Anda di halaman 1dari 3

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.

1, (2013) 1-3
1

Karakterisasi Beras Buatan (Artificial Rice) dari


Campuran Tepung Sagu (Metroxylon sp.) dan
Tepung Kacang Hijau
Mitha Fitriyanto, Surya Rosa Putra
Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: srputra@yahoo.com
Abstrak—Penelitian ini dilakukan untuk mengatur Hal tersebut menuntut suatu inovasi baru mengenai
komposisi yang terbaik untuk membuat beras buatan alternatif jenis makanan pokok lainnya guna memenuhi
(Artificial Rice) sehingga diperoleh hasil beras buatan kebutuhan pangan tersebut [5]. Sagu (Metroxylon sagu
yang mirip dengan beras padi. Beras buatan yang Rottb) adalah salah satu jenis tanaman pangan dengan
dihasilkan merupakan campuran tepung sagu dan kandungan karbohidrat yang cukup tinggi, selain itu
tepung kacang hijau Tepung sagu dicampur dengan keberadaannya juga cukup melimpah di Indonesia [4].
variasi tepung kacang hijau yaitu 0,4 %; 0,5 %; 0,6 Berdasarkan data pada tahun 2000, luas areal sagu di
%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beras Indonesia sangat besar khususnya di Irian Jaya (980.000
buatan yang dihasilkan sudah mirip dengan beras ha). Luas Areal sagu secara nasional saat ini diperkirakan
padi berdasarkan nilai kekerasan dan kekusaman. sudah mencapai 1 juta hektar sehingga jika jumlah pohon
Komposisi yang terbaik dalam membuat beras buatan sagu sebanyak 25 pohon/hektar dan produktivitasnya 100
agar sesuai seperti beras padi yaitu tepung sagu kg pati sagu kering/pohon maka dapat diperkirakan
sebesar 52,7 % dan tepung kacang hijau sebesar 0,6 potensi sagu nasional mencapai 2,5 juta ton/tahun.
% dengan nilai kekerasan 0,00266 N dan nilai Dengan potensi produksi sagu yang cukup tinggi tersebut
kekusaman sebesar 1,1. Kandungan amilosa pada maka sagu sebagai sumber karbohidrat sangat cocok
beras buatan sebesar 41 % dan kandungan untuk mengganti beras sebagai makanan pokok [4].
amilopektin sebesar 59 %. Kandungan gizi pada sagu terutama kandungan nilai
karbohidrat dalam sagu yaitu sekitar 78 % [3] yang
Kata Kunci— Beras Buatan, Artificial Rice, Tepung Sagu, hampir sama dengan kandungan gizi beras yaitu sekitar
Tepung Kacang Hijau, Kekerasan, Kekusaman, Amilosa, 78 % [2] menunjukkan bahwa sagu berpotensi digunakan
Amilopektin sebagai sumber bahan makanan pokok alternatif
pengganti beras. Namun, pengadaan beberapa jenis
I. PENDAHULUAN pangan selain beras ternyata tidak menyebabkan
alah satu kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia berkurangnya konsumsi beras. Berdasarkan kronologi

S adalah kebutuhan pangan. Ketahanan pangan suatu


negara dikatakan baik jika kebutuhan pangan
masyarakatnya telah terpenuhi dari segi jumlah dan
gizi secara merata serta harga yang terjangkau. [5].
tersebut, maka terdapat pemikiran terhadap kemungkinan
menyediakan beras buatan (artificial rice) [5].
Penelitian mengenai beras buatan bukanlah sesuatu
yang baru di Indonesia, tetapi masih terus dikembangkan
Salah satu alternatif dalam mencapai ketahanan pangan untuk mendapatkan hasil yang sempurna. Patent AS No.
nasional adalah dengan diversifikasi pangan 5,403,606 tahun 1995 yang digunakan sebagai rujukan
(penganekaragaman pangan) [6]. komposisi beras buatan temuan ini mengklaim bahwa
Budaya masyarakat makan nasi sebagai makanan pokok seluruh bahan dasar dari beras buatan dicampurkan pada
pada masyarakat Indonesia susah diubah, sehingga suhu kamar, dijadikan pasta dan pada suhu 30°C-80°C,
kebutuhan beras menjadi semakin besar dari tahun ke lalu, diaduk, dibentuk menjadi lembaran sambil
tahun sesuai dengan pertambahan penduduk [5]. Di disemigelatinisasi pada suhu 60°C-95°C dengan batch
Indonesia, tingkat konsumsi beras sangatlah tinggi yaitu kneader. Setelah itu, campuran ini baru diubah menjadi
sebesar 130 kg/kapita/tahun dibandingkan negara-negara bulir beras. Bulir beras ini, kemudian, dikukus pada suhu
lain seperti Jepang yang hanya 45 kg, Malaysia 80 kg, 70°C-105°C dan dikeringkan dengan oven. Seluruh
Thailand 90 kg. Tingkat konsumsi beras akan terus metoda yang digunakan dalam paten ini cocok untuk
meningkat seiring dengan pertambahan penduduk. bahan-bahan dengan kandungan yang mudah larut,
Jumlah penduduk di Indonesia pada tahun 2010 adalah seperti pati dengan kadar amilopektin tinggi dan asam-
238,4 juta. Jika rata-rata pertumbuhan penduduk di asam amino. Patent AS No. 3,620,762 tahun 1971 yang
Indonesia sekitar 1,8% per tahun maka jumlah penduduk digunakan sebagai referensi untuk pembuatan pasta dan
di Indonesia pada tahun 2015 diperkirakan menjadi 253,6 proses semigelatinisasi dalam inovasi ini, memakai pati
juta. Dengan melihat kondisi potensi produksi padi di beras asli dan beberapa asam amino sebagai nutrisi
Indonesia maka diperkirakan tahun 2015 persediaan beras tambahan. Metoda ini cocok digunakan untuk pati dengan
akan mengalami defisit sebesar 5,64 juta ton [1]. Jika hal kadar amilosa tinggi, seperti beras.
tersebut terjadi maka Indonesia akan mengalami krisis Beras buatan yang dibuat oleh tiga mahasiswi Institut
pangan. Pertanian Bogor (IPB) mendapat apresiasi karena telah
menciptakan beras buatan dengan bahan dasar berbagai
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) 1-3
2

macam tepung yaitu sagu, jagung, dan sorgum. Seperti penunjuk angka warna. Warna merah, biru dan kuning
yang diberitakan dalam website resmi JPNN.com tanggal untuk mengetahui warna dominan pada bahan. Dari
3 Mei 2012, secara fisik beras buatan tiga mahasiswi IPB ketiga parameter warna itu dapat dilakukan perhitungan
juga masih belum 100% mirip dengan beras padi. Hal ini untuk mengukur nilai kekusaman beras padi (beras asli)
ditinjau dari warna beras yang berwarna kecoklatan. dan beras buatan..
Selain beras buatan yang dibuat oleh tiga mahasiswi IPB,
tiga orang mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian 2.1.3 Uji Kandungan Amilosa dan Amilopektin Beras
(FTP) Universitas Brawijaya juga melakukan penelitian Buatan
yang sama. Seperti yang diberitakan dalam website resmi Uji kandungan amilosa dan amilopektin beras buatan
Republika tanggal 11 Agustus 2010, mahasiswa Fakultas dalam penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian
Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya (UB) Pangan dan Gizi Universitas Katolik Widya Mandala
juga menciptakan produk beras buatan dengan bahan Surabaya.
dasar garut, singkong dan kacang tunggak. Kandungan
protein dan serat dari beras buatan lebih besar dibanding III. HASIL DAN DISKUSI
beras padi, tetapi kandungan karbohidratnya hampir
sama. Secara fisik beras buatan yang dibuat oleh tiga 3.1 Karakterisasi Beras
mahasiswa UB juga belum mirip beras padi, ditinjau dari
berasnya yang berwarna coklat dan bentuk bulirannya 3.1.1 Kekerasan Beras
lebih besar dari beras padi. Hasil analisa kekerasan beras asli dan beras buatan
Patent beras yang selanjutnya yang pernah dilakukan dapat dilihat pada Tabel 3.1.
yaitu menggunakan tepung sagu olahan yang tidak lagi
memiliki karakteristik seperti tepung sagu asli. Tepung Tabel 3.1 Nilai kekerasan beras asli dan beras buatan
sagu olahan yang digunakan mengandung amilosa 41 % Sample Nilai kekerasan (N)
dan amilopektin 59 %. Dalam riset tersebut menggunakan Beras Asli 0,00089
campuran pati dari tepung sagu dan hidrokoloid gelatin. Beras Buatan 1 (0,4 %
Metoda pencampuran bahan meliputi pengadukan 0,001
Tepung Kacang Hijau)
menggunakan shaker inkubator pada 60°C dan 200 rpm. Beras Buatan 2 (0,5 %
Modifikasi metoda semigelatinisasi meliputi penggunaan 0,00122
Tepung Kacang Hijau )
auktoklaf sebagai pengganti batch kneader. Sementara, Beras Buatan 3 (0,6 %
untuk metoda penambahan kekerasan dilaksanakan 0,00266
Tepung Kacang Hijau )
dengan penyimpanan bulir beras selama 1 hari dalam
freezer. Amilosa merupakan faktor penting yang mempengaruhi
Pada penelitian ini, dibuat beras dari tepung sagu kekuatan gel pati yang menyebabkan struktur beras
sebagai bahan baku utama dan tepung kacang hijau menjadi keras. Amilosa dapat membentuk struktur kristal
sebagai bahan tambahan. Nilai ekonomis dari beras karena struktur rantai polimer yang dimiliki amilosa
buatan ini yaitu dari segi bahan seperti tepung sagu yang sederhana sehingga dapat terjadi interaksi molekuler yang
mudah didapatkan karena hasil tanaman sagu di kuat. Selain amilosa, penyebab kekerasan beras buatan
Indonesia bagian timur, khususnya yang berada di yaitu kekompakan ikatan butir pati pada campuran kedua
provinsi Papua dan Maluku sangat melimpah tapi pati yang disebabkan tidak adanya rongga udara di antara
pemanfaatannya kurang maksimal. Selain itu, tepung granula pati.
kacang hijau juga dapat diperoleh di pasaran dengan Pada penelitian ini, protein juga berpengaruh terhadap
harga yang sangat terjangkau. kekerasan produk. Pada suhu 60°C yang digunakan dalam
penelitian ini dapat menyebabkan butiran protein kacang
II. URAIAN PENELITIAN hijau terurai dari bentuk globular menjadi memanjang
2.1. Karakterisasi Sifat Fisik Beras yang menyebabkan ikatan-ikatan ionik, disulfida dan
hidrogen terputus. Molekul-molekul protein akan terpisah
2.1.1 Uji kekerasan beras menggunakan Stable sesuai dengan sub unitnya yang bersifat tidak larut
Microsystems TA.XT Texture Analyzer sehingga terjadi penggabungan molekul-molekul dan
Untuk menguji kekerasan dari beras padi (beras asli) membentuk agregat. Ikatan-ikatan antara molekul protein
dan beras buatan dilakukan dengan menggunakan Stable dapat membentuk suatu matriks. Pembentukan matriks
Microsystems TA.XT Texture Analyzer. Sebelum memulai ini mempengaruhi sifat kekerasan dari produk. Selain itu
menganalisa, diperlukan pengaturan texture analyzer. konsentrasi protein juga berpengaruh terhadap kekerasan
produk.
2.1.2 Uji kekusaman beras menggunakan Lovibond Hubungan antara pengaruh tepung sagu dengan tepung
Tintometer kacang hijau dilihat dari amilosa, amilopektin serta
Untuk menganalisis kecerahan beras dapat dilakukan protein yang terkandung pada tepung. Asumsi bahwa
dengan Lovibond Tintometer. Sampel berupa beras padi struktur protein buliran beras buatan pada penelitian ini
(beras asli) dan beras buatan diletakkan pada wadah berikatan dengan amilosa yang terkandung pada buliran
transparan yang terletak pada bagian belakang alat. beras buatan.
Wadah yang berisi Sampel beras terletak berdekatan Berdasarkan nilai kekerasan yang dimiliki ketiga beras
dengan wadah yang berisi standar yaitu CaSO 4 . buatan maka nilai kekerasan ketiga beras buatan tersebut
Selanjutnya, menyalakan lampu dengan menekan panel sudah lebih baik dari nilai kekerasan yang dimiliki beras
lampu di bagian depan. Pengukuran menggunakan panel padi (beras asli). Dari segi kekerasan, beras buatan sudah
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) 1-3
3

baik, akan tetapi masih perlu diuji masak untuk IV. KESIMPULAN
menghasilkan nasi yang dapat dikonsumsi masyarakat. Berdasarkan hasil serta analisis pada penelitian ini,
maka dapat diambil kesimpulan bahwa :
3.1.2 Kekusaman Beras 1. Komposisi yang terbaik dalam membuat beras buatan
Hasil analisa kekusaman beras padi (beras asli) dan agar sesuai seperti beras padi yaitu tepung sagu sebesar
beras buatan dapat dilihat pada Tabel 3.2. 52,7 % dan tepung kacang hijau sebesar 0,6 %.
2. Nilai kekerasan beras buatan 1 dengan komposisi
Tabel 3.2 Nilai kekusaman beras padi dan beras buatan 0,4% sebesar 0,001 N, Nilai kekerasan beras buatan 2
Sample Nilai kekusaman dengan komposisi 0,5 % tepung kacang hijau.sebesar
Beras Asli 0,7-0,9 0,00122 N dan Nilai kekerasan beras buatan 3 dengan
Beras Buatan 1 (0,4 % 1,4-1,5 komposisi 0,6 % tepung kacang hijau sebesar 0,00266 N.
Tepung Kacang Hijau) 3. Nilai kekerasan ketiga beras buatan sudah lebih baik
Beras Buatan 2 (0,5 % 1,4-1,5 jika dibanding nilai kekerasan beras padi atau beras asli
Tepung Kacang Hijau) yaitu sebesar 0,00089 N.
Beras Buatan 3 (0,6 % 1,1 4. Nilai kekusaman beras buatan 1 dengan komposisi
Tepung Kacang Hijau) 0,4% sebesar 1,4-1,5, nilai kekusaman beras buatan 2
dengan komposisi 0,5 % tepung kacang hijau.sebesar 1,4-
Nilai kekusaman beras buatan muncul dari sifat pati 1,5 dan nilai kekusaman beras buatan 3 dengan komposisi
yaitu sifat birefringence yang berarti sifat yang dapat 0,6 % tepung kacang hijau sebesar 1,1.
merefleksi cahaya terpolarisasi sehingga di bawah 5. Nilai kekusaman ketiga beras buatan kurang baik
mikroskop polarisasi membentuk bidang yang berwarna karena nilai kekusaman ketiga beras buatan lebih besar
biru dan kuning. Kemampuan pati merefleksi cahaya jika dibanding nilai kekusaman beras padi atau asli yaitu
terpolarisasi dikarenakan struktur helix amilosa yang sebesar 0,7-0,9.
dapat menyerap sebagian cahaya yang melewati granula 6. Kandungan Amilosa pada beras buatan yaitu 41 %
pati. Amilosa dapat menyerap cahaya merah sehingga dan kandungan amilopektin sebesar 59 %.
dapat merefleksikan warna biru-kuning pada granula pati. 7. Produk beras buatan dengan penambahan tepung
Komposisi tepung kacang hijau berpengaruh pada nilai kacang hijau ini masih diperlukan uji masak dan uji
kekusaman beras buatan. Hal ini terlihat pada komposisi organoleptik agar dapat dikonsumsi oleh masyarakat.
tepung kacang hijau yang lebih banyak mempunyai nilai
kekusaman lebih sedikit. Pada komposisi 0,6 % tepung UCAPAN TERIMA KASIH
kacang hijau, kemampuan amilosa dalam menyerap Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
warna merah semakin sedikit sehingga warna yang 1. Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
direfleksikan lebih dominan warna biru. Hal ini yang selalu memberikan ilmu, rahmat dan kasih
menyebabkan peningkatan nilai warna biru dan nilai sayang-Nya,
kekusaman mendekati nilai kekusaman beras padi. Pada 2. Orang tua dan keluarga tercinta atas segala doa dan
komposisi 0,4 % dan 0,5 % tepung kacang hijau, dukungannya,
kemampuan amilosa dalam menyerap warna merah 3. Semua dosen Jurusan Kimia dan staff atas segala
semakin banyak sehingga warna yang direfleksikan lebih bimbingan dan bantuannya,
dominan warna kuning. Hal ini menyebabkan 4. Semua sahabatku seperjuangan angkatan 2009 atas
peningkatan nilai warna kuning dan nilai kekusaman segala doa, bantuan, semangat dan kerjasamanya.
menjauhi nilai kekusaman beras padi.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Afrianto, Denny, 2010. Analisis Pengaruh Stok beras, luas Panen,
3.1.3 Uji Kandungan Amilosa dan Amilopektin pada Rata-rata Produksi, harga Beras dan Jumlah konsumsi Beras
beras buatan Terhadap Ketahanan pangan di Jawa Tengah. Skripsi, FE,
Universitas Diponegoro, Semarang.
Hasil uji kandungan amilosa dan amilopektin pada
[2] Argasasmita, Tri Utama. 2008. Karakterisasi Sifat Fisikokimia dan
beras buatan dalam penelitian ini terlihat pada Tabel 3.3 Indeks Glikemik Varietas Beras Beramilosa Rendah dan Tinggi.
Skripsi, FTP, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Tabel 3.3 Hasil uji kandungan Amilosa dan [3] Chafid, Achmad dan Galuh Kusumawardhani. 2010. Modifikasi
Tepung Sagu menjadi Maltodekstrin menggunakan Enzim α-
Amilopektin pada beras buatan
Amylase. Skripsi, FT, Universitas Diponegoro, Semarang.
Beras Buatan 1 2 3 [4] Rahim, Abdul dkk., 2009. Sifat Fisikokimia dan Sensoris Sohun
Tepung Sagu 24,9 24,85 24,8 Instan dari Pati Sagu. J. Argoland 16, 2: 124-129.
(gram) [5] Samad, 2003. Pembuatan Beras Tiruan (Artificial Rice) dengan
Bahan Baku Ubi Kayu dan Sagu. Prosiding Seminar Teknologi
Tepung Kacang 0,2 0,25 0,3 untuk Negeri 2003 Vol. II pp 36-40. BPPT: Jakarta.
Hijau (gram) [6] Wijaya, Wiwit arif dkk., 2012. Beras Analog Fungsional Dengan
Tepung Kacang 0,4 % 0,5 % 0,6 % Penambahan Ekstrak Teh Untuk Menurunkan Indeks Glikemik Dan
Hijau (%) Fortifikasi Dengan Folat , Seng, Dan Iodin. Laporan Perkembangan
Penelitian, FTP, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Kandungan 41 % 41 % 41 %
Amilosa
Kandungan 59 % 59 % 59 %
Amilopektin

Anda mungkin juga menyukai