MERENCANA ALIGNEMEN
VERTICAL
JALAN
Alignement Vertical Jalan
Alignemen vertikal jalan diperlukan pada saat arah jalan
mengalami pendakian dan penurunan pada posisi arah
jalan. Kondisi ini dapat merubah sudut tangen dari arah
garis lurus pada jalan membentuk pertemuan garis
potong. Penampilan bentuk fisik dari alignement vertikal
jalan harus dapat mereduksi kecelakaan dan kesalahan
dalam melakukan pergerakan kendaraan sesuai
kecepatan yang direncanakan sehingga memberikan
keamanan dan kenyamanan bagi penguna kendaraan
dan sistem drainase jalan.
Alignemen vertical Jalan
Kriteria menentukan koordinasi Alignemen vertical:
1.Alignemen horisontal dan vertical yang terletak pada satu fase
memberikan tikungan tanjakan dan atau tikungan turunan
memberikan dampak geometrik aman dan nyaman bagi
pengemudi dan dapat memperkirakan bentuk alinyemen
berurutan dalam satu arah jalan.
2.Tikungan tanjakan/turunan tajam tidak diadakan dibagian
lengkung vertical cembung atau dibagian bawah lengkung vertical
cekung.
3.Pada jalan lurus panjang seperlunya tidak dibuatkan lengkung
vertical cembung, diupayakan dilakukan pengaturan duga badan
jalan selama pelaksanaan dibagian segmen tersebut.
4.Kelandaian yang pendek tidak sesuai syarat keamanan dan
kenyamanan tidak diletakan diantara dua kelandaian curam,
sehingga dapat mengurangi jarak pandangan mengemudi
( berhenti dan menyiap akan mendahului).
Alignemen Vertical Jalan
Jarak pandangan henti. jarak dimana pengemudi dapat
menghentikan kendaraannya sebelum mencapai suatu
hambatan Sloping Sight Distance (SSD).
d1 = 104,064 m
3) Jarak antara kendaraan yang mendahului dengan kendaraan yang datang dari arah
berlawanan d3 diambil diantara 30 – 100 m
4) Jarak tempuh oleh kendaraan yang datang dari arah berlawanan
d4 = 2/3 xd2 = 2/3 x 39,16 = 26,06 m
Alignemen Vertical
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
perencanaan alignemen vertikal antara lain adalah :
1.1) Bila memungkinkan, diusahakan agar pada
bagian lengkung horisontal (tikungan) tidak terjadi
lengkung vertical (tanjakan dan turunan).
2.2) Grade (kemiringan memanjang minimum)
sebesar 0,5 %, tidak lebih kecil dari grade minimum
kondisi medan jalan datar, bukit dan gunung.
3.3) Grade kemiringan memanjang maksimum
dibatasi oleh panjang kritisnya dengan ketentuan
melalui pedoman perencanaan Geometrik no
13/1970 dan diperbaruhi perencanan geometrik
038/TBM/1997. r.
Alignemen Vertical
1. Penentuan elevasi jalan rencana harus
memperhatikan kemungkinan terjadinya galian
dan timbunan. diupayakan volume galian dan
timbunan diusahakan sama sejauh kriteria
perencanaan gradasi tanah terpenuhi, agar
struktur tanah untuk konstruksi memiliki gradasi
sama disegmen tiap ruas jalan.
2. Penentuan titik STA (0+ 000) didasarkan pada
gambar topografi dan digambarkan melalui
potongan memanjang rencana jalan menurut
kondisi elevasi tanah asli yang telah ditentukan.
Alignemen Vertical
Jenis lengkung ditinjau dari titik potongnya kedua
bagian lurus (tangen) dari rencana jalan:
1.Lengkung vertical cekung, adalah lengkung dimana
titik perpotongan kedua tangen berada dibawah
permukaan jalan.
Alignemen Vertical Jalan
2. Alignemen vertical cembung, dimana terbentuk
dari arah arah memanjang jalan arah membentuk
sudut keluar, dimana garis arah awal jalan
mengarah mendaki dan setelah melewati titik
potongan garis arah jalan mengarah menurun
atau mendatar
Alignemen Vertical Jalan
Pelaksanaan pembentukan kelandaian jalan
diusahakan dibuat mendekati tanah asal sehingga
pembentukan leveling keadaan badan jalan dapat
turun naik dengan persyaratan teknik,.Untuk
persyaratan di Indonesia pembentukan kelandai jalan
arah memanjang biasanya diambil berdasarkan jenis
lokasi sebagai berikut
a)Daerah pegunungan sebesar 7 – 10 %,
b) b) Daerah perbukitan besar 6 – 9 %.
c)c). Daerah dataran sebesar 3 %
Alignemen Vertical Jalan
Landai 3 4 5 6 7 8 10 12
max %
Panjang 480 330 250 200 170 150 135 120
kritis
Sumber : B
Alignemen Vertical Jalan
Contoh terbentuknya segmen alignemen vertikal
jalan. Pada gambar dibawah ini
Alignemen Vertical Jalan
Penentuan rancangan alignemen vertical akan
didahului dengan penentuan unsur :
URAIAN MATERI II
MERENCANA SURVEY LALU LINTAS
SurveyLalu Lintas
1) Pondasi Dangkal
Pondasi plat setempat (telapak).
Pondasi batu kali dan plat Menerus (lajur).
Pondasi Rakit (raft fondation).
Pondasi Konstruksi Sarang Laba-laba
2) Pondasi Dalam
Pondasi Tiang Pancang.
Pondasi Bored Pile.
Pondasi Franki Pile.
Pondasi Sumuran.
URAIAN MATERI I SELESAI.