Anda di halaman 1dari 16

Daya Dukung Pondasi Dengan Analisis Terzaghi 2013

Umum
a. Pengertian Kapasitas Dukung Pondasi Analisis kapasitas dukung tanah mempelajari kemampuan tanah dalam mendukung beban dari struktur-struktur yang terletak diatasnya. Kapasitas dukung menyatakan tahanan geser tanah untuk melawan penurunan akibat pembebanan yaitu tahanan geser yang dapat dikerahkan oleh tanah di sepanjang bidang-bidang gesernya. Untuk memenuhi stabilitas jangka panjang perhatian harus diberikan pada perletakan dasar pondasi. Pondasi harus diletakkan pada kedalaman yang cukup untuk menanggulangi erosi permukaan, gerusan,

kembang susut tanah dan gangguan tanah di sekitar pondasi. Analisis-analisis kapasitas dukung dilakukan dengan cara pendekatan untuk memudahkan hitungan. Persamaan-persamaan yang dibuat dikaitkan dengan jenis tanah, sifat tanah dan bentuk bidang geser yang terjadi saat keruntuhan. b. Keruntuhan Tanah Keruntuhan tanah dapat dipengaruhi banyak faktor. Untuk mempelajarinya harus memperhatikan atau mengamati jalannya keruntuhan tersebut. Keruntuhan dibagi 3, yaitu: 1. 2. 3. c. Keruntuhan geser umum Keruntuhan geser lokal Keruntuhan penetresi Data Analisis Daya Dukung

Untuk menghitung daya dukung dapat dilakukan dengan analisisis berdasarkan : Data Uji Laboratorium: Teori Terzaghi Teori Meyerhof Teori Brinch Hansen Teori Vesic Data Uji Lapangan : Plate Bearing Test Cone Penetration Test/CPT (Sondir) Standard Penetration Test/SPT 1

Daya Dukung Pondasi Dengan Analisis Terzaghi 2013

Mengenal Tokoh : Terzaghi


Karl von Terzaghi (2 Oktober 1883 - 25 Oktober 1963) adalah seorang insinyur sipil Austria dan geolog, beliau juga disebut bapak mekanika tanah.Beliau memulai mekanika tanah modern dengan teori-teorinya konsolidasi, tekanan lateral tanah, daya dukung, dan stabilitas.

Terzaghi, K., 1925, Erdbaumechanik, Franz Deuticke, Wina.Ini adalah dimana beliau mempresentasikan kepada dunia ilmu baru yaitu Mekanika Tanah. Beliau mengembangkannya terutama saat bekerja di ITU dan Bogazici University (kemudian dikenal sebagai Robert College) di Istambul (kemudian dikenal oleh beberapa orang sebagai Konstantinopel). Kami memiliki gambaran di kampus itu, Tempat kelahiran Mekanika Tanah". Terzaghi, K., 1934, "Large Retaining Wall Tests," Engineering News Record Feb.1, March 8, April 19. Disinilah beliau menyajikan sisi eksperimental. Beliau menciptakan alat yang sangat cerdik untuk pengukuran kekuatan dan pemindahan. Beliau tampaknya merancang, membangun, dan melakukan semua tes itu sendiri. Terzaghi, K., 1943, Theoretical Soil Mechanics, John Wiley and Sons, New York.Dalam karya monumental tersebut, beliau meletakkan itu semua, mulai dari teori konsolidasi, perhitungan penyelesaian, teori daya dukung, tekanan lateral tanah dan dinding penahan, kekuatan geser dan stabilitas lereng. Dalam semua kasus, beliau menjelaskan bahwa beliau melakukan semua itu untuk dapat memecahkan masalah dunia nyata. Beliau selalu memberikan desain/ analisis grafik untuk memudahkan insinyur untuk menerapkan teori-teori yang dikembangkan atau ditata ulang dan disempurnakan untuk penggunaan praktis.

Daya Dukung Pondasi Dengan Analisis Terzaghi 2013

Analisis Terzaghi
a. Anggapan Kapasitas Dukung Tanah Terzaghi (1943) melakukan analisis kapasitas dukung tanah dengan beberapa anggapan antara lain: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Pondasi berbentuk memanjang tak berhingga. Tanah di bawah dasar pondasi adalah homogen. Tahanan geser tanah di atas dasar pondasi diabaikan. Dasar pondasi kasar. Bidang keruntuhan terdiri dari lengkung spiral logaritmis dan linier. Baji tanah yang terbentuk di dasar pondasi dalam kedudukan elastis dan bergerak bersama-sama dengan dasar pondasi. 7. Pertemuan antara sisi baji tanah dan dasar pondasi membentuk sudut geser dalam tanah . 8. 9. Berlaku prinsip superposisi atau prinsip penggabungan. Berat tanah di atas dasar pondasi digantikan dengan beban terbagi rata sebesar po = Df. dengan Df adalah kedalaman dasar pondasi dan adalah berat volume tanah di atas dasar pondasi.

b.

Daya Dukung Pondasi Menurut Terzaghi Menurut Terzaghi, daya dukung ultimit didefinisikan sebagai beban

maksimum per satuan luas dimana tanah masih dapat menopang beban tanpa mengalami keruntuhan. Pemikiran Terzaghi ini dinyatakan dengan persamaan :

Dimana : qu =daya dukung ultimit Pu=beban ultimit A = luas pondasi

Daya Dukung Pondasi Dengan Analisis Terzaghi 2013

Pada analisa daya dukung Terzaghi bentuk pondasi diasumsikan sebagai memanjang tak berhingga yang diletakkan pada tanah homogen dan dibebani dengan beban terbagi rata qu. Beban total pondasi per satuan panjang Pu merupakan beban terbagi rata qu yang dikalikan dengan lebar pondasi B. Karena adanya beban total tersebut, pada tanah yang terletak tepat di bawah pondasi akan membentuk suatu baji tanah yang menekan tanah ke bawah yang digambarkan sebagi berikut.

Pembebanan Pondasi dan Bentuk Bidang Geser (Sumber : Hary C. H., 2002)

Gerakan baji menyebabkan tanah di sekitarnya bergerak,

yang

menghasilkan zona geser di kiri dan kanan dengan tiap-tiap zona terdiri dari dua bagian yaitu bagian geser radial yang berdekatan dengan baji dan bagian geser linier yang merupakan kelanjutan dari bagian geser radial. Terzaghi mengembangkan teori keruntuhan plastis Prandtl dalam evaluasi daya dukung sehingga keruntuhan yang terjadi dalam analisanya dianggap keruntukan geser umum.

Daya Dukung Pondasi Dengan Analisis Terzaghi 2013

Bentuk Keruntuhan Dalam analisa Daya Duukung (Sumber : Hary C. H., 2002) Baji tanah ABD pada zona 1 merupakan zona elastis. Bidang AD dan BD membentuk sudut terhadap normal horisontal H. Zona II merupakan zona radial sedangkan zona III merupakan zona pasif Rankie. Lengkung DE dan DG dianggap sebagai lengkung spiral logaritmis dan bagian EF dan GH merupakan garis lurus. Garis-garis BE, FE, AG dan HG membentuk sudut sebesar (45o /2) terhadap normal horisontal H. Baji tanah yang terbentuk dalam tanah membentuk sudut sebesar = 45o + /2 terhadap horisontal. Berdasarkan batas yang dibuat oleh sudut tersebut, dapat diketahui kedalaman maksimum pengaruh baji tanah. Dalam kondisi keruntuhan geser umum, pada permukaan baji zona I, yaitu pada bidang AD dan BD, tekanan pasif Pp akan bekerja jika beban per satuan luas diterapkan. Bidang AD dan BD tersebut mendorong tanah dibelakangnya, yaitu bagian-bagian BDEF dan ADGH sampai tanahnya mengalami keruntuhan, tekanan ke bawah akibat beban pondasi Pu ditambah berat baji tanah pada zona I ditahn oleh tekanan tanah pasif Pp pada bagian AD dan BD. Tekanan tanah pasif membentuk sudut gesek dinding (wall friction) dengan garis normal yang melintas di bidang AD dan BD. Karena gesekan yang terjadi adalah antara tanah dengan tanah, maka = ( adalah sudut geser dalam tanah). Untuk per meter panjang pondasi pada saat terjadinya keseimbangan batas, maka :

Daya Dukung Pondasi Dengan Analisis Terzaghi 2013

Dengan : Pp W c = tekanan pasif total yang bekerja pada bagian AD dan BD = berat baji tanah ABD per satuan panjang = B2 tan = kohesi tanah = sudut antara bidang BD dan BA Terzaghi mmengasumsikan bahwa = sehingga nilai cos ( - ) = 1. Karena bidang-bidang AD dan BD membentuk sudut dengan horisontal maka arah Pp vertikal. Berdasarkan keterangan di atas, tekanan tanah ultimit berubah menjadi :

Tekanan tanah pasif total (Pp) adalah jumlah tekanan pasif akibat kohesi tanah, berat tanah dan beban terbagi rata, yaitu :

Dimana : Ppc Ppq Pp = tahanan tanah pasif dari komponen kohesi c = tahanan tanah pasif akibat beban terbagi rata di atas dasar pondasi = tahanan tanah pasif akibat berat tanah

Tekanan tanah pasif yang bekerja tegak lurus arah normal Pp terhadap bidang BD adalah :

tegek lurus

dengan : H Kpc Kpq = B tan = sudut antara bidang DB dan BF = 180o = koefisien tekanan tanah pasif akibat kohesi tanah = koefisien tekanan tanah pasif akibat beban terbagi rata 6

Daya Dukung Pondasi Dengan Analisis Terzaghi 2013

Kp

= koefisien tekanan tanah pasif akibat berat tanah Nilai koefisien-koefisien tekanan tanah pasif tersebut tidak tergantung

pada H dan . Kombinasi dari persamaan-persamaan di atas adalah sebagai berikut :

Gesekan yang terjadi antara tanah dengan tanah pada bidang BD mengakibatkan arah tekanan tanah pasif Pp miring sebesar . Karena = , maka :

Ppm adalah tekanan tanah pasif miring. Beban ultimit dari hasil substitusi persamaan tanah pasif ke persamaan tekanan tanah ultimit adalah sebagai berikut :

Tekanan-tekanan tanah pasif akibat kohesi Ppc dan beban terbagi rata Ppq diperoleh dengan menganggap tanah tidak mempunyai berat ( = 0). Karena = 0, maka Pu = Ppc + Ppqdinyatakan sebagai persamaan berikut :

atau

Daya Dukung Pondasi Dengan Analisis Terzaghi 2013

Dengan qc dan qq adalah tekanan tanah pasif per satuan luas dari komponen kohesi dan beban terbagi rata p0. Nilai-nilai Nc dan Nq diperoleh Terzaghi dari analisa Prandtl (1920) dan Reissner (1924) yang besarnya :

Apabila tanah yang diamati merupakan tanah yang tidak berkohesi (c = 0) dan tanpa beban merata diatasnya (q = 0) maka persamaan perhitungan tekanan tanah pasif hanya mempertimbangkan akibat dari berat tanah.

Jika Pp dinyatakan sebagai tahanan tanah pasif per satuan luas dari akibat berat tanah q maka :

Terzaghi tidak memberikan nilai-nilai Kp, maka digunakan persamaan pendekatan dari Cernica (1995) :

Daya dukung ultimit memperhitungkan kohesi tanah, beban terbagi rata dan berat volume tanah (qu = qc + qq + q). Berdasarkan persamaan tersebut, Terzaghi membuat persamaan umum daya dukung ultimit pondasi memanjang sebagai berikut :

Daya Dukung Pondasi Dengan Analisis Terzaghi 2013

Karena po = Df., persamaan di atas menjadi :

dimana : qu c Df po Nc Nq N = daya dukung ultimit untuk pondasi memanjang (kN/m2) = kohesi tanah (kN/m2) = kedalaman pondasi yang tertanam di dalam tanah (m) = berat volume tanah (kN/m3) = Df.= tekanan overburden pada dasar pondasi (kN/m2) = faktor daya dukung tanah akibat kohesi tanah = faktor daya dukung tanah akibat beban terbai rata = faktor daya dukung tanah akibat berat tanah

Nilai faktor daya dukung ini merupakan fungsi dari sudut geser dalam tanah dari Terzaghi (1943). qu adalah beban total maksimum per satuan luas ketika pondasi akan mengalami keruntuhan geser. Beban total tersebut terdiri dari beban-beban struktur, pelat pondasi dan tanah urugan diatasnya. Analisa daya dukung tersebut berdasarkan pada kondisi keruntuhan geser umum dari suatu bahan yang bersifat plastis dan tidak terjadi perubahan volum dan kuat geser oleh adanya keruntuhan tersebut. Gerakan baji tanah ke bawah pada tanah yang mengalami regangan yang besar sebelum mencapai keruntuhan geser mungkin hanya memampatkan tanah tanpa menimbulkan regangan yang cukup untuk menghasilkan keruntuhan geser umum. Menurut Terzaghi, tidak ada analisis rasional sebagai pemecahannya. Oleh karena itu Terzaghi memberikan koreksi empiris pada perhitungan faktor daya dukung pada kondisi keruntuhan geser umum yang digunakan untuk perhitungan daya dukung pada keruntuhan geser lokal. Nilai c = 2/3 c dan = arc tan (2/3 tan ) digunakan sebagai koreksi tersebut sehingga persamaan umum daya dukung ultimit pada pondasi memanjang pada keruntuhan geser lokal menjadi :

Daya Dukung Pondasi Dengan Analisis Terzaghi 2013

Persamaan daya dukung pondasi di atas hanya dapat digunakan untuk perhitungan daya dukung ultimit pondasi memanjang. Oleh karena itu Terzaghi memberikan pengaruh faktor bentuk terhadap daya dukung ultimit yang didasarkan pada analisa pondasi memanjang sebagai berikut : Untuk pondasi bujur sangkar :

Untuk pondasi lingkaran :

Untuk pondasi persegi panjang :

dimana : qu c = daya dukung ultimit untuk pondasi memanjang (kN/m2) = kohesi tanah (kN/m2) = berat volume tanah yang dipertimbangkan terhadap posisi muka air tanah (kN/m3) po B L Nc Nq N = Df.= tekanan overburden pada dasar pondasi (kN/m2) = lebar atau diameter pondasi (m) = panjang pondasi (m) = faktor daya dukung tanah akibat kohesi tanah = faktor daya dukung tanah akibat beban terbai rata = faktor daya dukung tanah akibat berat tanah

Nc, Nq, N adalah faktor daya dukung tanah (bearingcapacityfactors) yang besarnya tergantung dari sudut geser tanah. Untuk menghitung daya dukung tanah, perlu diketahui berat volume tanah (), kohesi tanah (c) dan sudut geser tanah (). Rumus daya dukung tanah Terzaghi tersebut berlaku pada kondisi general shear failure yang terjadi pada tanah padat atau agak keras, yaitu

10

Daya Dukung Pondasi Dengan Analisis Terzaghi 2013

karena desakan pondasi bangunan pada tanah, maka mula-mula terjadi penurunan kecil, tetapi bila desakan bertambah sampai mlampaui batas daya dukung tanah ultimit, maka akan terjadi penurunan yang besar dan cepat, dan tanah di bawah pondasi akan mendesak tanah sekitarnya ke samping dan menyebabkan tanah tersebut terdesak naik ke atas permukaan tanah. Pada lapisan tanah yang agak lunak atau kurang padat, karena desakan pondasi bangunan pada tanah, maka akan tampak adanya penurunan yang besar sebelum terjadi, keruntuhan pada keseimbangan tanah di bawah pondasi. Kondisi ini disebut local shear failure.Untuk kondisi ini rumus daya dukung tanah Terzaghi harus diberi reduksi. c = 2/3 c tan = 2/3 tan c = kohesi tanah pada local shear failure = sudut geser tanah pada local shear failure Sedangkan faktor daya dukung tanah dipakai Nc, Nq, N. Untuk tanah nonkohesif, dapat digunakan pedoman : 1. 2. local shear failure terjadi jika 28o general shear failure terjadi jika > 38o

11

Daya Dukung Pondasi Dengan Analisis Terzaghi 2013

Persamaan daya dukung Terzaghi mengabaikan kuat geser tanah di atas pondasi dan hanya cocok untuk pondasi dangkal dengan Df B. Oleh karena itu, kesalahan perhitungan untuk pondasi yang dalam menjadi besar. Untuk pondasi dalam yang berbentuk sumuran dengan Df>5B,Terzaghi menyarankan persamaan daya dukung dengan nilai faktor-faktor daya dukung yang sama, hanya faktor gesekan dinding pondasi diperhitungkan. Persamaan daya dukungnya dinyatakan oleh:

Dengan: Pu' Pu Ps qu Ap D Fs = beban ultimit total untuk pondasi dalam = beban ultimit total untuk pondasi dangkal = perlawanan gesekan pada dinding pondasi = 1,3c.N + po.Nq+0,3..B.N, (jika berbentuk lingkaran) = luas dasar pondasi = B = diameter pondasi = faktor gesekan

12

Daya Dukung Pondasi Dengan Analisis Terzaghi 2013

Tabel Gesekan Dinding (fs) Terzaghi (1943) Jenis Tanah Lanau dan lempung lunak Lempung sangat kaku Pasir tak padat Pasir padat Kerikil padat fs (kg/cm2) 0,07 0,30 0,49 1,95 0,12 0,37 0,34 0,68 0,49 0,96

Grafik Koefisien Kapasitas Daya Dukung Terzaghi

13

Daya Dukung Pondasi Dengan Analisis Terzaghi 2013

Atau dengan versi dari sumber lain : Grafik Hubungan dan N, Nc, Nq Menurut Terzaghi (1943) (sumber : Braja M. Das, 1984)

Untuk memudahkan dalam membaca grafik di atas, beberapa sumber menyajikan nilai-nilai koefisien tersebut dalam bentuk tabel seperti di bawah ini.

14

Daya Dukung Pondasi Dengan Analisis Terzaghi 2013

Tabel Koefisien Daya Dukung Terzaghi

atau

15

Daya Dukung Pondasi Dengan Analisis Terzaghi 2013

Contoh Soal
1. Pada suatu rencana bangunan tak bertingkat, direncanakan menggunakan pondasi mnerus seperti gambar. Hitunglah daya dukung tanah, bila faktor aman (safety factor) F = 2,5.

= 1,60 t/m3 = 25o c = 1,2 t/m2 B = 70 cm Jawab : Karena sudut geser tanah kecil, maka diperkirakan tanah kurang padat. Digunakan rumus Terzaghi pada kondisi local shear failure, = 25o Nc = 9,9 ; Nq = 5,6 ; dan N = 3,2 Maka qu = 2/3 c.Nc + q.Nq + 0,5.B.N = (2/3) (1,2) (9,9) + 1,60 (0,6) (5,6) + 0,5 (1,60) (0,7) (3,2) = 7,92 + 5,38 + 1,79 = 15,09 t/m2 Daya dukung tanah yang diizinkan :
qa q u 15,09 6,03 t/m 2 0,60 kg/cm 2 F 2,5

16

Anda mungkin juga menyukai