1, (2013) 1-3
1
macam tepung yaitu sagu, jagung, dan sorgum. Seperti penunjuk angka warna. Warna merah, biru dan kuning
yang diberitakan dalam website resmi JPNN.com tanggal untuk mengetahui warna dominan pada bahan. Dari
3 Mei 2012, secara fisik beras buatan tiga mahasiswi IPB ketiga parameter warna itu dapat dilakukan perhitungan
juga masih belum 100% mirip dengan beras padi. Hal ini untuk mengukur nilai kekusaman beras padi (beras asli)
ditinjau dari warna beras yang berwarna kecoklatan. dan beras buatan..
Selain beras buatan yang dibuat oleh tiga mahasiswi IPB,
tiga orang mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian 2.1.3 Uji Kandungan Amilosa dan Amilopektin Beras
(FTP) Universitas Brawijaya juga melakukan penelitian Buatan
yang sama. Seperti yang diberitakan dalam website resmi Uji kandungan amilosa dan amilopektin beras buatan
Republika tanggal 11 Agustus 2010, mahasiswa Fakultas dalam penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian
Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya (UB) Pangan dan Gizi Universitas Katolik Widya Mandala
juga menciptakan produk beras buatan dengan bahan Surabaya.
dasar garut, singkong dan kacang tunggak. Kandungan
protein dan serat dari beras buatan lebih besar dibanding III. HASIL DAN DISKUSI
beras padi, tetapi kandungan karbohidratnya hampir
sama. Secara fisik beras buatan yang dibuat oleh tiga 3.1 Karakterisasi Beras
mahasiswa UB juga belum mirip beras padi, ditinjau dari
berasnya yang berwarna coklat dan bentuk bulirannya 3.1.1 Kekerasan Beras
lebih besar dari beras padi. Hasil analisa kekerasan beras asli dan beras buatan
Patent beras yang selanjutnya yang pernah dilakukan dapat dilihat pada Tabel 3.1.
yaitu menggunakan tepung sagu olahan yang tidak lagi
memiliki karakteristik seperti tepung sagu asli. Tepung Tabel 3.1 Nilai kekerasan beras asli dan beras buatan
sagu olahan yang digunakan mengandung amilosa 41 % Sample Nilai kekerasan (N)
dan amilopektin 59 %. Dalam riset tersebut menggunakan Beras Asli 0,00089
campuran pati dari tepung sagu dan hidrokoloid gelatin. Beras Buatan 1 (0,4 %
Metoda pencampuran bahan meliputi pengadukan 0,001
Tepung Kacang Hijau)
menggunakan shaker inkubator pada 60°C dan 200 rpm. Beras Buatan 2 (0,5 %
Modifikasi metoda semigelatinisasi meliputi penggunaan 0,00122
Tepung Kacang Hijau )
auktoklaf sebagai pengganti batch kneader. Sementara, Beras Buatan 3 (0,6 %
untuk metoda penambahan kekerasan dilaksanakan 0,00266
Tepung Kacang Hijau )
dengan penyimpanan bulir beras selama 1 hari dalam
freezer. Amilosa merupakan faktor penting yang mempengaruhi
Pada penelitian ini, dibuat beras dari tepung sagu kekuatan gel pati yang menyebabkan struktur beras
sebagai bahan baku utama dan tepung kacang hijau menjadi keras. Amilosa dapat membentuk struktur kristal
sebagai bahan tambahan. Nilai ekonomis dari beras karena struktur rantai polimer yang dimiliki amilosa
buatan ini yaitu dari segi bahan seperti tepung sagu yang sederhana sehingga dapat terjadi interaksi molekuler yang
mudah didapatkan karena hasil tanaman sagu di kuat. Selain amilosa, penyebab kekerasan beras buatan
Indonesia bagian timur, khususnya yang berada di yaitu kekompakan ikatan butir pati pada campuran kedua
provinsi Papua dan Maluku sangat melimpah tapi pati yang disebabkan tidak adanya rongga udara di antara
pemanfaatannya kurang maksimal. Selain itu, tepung granula pati.
kacang hijau juga dapat diperoleh di pasaran dengan Pada penelitian ini, protein juga berpengaruh terhadap
harga yang sangat terjangkau. kekerasan produk. Pada suhu 60°C yang digunakan dalam
penelitian ini dapat menyebabkan butiran protein kacang
II. URAIAN PENELITIAN hijau terurai dari bentuk globular menjadi memanjang
2.1. Karakterisasi Sifat Fisik Beras yang menyebabkan ikatan-ikatan ionik, disulfida dan
hidrogen terputus. Molekul-molekul protein akan terpisah
2.1.1 Uji kekerasan beras menggunakan Stable sesuai dengan sub unitnya yang bersifat tidak larut
Microsystems TA.XT Texture Analyzer sehingga terjadi penggabungan molekul-molekul dan
Untuk menguji kekerasan dari beras padi (beras asli) membentuk agregat. Ikatan-ikatan antara molekul protein
dan beras buatan dilakukan dengan menggunakan Stable dapat membentuk suatu matriks. Pembentukan matriks
Microsystems TA.XT Texture Analyzer. Sebelum memulai ini mempengaruhi sifat kekerasan dari produk. Selain itu
menganalisa, diperlukan pengaturan texture analyzer. konsentrasi protein juga berpengaruh terhadap kekerasan
produk.
2.1.2 Uji kekusaman beras menggunakan Lovibond Hubungan antara pengaruh tepung sagu dengan tepung
Tintometer kacang hijau dilihat dari amilosa, amilopektin serta
Untuk menganalisis kecerahan beras dapat dilakukan protein yang terkandung pada tepung. Asumsi bahwa
dengan Lovibond Tintometer. Sampel berupa beras padi struktur protein buliran beras buatan pada penelitian ini
(beras asli) dan beras buatan diletakkan pada wadah berikatan dengan amilosa yang terkandung pada buliran
transparan yang terletak pada bagian belakang alat. beras buatan.
Wadah yang berisi Sampel beras terletak berdekatan Berdasarkan nilai kekerasan yang dimiliki ketiga beras
dengan wadah yang berisi standar yaitu CaSO 4 . buatan maka nilai kekerasan ketiga beras buatan tersebut
Selanjutnya, menyalakan lampu dengan menekan panel sudah lebih baik dari nilai kekerasan yang dimiliki beras
lampu di bagian depan. Pengukuran menggunakan panel padi (beras asli). Dari segi kekerasan, beras buatan sudah
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) 1-3
3
baik, akan tetapi masih perlu diuji masak untuk IV. KESIMPULAN
menghasilkan nasi yang dapat dikonsumsi masyarakat. Berdasarkan hasil serta analisis pada penelitian ini,
maka dapat diambil kesimpulan bahwa :
3.1.2 Kekusaman Beras 1. Komposisi yang terbaik dalam membuat beras buatan
Hasil analisa kekusaman beras padi (beras asli) dan agar sesuai seperti beras padi yaitu tepung sagu sebesar
beras buatan dapat dilihat pada Tabel 3.2. 52,7 % dan tepung kacang hijau sebesar 0,6 %.
2. Nilai kekerasan beras buatan 1 dengan komposisi
Tabel 3.2 Nilai kekusaman beras padi dan beras buatan 0,4% sebesar 0,001 N, Nilai kekerasan beras buatan 2
Sample Nilai kekusaman dengan komposisi 0,5 % tepung kacang hijau.sebesar
Beras Asli 0,7-0,9 0,00122 N dan Nilai kekerasan beras buatan 3 dengan
Beras Buatan 1 (0,4 % 1,4-1,5 komposisi 0,6 % tepung kacang hijau sebesar 0,00266 N.
Tepung Kacang Hijau) 3. Nilai kekerasan ketiga beras buatan sudah lebih baik
Beras Buatan 2 (0,5 % 1,4-1,5 jika dibanding nilai kekerasan beras padi atau beras asli
Tepung Kacang Hijau) yaitu sebesar 0,00089 N.
Beras Buatan 3 (0,6 % 1,1 4. Nilai kekusaman beras buatan 1 dengan komposisi
Tepung Kacang Hijau) 0,4% sebesar 1,4-1,5, nilai kekusaman beras buatan 2
dengan komposisi 0,5 % tepung kacang hijau.sebesar 1,4-
Nilai kekusaman beras buatan muncul dari sifat pati 1,5 dan nilai kekusaman beras buatan 3 dengan komposisi
yaitu sifat birefringence yang berarti sifat yang dapat 0,6 % tepung kacang hijau sebesar 1,1.
merefleksi cahaya terpolarisasi sehingga di bawah 5. Nilai kekusaman ketiga beras buatan kurang baik
mikroskop polarisasi membentuk bidang yang berwarna karena nilai kekusaman ketiga beras buatan lebih besar
biru dan kuning. Kemampuan pati merefleksi cahaya jika dibanding nilai kekusaman beras padi atau asli yaitu
terpolarisasi dikarenakan struktur helix amilosa yang sebesar 0,7-0,9.
dapat menyerap sebagian cahaya yang melewati granula 6. Kandungan Amilosa pada beras buatan yaitu 41 %
pati. Amilosa dapat menyerap cahaya merah sehingga dan kandungan amilopektin sebesar 59 %.
dapat merefleksikan warna biru-kuning pada granula pati. 7. Produk beras buatan dengan penambahan tepung
Komposisi tepung kacang hijau berpengaruh pada nilai kacang hijau ini masih diperlukan uji masak dan uji
kekusaman beras buatan. Hal ini terlihat pada komposisi organoleptik agar dapat dikonsumsi oleh masyarakat.
tepung kacang hijau yang lebih banyak mempunyai nilai
kekusaman lebih sedikit. Pada komposisi 0,6 % tepung UCAPAN TERIMA KASIH
kacang hijau, kemampuan amilosa dalam menyerap Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
warna merah semakin sedikit sehingga warna yang 1. Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
direfleksikan lebih dominan warna biru. Hal ini yang selalu memberikan ilmu, rahmat dan kasih
menyebabkan peningkatan nilai warna biru dan nilai sayang-Nya,
kekusaman mendekati nilai kekusaman beras padi. Pada 2. Orang tua dan keluarga tercinta atas segala doa dan
komposisi 0,4 % dan 0,5 % tepung kacang hijau, dukungannya,
kemampuan amilosa dalam menyerap warna merah 3. Semua dosen Jurusan Kimia dan staff atas segala
semakin banyak sehingga warna yang direfleksikan lebih bimbingan dan bantuannya,
dominan warna kuning. Hal ini menyebabkan 4. Semua sahabatku seperjuangan angkatan 2009 atas
peningkatan nilai warna kuning dan nilai kekusaman segala doa, bantuan, semangat dan kerjasamanya.
menjauhi nilai kekusaman beras padi.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Afrianto, Denny, 2010. Analisis Pengaruh Stok beras, luas Panen,
3.1.3 Uji Kandungan Amilosa dan Amilopektin pada Rata-rata Produksi, harga Beras dan Jumlah konsumsi Beras
beras buatan Terhadap Ketahanan pangan di Jawa Tengah. Skripsi, FE,
Universitas Diponegoro, Semarang.
Hasil uji kandungan amilosa dan amilopektin pada
[2] Argasasmita, Tri Utama. 2008. Karakterisasi Sifat Fisikokimia dan
beras buatan dalam penelitian ini terlihat pada Tabel 3.3 Indeks Glikemik Varietas Beras Beramilosa Rendah dan Tinggi.
Skripsi, FTP, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Tabel 3.3 Hasil uji kandungan Amilosa dan [3] Chafid, Achmad dan Galuh Kusumawardhani. 2010. Modifikasi
Tepung Sagu menjadi Maltodekstrin menggunakan Enzim α-
Amilopektin pada beras buatan
Amylase. Skripsi, FT, Universitas Diponegoro, Semarang.
Beras Buatan 1 2 3 [4] Rahim, Abdul dkk., 2009. Sifat Fisikokimia dan Sensoris Sohun
Tepung Sagu 24,9 24,85 24,8 Instan dari Pati Sagu. J. Argoland 16, 2: 124-129.
(gram) [5] Samad, 2003. Pembuatan Beras Tiruan (Artificial Rice) dengan
Bahan Baku Ubi Kayu dan Sagu. Prosiding Seminar Teknologi
Tepung Kacang 0,2 0,25 0,3 untuk Negeri 2003 Vol. II pp 36-40. BPPT: Jakarta.
Hijau (gram) [6] Wijaya, Wiwit arif dkk., 2012. Beras Analog Fungsional Dengan
Tepung Kacang 0,4 % 0,5 % 0,6 % Penambahan Ekstrak Teh Untuk Menurunkan Indeks Glikemik Dan
Hijau (%) Fortifikasi Dengan Folat , Seng, Dan Iodin. Laporan Perkembangan
Penelitian, FTP, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Kandungan 41 % 41 % 41 %
Amilosa
Kandungan 59 % 59 % 59 %
Amilopektin