silt). Parameter
penting yang ada pada tanah ini adalah nilai
kohesi tanah, c.

ANALISIS TERZAGHI
Asumsi Terzhagi dalam menganalisis daya dukung :

Pondasi memanjang tak terhingga

Tanah di dasar pondasi dianggap homogen


Berat
di atas pondas dapa digant denga beba terbag
tanah
t
i adalah
n kedalaman
n
i
rata sebesar q = Di x , dengan
D
dasar pondasi, adalah berat volume tanah di atas
dasar pondasi.
Tahanan geser tanah di atas dasar pondasi diabaikan
Dasar pondasi kasar

Bidang keruntuhan terdiri dari lengkung spiral logaritmis


dan linier
Baji
tanah
terbentuk
di dasar
pondasi
dalam
elastis
dan yang
bergerak
bersama-sama
dengan
dasar
pondasinya.
keadaan
Pertemuan
antara
baji dalam
dengantanah
dasar pondasi membentuk
sudut
sudutsisi
gesek
.superposisi
sebesar
Berlaku prinsip

DAYA DUKUNG ULTIMATE


Pengaruh Bentuk Pondasi
Terzhagi memberikan pengaruh faktor bentuk terhadap daya
dukung ultimit yang didasarkan pada analisis pondasi
memanjang, yang diterapkan pada bentuk pondasi yang lain:
Pondasi menerus
qu = c.Nc +q.Nq+ 0,4. .B.N

Pondasi bujur sangkar:


qu = 1.3 c.Nc +q.Nq+ 0,4. .B.N

Pondasi lingkaran:
qu = 1.3 c.Nc +q.Nq+ 0,3. .B.N

Pondasi empat persegi panjang:


qu = c.Nc (1+0.3 B/L) + q.Nq + 0,5. .B.N (1-0.2 B/L)

qu : daya dukung ultimate


c : kohesi tanah

q = . Df : tekanan overburden pada dasar pondasi

: berat volume
tanah
Df : kedalaman pondasi
B : lebar/diameter pondasi
L : panjang pondasi
Nc ,Nq ,N : faktor daya dukung pondasi

Untuk keamanan besar dapat digunakan rumus local shear

failure, kapasitas dukung lebih rendah, setlement tidak


perlu dihitung.
Untuk lebih realistis setelah pengecekan terhadap qult
(general shear failure), pondasi perlu dichek terhadap
setlement (hasil lab).
Dapat juga hasil lab dibandingkan dengan uji lapangan
(SPT atau CPT). Hasil qult lab biasanya lebih besar dari qult
lapangan (pendekatan).
Mengapa hasil qult lapangan
nilainya lebih rendah ? karena teorinya hanya sederhana,
tanah dibagi menjadi tanah kohesif dan nonkohesif.

Kondisi khusus, pada tanah non-kohesif c = 0 maka


qult = q Nq + b.N
pada tanah kohesif = 0 maka
Nc = 5.7, Nq=1, N =0, qult = 5.7 c + q
pondasi pada permukaan tanah Df = 0 maka
qult = c Nc + b.N
Perkembangan rumus setelah qult Terzaghi, Nc & Nq
diambil nilainya dari Prandth (1921) Reissner (1924),
Nq = e tan tan2(45 + /2)
Nc = ( Nq 1 ) Cot

Pengaruh Air Terhadap Kapasitas Dukung


Tanah.
Air dapat mengurangi kapasitas dukung tanah hingga -nya (Terzaghi), untuk
pasir
pendapat ini terlalu kecil dan untuk lempung pendapat ini terlalu besar.
Berdasar elevasi
MAT terhadap pondasi nilai qult menjadi,
0 < D1 < Df
q = D1b + D2
qult = c Nc + q Nq + b. N
= sat - w

D1> Df, 0 d b
q = Df.
qult = c Nc + q Nq + b N
= 1/b [ .d + (b-d) ]
= sat - w
d >> b
Tidak ada pengaruh air.

KAPASITAS DUKUNG TANAH DI ATAS TANAH


BERLAPIS

Tanah tak padat di atas


tanah yang lebih padat.
Jika tanah kurang
padat lebih tebal
gunakan kapasitas
dukung lapisan tsb.
Jika tanah kurang
padat lebih tipis
pengaruh lapisan
yang lebih padat.

Tanah lebih padat di atas tanah kurang


padat.
Jika tanah lebih padat tebal :kapasitas
dukung tanah yang lebih padat dan chek
setlement lapisan kurang padat.
Jika
tanah
lebih
padat
tipis
:
pertimbangkan patah pons (pada lap.
Cadas) jika pondasi diletakan diatas
lap.cadas sehingga gunakan kapasitas
dukung lapisan kurang padat.

FAKTOR KEAMANAN (FS)


Definisi;

Nilai

F.S tidak ada batasannya, namun


karena banyak ketidakpastian nilai dan c,
maka secara umum F.S diambil minimum
=3 dengan pertimbangan tanah tidak
homogen, dan tidak isotropis.

Tiga definisi kapasitas dukung ijin pada pondasi dangkal;


1.Gross Allowable Bearing Capacity.
qall = qult / FS
Diharapkan tidak akan terjadi kegagalan bearing capacity
(bukan kegagalan setlement), beban yang bekerja pada
pondasi
:

Beban Hidup (WL)


Beban Mati (WD)
Berat Sendiri Pondasi (WF)
Berat Tanah di atas Pondasi (WS)
=qALL

2.Net Allowable Bearing


Capacity
Beban tambahan yang diijinkan persatuan luas selain berat sendiri
tanah (tegangan yang telah ada) pada level dasar pondasi.
qult(NET) = qult - q
qall(NET) = qult(NET) / FS
dalam praktek qall (NET) digunakan terhadap beban bangunan
diatas saja,berat pondasi dan tanah diatasnya dianggap berat
tanah saja.

Secara teoritis jika W bangunan = W tanah yang digali , maka


penurunan tidak terjadi.

Gross Allowable Bearing Capacity dengan


faktor aman pada kuat geser tanah.
Hanya untuk memuaskan dan jarang digunakan.
Cd = C / FS
tan d = tan / FS
qall = Cd Nc + q Nq + b.N
FS pada penyelesaian ini antara 2-3 kira-kira sama dengan
hasil SF 3-4 untuk dua metode sebelumnya.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai