5.1 Umum
Alinyemen Vertikal didefinisikan sebagai proyeksi sumbu jalan pada
bidang vertikal, berbentuk penampang memanjang jalan. Alinyemen vertikal
disebut juga penampang memanjang atau profil jalan. Desainer perlu menetapkan
desain alinyemen vertikal sebagai transisi antara elevasi jalan diantara dua buah
kelandaian. Secara umum dibedakan antara lengkung vertikal cembung dan
lengkung vertikal cekung. Permukaan jalan terdiri dari bagian lurus yang disebut
bagian Tangen vertikal dan bagian lengkung yang disebut lengkung vertikal jalan.
L MAKS 10 10 9 8 5 4 3 3
Irfan (19101154330104) 44
Tugas Besar Perencanaan Geometrik Jalan
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
5.2.2 Landai Kritis
Panjang Kritis adalah panjang landai maksimum yang harus ada untuk
memepertahankan kecepatan sehingga penurunan kecepatan kurang dari atau
sama dengan 50 % dari kecepatan rencana selama satu menit. Landai maksimum
saja belum merupakan faktor penentu dalam desain alinyemen vertikal, karena
landai dengan jarak yang pendek memeberikan pengaruh yang berbeda
dibandingkan dengan landai yang sama tetapi dengan jarak yang lebih panjang.
Bina Marga memberikan rujukan dalam menentukan panjang landai kritis.
Tabel 5.3 Panjang Landai Kritis
Kecepatan Pada Awal Keandaian Maksimum (%)
Tanjakan (Km/jam) 4 5 6 7 8 9 10
Irfan (19101154330104) 45
Tugas Besar Perencanaan Geometrik Jalan
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
c. Panjang lengkung vertikal berdasarkan kenyamanan pengguna jalan.
Untuk mengurangi dampak gaya sentrifugal yang berlebihan sehingga
memberikan kenyamanan kepada pengguna jalan, maka panjang
AASHTO menetapkan Panjang Lengkung Vertikal Minimum
berdasarkan persamaan dibawah ini, dan juga garis putus-putus mulai
dari garis untuk kecepatan = 70 Km/jam.
Dengan Ketentuan :
L minimum = 0,6 V.
L = Panjang lengkungan vertikal cembung minimum m.
V = Kecepatan rencana Km/Jam.
Penetapan Panjang Lengkung Vertikal berdasarkan jarak pandang
mendahului, tidak dipakai kaarena akan menghasilkan nila L yang lebih
besar, sehingga berdmpak pada membesarnya biaya konstruksi ruas
jalan tersebut.
Irfan (19101154330104) 46
Tugas Besar Perencanaan Geometrik Jalan
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
Tabel 5.4 Panjang lengkung vertikal
Kecepatan Rencna Perbedaan Kelandaian Panjang Lengkung
(Km/jam) Memanjang (%) (m)
< 40 1 20 – 30
40 - 60 0,6 40 – 80
> 60 0,4 80 - 150
Irfan (19101154330104) 47
Tugas Besar Perencanaan Geometrik Jalan
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
asumsibahwa tinggi mata pengemudi adalah 105 cm ( 50 cm tinggi Jok dan 55 cm
tinggi mata orang posisi duduk) dan tinggi halangan adalah 105 cm.
Irfan (19101154330104) 48
Tugas Besar Perencanaan Geometrik Jalan
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
Perhitungan PV 1
EPV = 467
LV = 70
g1 = 0,033333
g2 = -0,044444
Δ = -0,07778
Irfan (19101154330104) 49
Tugas Besar Perencanaan Geometrik Jalan
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
Titik Stationing x x1 g y y1 Ev
a 115 0 -35 0,033333 -1,16667 0 465,833
3
b 132,5 17,5 -17,5 0,033333 -0,58333 -0,17014 466,246
5
PV1 150 35 0 -0,04444 0 -0,68056 466,319
4
c 167,5 17,5 17,5 -0,04444 -0,77778 -0,17014 466,052
1
d 185 0 35 -0,04444 -1,55556 0 465,444
4
Perhitungan PV 2
EPV = 463
LV = 70
g1 = -0,044444
g2 = -0,25
Δ = 0,011999
Titik Stationing x x1 g y y1 Ev
-
a 205 0 -35 1,555556 0 464,5556
0,04444
- 0,04253
b 222,5 17,5 -17,5 0,777778 463,8203
0,04444 5
0,17013
PV2 240 35 0 -0,025 0 463,1701
9
0,04253
c 257,5 17,5 17,5 -0,025 -0,4375 462,605
5
d 275 0 35 -0,025 -0,875 0 462,125
Perhitungan PV 3
EPV = 460
LV = 70
g1 = -0,25
g2 = -0,03333
Δ = -0,00833
Irfan (19101154330104) 50
Tugas Besar Perencanaan Geometrik Jalan
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
Titik Stationing x x1 g y y1 Ev
a 325 0 -35 -0,025 0,875 0 460,875
-
b 342,5 17,5 -17,5 -0,025 0,4375 460,4193
0,01823
- -
PV3 360 35 0 0 459,9271
0,03333 0,07292
- - -
c 377,5 17,5 17,5 459,3984
0,03333 0,58333 0,01823
- -
d 395 0 35 0 458,8333
0,03333 1,16667
Perhitungan PV 4
EPV = 457
LV = 70
g1 = -0,03333
g2 = -0,04615
Δ = -0,01282
Titik Stationing x x1 g y y1 Ev
- 1,16666
a 415 0 -35 0 458,1667
0,03333 7
- 0,58333 -
b 432,5 17,5 -17,5 457,5553
0,03333 3 0,02804
- -
PV4 450 35 0 0 456,8878
0,04615 0,11218
- -
c 467,5 17,5 17,5 -0,80769 456,1643
0,04615 0,02804
-
d 485 0 35 -1,61538 0 455,3846
0,04615
Perhitungan PV 5
EPV = 451
LV = 70
g1 = -0,04615
g2 = -0,05
Δ = 0,00385
Irfan (19101154330104) 51
Tugas Besar Perencanaan Geometrik Jalan
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
Stationin
Titik x x1 g y y1 Ev
g
-
1,61538 452,615
a 545 0 -35 0,0461 0
5 4
5
- -
0,80769 451,799
b 562,5 17,5 -17,5 0,0461 0,0084
2 3
5 1
-
450,966
PV5 580 35 0 -0,05 0 0,0336
3
5
-
450,116
c 597,5 17,5 17,5 -0,05 -0,875 0,0084
6
1
d 615 0 35 -0,05 -1,75 0 449,25
Perhitungan PV 6
EPV = 447
LV = 70
g1 = -0,05
g2 = 0,01855
Δ = 0,03145
Titik Stationing x x1 g y y1 Ev
a 625 0 -35 -0,05 1,75 0 448,75
0,06879
b 642,5 17,5 -17,5 -0,05 0,875 447,9438
6
- 0,27518
PV6 660 35 0 0 447,2752
0,01855 5
- - 0,06879
c 677,5 17,5 17,5 446,7442
0,01855 0,32463 6
- -
d 695 0 35 0 446,3507
0,01855 0,64926
Irfan (19101154330104) 52