Oleh:
Nama : M Rio Eka Shaputra
NIM : 221158011
Dengan melihat data tanah borlog dan SPT pada lampiran terlihat bahwa
tanah di daerah zona reklamasi dominan very soft clay, soft clay dan silt,
sehingga dapat dipastikan bahwa tegangan overborden pada saat ini adalah
tegangan maksimum yang pernah diterima oleh tanah tersebut atau dapat
dikatakan tanah tersebut terkonsolidasi secara normal (Normaly consolidation
Soil-NC soil).
Harga Cc dapat diperoleh dari korelasi-korelasi yang terdapat pada
Wahyudi (1999), yaitu:
Cc = 0,009 (WL – 13) (Biarez dan Favre) (2.10)
Cc = 0,007 (WL – 7) (Renolded Clay Skempton) (2.11)
Cc = 1,15 (e0 – 0,35) (All Clay) (2.12)
Cc = 0,30 (e0 – 0,27) (Inorganic Cohesive Soil) (2.13)
Cc = 0,0115 WN (Organic Soil, Peats, dll) (2.14)
Cc = 0,009 (WL – 10) (Normaly Consolidated Clay) (2.15)
Cc = 0,75 (e0 – 0,50) (Soils with Low Plasticity) (2.16)
Cc = 0,156 (e0–0,0107) (All Clays) (2.17)
Cc = 0,50 Ip Gs (2.18)
Dimana : WL = batas cair (%)
WN = kadar air natural lapangan eo = angka pori
awal lapangan Gs = specific gravity
Untuk nilai swelling index (Cs), menurut Wahyudi (1997) dapat diperoleh dari:
Cs = 1/5 s.d 1/10 Cc (2.19)
Gambar 2.1 Distribusi tegangan vertikal dalam tanah (disandur dari Das,
1990)
Ι = (1/π) x [{(B1+B2)/B2}(α1+α2)}-B1/B2(α2)] (2.22)
dimana :
α1 = tan-1 {(B1+B2)/z} - tan-1 (B1/z) (radian) (2.23)
α2 = tan-1 (B1/z) (radian) (2.24)
B1 = ½ lebar timbunan
B2 = panjang proyeksi horisontal kemiringan timbunan
Karena nilai I ditinjau di tengah-tengah dari lebar timbunan, maka
untuk timbunan yang simetris nilai I yang diperoleh harus dikalikan 2
kalinya.
1.4 Waktu Konsolidasi
Lamanya Konsolidasi Menurut Terzaghi dalam Das (1990) Lama waktu
konsolidasi dicari dengan persamaan:
Dimana:
H = Tebal total lapisan compressible
Hi = Tebal lapisan compressible lapisan-i
Cvi = Harga Cv lapisan-i
Gambar 2.2 Korelasi Parameter Tanah (dalamWahyudi, 1999
1.5 Tinggi Timbunan
Tinggi timbunan ini dibedakan menjadi tinggi timbunan kritis, tinggi
timbunan rencana dan tinggi timbunan pada saat pelaksanaan. Adapun penjelasan
adalah sebagai berikut:
1.5.1 Tinggi timbunan kritis
Ketinggian kritis adalah tinggi maksimal dari timbunan yang mampu
didukung tanah dasar agar tidak sliding. Tinggi timbunan ini di dapat melalui
analisa stabilitas dengan menggunakan program Bantu komputer “stable”.
1.5.2 Tinggi timbunan rencana
Ketingggian timbunan ini adalah tinggi final dari permukaan tanah
timbunan yang akan direncanakan.
1.5.3 Tinggi timbunan pada saat pelaksanaan
Tinggi timbunan pada saat pelaksanaan fisik tidaklah sama dengan tinggi
timbunan rencana. Jadi misalnya tinggi timbunan rencana adalah 3 meter, maka
tinggi timbunan total pada saat pelaksanaan penimbunan haruslah lebih tinggi
lagi, yaitu dengan memperhatikan adanya penurunan tanah asli soil settlement
yang akan terjadi sebagai akibat adanya timbunan tersebut. Penentuan dari tinggi
timbunan final pada saat pelaksanaan fisik (dengan memperhatikan adanya
settlement), dapat dihitung dengan (Mochtar, 2000):
Gambar 2.5 Grafik Korelasi untuk Mencari Diameter dan Jarak antar PVD (LCPC,
1981 dalam Wahyudi, 1997)
Cara menggunakan grafik tersebut adalah sebagai berikut: Langkah pertama
yang dilakukan adalah mengeplot harga Ch (Cr) dalam grafik, kemudian dari
titik tersebut tarik garis ke arah kanan sampai memotong waktu tunggu yang
diinginkan. Kemudian tarik kembali garis dari titik tersebut ke bawah sampai
memotong derajat konsolidasi arah horisontal (Uh) yang telah dihitung
sebelumnya. Langkah terakhir adalah membuat garis horisontal dari titik
perpotongan terakhir ke arah kiri sampai memotong diameter ekivalen PVD (d).
Diameter pengaruh (D) diperoleh dengan menarik garis vertikal kebawah dan
membaca skala yang tertera pada koordinat D tersebut.
Parameter Ch diperoleh dari korelasi bawah ini.
Dimana:
kh = koefisien permeabilitas horisontal
kv = koefisien permeabilitas vertikal
γw = berat jenis air
mv = coefficient of volume change
Catatan :
kecepatan penimbunan pada perencanaan ini adalah 50
cm/minggu, Pemasangan geotextile seharusnya dipasang setiap (Sv)
kelipatan 50 cm. Dari perhitungan sebelumnya didapatkan Hinisail =
7.367 meter. Dengan Sv = 50 maka maksimum pemasangan geotextile
adalah 14 lapis (yang dibutuhkan =26 lapis) oleh sebab itu perencana
memutuskan memasang geotextile tiap (Sv) 25 cm dan tetap
menggunakan kecepatan penimbunan 50 cm/minggu.
E v E' Si B1 B2 a1 a2 (B1+B2)/B2
kN/m2 kN/m2 (m) (m) (m)
3.400 0,20 3777,778 0,314 15,000 11,000 8,066 70,201 2,364
9.500 0,25 11400,000 0,087 15,000 11,000 15,092 44,433 2,364
Spasi (m)
No. t (bulan) Tv Uv Uh D coba Kiri Kanan D (m) segi tiga segi empat
1 2 7,71E-04 3,13% 79,35% 1,1450 0,38338 0,38335 1,14 1,09 1,01
2 4 1,54E-03 4,43% 79,07% 1,5340 0,77338 0,77333 1,53 1,46 1,36
3 6 2,31E-03 5,43% 78,85% 1,8264 1,16790 1,16858 1,83 1,74 1,62
4 8 3,09E-03 6,27% 78,66% 2,0634 1,56618 1,55612 2,06 1,97 1,83
5 10 3,86E-03 7,01% 78,49% 2,2816 1,96783 1,96780 2,28 2,17 2,02
6 12 4,63E-03 7,68% 78,34% 2,4727 2,37254 2,37252 2,47 2,35 2,19
7 18 6,94E-03 9,40% 77,92% 2,9626 3,60324 3,60324 2,96 2,82 2,62
Jarak (m)
No. t (bulan) Tv Uv Uh D coba Kiri Kanan D (m) segi tiga segi empat
1 2 7,71E-04 3,13% 84,51% 1,0685 0,32425 0,32412 1,07 1,02 0,95
2 4 1,54E-03 4,43% 84,30% 1,4293 0,65323 0,65341 1,43 1,36 1,26
3 6 2,31E-03 5,43% 84,14% 1,6993 0,98543 0,98570 1,70 1,62 1,50
4 8 3,09E-03 6,27% 84,00% 1,9239 1,32030 1,32063 1,92 1,83 1,70
5 10 3,86E-03 7,01% 83,87% 2,1201 1,65754 1,65801 2,12 2,02 1,88
6 12 4,63E-03 7,68% 83,75% 2,2964 1,99695 1,99752 2,30 2,19 2,03
7 18 6,94E-03 9,40% 83,44% 2,7473 3,02684 3,02774 2,75 2,62 2,43
2 2
Cv Rata-rata = 5,83E-04 cm /sec 5,83E-08 m /sec
Ch = 1,17E-03 cm2/sec 1,17E-07 m2/sec
Uh = 90 %
d= 0,0525 m
Jarak (m)
No. t (bulan) Tv Uv Uh D coba Kiri Kanan D (m) segi tiga segi empat
1 2 7,71E-04 3,13% 89,68% 0,9860 0,2664 0,2664 0,99 0,94 0,87
2 4 1,54E-03 4,43% 89,54% 1,3156 0,5359 0,5359 1,32 1,25 1,16
3 6 2,31E-03 5,43% 89,43% 1,5622 0,8076 0,8076 1,56 1,49 1,38
4 8 3,09E-03 6,27% 89,33% 1,7668 1,0811 1,0806 1,77 1,68 1,56
5 10 3,86E-03 7,01% 89,25% 1,9458 1,3562 1,3562 1,95 1,85 1,72
6 12 4,63E-03 7,68% 89,17% 2,1059 1,6327 1,6320 2,11 2,01 1,86
7 18 6,94E-03 9,40% 88,96% 2,5157 2,4700 2,4692 2,52 2,40 2,23
Cv Rata-rata = 5,83E-04 cm2/sec 5,83E-08 m2/sec
Ch = 1,17E-03 cm2/sec 1,17E-07 m2/sec
Uh = 95 %
d= 0,0525 m
Jarak (m)
No. t (bulan) Tv Uv Uh D coba Kiri Kanan D (m) segi tiga segi empat
1 2 7,71E-04 3,13% 94,84% 0,8831 0,20406 0,20311 0,88 0,84 0,78
2 4 1,54E-03 4,43% 94,77% 1,1772 0,41000 0,40997 1,18 1,12 1,04
3 6 2,31E-03 5,43% 94,71% 1,3955 0,61718 0,61713 1,40 1,33 1,23
4 8 3,09E-03 6,27% 94,67% 1,5766 0,82542 0,82536 1,58 1,50 1,40
5 10 3,86E-03 7,01% 94,62% 1,7345 1,03457 1,03451 1,73 1,65 1,53
6 12 4,63E-03 7,68% 94,58% 1,8760 1,24456 1,24450 1,88 1,79 1,66
7 18 6,94E-03 9,40% 94,48% 2,2368 1,87899 1,87893 2,24 2,13 1,98
Tallow = 800
1.5 x 3.0 x 1.25 x 1.15
= 123.671 kNm
2.4.6 Menghitung panjang Geotextile dibelakang bidang longsor
E= efisiensi (E=80%)
FSrencana = 1.370
Data timbunan
ɤtimb = 20 kN/m3
Hinisial= 4 meter
Cu(timb) = 0
Ø = 30˚
Data lapisan atas tanah dasar