Anda di halaman 1dari 23

PRELIMINARY PROPOSAL

Sistem Pengendali Erosi dengan Soil Nailing


Project
B en d u n g a n L eu wi ke ri s Pa k et 2
C i a m i s , W es t J a v a , In d o n e s i a

Client
Waskita – Adhi KSO.
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................. 2
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... 3
1 LATAR BELAKANG ................................................................................ 4
2 KUALIFIKASI ......................................................................................... 4
3 KONDISI LAPANGAN ............................................................................ 4
4 REFERENSI DAN DATA UNTUK ANALISIS .............................................. 5
4.1 Parameter Tanah Tipikal ............................................................................................... 6
4.2 Beban Luar dan Beban Seismik ..................................................................................... 6
5 SOLUSI TEKNIKAL ................................................................................. 6
5.1 Geomat untuk Pengendali Erosi – MACMAT HS ........................................................... 6
5.2 Soil Nailing ..................................................................................................................... 8
5.2.1 Drilled & Grouted Soil Nailing .......................................................................................................... 9
5.2.2 Helical Soil Nailing.......................................................................................................................... 10
5.2.3 Driven Soil Nailing .......................................................................................................................... 11
5.2.4 Hal Penting dalam Pekerjaan Soil Nailing ...................................................................................... 12

6 ANALISIS KESTABILAN LERENG ...........................................................14


6.1 Parameter Soil Nailing dalam Analisis ......................................................................... 15
6.2 Hasil Analisis Kestabilan Lereng tanpa Perkuatan Soil Nailing.................................... 16
6.3 Hasil Analisis Kestabilan Lereng dengan Perkuatan Soil Nailing ................................. 17
6.3.1 Hasil Analisis Kestabilan Lereng dengan Drilled & Grouted Soil Nailing ........................................ 17
6.3.2 Hasil Analisis Kestabilan Lereng dengan Driven Soil Nailing .......................................................... 19
6.3.3 Hasil Analisis Kestabilan Lereng dengan Helical Soil Nailing.......................................................... 20

7 ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI.............................................................22


8 KESIMPULAN ......................................................................................23

2
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Lokasi Lereng yang akan Dilindungi Sistem Pengontrol Erosi ................................... 4
Gambar 2 Kondisi Lapisan Tanah ............................................................................................... 5
Gambar 3 Potongan Tipikal Lereng yang akan Diproteksi ......................................................... 5
Gambar 4 MacMat HS (dengan Jaring Kawat Anyaman Ganda) ................................................ 7
Gambar 5 Ilustrasi Soil Nailing .................................................................................................... 8
Gambar 6 Ilustrasi Penerapan Soil Nailing ................................................................................. 8
Gambar 7 Ilustrasi Drilled & Grouted Soil Nailing dengan Full Coring Buang ............................ 9
Gambar 8 Ilustrasi Helical Soil Nailing ...................................................................................... 10
Gambar 9 Ilustrasi Pekerjaan Helical Soil Nailing ..................................................................... 11
Gambar 10 Ilustrasi Pekerjaan Driven Soil Nailing ................................................................... 11
Gambar 11 Ilustrasi Peralatan Pekerjaan Soil Nailing .............................................................. 12
Gambar 12 Peralatan Panjat Tebing ......................................................................................... 12
Gambar 13 Ilustrasi Uji Pembebanan (Loading Test) ............................................................... 13
Gambar 14 Pemodelan Pada Program Rocscience Slide 6.0 tanpa Soil Nailing ...................... 14
Gambar 15 Pemodelan Pada Program Rocscience 6.0 Slide dengan Soil Nailing .................... 15

3
1 LATAR BELAKANG
PT. Maccaferri Indonesia menawarkan solusi teknikal kepada Waskita-Adhi KSO. (klien)
berupa sistem pengendali erosi sebagai penahan erosi pada lereng galian di proyek
Bendungan Leuwikeris Paket 2, Ciamis, Jawa Barat, Indonesia.
Solusi pengendali erosi yang ditawarkan adalah MacMat HS dengan soil nailing. Sistem ini
akan dideskripsikan lebih lanjut di dalam proposal ini.

2 KUALIFIKASI
PT. Maccaferri Indonesia tidak bertanggung jawab atas informasi dan asumsi yang berasal dari
proposal ini, sebagaimana proposal ini ditujukan untuk informasi umum saja. Desain dan
analisis dilakukan berdasarkan pendekatan terhadap geometri lereng dan parameter tanah.
Perubahan terhadap dimensi lereng, parameter tanah, dan beban dapat mengubah desain
dan analisis yang ada.

3 KONDISI LAPANGAN
Lereng galian yang akan dilindungi oleh sistem pengendali erosi Maccaferri memiliki panjang
kurang lebih 150 meter (dari P29 sampai dengan P23). Tinggi lereng yang akan dilindungi
berasal dari elevasi rencana +78.00 sampai dengan +117.50 (ketinggian kurang lebih 39.50 m)
dengan kemiringan talud 4V:1H.
Dari hasil pengamatan lapangan, jenis tanah yang ditemukan di lokasi adalah batuan breksi
dan pasir. Batuan breksi yang ditemukan dalam kondisi fresh dan weathered.

Gambar 1 Lokasi Lereng yang akan Dilindungi Sistem Pengontrol Erosi

4
Gambar 2 Kondisi Lapisan Tanah

Gambar 3 Potongan Tipikal Lereng yang akan Diproteksi

4 REFERENSI DAN DATA UNTUK ANALISIS


Analisis kestabilan lereng dilakukan berdasarkan data yang telah diberikan oleh klien, berupa
data laboratorium hasil penyelidikan tanah dan data topografi. Beban diasumsikan berasal
dari jalan akses yang ada di bagian atas lereng (elevasi +117.50).

5
4.1 Parameter Tanah Tipikal
Berikut ini adalah tipikal parameter tanah yang akan digunakan dalam analisis.

Tabel 1 Parameter Tanah Tipikal


Berat Isi Berat Isi Jenuh Kohesi Phi
Nama Material Model
(kN/m3) (kN/m3) (kN/m2) (°)
Fresh Breccia 18.88 20.51 Mohr-Coulomb 1738 30.66
Weathered Breccia 18 20 Mohr-Coulomb 869 30
Sand 17 18 Mohr-Coulomb 0 56

Data untuk material fresh breccia diambil dari data penyelidikan tanah laboratorium dari klien,
sedangkan untuk material weathered breccia dan lapisan pasir merupakan data asumsi.

4.2 Beban Luar dan Beban Seismik


Beban luar diasumsikan berasal dari jalan akses yang ada di bagian atas lereng (elevasi
+117.50). Beban luar diambil sebesar 10 kN/m2.
Koefisien horizontal (kh) untuk pemodelan seismik diambil sebesar 0,24. Nilai ini diambil
berdasarkan dari data pada Bendungan Leuwikeris Paket 1, Ciamis, Jawa Barat, Indonesia.

5 SOLUSI TEKNIKAL
PT. Maccaferri Indonesia menawarkan solusi teknikal berupada MacMat HS, yaitu adalah
geomat yang dilengkapi dengan jaring kawat anyaman ganda untuk sistem pengendali erosi.
Sistem ini bertujuan untuk membatasi pergerakan partikel tanah atau partikel lainnya pada
permukaan lereng, dan berfungsi sebagai media tanam untuk vegetasi.
Pada dasarnya, MacMat HS tidak bertujuan untuk menambah stabilitas lereng. Untuk
menambah stabilitas lereng, penggunaan MacMat HS dapat dikombinasikan dengan soil
nailing. Pada kasus pada Bendungan Leuwikeris Paket 2 ini, geomat MacMat HS akan
dikombinasikan dengan soil nailing.

5.1 Geomat untuk Pengendali Erosi – MACMAT HS

MacMat HS adalah geomat performa tinggi yang dibuat dari UV-stabilized HDPE. Geomat
polimerik ini berfungsi mengendalikan erosi permukaan dan membantu menumbuhkan

6
vegetasi. Daerah aplikasi utama sistem ini adalah proteksi lereng galian, pengendali dan
stabilisasi erosi. Solusi ini bertujuan untuk memberikan tindakan yang akan mencegah
pelapukan dalam jangka pendek dan untuk meningkatkan pertumbuhan vegetasi pada muka
lereng. Ketika terjadi hujan deras dan terdapat aliran air, kemampuan perkuatan dari tikar
mencegah erosi atau vegetasi lain yang rentan. Ketika vegetasi telah tumbuh, tikar pengendali
erosi ini mengurangi aliran air permukaan, sehingga menambah kemampuan infiltrasi dan
mengurangi debit. Pin besi digunakan untuk mengamankan MacMat ke permukaan lereng.
MacMat dapat dikombinasikan dengan hydroseeding atau metode manual (templok) untuk
memfasilitasi proses vegetasi.
MacMat HS merupakan kombinasi dari tikar pengontrol erosi dan jaring kawat anyaman
ganda untuk kuat tarik tambahan (sampai dengan 50 kN/m dengan jaring kawat anyaman
ganda, disbanding 2 – 3 kN/m tanpa jaring kawat anyaman ganda). Jaring kawat anyaman
ganda ini dapat dilapis dengan Zinc (galvanized), Zinc-Aluminium (GalFan atau GalMac), atau
Zinc/Zinc-Aluminium dengan lapis polimer (PVC).
Sistem pengendali erosi ini hanya untuk proteksi permukaan dan tidak menambah stabilitas
lereng itu sendiri. Apabila dibutuhkan untuk meningkatkan stabilitas lereng, sistem pengendali
erosi ini dapat dikombinasikan dengan soil nailing. Untuk memastikan stabilitas dari MacMat
sendiri, pin besi digunakan untuk mengangkur tikar ke lereng.

Gambar 4 MacMat HS (dengan Jaring Kawat Anyaman Ganda)

7
5.2 Soil Nailing
Soil nailing adalah teknik perkuatan in-situ untuk menstabilkan lereng dengan menggunakan
inklusi berukuran kecil dengan spasi yang rapat berupa batang besi ke dalam tanah sehingga
meningkatkan kestabilan lokal. Penerapan soil nailing adalah untuk penahan tanah galian
sementara atau permanen, menstabilkan dinding terowongan, stabilisasi lereng, dan
perbaikan dinding penahan tanah.

Gambar 5 Ilustrasi Soil Nailing

Gambar 6 Ilustrasi Penerapan Soil Nailing

Terdapat 3 (tiga) metode soil nailing yang ditawarkan. Metode tersebut adalah drilled &
grouted soil nailing (konvensional), driven soil nailing, dan helical soil nailing.

8
5.2.1 Drilled & Grouted Soil Nailing

Metode drilled & grouted soil nailing ini dilakukan dengan mengebor tanah untuk memasang
soil nailing. Apabila terdapat lapisan pasir lepas di litologi batuan dapat digunakan metode dry
drilling dengan full coring buang.

Gambar 7 Ilustrasi Drilled & Grouted Soil Nailing dengan Full Coring Buang

Setelah proses pengeboran selesai, dilakukan grouting untuk penguatan. Spesifikasi tipikal
grouting adalah sebagai berikut:

Tabel 2 Spesifikasi Tipikal Grouting

Material Komposisi

W/C Ratio 0.45


Semen Type 1 Portland Cement
Tidak mengandung lebih dari 300mg/l chloride ion (air
Air
bersih). Volume air 22.5 liter untuk 50 kg semen (1 sak)
Intraplast Z (campuran grout untuk mencegah susut serta
Additives mengencerkan tanpa terjadi segregasi). Komposisinya
adalah 1.5% berat semen (750gr/sak semen)
Kuat Tekan 30 MPa pada usia 28 hari
Minimum 5 sampel dengan dimensi 5x5x5cm. Dites untuk
Sampel Tes mengetahui kuat tekan usia 28 hari dan kemampuan alir
(flowability)

9
Urutan pekerjaan grouting dilakukan sebagai berikut:
1. Hose grouting akan dipasangkan bersamaan dengan pemasangan besi nails sehingga
hose dapat dipasang sampai ujung lubang.
2. Grout dipompa ke dalam lubang melalui hose dan mengisi ujung lubang terlebih
dahulu. Pemompaan grouting akan berlanjut (continue) dilaksanakan sampai grout
melimpah keluar dari mulut lubang.
3. Penutup lubang sementara dipasang agar lubang dapat sepenuhnya terisi material
grouting.
4. Biarkan penutup lubang sementara sampai grout mengering.

5.2.2 Helical Soil Nailing

Helical soil nailing adalah metode soil nailing dengan cara memasukkan anchor besi ke area
yang dibor soil nailing. Helical soil nailing mirip dengan sekrup kayu, satu perbedaan yang jelas
adalah bahwa helics jangkar memiliki banyak ulir terputus-putus. Helical anchor yang bisa
dipasang; dengan menggunakan peralatan mesin dengan kuat torsi besar.

Gambar 8 Ilustrasi Helical Soil Nailing

Aplikasi tujuan utama dari jangkar helics adalah mentransfer beban struktural ke tanah.
Jangkar heliks digunakan untuk berbagai aplikasi dalam ketegangan, kompresi dan lateral
beban. Aplikasi tegangan tipikal jangkar heliks termasuk jangkar orang untuk tiang dan
menara, tiebacks untuk dinding penahan sementara atau permanen dan pondasi terikat.
Dapat digunakan untuk fondasi untuk mengangkat pondasi yang tenggelam, fondasi yang
dalam elemen untuk mendukung trotoar dan trotoar, dan penyangga dinding miring. Jangkar

10
heliks telah menjadi dasar pilihan untuk aplikasi beban lateral termasuk kemiringan stabilisasi,
tiang, menara dan pagar.

Gambar 9 Ilustrasi Pekerjaan Helical Soil Nailing

5.2.3 Driven Soil Nailing

Dalam metode ini, soil nailing dipancang secara mekanis ke dalam tanah. Kelebihan metode
ini adalah waktu instalasi yang cepat.

Gambar 10 Ilustrasi Pekerjaan Driven Soil Nailing

11
5.2.4 Hal Penting dalam Pekerjaan Soil Nailing

Hal penting yang harus diperhatikan dalam pekerjaan soil nailing adalah perlindungan korosi
terhadap nails, sistem drainase, kelengkapan alat, peralatan panjat tebing, dan quality control.
Perlindungan korosi diperlukan baik untuk keperluan sementara yang lama dan konstruksi
permanen dengan menggunakan epoxy coatings.
Sistem drainase merupakan bagian sistem soil nailing, dengan mengurangi tekanan air dan
kejenuhan air pada lereng tanah yang diperkuat. Sistem drainase yang bisa digunakan slot pipa
plastik pembuang air (weepholes + strip drain). Drainase permukaan di atas dan di samping
lereng juga mempengaruhi sistem.
Peralatan utama yang digunakan dalam pekerjaan soil nailing adalah: hydraulic rotary drilling
machine dan perlengkapannya, water piston pump, grouting cement mixer, grouting pump,
dan helical anchor (jika menggunakan metode jangkar heliks).

Gambar 11 Ilustrasi Peralatan Pekerjaan Soil Nailing

Selain itu, saat bekerja pada ketinggian, diperlukan peralatan panjat tebing untuk memastikan
keamanan dan keselamatan kerja.

Gambar 12 Peralatan Panjat Tebing

12
Quality control dalam pekerjaan soil nailing meliputi:
1. Uji verifikasi (verification testing), melakukan pullout test (uji tarik) untuk
memverifikasi parameter dalam desain.
2. Soil nails redesign, melakukan desain ulang berdasarkan parameter yang didapatkan
dari hasil uji verifikasi (verification testing).
3. Proof test dan creep test, untuk mengontrol atau memonitor performa desain di
lapangan saat pelaksanaan pekerjaan.

Gambar 13 Ilustrasi Uji Pembebanan (Loading Test)

13
6 ANALISIS KESTABILAN LERENG
Analisis kestabilan lereng dilakukan tanpa perkuatan soil nailing dan dengan perkuatan soil
nailing pada kondisi statis (tanpa gempa) dan seismik (dengan gempa). Analisis akan dilakukan
dengan program Rocscience Slide 6.0.
Faktor keamanan minimum yang diambil adalah 1,5 (untuk kondisi statik) dan 1,1 (untuk
kondisi seismik) sesuai dengan SNI 8406:2017 tentang Persyaratan Perancangan Geoteknik.

Gambar 14 Pemodelan Pada Program Rocscience Slide 6.0 tanpa Soil Nailing

14
Gambar 15 Pemodelan Pada Program Rocscience 6.0 Slide dengan Soil Nailing

6.1 Parameter Soil Nailing dalam Analisis


Berikut adalah parameter soil nailing yang digunakan dalam analisis.

Tabel 3 Parameter Soil Nailing dalam Analisis


Tensile Capacity Shear Capacity Bond Strength
Nama Warna
(kN) (kN) (kN/m)
Drilled Soil Nailing D25 157.00 95.72 27.00
Driven Soil Nailing D25 157.08 95.72 2.30
Helical Soil Nailing Steel
Hollow Pipe Schedule40 191.28 93.25 10.00
Diameter 2 inch

15
6.2 Hasil Analisis Kestabilan Lereng tanpa Perkuatan Soil Nailing
Berikut ini adalah hasil analisis kestabilan lereng tanpa perkuatan soil nailing dan dengan
perkuatan soil nailing.

Tabel 4 Hasil Analisis tanpa Soil Nailing dalam Kondisi Statik


Elevasi Gambar Faktor Keamanan Keterangan

+117.50 0.998 Tidak Aman

+102.50 0.623 Tidak Aman

+87.50 0.783 Tidak Aman

Tabel 5 Hasil Analisis tanpa Soil Nailing dalam Kondisi Seismik


Elevasi Gambar Faktor Keamanan Keterangan

+117.50 0.908 Tidak Aman

16
+102.50 0.334 Tidak Aman

+87.50 0.445 Tidak Aman

Dari hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa lereng galian tidak memenuhi persyaratan
faktor keamanan minimum. Oleh sebab itu, perlu diberikan perkuatan berupa soil nailing.

6.3 Hasil Analisis Kestabilan Lereng dengan Perkuatan Soil Nailing


Berikut ini adalah hasil analisis kestabilan lereng dengan perkuatan soil nailing. Analisis
dimodelkan untuk 3 (tiga) metode soil nailing yang diajukan, yaitu drilled & grouted soil
nailing, driven soil nailing, dan helical soil nailing.

6.3.1 Hasil Analisis Kestabilan Lereng dengan Drilled & Grouted Soil Nailing

Berikut ini adalah hasil analisis kestabilan lereng dengan soil nailing drilled & grouted
menggunakan baja tulangan ulir diameter 25 mm dan mutu grouting 30 MPa.

Tabel 6 Hasil Analisis dengan Soil Nailing Drilled & Grouted dalam Kondisi Statik
Elevasi Gambar Faktor Keamanan Keterangan

+117.50 1.604 Aman

17
+102.50 1.636 Aman

+87.50 1.765 Aman

Tabel 7 Hasil Analisis dengan Soil Nailing Drilled & Grouted dalam Kondisi Seismik
Elevasi Gambar Faktor Keamanan Keterangan

+117.50 1.665 Aman

+102.50 1.444 Aman

+87.50 1.290 Aman

18
6.3.2 Hasil Analisis Kestabilan Lereng dengan Driven Soil Nailing

Berikut ini adalah hasil analisis kestabilan lereng dengan soil nailing driven menggunakan baja
tulangan ulir diameter 25 mm.

Tabel 8 Hasil Analisis dengan Soil Nailing Driven dalam Kondisi Statik
Elevasi Gambar Faktor Keamanan Keterangan

+117.50 1.557 Aman

+102.50 1.505 Aman

+87.50 1.702 Aman

Tabel 9 Hasil Analisis dengan Soil Nailing Driven dalam Kondisi Seismik
Elevasi Gambar Faktor Keamanan Keterangan

+117.50 1.596 Aman

19
+102.50 1.315 Aman

+87.50 1.230 Aman

6.3.3 Hasil Analisis Kestabilan Lereng dengan Helical Soil Nailing

Berikut ini adalah hasil analisis kestabilan lereng dengan soil nailing helical menggunakan pipa
baja hollow Schedule 40 diameter 2 inci.

Tabel 10 Hasil Analisis dengan Soil Nailing Helical dalam Kondisi Statik
Elevasi Gambar Faktor Keamanan Keterangan

+117.50 1.570 Aman

+102.50 1.536 Aman

20
+87.50 1.716 Aman

Tabel 11 Hasil Analisis dengan Soil Nailing Helical dalam Kondisi Seismik
Elevasi Gambar Faktor Keamanan Keterangan

+117.50 1.623 Aman

+102.50 1.345 Aman

+87.50 1.243 Aman

21
7 ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI
Berikut ini adalah estimasi biaya kontruksi untuk pekerjaan sistem pengendali erosi dengan
soil nailing.

BILL OF QUANTITY
Project Erosion Control dengan Soil Nailing Total Length 150 m
Location Bendungan Leuwikeris Paket 2
Ciamis, Jawa Barat, Indonesia
Client Waskita - Adhi KSO.

No. Item Description Volume Unit Unit Price Total Remarks


Ukuran: 2m x 30m
Erosion Control Reinforced Mat Zinc 95% + Aluminum 5% +
1. PVC Coating 6,720 m2 IDR 215,000.00 IDR 1,444,800,000.00
(MacMat HS) - Material
Termasuk connector, crest
rope, dan hydroseeding
Erosion Control Reinforced Mat
2. Biaya Instalasi Pin Angkur 6,720 m2 IDR 175,000.00 IDR 1,176,000,000.00
(MacMat HS) - Instalasi
Nails, Steel Bars Deformed
bars D25mm, 675nos@3m &
Soil Nailing Drilled & Grouted D25
3.A 600nos@6m. Plat 5,625 m' IDR 931,500.00 IDR 5,239,687,500.00
Bar
150x150x6mm. Termasuk pull
out test 3% dari jumlah nails.
Nails, Steel Bars Deformed
bars D25mm, 675nos@3m &
3.B Soil Nailing Driven D25 Bar 600nos@6m. Plat 5,625 m' IDR 244,950.00 IDR 1,377,843,750.00
150x150x6mm. Termasuk pull
out test 3% dari jumlah nails.
Nails, Pipe D2" SCH.40,
675nos@3m & 600nos@6m.
Soil Nailing Helical Pipe D2"
3.C Plat 150x150x6mm. Termasuk 5,625 m' IDR 494,500.00 IDR 2,781,562,500.00
SCH.40
pull out test 3% dari jumlah
nails.
Biaya Total - dengan Soil Nailing Drilled & Grouted D25 Bar IDR 7,860,487,500.00
Biaya Total - dengan Soil Nailing Driven D25 Bar IDR 3,998,643,750.00
Biaya Total - dengan Soil Nailing Helical Steel Hollow Pipe Schedule 40 Diameter 2 inch IDR 5,402,362,500.00
Kondisi Penawaran
1. Harga material Erosion Control Reinforced Mat (MacMat HS) termasuk biaya pengiriman ke lokasi pekerjaan (minimum order 30 rol).
2. Harga tidak termasuk PPn 10%
3. Lingkup pekerjaan soil nailing termasuk: penyediaan alat, mobilisasi, penyediaan tenaga kerja, bahan bakar, pelaksanaan pekerjaan, serta demobilisasi.
4. Kegiatan yang tidak termasuk dalam penawaran:
a. Izin-izin yang diperlukan untuk pekerjaan.
b. Keamanan lapangan
c. Asuransi proyek, jika diperlukan.
d. Pembuangan tanah sisa pengeboran dan w aste grouting/shotcrete.
e. Pembebasan lahan kerja.
f. Pemeriksaan tanah, termasuk pemeriksaan serta pemindahan utility yang berada di dalam tanah dan di area lingkungan kerja.
g. Koordinasi dengan kegiatan kerja lain yang terkait.
5. Penawaran ini berlaku untuk besar volume kerja yang tercantum di atas.
6. Harga penawaran ini berlaku selama tersedia peralatan, dan berlaku 28 (dua puluh delapan) hari setelah penawaran ini dibuat.
7. Kondisi pembayaran material Erosion Control Reinforced Mat (MacMat HS) cash on delivery.
8. Kondisi pembayaran instalasi Erosion Control Reinforced Mat (MacMat HS) dan pekerjaan soil nailing:
a. Pembayaran UANG MUKA sebesar 20% dibayarkan pada saat SPK diterbitkan.
b. Pembayaran selanjutnya setiap bulan sesuai kemajuan hasil kerja.
c. Realisasi pembayaran 1 (satu) minggu setelah invoice diterima.
9. Mobilisasi dilakukan setelah SPK atau KONTRAK selesai di tanda tangani serta UANG MUKA diterima.

22
8 KESIMPULAN
Kesimpulan dari proposal ini adalah sebagai berikut:
1. PT. Maccaferri Indonesia memberikan sebuah solusi teknikal kepada Waskita-Adhi
Karya KSO. Solusi teknikal tersebut adalah MacMat HS, geomat untuk mengendalikan
erosi yang dikombinasikan dengan soil nailing untuk stabilisasi lereng.
2. Terdapat 3 (tiga) metode soil nailing yang ditawarkan, yaitu: drilled & grouted soil
nailing, driven soil nailing, dan helical soil nailing.
3. Dari hasil analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa MacMat HS dan 3
metode soil nailing tersebut memenuhi kriteria faktor keamanan yang disyaratkan.
4. PT. Maccaferri Indonesia merekomendasikan untuk melakukan tes tarik (pullout test)
terhadap 3 metode soil nailing tersebut untuk memverifikasi parameter soil nailing
yang digunakan dalam pemodelan awal.

23

Anda mungkin juga menyukai